Seotang gadis masih duduk di bangku SMA terpaksa menikah karena sebuah insiden yang tidak terduga. Sonev seorang gadis yang hidup berdua dengan ibunya yang seorang buruh pabrik. Baca karya ini untuk selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umu Salma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mempermalukan bu Kania
Bu Kania masih menatap Sonev dengan tatapan tajam. Beberapa saat kemudian.
"Sonev apa kamu mendengar saya?"
Bu Kania berkata dengan keras. Dengan tidak mempedulikan lagi kalau bu Kania iti adalah mertua, Sonev menjawab pertanyaan bu Kania.
"Iya bu saya dengar."
"Terus kenapa kamu tidak maju ke depan memberikan buku tugas kamu ataupun keluar dari mapel saya." Bu Kania.dengan angkuhnya.
"Iya bu, saya akan ke depan."
"Lo berdua lihat saja, gue bakal bikin tuh mak lampir nyesel udah ngerjain gue." Sonev berbisik di telinga Sonia
Sonev terlihat sangat tenang, namun berbeda dengan Sonia dan David.keduanya tampak tegang.
DEngan sangat santai, Sonev maju ke depan.
"Maaf bu, saya sudah mengerjakan tugas saya, bahkan saya sudah mengumpulkannya sebelum murid yang lain mengerjakannya."
"Jangan main main kamu, sekarang coba kamu cari buku tugas kamu apakah ada di antara buku buku siswa yang lain?" bu Kania bertanya dengan sengit.
"Maaf bu, tadi ibu bertanya pada saya di mana buku tugas saya?"
"Iya, mana bukunya?"
"Mungkin ibu lupa, bukankah buku tugas saya sudah ibu masukan ke dalam tas ibu. Mungkin karena saking sayangnya ibu terhadap saya, buku tugas saja di bawakan oleh ibu."
"Jangan main main kamu." bu Kania menggebrak meja.
"Saya tidak main main bu, coba ibu lihat tas ibu, atau perlu saya bantu mencarinya?"
"Coba lihat bu, itu bukannya buku tugas saya." tunjuk Sonev pada tas bu Kania yang secara kebetulan sedikit terbuka.
Dengan rasa kesal dan menahan rasa malu, akhirnya bu Kania mengambil buku tugas milik Sonev di dalam.tasnya, yang semalam di ambilnya di meja belajar Vano. Saat meteka berdua sedang tidur.
Dengan senyum tipis, Sonev berjalan kembali ke tempat duduknya. Beberapa siswa yang melihat kejadian itu pun saling berbisik. Ada rasa malu dalam diri bu Kania, hanya saja.dirinya masih punya harga diri, dan tidak ingin semua siswa di kelas nya saat ini memandang rendah dirinya karena.sudah kalah berdebat dengan Sonev.
"Sekarang kerjakan halaman seratus satu. A sampai F. Setelah selesai kumpulkan di meja ibu." Bu Kania bangkit dari duduknya lalu keluar dari kelas, mungkin karena malu sudah di kerjai Sonev, maksud hati ingin menjebak Sonev agar malu, malah dirinya yang di permalukan Sonev.
Seketika kelas mendadak riuh, karena kejadian tersebut. Anak murid ada yang datang menghampiri Sonev dan bertanya apa.Yang sudah terjadi, dan ada pula.yang cuek tidak mau tahu apa yang telah terjadi.
David yang sedari tadi melihat interaksi Sonev dan juga bu Kania.Kemudian menghampiri Sonev yang sedang duduk di bangkunya mengerjakan tugas yang tadi di berikan bu Kania.
"Nev, dari tadi gue penasaran kok lo tahu kalau buku tugas lo ada di mertua lo?"
"Iya Nev, kok bisa kaya gitu, gue juga penasaran?"
"Lo berdua mau tahu atau mau tahu banget?"
"Ya elah Nev, elo jangan bikin gue tambah penasaran kaya gitu dong."
"Bentat, gue tarik.nafas dulu."
"Lebay lo."
Sonia menoyor kepala Sonev, yang di balas dengan tertawa oleh Sonev.
"Dih yang penasaran.Ha ha ha...."
"Awas.lo Nev, gue gelitik mau?"
"Jangan, ampun gue."
"Makanya cepat cerita."
"Iya iya gue cerita sekarang."
"Semalam saat gue udah pulang dari kerja, gue ganti baju langsung tidur, karena memang gue capek banget. Nah pas tidur, gue dengar kalau bu Kania ketuk pintu, di sangkanya gue belum pulang."
Sonev terus bercerita tentang bu Kania.yang diam diam mengambil.buku tugasnya dari tas sekolah, mungkin bu Kania pikir Sonev sudah tidur pulas makanya bu Kania.dengan berani mengambil.buku tugas milik Sonev. Dan saat sarapan tadi pagi, Sonev memastikan lagi kalau buku tugasnya sudah berada di dalam tas. Tadinya Mau di ambil.lagi, tapi Sonev berencana akan mempermalukan bu Kania sebelum dirinya yang di permalukan oleh mertuanya.
"Oh gitu ceritanya, lo berani.juga ya, secara bu Kania selain mertua lo, dia juga wali kelas juga, lo ga takut kalau nilai lo di permainkan sama bu Kania?"
"Bu Kania tidak akan berani macem macem sama nilai.gue, ga akan ada guru yang percaya kalau nilai gue tiba tiba anjlok, secara selama ini.nilai gue selalu tinggi dan gue anak yang berprestasi juga. Iya kan?"
"Iya juga sih."
"Nah lo tahu itu."
"Tumben lo pinter."
"Iya, biasa nya juga lo oon." David tertawa terbahak.bahak hingga membuat siswa lain yang sedang belajar menjadi terganggu.
"Sudah sudah, cepet kerjakan tugasnya, biar cepat selesai, lo mau mak lampir ngomel ngomel lagi." David setengaj berbisik.
"iya....." serempak Sonia dan Sonev menjawab.
"Dih duo S kompak...."
"Sialan lo...."
Kembali David tertawa terbahak bahak hingga.murid yang lain menegur ke tiganya karena mereka tidak ingin di marahi bu Kania karena.ulah mereka.
Mendengar teguran dari temannya yang lain, ketiganya segera menyelesaikan tugas dati bu Kania, setengah jam kemudian Sonev sudah selesai karena otaknya yang encer, sedangkan kedua sahabatnya dan juga teman yang lainnya belum selesai hingga akhirnya Sonev merelakan tugasnya di contek satu kelas.
Karena.pelajaran matematika jam pelajaran terakhir, setelah mereka selesai mengerjakan tugas lalu menyerahkan hasilnya pada bu Kania yang sedang berada di ruang guru, mereka minta ijin pulang karena termyata tugas yang di kerjakan oleh semua murid benar semua. Bu Kania yakin kalau mereka menyontek pada Sonev.
BU Kania.sebenarnya merasa kagum dengan kepintaran Sonev, namun rasa kagum nya tertutupi.kebencian terhadap Sonev sehingga hilang sudah rasa kagumnya.
Semua.murid bersorak gembira karena ternyata bu Kania memperbolehkan mereka pulang lebih cepat, termasuk Sonev dan kedua sahabatnya.
"Nev, kita pulang lebih cepat, lo masih ada waktu kan untuk bekerja?"
"Iya, kenapa.gitu?"
"Ada kafe baru buka, katanya makanannya enak, tempat nya bagus buat kongkow. Gimana lo mau ikut ga?"
"Gimana ya, gue ga ada uang."
"Ga usah khawatir sama.uang, ada David yang bayarin kita..Asal lo bilang mau aja, David pasti ga akan keberatan. Iya Vid?"
Di jawab dengan anggukan.oleh David, namanya.juga Sonev kalau yang namanya di traktir sama kedua sahabatnya Sonev akan berpikir lama.
"Udah lah Nev, lo ga usah banyak mikir, gue ikhlas kok kalau uang gue lo berdua yang porotin."
"Tuh kan David aja udah bilang gitu. Yo Nev..!"
"Ok lah kalau lo berdua maksa gue, tapi gue ga lama ga pa pa kan?"
"Ga pa pa Nev, yang penting lo mau ikut kita. ok"
"Ayo, Vid pake mobil gue aja ya."
"Pake mobil gue aja, mobil suruh di bawa pulang sama sopir aja. Ntar lo berdua gue yang anter pulang."
...****************...
Hai reader kesayangan othor, makasih ya masih setia baca karya othor. Maaf jika ada salah typo. Jangan lupa like dan komennya. Terima kasih reader. Love U all. HAPPY READING