NovelToon NovelToon
Kalong

Kalong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Hantu
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Desa Semilir dan sekitarnya yang awalnya tenang kini berubah mencekam setelah satu persatu warganya meninggal secara misterius, yakni mereka kehabisan darah, tubuh mengering dan keriput. Tidak cukup sampai di situ, sejak kematian korban pertama, desa tersebut terus-menerus mengalami teror yang menakutkan.

Sekalipun perangkat desa setempat dan para warga telah berusaha semampu mereka untuk menghentikan peristiwa mencekam itu, korban jiwa masih saja berjatuhan dan teror terus berlanjut.

Apakah yang sebenarnya terjadi? Siapakah pelaku pembunuhannya? Apakah motifnya? Dan bagaimanakah cara menghentikan semua peristiwa menakutkan itu? Ikuti kisahnya di sini...

Ingat! Ini hanyalah karangan fiksi belaka, mohon bijak dalam berkomentar 🙏

Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pencarian Satria dkk

Tengah harinya, Mak Sumi yang adalah emaknya Bimo, pemuda yang sekarang tubuhnya sedang terbaring kaku tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan di tepi hutan, merasa heran campur was-was karena anaknya belum pulang ngarit juga. Padahal biasanya, sebelum tengah hari Bimo sudah membawa pulang 1 karung rumput.

Khawatir dengan keselamatan anaknya, Mak Sumi pun segera mencari keberadaan pemuda itu di tepi hutan dekat rumahnya seperti yang dikatakan saat Bimo pamit berangkat ngarit tadi.

"Bimooo! Bimooo!" wanita paruh baya tersebut memanggil-manggil nama anaknya sambil menyusuri pinggiran hutan, hingga 20 menitan kemudian Mak Sumi dibuat shock saat menemukan anaknya sudah dalam keadaan mengenaskan seperti Sari.

"Toloong! Toloong!" wanita paruh baya itu berteriak minta tolong seraya berlari ke arah pemukiman.

Setengah jam berselang, jasad Bimo sudah dikerumuni beberapa orang yang semakin lama semakin bertambah. Dengan segera jasad pemuda itu digotong ke rumahnya untuk dimandikan.

Rasa takut mulai melanda warga Desa Semilir lagi. 1 minggu lebih keadaan sudah tenang kembali, kini ada korban yang berjatuhan lagi ditambah kejadiannya pagi hari yang semakin membuat mereka jadi was-was saat keluar rumah.

Seperti halnya ketika jasad Sari dikafani, kulit Bimo pun juga berangsur-angsur menghitam dan mengeluarkan aroma langu. Tentu saja kejadian ini membuat anggota keluarganya sangat terpukul dan sedih. Dengan meninggalnya Bimo, keluarga Pak Mardi dan Pak Dikun kembali diingatkan dengan kenangan pahit yang juga telah menimpa anak mereka.

Firasat buruk Pak Ustad Mahmud terbukti. Sekarang ini pria itu juga sedang berada di rumah Mak Sumi bersama istrinya untuk melayat dan mempersiapkan upacara pemakaman Bimo.

Sejak meninggalnya Bimo, Bapak Kepala Desa menghimbau para warganya agar tetap waspada jika sedang beraktifitas di luar rumah. Mereka juga diharapkan agar tidak pergi ke tempat-tempat sepi yang banyak pepohonannya sendirian.

Dengan dibuatnya peraturan itu, para warga yang sebagian besar memiliki hewan ternak yang butuh rumput untuk pakan, saat mereka ngarit, mereka pasti membawa teman dan tempat ngaritnya tidak lagi di sekitar hutan melainkan di area dekat pemukiman.

*

Orang tua Satria dkk mulai cemas karena sudah 2 hari ini anak mereka belum pulang juga. Dengan segera mereka pun menghubungi beberapa teman termasuk pengurus perguruan silat ke 5 pemuda itu, tapi hasilnya nihil, semua tidak ada yang tahu dimana keberadaan Satria dkk nya.

Karena belum mendapatkan informasi juga, orang tua ke 5 pemuda tersebut akhirnya melaporkan hal itu ke kantor polisi yang membuat pihak kepolisian cukup kelimpungan sebab kali ini ada 5 orang sekaligus yang dilaporkan telah hilang.

Dengan segera pihak kepolisian setempat dengan dibantu personel tentara, tim SAR dan para relawan mencari keberadaan Satria dkk di area hutan dekat desa mereka, seperti yang mereka katakan saat pamitan pada orang tua mereka masing-masing.

Berita hilangnya Satria dkk juga disebarluaskan oleh pihak keluarga masing-masing di media sosial dengan menyertakan plat nomor motor yang mereka kendarai. Pak Ustad Mahmud yang saat itu tidak sengaja membaca berita tersebut di HP nya pun lumayan kaget karena plat nomor mereka sama dengan yang dia temukan.

"Astaghfirullah al-adziim...," pria tersebut tiba-tiba beristighfar yang membuat istrinya yang pagi itu sedang menyapu lantai rumah merasa heran.

"Ada apa, Pak?" tanya Bu Mahmud ingin tahu.

"Ini lo Buk, ada 5 anak muda yang dilaporkan hilang dan plat nomor kendaraannya sama dengan yang Bapak temukan," jawab Pak Ustad Mahmud sambil menyerahkan HP nya pada istrinya. Bu Mahmud pun dengan segera membaca berita yang diliput lewat media elektronik itu dan ikutan kaget.

"Astaghfirullaah... 5 orang hilang sekaligus? Tapi kok bisa plat nomor motor mereka Bapak temukan di dekat gapura desa kita? Padahal rumah mereka lumayan jauh dari sini lo," ujar wanita paruh baya tersebut seraya mengembalikan HP suaminya.

"Menurut firasat Bapak sepertinya ada yang janggal dengan kasus ini, Buk," Pak Ustad Mahmud menyampaikan praduganya.

"Janggal bagaimana Pak maksudnya?" wanita paruh baya itu penasaran.

"Mungkin mereka tidak berburu di hutan seperti yang disebutkan di berita tadi," sahut Pak Ustad sambil berpikir.

"Jangan-jangan mereka berburunya di dekat hutan terlarang, Pak," Bu Mahmud berasumsi.

"Bisa jadi. Kalau memang mereka berburu di hutan dekat desa mereka, tidak mungkin plat nomornya bisa tercecer di dekat gapura desa kita," ujar Pak Ustad Mahmud.

"Kalau begitu Bapak tak segera ke kantor polisi untuk menyerahkan plat nomor itu, Buk," imbuh pria paruh baya tersebut.

Setelah berkata demikian, Pak Ustad Mahmud pun mengambil 3 plat nomor yang dia simpan kemudian langsung meluncur ke kantor polisi.

Di Kantor Polsek...

"Pak Ustad Mahmud ya?" tanya seorang polisi yang dulu pernah ikut dalam tim pencarian Andri.

"Inggih, Pak," sahut Pak Ustad.

"Ada perlu apa nggih, Pak?" ucap polisi yang di seragamnya ada tulisan nama WIDODO tersebut.

"Kemarin pagi saya kan mau keluar kota, pas di jalan dekat gapura desa, saya menemukan ini tercecer di tengah jalan. Ini plat nomor motor milik anak muda yang dikabarkan hilang, Pak," balas Pak Ustad Mahmud sambil menyerahkan ke 3 plat nomor yang ditemukannya yang membuat polisi itu kaget.

"Kok plat nomor motor mereka bisa ditemukan di dekat gapura Desa Semilir ya? Padahal kemarin pihak keluarga mengatakan kalau anak mereka pamitan mau berburu di hutan dekat desa mereka," kata Pak Widodo keheranan.

"Kalau menurut firasat saya sepertinya mereka tidak pergi ke hutan yang dimaksud, Pak," pria paruh baya itu mengungkapkan pendapatnya.

"Kalau benar begitu berarti mereka berbohong waktu pamitan ke orang tua mereka," timpal Pak Widodo.

"Kemungkinan seperti itu, Pak," ujar Pak Ustad Mahmud.

"Saya juga ingin menyampaikan sesuatu, Pak. Beberapa jam setelah saya menemukan plat nomor itu, ada salah satu anak muda desa kami yang meninggal secara wajar seperti mendiang Sari," tambah pria paruh baya itu yang membuat Pak Widodo terkejut lagi.

"Inalilahi wainalilahi roji'uun... Kejadian lagi, Pak?" sahut polisi tersebut trenyuh.

"Inggih, Pak. Biasanya kejadiannya malam waktu berkabut sekarang malah pagi hari. Para warga jadi tambah cemas saja, Pak," tutur Pak Ustad.

"Untuk sementara para warga dihimbau untuk banyak-banyak berdoa saja Pak, soalnya Pak Haji Mashudi juga masih dalam proses minta bantuan ke beberapa temannya. Kabar terakhir yang saya dengar dari beliau, kemungkinan besar ada oknum manusia yang bersekutu dengan iblis hutan terlarang lalu melakukan hal-hal keji seperti itu untuk tujuan tertentu," balas Pak Widodo.

1
kalea rizuky
pantes dendam warga desa emank jahat bgt
🎧✏📖
semangat✌
Kezia Suhartini: trimakasih Kak... 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!