NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Lelah

Ketika Istriku Lelah

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Ibu Pengganti / Duda / Tamat
Popularitas:573.2k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Persahabatan Audi, Rani dan Bimo terjalin begitu kuat bahkan hingga Rani menikah dengan Bimo, sampai akhirnya ketika Rani hamil besar ia mengalami kecelakaan yang membuat nyawanya tak tertolong tapi bayinya bisa diselamatkan.

Beberapa bulan berlalu, anak itu tumbuh tanpa sosok ibu, Mertua Bimo—Ibu Rani akhirnya meminta Audi untuk menikah dengan Bimo untuk menjadi ibu pengganti.

Tapi bagaimana jadinya jika setelah pernikahan itu, Bimo tidak sekalipun ingin menyentuh, bersikap lembut dan berbicara panjang dengannya seperti saat mereka bersahabat dulu, bahkan Audi diperlakukan sebagai pembantu di kamar terpisah, sampai akhirnya Audi merasa tidak tahan lagi, apakah yang akan dia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Belas

Matahari sudah mulai condong ke barat ketika Tante Susi tiba di depan rumah Bimo. Suasana sore yang lembut membungkusnya dalam pelukan hangat, meski hatinya terasa berat. Dia merindukan cucunya, anak Rani, istri pertama Bimo yang meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Begitu sampai di depan pintu, Tante Susi menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri sebelum mengetuk pintu. Saat pintu terbuka, Audi, istri kedua Bimo yang anggun, tersenyum ramah.

“Tante Susi! Selamat datang!” sambut Audi dengan hangat. Dia telah menganggap wanita itu seperti ibunya.

“Hai, Audi. Apa kabar, Sayang?" tanya Tante Susi singkat, matanya melirik ke dalam rumah. Semua masih terlihat sama, hanya lebih rapi dibandingkan saat anaknya ada.

"Aku sehat, Tante," jawab Audi dengan tersenyum semringah.

Audi mempersilakan Tante Susi masuk dan menawarkan minuman. Sambil menunggu, Tante Susi melihat sekeliling rumah, dan pandangannya tertambat pada dinding di ruang tamu. Dia tertegun melihat foto Bimo dan Rani tersenyum bahagia terpajang dengan indah, semua sisi dinding ada foto anaknya, tanpa satupun foto Audi. Dalam hati, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Audi datang membawa minum dan makanan. Saat ini Ghita sedang tertidur. Dia lalu meletakan semuanya ke meja, mempersilakan wanita itu untuk menyantapnya. Tante Susi lalu meneguk minuman yang dibawa Audi.

Kemudian, dia beranjak mendekati dinding tempat foto Rani dan Bimo ditempatkan. Tangan Susi terasa bergetar saat dia menjangkau bingkai foto itu. “Aku akan membawa ini,” dia mengumumkan sambil berusaha menurunkan bingkai dengan hati-hati.

“Tante, tidak boleh!” Audi melarang, sedikit panik. “Nanti Bimo marah! Dia tidak ingin foto-foto itu dihilangkan."

“Ini urusanku dengan Bimo.” Tante Susi bersikeras, suara tegasnya membuat Audi terdiam. “Rani hanyalah kenangan. Seharusnya foto kamu yang terpajang di dinding ini!" seru Tante Susi.

"Tante, biar saja. Aku tak merasa terganggu."

"Tapi, Tante tak mau gara-gara kenangan ini hubungan kamu dengan Bimo menjadi kaku dan tak harmonis. Rani pasti akan sedih."

"Tante, benar. Aku tak apa-apa. Bagiku Rani tetap sahabatku walau telah tiada. Dengan adanya foto dia di rumah ini, aku bisa selalu mengingatnya," balas Audi.

"Ini tak adil bagimu. Sekarang istrinya Bimo adalah kamu. Apa yang akan orang-orang katakan jika melihat hanya ada foto Rani di rumah ini, padahal kamu istrinya."

"Rani juga istri Bimo," ujar Audi pelan. Dia tak mau terjadi salah paham jika Bimo melihat semua ini. Namun, Tante Susi bersikeras mau membawa semua foto yang ada di dinding itu.

Kemudian, dengan hati-hati, Tante Susi mengambil foto itu dan menatapnya sejenak. Senyum Rani yang cerah mengingatkannya pada seluruh kenangan indah yang mereka miliki. Dia bisa merasakan kedamaian saat melihat anaknya itu. Tetesan air mata mengalir pelan di pipinya ketika mereka beradu pandang. “Maaf, Rani … Mama akan melakukan apa yang benar untukmu. Bukannya ingin melupakan kamu. Tapi ada hati yang lebih berhak untuk dijaga.”

“Tante, tolong pikirkan tentang Bimo. Dia sangat mencintai Rani … Dia mungkin tidak akan mengerti dengan apa yang Tante lakukan. Aku takut ada kesalahpahaman.”

“Dia akan mengerti. Dia harus mengerti. Ini bukan hanya tentang dia dan kamu,” jawab Tante Susi dengan tegas, kemudian berbalik dan menatap Audi langsung di matanya. “Katakan padanya, aku yang mengambil foto ini. Jangan biarkan dia berpikir kamu terlibat.”

Audi terkejut. “Tetapi, Tante .…”

“Tidak ada tetapi. Ini masalah ketidakadilan yang harus diperbaiki. Rani berhak diingat, tapi tak adil untukmu jika fotonya yang masih terpajang. Kamulah istri Bimo saat ini.” Tante Susi menegaskan, membungkus bingkai foto, lembut meski penuh ketegasan. “Aku pergi sekarang, Audi. Semoga kamu mengerti. Tapi aku mau melihat Ghita dulu."

Tante Susi lalu masuk ke kamar. Mengecup dahi cucunya itu. Dia tak mau mengganggu tidur bocah itu. Sehingga wanita itu memutuskan untuk pergi saja. Tak jadi bermain dengan anak itu.

"Tante pamit dulu. Besok saja datang lagi sekalian mau bermain dengan Ghita."

"Tante, aku mohon ... kembalikan saja foto Rani dan Bimo ditempatnya tadi," ucap Audi masih memohon.

"Jangan takut, Audi. Katakan saja ini keinginan Tante. Lagi pula kamu adalah istrinya, kamu berhak juga menentukan apa saja yang pantas untuk di pajang. Tante mau pulang. Takut nanti menganggu tidurnya Ghita."

"Tante ...." Audi tak tahu harus berkata apa. Dia yakin pasti Bimo akan marah saat tak melihat ada foto Rani lagi.

"Jangan takut. Kamu itu harus tegas. Selalu mengalah juga tak baik. Kamu harus menghargai diri sendiri."

Audi tak tahu harus bagaimana lagi. Tante Susi tetap ingin membawa semua foto Rani tanpa bisa dilarang dan dicegah.

Dengan perasaan campur aduk, Tante Susi melangkah keluar rumah, membawa pergi bagian dari kenangan masa lalu yang tak ingin dihilangkan. Suasana di luar rumah terasa mulai gelap, tetapi hatinya terasa lebih ringan setelah mengambil keputusan tersebut.

Sesaat dia melangkah pergi, terdengar suara Audi memanggilnya dari belakang. “Tante Susi!” teriaknya. Tante Susi berhenti sejenak, menoleh ke belakang. Audi menghampirinya, wajahnya terlihat serius.

“Aku berharap Bimo bisa menerima keadaan ini,” Audi berkata lirih, raut wajahnya penuh harapan meski ada kesedihan yang menyelimuti.

“Dia akan mengerti, dan aku akan membuatnya mengerti,” jawab Tante Susi tegas. Tanpa menunggu lagi, dia melanjutkan langkahnya. Di dalam hati, ada perasaan beralasan, bahwa ini mungkin adalah langkah yang paling baik untuk semua orang.

Tante Susi sadar akan ada komentar dan diskusi panjang setelah dia menceritakan tentang pengambilan foto itu kepada Bimo. Namun, untuk saat ini, dia merasa sangat berharga menjaga kenangan putrinya.

Setelah sampai di mobilnya, dia menghela napas dalam-dalam sambil menyesap rasa haru. Rio, supir pribadinya, melihatnya sangat tertekan. Dia pun bertanya, “Bu, apa semuanya baik-baik saja?”

“Tidak, tetapi semuanya akan baik-baik saja,” jawab Tante Susi sambil memasukkan foto ke dalam mobil. “Aku hanya melakukan apa yang harus dilakukan.”

Kemudian, Rio mulai menyetir meninggalkan rumah Bimo, menyadari bahwa sebuah tindakan terkadang memang memicu reaksi yang lebih besar. Dinding kenangan yang dijaga baik-baik akan terus dipertahankan, meskipun seisi tempat tersebut merubah watak.

Ketika rumah Bimo semakin menjauh di belakangnya, Tante Susi merasa semangat baru bagaikan angin yang mendorongnya maju. Rani memang sudah pergi, tetapi kenangan dan kasih sayangnya akan terus hidup dalam diri setiap orang yang mencintainya.

“Selamat tinggal, Rani. Mama akan menjaga kenangan ini. Bukannya Mama ingin Bimo melupakan kamu, tapi ini adalah yang terbaik untuk semuanya,” bisik Tante Susi pelan, mengingat semua tawa, air mata, dan pelukan hangat yang pernah ada. Mungkin, perjalanan ini baru saja dimulai.

Pelan-pelan, senyum muncul di wajahnya saat kendaraan itu melaju menjauh. Ada pelajaran di balik setiap kenangan yang tidak terhapus, dan dia bertekad untuk terus mengingatnya. Sedangkan Audi tampak gelisah, memikirkan apa yang akan terjadi setelah Bimo melihat semua ini.

1
Evi Goenharto
halah alesan aja laki2, ntar kalo Audi udh meninggal jg bakalan balik ama yg namanya Laura, semudah itu kan kalo laki2 menjalin hubungan ama siapa aja walau udh nikah sekalipun...gaya pake brsedih bentaran jg udh hahahihi ama Laura...eeehh kenapa aku yg sewot yak thor, aaaahhh dirimu nggemesin thor 🤣🤣🤣
Basri Ambung
aku dukun klw bercerai ,terlalu dalam luka ya jika harus dibandingkan dgn org yg sudah tiada
Maya Lara Faderik
kasihan Audi dari awal sampai akhir hanya air mata menemani setiap bab membacanya ..perjuangan Audi berakhir dengan ajal yang menjemputnya..Audi seolah dunia nyata ...
Hr sasuwe
👍
Ratna Ningsih
mungkin Daniel udah tau penyakit Audi, makanya dia menyusul nya ke kota A, Daniel kan menyuruh detektif Intuk memata matai Audi. 🤔🤔🤔🤭🤭
Ratna Ningsih
apa maunya Audi ini🤔🤔 Dimata org yg ga paham terkesan murahan. baru putus dg Daniel udah minta dijemput sma Bimo, dlu baru selesai sidang pembatalan pernikahan udah mau berhubungan secara intens dg Daniel. kesannya murahan jika org yg ga paham Audi ini,bolak balik diantara dua lelaki seperti bola yg di tendang sana sini🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
keragu raguan itulah yg membuat Audi mengambil keputusan mengundurkan diri, ditambah lgi dg penyakit yg sdg menyerang nya. mungkin klo Audi ga mendengar kisah Laura dan Daniel Audi akan berterus-terang tentang penyakitnya ke Daniel tpi karena sikap Danil saat ditanya tentang perasaannya ke Laura, jawaban Daniel ambigu 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
temui Rika dan Daniel, berterus terang lebih baik sekaligus menguji ketulusan Daniel biar ada kepastian hubungan nya dg Daniel, andai Audi mo putus pun jdi jelas alasannya karena sakit dan alasan masa lalu Daniel dg Laura hanya untuk tambahan alibi aja🤔🤔🤔🤭🤭
Ratna Ningsih
persahabatan itu indah,, tpi persahabatan 2 org dewasa berlainan jenis bisa menimbulkan fitnah terlebih lgi mantan suami istri tanggapan org lain pun ga bagus 🤔🤔
Ratna Ningsih
gimana Audi mo percaya klo kamu udah melupakan nya. kemaren aja kamu ketemu Laura padahal ada Audi tpi kamu ga sadar, mo pegang tangan Laura dan mo mengantar dia plg. didepan Laura sprti itu sma aja ga menghargai perasaan dan keberadaan Audi disana. introspeksi diri dulu lah Daniel. mana yg lebih berat perasaan mu, terhadap Laura atau Audi 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
baru terasa kehilangan setelah kepergiannya 🎶🎶🎶, nyesek kan tuh Daniel 🤦🤦🤦 selagi ada orgnya dianggap ga penting 🤔🤔🤔 begitu Audi pergi baru terasa kehilangannya 🎶🎶🎶. nyesek nyesek tuh hati Daniel, jngan nasibmu nanti sama dg Bimo, penyesalan yg tiada akhir🤭🤭
Ratna Ningsih
Yups kamu benar Audi, biarkan Daniel menyelesaikan masa lalunya dlu, baru pikirkan arah selanjutnya. bersaing dg masa lalu adalah hal yg menguras emosi dan perasaan.🤔🤔🤔
Ratna Ningsih
dri jawaban Audi ke Rika, sprti org yg malas untuk menghadapi hal hal yg ada dlam hidupnya. rasa kecewa dan sakit yg diberikan Bimo menjadi trauma dlm hidup Audi 🤔🤔🤔
Ratna Ningsih
ternyata oh ternyata Daniel itu pecundang jga. seharusnya dia kasih keterangan atau bertanya dg Laura bukan nya meninggal kan pernikahan, itu sama aja membuat Laura dan keluarganya malu🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
berat banget ujian hidup Audi, baru mau membuka hati tpi ternyata sang lelaki belum selesai dg masa lalu nya. suruh Daniel selesaikan dlu masa lalu nya, baru kamu ambil keputusan agar penderitaan mu dg Bimo ga terulang lagi 🤦🤦🤦😭😭
Ratna Ningsih
nah loh gimna nih🤔🤔🤔 apa nanti CLBK?? waduh kasian dong Audi klo Daniel dan Laura CLBK 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
Laura mantan Daniel, wah seru nih🤭🤭🤭
Ratna Ningsih
terus melangkah ke depan Audi, masa lalu bukan untuk pegangan kedepan tpi masa lalu adalah perjalanan hidup yg membuat seseorang harus berhati-hati melangkah agar tak lagi mengulangi kesalahan yg menyakitkan 😭😭🤔🤔
Ratna Ningsih
terlambat sudah kau menyadarinya 🎶🎶🎶, udah terlalu banyak luka yg kau torehkan, udah terlalu sakit hati ini kau lukai, udah terlalu banyak ucapan penghinaan yg kau ucapkan secara sadar ataupun tidak Bimo. lepaskan dan mari kita berpisah dripada hanya untuk saling menyakiti. Audi tegarkan hatimu dan kuatkan perasaan mu. mungkin ini yg terbaik buat kalian berdua 😭😭🤔🤔
Ratna Ningsih
klo keputusan pembatalan pernikahan, setau sya biarpun pihak sebelah nya tdk setuju klo bukti" dan saksi kuat itu bisa terjadi. contohnya Jesica Iskandar, suaminya yg bangsawan Jerman bisa membatalkan pernikahan padahal udah ada anak, dibantu dg Hotman Paris Hutapea pun, tetap pembatalan terjadi 🙏🙏🙏🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!