Tahun ini Ares pindah rumah di Kediri, karena di tempat tinggal lamanya kedua orang tuanya kesulitan untuk mencari nafkah untuk kebutuhan Ares.
Selama ia berada di Kediri banyak hal yang tak akan pernah terlupakan oleh Ares,Bayu,Zaka.
Mereka adalah sahabat dari sejak pertama kali Ares pindah di Kediri.
Saat bulan November,ada kejadian yang menimpa Mereka di desa.
Ayah dan ibu Ares tak bisa melakukan apa-apa karena terikat oleh pekerjaan mereka?
Dulu Kediri terkenal oleh suasananya yang membuat candu.Namun,sekarang saat malam,Kediri tidak seperti apa yang mereka bayangkan.
Kota ku,Kediri titip salam jika aku berpisah dengan mu saat aku akan pergi nanti.
Jangan kau lupakan sesosok orang yang menyelamatkan area mu dari orang-orang yang hilang jalan dan bejad.
Dan sekarang,apakah kita akan memecahkan siapa pelaku dari semua masalah ini Zaka,Bayu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Approniar Rizky prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Sesosok tinggi tersebut menatap mereka berdua dengan tatapan yang tajam, hingga Ares dan Bayu seperti di tatap mesra oleh predator yang diam menerkam.
Tak berselang lama orang tinggi tersebut pergi tanpa mengeluarkan sepatah kata pun,Ares dan Bayu memandangi pundak orang tinggi itu hingga tak terlihat lagi.
"Kenal kah dengan orang itu Res?" tanya Bayu.
Ares menggelengkan kepalanya dan bilang bahwa orang tersebut sepertinya baru di sini dan sedang mencari seseorang.Bayu memandang sekitaran yang sangat sepi dan gelap hanya ada satu penerangan di sana yaitu obor.
Mereka pun masuk kedalam rumah kembali dan duduk di kursi kayu jepara dengan bentuk ukiran pohon kelapa dan bunga,Ares memijat dahinya yang merasa pusing dan cenat-cenut di daerah tersebut.
Bayu ke pawon untuk membuatkan kopi kepada Ares,Sesaat setelah di pawon ia di kejutkan dengan seseorang yang masuk melalui jendela.Sontak Bayu berteriak dan memukul menggunakan sapu yang berada tak jauh darinya.
"Waaaa!!"
Bayu lari terbirit-birit karena melihat orang tersebut.Ares yang masih bingung langsung berdiri dan bertanya ada apa kepada Bayu,namun Bayu hanya dengan menjawab dengan mulut yang berbelit-belit dan,
GUBRAK!
Bayu pingsan Melihat sosok tadi telah berdiri di belakang Ares dengan membawa sesuatu berbentuk kotak.
Ares menoleh ke belakang dan tertawa melihat siapa yang ada di belakangnya.Zaka Dermawan, sudah berdiri dengan memegangi sekotak martabak dan sekotak nasi goreng.
"Aduh, maaf ya.." Zaka langsung memegangi tangan Ares dan menundukkan tubuhnya meminta maaf.
Ares memaafkannya namun juga menyuruh maaf kepada Bayu juga,akibat ulahnya yang tiba-tiba masuk melalui jendela tadi membuat Bayu pingsan seperti ini.
Zaka kembali ke pawon untuk mengambil piring dan garpu dan sendok agar mereka bisa memakan martabak dan nasi goreng.
Sementara itu,Ares menepuk-nepuk pipi Bayu yang masih pingsan itu.Sempat terpikir olehnya untuk mengguyur seember air ke arah mukanya,namun itu terlalu kejam dan merepotkan pemilik rumah yang harus mengepel semua air tersebut pikir Ares.
Zaka pun datang dengan membawa tiga piring dan empat sendok dan garpu.Ares tak sabar untuk memakan martabak tersebut yang terlihat sangat enak di matanya,aroma daun bawang yang di masak dan aroma telur bercampur dengan adonan dan beserta dengan aroma seperti keju itu membuat perut keroncongan tidak main.
saat masuk kedalam mulut dan di kunyah,rasa gurih,asin,dan pedas yang bercampur dengan cabai hijau sangat membuat ingin makan lagi dan lagi.
Zaka berdiri setelah memakan satu martabak saja dan lalu mengambil satu lagi untuk membuat Bayu bangun dengan aroma yang nikmat.Ia membuka mulut Bayu lebar-lebar dan langsung dengan satu lahap Bayu terbangun dan menghampiri Ares yang sedang menikmati martabak.
Entah laper atau doyan,Bayu menghabiskan itu sendirian.Mungkin karena sangat amat Josss! Ia bisa menghabiskan martabak tersebut.
TUK-TUK!
Suara pintu terketuk lagi dan kali ini Zaka menyuruh Ares dan Bayu berkemas dan tidur ia yang akan membukakan pintu tersebut.
"Oh! Kamu,ayo! Masuk-masuk." Zaka memiringkan badannya untuk tamu tengah malam itu untuk masuk.
"Maaf ... Diriku datang larut malam seperti ini" ucap orang tersebut.
Ares yang masih di kursi jepara itu langsung mengintip dari kejauhan,melihat sosok tinggi tadi masuk.Ia sedikit kaget melihatnya,karena orang tinggi itu tadi mengenyit dan melototi dirinya dan Bayu saat Zaka belum kembali.
Sadar orang tersebut di tatap oleh Ares dari kejauhan,ia pun berkontak mata dengannya yang membuat Ares memalingkan wajahnya karena gemetar dengan raut mukanya.
Zaka dan orang tinggi tersebut pun masuk.Ares bersiap untuk segera pergi ke kamar mandi namun ia di panggil oleh Zaka agar berkenalan dengan orang tersebut.
Dengan sangat terpaksa,ia pun memutar badannya dan berjalan ke arah orang tersebut.Tidak seperti sebelumnya yang awalnya melototi nya sekarang tampak lebih tenang dan lembut.Bingung,ia pun menatap raut wajah orang tersebut dan ternyata merasa sedih.
Dalam lubuk hati terdalam, Ares ingin bertanya dan menenangkan orang tersebut.Namun saat hampir mengeluarkan kata-kata orang tersebut menangis tersedu-sedu.
Dengan bingung pun Ares langsung lari ke pawon yang membuat Zaka berteriak memanggilnya.
Zaka pun mengangkat pundak orang tersebut dan mendudukkan nya ke kursi jepara,Ares kembali dengan membawa segelas air dan nasi goreng kepada orang tersebut.
Saat Zaka menyuruh orang tersebut meminum air tersebut sedikit ia menolak dan melanjutkan tangisannya saat melihat Ares yang mengelus kepalanya.
"Zak,gimana ini.." ucap Ares pelan kepada Zaka.
"Sebentar....,Ambilkan it-"
"Tidak usah," jawab orang tersebut.
Ares dan Zaka kaget saat orang itu langsung berhenti menangis dan mulai berkata.Orang tersebut langsung mengusap air matanya dan berdeham sejenak untuk mengatur suaranya.
Ia menatap Ares dan mulai tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
Ada suara yang memanggil Ares di dekatnya. "Res!"
Ares melihat Bayu berdiri di belakangnya dengan mulut yang terbuka, seperti kaget melihat sesuatu yang tak bisa di bayangkan.
Seperti sebelumnya,Bayu pun pingsan saat melihat orang tinggi tersebut tersenyum kearahnya.
Ares dan Zaka menghela napas bersamaan dan lalu mengangkat tubuh Bayu yang lumayan berat itu ke kamar belakang dekat dengan pawon.
Saat setelah mereka mengangkat Bayu dan kembali ke ruang tamu,mereka melihat orang tersebut membawa sebuah koper silver entah dari mana koper itu dibawanya.
"Res,temani tamu itu dulu ya,aku mau ke belakang mau buat minuman untuknya."
Ares yang ingin berkata tidak langsung di dorong oleh Zaka dan meninggalkan ia bersama orang tinggi tersebut.
Suasana canggung menyelimuti ruang tamu itu,dan Ares mencoba untuk mencairkan kecanggungan ini.Ares berdeham dan orang tersebut langsung memandang Ares dengan raut wajah yang sedih.
"Tuan Darga."
"Apa?"
Orang tersebut menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan.Ares yang masih deg-degan masih belum bisa berkata dan bergerak sebagai manapun.
Dan ia pun berusaha untuk menggapai tangan Tuan Darga tersebut.
"S-saya Ares." dengan gugup menjabat tangannya.
"Nama yang unik," jawab Darga dengan tersenyum simpul.
Tuan Darga berbicara atas kedatangan kemari untuk bertemu dengan Zaka Dermawan.Namun,pada waktu itu hanya ada Ares dan Bayu di rumah Zaka.Lantas ia pun terkejut dengan kehadiran dua orang entah berantah dari mana ada dirumah ini.
Ia meminta maaf atas perilakunya yang sedari tadi melotot ke arah Ares dan Bayu.Ia tak bermaksud apa-apa,hanya saja bingung mengapa rumah sebagus ini ada seorang penyusup didalam pikir nya tadi.
Ares tak mempermasalahkan itu,dan akan menyampaikan ke salah pahaman ini kepada Bayu nantinya saat ia sudah siuman.
Zaka datang dengan membawa loyang berisi minuman dan kudapan.Ia meletakkan di atas meja Jepara nya dan lalu duduk bersama di samping dengan Ares.
"maaf atas kelancangan saya Tuan,apakah koper itu berisi sebuah barang penting?" tanya Zaka sambil menunjuk koper silver tersebut.
Tuan Darga langsung menaruh kopernya tersebut di atas meja dan membukanya, memperlihatkan sebuah catatan yang sudah kotor dan beberapa asing bagi mereka.
"Ini.." Darga menjeda perkataannya.
"Ini adalah barang milik putri saya,ia dulu sedang berada di kota dan ia tinggal bersama ibunya.Namun,saat saya pergi berkerja di luar kota ia menghilang." jelas Darga.
Ares merasa iba dengan cerita Darga.Namun cerita itu belum selesai.
"Dan saat saya mencarinya di kota dengan bantuan kepolisian.Saya dan para polisi hanya menemukan kertas ini dan beberapa barang miliknya,saya sangat terpukul dan setelah di otopsi,barang itu terdapat noda darah yang sudah mengering dan air kencing dari putriku."
"Para ahli mengatakan bahwa mungkin saat ia di culik dan di kurung dalam keadaan di ikat atau di rantai dengan dirinya tak makan dan tak membuang air kecil atau besar."
Mendengar penjelasan itu,sejenak ia langsung terpikirkan buku milik Anda yang kemarin ia temukan peti kecil.
Ares masih membawa memory card yang ada di peti waktu itu dan memperlihatkan kepada Darga.
Darga sendiri juga mencoba untuk memory card tersebut di ponselnya.
Tak terpikir oleh Ares bahwa ia juga punya ponsel dan bisa digunakan untuk mengecek memory card itu.Dan saat memory card sudah terpasang di ponselnya Darga,ia sangat terkejut dan langsung menaruh dengan keras di meja.
Ares yang penasaran langsung mengangkat ponsel tersebut dan melihat apa yang membuat Darga seperti itu.
Ares dan Zaka menghela napas berat melihat semua photo di sana.Semua para perempuan tanpa busana di ikat dan mulut beserta mata mereka di ikat pula,di photo selanjutnya menunjukan bahwa mereka sedang di lecehkan oleh para orang dewasa.
Ares yang tak tahan langsung menaruh kembali dan tak ingin melihat semua photo itu kembali.Zaka masih belum puas dengan bukti-bukti tersebut dan ia pun melihat semua photo itu .
Ares langsung memijat keningnya akibat pusing mendadak,setelah itu ia di goncang kan oleh Zaka.Menyuruhnya untuk melihat photo nya kembali.Namun Ares jelas menolak karena ia tak ingin melihat penyiksaan itu.
"Ayolah res! kamu pasti tau orang ini.." dan Ares pun langsung melihat ke photo yang dimaksud.
Dalam pandangnya ia hanya melihat sekumpulan perempuan-perempuan yang di rantai berjalan ke dalam sebuah sel.Namun,ada satu orang yang membuatnya Shok .
Ada Anda di sana, di photo ia sedang berjalan bersama dengan para perempuan yang di rantai tersebut.
"Tuan! saya tahu orang ini." Ares menunjuk perempuan Anda itu.
"Oh iya.. saya juga kenal dia,bukankah ia tinggal di sini juga?" tanya Darga.
Ares menganggukkan kepalanya dengan cepat dan menjelaskan lagi.
"Ia adalah anak dari seseorang bernama Cakyo,dan orang tersebut akan datang besok.Dengan membawa orang-orang penting" jelas Zaka yang membuat mereka berdua menoleh .
"Tadi saat sebelum pulang,Cakyo berkata bahwa ia akan datang besok pagi mungkin pukul sembilan sampai sini." tambah Zaka yang membuat Ares bersemangat untuk mencari pelaku ini.
Tuan Darga mengangguk saja dan menatap beberapa barang putrinya itu.Setelah itu ia mengecek photo di ponselnya kembali.
Ia langsung menggebrak meja dan menaruh ponselnya menunjuk-nunjuk bahwa putrinya diikat di bawah pohon rindang.
Dalam batin Ares ia akan menjelaskannya saat mereka turun kebawah.Namun karena Darga sudah menemukan keberadaan putrinya di photo ia mungkin mengurung niatnya dulu.
Sambil menunggu Hari esok.mereka meminum kopi yang sudah mulai dingin akibat kelamaan mereka berbincang.
BERSAMBUNG..
adek suka baca cerita kakak 😘😘😘❤️❤️❤️
Mungkin Akan "Segera" tamat,Karena Cerita sudah di hampir di ujung puncak pertemuan antara Keluarga dan Anak.
jangan mati dulu.Ares belum sempet balikan sama kamu 🥺🥺