NovelToon NovelToon
Business Marriage

Business Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Angst / Kehidupan alternatif / Romansa
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Theodora A

Setelah mengetahui sebuah rahasia kecil, Karina merasa bahwa ia akan mendapatkan banyak keuntungan dan tidak akan rugi saat dirinya mendekati Steve, pewaris dari perusahaan saingan keluarganya, dengan menawarkan sebuah kesepakatan yang sangat mungkin tidak akan ditolak oleh Steve. Sebuah pernikahan yang mendatangkan keuntungan bersama, baik bagi perusahaan maupun secara pribadi untuk Karina dan Steve. Keduanya adalah seseorang yang sangat serius dan profesional tentang pekerjaan dan kesepakatan, ditambah keduanya tidak memiliki perasaan apa pun satu sama lain yang dapat mempengaruhi urusan percintaan masing-masing. Jadi, semuanya pasti akan berjalan dengan lancar, kan? * * Cerita ini hanyalah karangan fiksi. Baik karakter, alur, dan nama-nama di dalam tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Theodora A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12

Keesokan harinya, Karina menerima tatapan-tatapan yang ditujukan padanya seolah-olah ada tanduk yang tumbuh di kepalanya.

Sejak ia terbangun, dirinya sudah mendapat tatapan dari Steve yang baru saja keluar dari ruang ganti, pria itu menatapnya sambil meredam tawa. "Apa yang lucu?" Karina bertanya dengan kesal.

"Tidak ada," jawab Steve sambil bergegas keluar dari kamar, meninggalkan Karina yang menatap tajam ke arahnya.

Setelah membersihkan dirinya, Karina meninggalkan kamar dan memasuki ruang makan. Ia menjatuhkan dirinya di tempat duduk, dan baru saja akan meraih segelas susu yang ada di hadapannya ketika telinganya menangkap serangkaian tawa pelan dari sisi kiri dan kanannya. Tanpa perlu dijelaskan, Karina sudah tahu apa alasan di balik tawa kedua ibunya itu. Secara refleks, mata Karina mengarah ke satu orang yang tampak sama sekali tidak terganggu.

Sang pelaku yang menjadi penyebab dari semua ini tampak duduk dengan tenang di ujung meja, menatap balik padanya sambil mengunyah sepotong sosis dengan ekspresi wajah yang polos dan mata yang jernih, seolah-olah tidak tahu apa yang sedang terjadi. Karina mencoba menyampaikan 'Aku akan membunuhmu' dengan tatapan matanya, dan Steve hanya mengedipkan matanya, seolah-olah berkata 'Kamu menuai apa yang kamu tabur'.

Benar-benar menjengkelkan.

Dan situasi yang paling canggung terjadi ketika mereka tiba di pabrik. Tatapan-tatapan yang harus ia terima saat bertemu dengan klien benar-benar membuat wajah Karina terasa panas. Dan ketika Maxence mengatakan, "Sepertinya kalian menikmati waktu dengan baik di pulau ini", sambil menatap dirinya dan Steve dengan tatapan penuh arti, rasanya Karina ingin berlari keluar dan melompat ke dalam danau yang ada tidak jauh dari pabrik ini. Berkali-kali ia mencoba memiringkan lehernya dengan agak canggung agar cupang yang ada di lehernya tidak terlalu terlihat saat berbicara dengan klien dan para karyawan.

Dan Steve yang berdiri di sampingnya sepanjang waktu, tampak biasa saja dan sesekali terlihat menahan senyum ketika melihat Karina yang kesusahan dan menderita karena cupang sialan di lehernya. Kalau bukan karena mereka sedang berada di pabrik, Karina pasti akan menjambak rambut Steve dan menendang kakinya.

Sayangnya, mereka berada di pulau ini bukan hanya sebagai pasangan yang baru menikah dan sedang berbulan madu, tetapi juga sebagai perwakilan dari perusahaan mereka yang sedang menguji koleksi terbaru, yaitu wine mewah nan langka yang dikembangkan dari anggur Sciacarello, anggur lokal eksotis yang hanya tumbuh di Corsica.

*Corsica adalah sebuah pulau yang terkenal dengan pengaruh budayanya yang unik, dengan ciri khas dinamis dari dua negara penghasil wine terbaik di dunia, Prancis dan Italia. Dalam beberapa tahun belakangan ini, anggur lokal Corsica mulai mendapatkan perhatian dari berbagai negara, termasuk Australia. Tapi sejauh ini masih belum ada perusahaan yang memproduksi wine dengan campuran Sciacarello. Itu lah mengapa Vineyard Valor dan Cellarwise Corporation bergerak cepat untuk mengajak perusahaan wine* lokal Corsica bekerja sama. Jika kontrak ini berjalan dengan baik, perusahaan mereka akan memproduksi campuran wine baru yang diekstrak dari anggur lokal Corsica dan Australia, sebuah harta karun yang belum pernah ditemukan oleh pasar alkohol global, dan mereka akan membeli hak distribusi dan merek dagang formula tersebut.

Karina dan Steve akan mendapatkan satu botol sampel pertama di akhir pertemuan ini. Dan jika semuanya berjalan lancar, mereka akan menandatangani kontrak dan memulai produksi pada akhir perjalanan mereka nanti. Peluncuran wine ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan tahunan mereka setidaknya 25%, tanpa menghiraukan resesi atau perputaran ekonomi yang tiba-tiba.

Untungnya, Steve dan Karina bukan tipe yang suka bermain-main saat bekerja. Keduanya dikenal sangat mencintai pekerjaan mereka dibandingkan apa pun. Jadi, begitu mereka memasuki pabrik dan mulai membicarakan produk baru ini, baik Steve maupun Karina langsung berubah serius. Tidak ada lagi senyum mengejek atau gerakkan canggung yang terlihat.

Ini adalah salah satu hal yang juga Karina sukai dari Steve. Dan Karina tidak berharap daftar itu akan bertambah panjang.

...----------------...

"Jadi? Bagaimana?" Steve bertanya sambil berjalan mendekati meja dapur, meletakkan tablet yang ada tangannya dan memperhatikan Karina yang terlihat sedang berpikir sambil mengecap wine yang baru saja diminumnya.

*Karina mengeluarkan suara gumaman yang cukup panjang, bibirnya masih terus mengecap-ngecap sambil berpikir. Ia menatap gelas anggur yang ada di tangannya, memutar-mutar dan melihat isinya menari-nari di dalam gelas. "Cukup berbeda. Rasanya lebih kuat, lebih manis dan tidak terlalu asam dibandingkan anggur Italia," ujar Karina sambil meletakkan gelasnya di atas meja. Rasanya sedikit lebih kuat daripada wine* yang biasa ia cicipi, tapi Karina lumayan menyukainya. "Anehnya, aromanya tidak sekuat wine pada umumnya. Dan, ada sedikit rasa pedas."

Hal ini menarik perhatian Steve yang sedari tadi mendengarkan Karina dengan sabar. "Pedas? Apakah itu hal bagus atau buruk?" Alisnya berkerut, meraih gelas yang Karina letakkan di atas meja. Kening Karina berkerut menatap Steve yang mengambil gelasnya. "Kurasa itu hal yang bagus..... hei! Pakai gelasmu sendiri, dong."

Karina mengulurkan tangannya untuk mengambil gelasnya dari Steve, dan pria itu dengan cepat memutar tubuhnya dan melangkah menjauh. Dengan satu tenggakan, Steve meneguk seluruh sisa wine di gelas Karina. Setelah selesai, dia berbalik menatap Karina yang tampak cemberut dengan tangan yang terlipat di depan dadanya. Wanita itu kemudian berdiri dan berusaha meraih gelas yang sudah kosong itu dari tangan Steve.

"Biar aku ingatkan, Karina sayang, bahwa kita sudah menikah," Steve berbicara setelah menelan wine-nya, mengangkat tangannya yang memegang gelas agar tidak bisa dijangkau oleh Karina. Perbedaan tinggi badan mereka benar-benar sangat berguna pada momen seperti ini. "Kita sudah bertukar sumpah di altar dan juga bertukar air liur."

Karina yang tadinya sedang berjingkat langsung berhenti, ia menatap Steve dengan ekspresi jijik. "Kamu sangat menjijikkan," ia mendengus, menyerah untuk meraih gelas yang ada di tangan Steve. Ia berbalik dan dengan kesal mengambil gelas baru. Ia kemudian melindungi gelasnya sambil melirik Steve sinis, berjaga-jaga siapa tahu Steve memutuskan untuk merebut gelasnya sekali lagi. "Ngomong-ngomong, apa kamu merasakan rasa pedas yang tadi aku bilang?"

Steve bergumam sambil mengangguk pelan. Dia mengangkat botol wine yang ada di atas meja dan memperhatikan label tulisan tangan yang tertera di sana. Ini adalah sampel pertama yang mereka bawa pulang dari pabrik, jadi wajar saja jika kemasannya masih berupa tulisan tangan, mengingat mereka belum mendapatkan lisensi untuk mencetak label yang asli. Karina adalah orang yang menulis label itu sendiri. Tipikal Karina yang tidak mempercayai siapa pun untuk menulis secara akurat tentang informasi penting produk baru mereka ini.

"Rasa pedasnya datang dari Sciacarello," ujar Steve setelah memperhatikan cukup lama. "Sciacarello adalah anggur yang paling mahal dari tiga jenis anggur yang kita pilih. Persentase formulanya adalah 13.45%. Sedikit pedas karena cara pengeringan dan kondisi tanahnya, tapi juga ada rasa manis. Dan ya, baunya tidak sekuat rasanya," Steve melanjutkan dengan gaya bak analisis profesional, dan Karina hanya mengangguk, mendengarkan sambil kembali menyesap wine di gelas barunya.

Ia memperhatikan Steve yang kembali berbicara, menjelaskan kepadanya seperti seorang profesor di kelas kimia. Hanya pada saat-saat seperti inilah Karina menyadari betapa berpengalamannya pria itu dalam pekerjaannya. Dalam hal wine, Steve bagaikan ensiklopedia berjalan. Dia benar-benar cocok menjadi CEO dari Cellarwise Corporation.

"Aromanya hampir mirip dengan stroberi. Aroma yang menarik, ini akan menjadi fitur produk yang bagus untuk dipasarkan." Steve terus berbicara untuk beberapa saat, memamerkan pengetahuannya yang luas tentang topik tersebut.

Karina hanya terus menyesap wine-nya, sesekali bergumam memberi tanda pada Steve bahwa dirinya mendengarkan.

Dan juga, rasanya lucu melihat Steve yang berbicara melebihi sepuluh kata per kalimat, hal ini jarang terjadi. Matanya tampak berbinar saat dia menjelaskan detail bahan-bahannya, dan itu membuat Karina ingin memberitahunya, 'Jangan berhenti, teruslah berbicara, aku mendengarkan. Kamu terlihat lucu saat bersemangat seperti itu'. Saat ini Steve terlihat seperti anak kecil yang sedang membanggakan mainan barunya, lucu sekali.

Karina mencoba menyembunyikan senyuman di balik gelas wine dengan berpura-pura minum. Steve tentu saja tidak menyadarinya, karena dia masih terus berbicara tentang nama-nama anggur yang bahkan tidak pernah Karina dengar sebelumnya.

Tanpa sadar, tatapannya bergeser, mendarat di bibir Steve. Cara Steve berbicara membuat bibirnya terlihat sangat imut dan lembut, dan Karina tiba-tiba teringat bagaimana ia bisa membuktikan fakta tersebut. Ya, bibir itu memang selembut yang terlihat.

Ia teringat kalau sepasang bibir yang sama itu juga yang menciptakan bekas kemerahan yang saat ini ada di lehernya, dan Karina langsung bergidik mengingatnya.

Karina mengutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia memikirkan hal itu di saat mereka sedang berdiskusi tentang pekerjaan? Tidak bisakah ingatan itu terhapus saja dari otaknya?

Sibuk dengan pikirannya, Karina tidak menyadari bahwa Steve sedang berbicara padanya. Dirinya baru tersentak sadar saat panggilan kedua namanya terucap dari bibir Steve.

Mata Karina yang sedari tadi menatap bibir Steve kini bergeser menatap mata pria itu. Steve menatapnya dengan tatapan bingung, dan ekspresinya terlihat sangat imut di mata Karina. Saat itulah Karina sadar, pria ini tidak akan pernah terlihat dingin dan mengintimadasi lagi di matanya.

1
Shirase
wah banget, alurnya udah bagus ditambah dengan jumlah kata yang banyak untuk 1 bab! ini bakal jadi karya romance yang bagus untuk kedepannya!! semangatt/Hey/
Mily
jleb bgt/Grimace/
Skylar
😢
Violette_lunlun
ihh seru banget bacanya, padahal ini baru awal...
aku mampir nih thor... semangat ya!
Yunita
Roseane: padahal gua diam2 aja anj-

😭
Theodora: Kak😂😭😭
total 1 replies
Skylar
Waduh.. beneran ikutan nyesek sama chapter ini😣 mau nyalahin karina.. tapi gimana ya. Lihat felix kasian tp setelah dibaca2 ternyata dia jg ada salahnya. Takut bgt habis ini felix sama steve jd musuhan. Duh dilema dah asli😩 seru sih ini chapter! Lanjut kakkk, ini jg si karinanya lari kemana dah dramatis amat
Jacky
ikutan galau bgt;;;
Valley
Ga ada yg bener mah ini mereka berdua🥺
Valley
Deg banget asli😭
Mackenzie
nyesek banget bjir/Sob/
May
dahlah/Sob/
May
dua2nya mulai goyah ini/Blush/
Jacky
wihhhh udah ketahuan😢 makin menarik sih ini. cepat update pls!!
Jacky
emak mereka kerjaannya ngintip mulu wkwkwk
R 💤
🌹 sbg tanda perkenalan hehe
R 💤
Hai Thor aku mampir 👋🏻
R 💤: okey Kaka, 🙏🏻
Theodora: Halo, terima kasih udah mampir🫶
total 2 replies
Anyelir
jalan awal ceritanya udh bagus
Theodora: Terimakasih kak :)
total 1 replies
Skylar
Duh takut😭
Skylar
Real banget sih ini.. relate sama kehidupan nyata🙃
Valley
Waduh gawat😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!