Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 ~ Lelaki pintar ~
Ratih mengambil uang dua ratus ribu dari dompet kecil yang dia selipkan di dalam bajunya.Dia tidak keberatan memberikan uang sebanyak itu kepada Viona,padahal viona selalu berbohong tentang uang kepadanya.
" Jangan boros-boros,ibu sudah tidak punya uang." Ucap ibunya sembari memberikan uang dua ratus ribu.
"Iya bu,tenang saja,aku kan anak perempuan ibu satu-satunya sudah sepantasnya kalian semua menuruti semua keinginanku." Jawabnya dengan wajah tersenyum.
" Bu,aku pergi dulu,takutnya Josua menungguku terlalu lama,dia pria kaya bu,jadi aku harus terlihat seperti wanita paling baik.Oke bu aku pergi dulu." Viona langsung meninggalkan ibunya di rumah.
Sementara itu Lisa di klinik,dia menemani putrinya melakukan pemeriksaan tahap demi tahap,wajahnya terlihat sangat pucat mungkin karena panik dan kelelahan bercampur menjadi satu.
"Dokter bagaimana pemeriksaan putri saya? Kenapa dia bisa tiba-tiba demam tinggi?" Ucap Lisa saat melihat dokter yang memeriksa Celin putrinya.
" Tenang ya bu,putri cantik ibu baik-baik saja,dia akan membaik setelah di rawat beberapa hari di rumah sakit ini.Dari pemeriksaan darah menunjukkan kalau lekositnya tinggi jadi dia harus di rawat untuk beberapa hari ini." Ucap Dokter menjelaskan dengan begitu telaten.
" Harus dirawat disini ya dokter?"
"Iya harus,apa putri ibu punya kartu jaminan kesehatan?" Tanya pria berseragam itu lagi.
"Punya dokter."
"Baguslah jadi tidak ada alasan untuk tidak merawatnya.Kalau tidak dirawat nanti demamnya pasti akan kambuh lagi,keadaannya sudah normal itu karena pengaruh obat." Jawab pria itu.
Walaupun berat hatinya,akhirnya Lisa setuju agar Celin dirawat,dia tidak sesuatu yang buruk terjadi pada putri kecilnya.
Lisa menghubungi Antoni berulang kali,tapi sampai jam sembilan malam,panggilannya belum juga diterima membuatnya hampir putus asa.
"Kemana sih mas Antoni bukankah dia hanya mengantar wanita itu kembali ke kontrakannya,sejauh apa sih kontrakannya?" Pertanyaan demi pertanyaan keluar dari mulutnya.
****
Antoni baru saja kembali dari kontrakan Mona,ibunya langsung menyambutnya dengan penuh semangat dia berharap hubungan Antoni dan Mona berjalan dengan baik seperti yang dia harapkan.
" Kamu sudah kembali? Bagaimana apa kalian sudah jadian? Kamu pasti menyukainya kan?" Ucap ibunya setelah Antoni masuk ke dalam rumah.Ratih terlihat sangat antusias menyambut kepulangan Antoni dia sudah tidak sabar mendengar jawaban putranya.
" Apaan sih bu,ibu lupa kalau aku sudah punya istri..Untuk apa ibu berpikir terlalu jauh..!!"Jawab Antoni membuat raut wajahnya langsung berubah.
" Kamu bodoh banget jadi laki-laki,kesempatan hanya datang sekali,dia itu wanita hebat,punya masa depan gemilang kenapa kamu tidak memanfaatkan kesempatan ini,istri bisa di ganti kapan pun." Jawab ibunya dengan ketus sambil membuang wajah karena sudah kesal sekali mendengar jawaban Antoni.
" Bu...!! Tiga tahun aku menikah dengan Lisa,semua di rumah ini tidak lepas dari bantuannya,semua kebutuhan rumah dia yang memenuhinya makanya gajiku bisa ku bagi untuk ibu dan Viona,aku rasa selama ini dia tidak pernah membiarkan kita kekurangan." Jawab Antoni akhirnya jujur kepada ibunya.
" Itu sudah kewajiban dia sebagai istri untuk membantu suami,meringankan bebanmu disaat kamu belum mampu memenuhi semua kebutuhan rumah ini.Jadi apa yang salah,dan bahkan jika kamu menikah lagi dengan Mona dia juga harus membantumu,pekerjaan Mona sudah lebih menjanjikan,dia sudah punya mobil dan banyak koleksi emas,sementara istrimu,tidak ada yang bisa diharapkan darinya."Jawab Ratih tidak mau kalah.
" Sudahlah bu,ibu membuatku banyak beban pikiran,aku mau istrahat dulu." Antoni meninggalkan ibunya di ruang tamu lalu masuk ke kamar dia tidak tau sama sekali kalau Lisa dan putrinya sedang di klinik.
" Bu...!! Dimana Celin dan Lisa?" Antoni kembali menemui ibunya yang masih menonton di ruang tamu.
" Aku tidak tau,tadi katanya mau membawa anakmu ke klinik,Celin demam sedikit saja harus dibawa ke klinik istrimu selalu membuang uang untuk hal yang tidak penting." Jawab Ratih.Tidak ingin berdebat lagi dengan ibunya,Antoni berlari ke kamar untuk mengambil ponselnya yang tadi dia simpan dilemarinya.
" Ya ampun lisa menghubungiku sampai sebanyak ini,aku memang bodoh kenapa aku tidak membawa ponsel tadi saat mengantar Viona." Dia mengomeli dirinya yang terlalu ceroboh.
Antoni menghubungi lisa,untung lisa masih mau menerima panggilannya,akhirnya Antoni pergi ke klinik sambil membawa perlengkapan putri mereka.
" Kamu mau kemana lagi?"
" Aku mau ke klinik bu,Celin dirawat disana,Lisa menyuruhku mengantar pakaian dan keperluan Celin." Jawab Antoni sambil terus berjalan meninggalkan ibunya.
" Cih....Wanita sialan itu,dia benar-benar penghalang keinginanku." Ucap Ratih.
Antoni berlari kecil memasuki ruangan dimana Celin dirawat,wajah lisa tampak masam setelah Antoni sampai di ruangan itu tapi dia tidak banyak bicara mungkin karena tidak ingin terjadi keributan.
" Maafkan aku dek,kebetulan tadi ibunya Mona berkunjung ke kontrakan Mona jadi kami banyak mengobrol,aku tidak membawa ponsel waktu mengantar Mona pulang." Ucap Antoni berbohong.
Lisa hanya diam saja,Antoni datang ke klinik saja mengantar perlengkapan mereka dia sudah turut senang apalagi sudah malam,dia masih ada niat baiknya.
" Mas kamu pulang saja besok kamu kerja,aku akan menjaga putri kita."
"Kamu tidak papa disini sendiri menjaga Celin?"
"Nga papa kok."
"Baiklah,aku akan pulang,jaga anak kita baik-baik kamu juga jangan lupa makan.Ini ada sedikit uang kamu bisa memakainya." Antoni memberikan Lisa uang walaupun hanya seratus ribu Lisa sudah sangat senang sekali menerima niat baik suaminya.
" Terima kasih ya mas." Ucap lisa terharu.
Antoni hanya mengangguk lalu dia segera keluar dari dalam ruangan,lisa memandangi uang pemberian suaminya,dia merasa Antoni sudah mulai berubah.
" Semoga perubahannya itu benar-benar dari hatinya yang paling kecil." Ucapnya dalam hati.
Antoni menghela napas lega setelah sampai di parkiran,dia tersenyum jahat saat berhasil meluluhkan hati istrinya yang memang punya hati yang begitu lembut.
" Untung dia sangat mudah diluluhkan,aku belum mampu berdiri sendiri kalau dia tidak membantuku.Kalau hanya mengandalkan gajiku mana cukup untuk kebutuhan rumah dan biaya kuliah Viona,aku harus pintar mengendalikan dia." Ucap Antoni dalam hati sambil tersenyum jahat.
Antoni rutin mengunjungi Celin selama di rawat di klinik,hingga akhirnya dia sembuh dan sudah bisa pulang.Selama itu pula Lisa merasakan bahagia yang luar biasa.Dia merasa Antoni sudah benar-benar berubah sedikit pun dia tidak berpikir kalau Antoni hanya pura-pura saja.
" Dek apa Celin sudah benar-benar sembuh?"Tanya Antoni saat perjalanan pulang ke rumahnya.
🌹🌹🌹 bersambung🌹🌹🌹