Naya harus menerima sebuah kenyataan bahwa sang kekasih menjalin hubungan dengan orang terdekatnya
Naya yang bertekad ingin menikmati hidupnya harus terjebak dan menghabiskan malam dengan seorang pria yang selalu bersikap dingin kepada para wanita
Bagaimana bila pria tersebut ingin memiliki Naya untuk selamanya?
Apakah Naya dapat meraih kebahagiaan bersama pria tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triana mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuat Batasan Yang Jelas
Naya pun memaksakan tubuhnya untuk bangkit tapi rasa sakit di bawah sana membuat dia tidak berani untuk melangkahkan kakinya, Ardi pun langsung membalut tubuh Naya dengan selimut yang Naya gunakan untuk menutupi tubuhnya pada saat itu
"Anda mau berbuat apa pak?!!" tanya Naya dengan wajah sedikit panik
Tanpa banyak bicara Ardi langsung mengangkat tubuh Naya ala bridal style dan melangkahkan kakinya menuju ke arah kamar mandi, dengan perlahan dia memasukkan tubuh Naya ke dalam bathtub. Ardi pun mulai mengalirkan air hangat ke dalam bathtub tersebut
"Apa hangatnya sudah cukup?" tanya Ardi
Naya hanya bisa menganggukkan kepalanya
"Apa kamu masih membutuhkan bantuan untuk yang lain?"
Dengan cepat Naya menggelengkan kepalanya, Ardi pun langsung keluar dari dalam kamar mandi. Tapi tak selang berapa lama kemudian Ardi masuk ke dalam mandi dengan membawa sebuah paper bag
"Pakaian ganti untuk kamu"
"Terima kasih pak"
Ardi pun langsung menatap ke arah Naya dengan tatapan mata yang terlihat dingin dan hal tersebut membuat Naya merasa sedikit kurang nyaman
"Apa ada masalah pak?" tanya Naya dengan hati-hati
"Apa kamu sudah lupa nama saya?" tanya Ardi dengan dingin
"Saya ingat pak, tapi saya rasa kurang sopan kalau saya hanya memanggil anda dengan nama anda pak. Bagaimana pun juga anda terlihat lebih tua dari saya," jelas Naya dengan cepat
Entah mengapa saat itu Naya merasa sedikit terintimidasi dengan aura yang Ardi pancarkan
"Terserah kamu mau memanggil saya dengan sebutan apa? tapi kamu di larang memanggil saya bapak, karena kamu wanita saya bukan karyawan saya. Jadi sesuaikan cara panggilan kamu terhadap saya, paham?"
Naya yang tidak ingin memperpanjang masalah langsung menganggukkan kepalanya, sedangkan Ardi memilih untuk kembali ke tempat semua dan melanjutkan apa yang sedang dia lakukan sebelumnya
Ternyata saat itu Ardi sedang memeriksa semua informasi tentang Naya, Ardi pun mulai tersenyum dingin saat membaca informasi tentang hubungan Naya dan Farhan
"Ternyata dia punya kekasih, bahkan mereka sudah menjalin hubungan cukup lama. Tapi maafkan saya Naya karena saya tidak akan pernah melepaskan kamu, karena kamu adalah perempuan pertama yang berhasil menyentuh saya." batin Ardi
Tentu saja dalam informasi yang Ardi terima saat itu masih tercatat bahwa hubungan Naya dan Farhan berjalan dengan baik, Ardi pun mulai meletakkan tabletnya setelah membaca semua informasi tentang Naya
"Tapi saya juga akan mengangkat jempol saya untuk kamu Naya, saya yakin kamu adalah perempuan baik. Di zaman yang seperti ini kamu bisa terbilang perempuan langka, kamu bisa menjaga tubuh kamu dengan baik hingga saat ini." batin Ardi sambil tersenyum puas
Naya pun telah selesai dengan ritualnya di dalam kamar mandi, dengan sedikit bersusah payah Naya mulai melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam kamar mandi. Ardi pun langsung bangkit dan menghampiri Naya
"Perlu bantuan?"
Naya hanya hanya terdiam dan memasang wajah malasnya
"Kamu pikir siapa yang membuat keadaan aku menjadi seperti ini?!!" gerutu Naya di dalam hatinya
Tak banyak bicara Ardi pun langsung mengangkat tubuh Naya dan membuat Naya merasa sedikit terkejut
"Saya bisa jalan sendiri!!" ucap Naya sedikit berteriak
Ardi mengabaikan ucapan Naya dan terus melangkahkan kakinya, dia mulai menurunkan tubuh Naya dengan perlahan di atas sofa dan mendudukkan tubuhnya di samping Naya
"Apa kita bisa bicara dengan serius?"
Naya pun mulai menatap ke arah Ardi dengan lekat
"Apa kamu tau siapa saya yang sebenarnya?"
Naya pun menggelengkan sedikit kepalanya
"Tapi saya yakin kalau anda bukan orang sembarangan, secara samar saya masih ingat kalau anda memiliki beberapa orang pengawal pribadi." jawab Naya
"Apa kamu bisa mengingat semua yang terjadi tadi malam?"
Saat itu Naya memilih untuk terdiam karena dia ingin mengetahui arah ucapan Ardi terlebih dahulu
"Saya harap mulai sekarang kamu ga perlu merasa sungkan saat meminta bantuan apapun dari saya, karena saya harus menjaga kamu dengan baik." ucap Ardi dengan serius
Naya pun memberikan sebuah senyuman yang terlihat penuh arti
"Semalam aku memang banyak melakukan hal gila, tapi bukan berarti aku tidak bisa mengingat apa yang sudah terjadi. Aku bisa mengingat semuanya walau pun secara samar, ini saatnya aku membuat batasan yang jelas dengan orang seperti dia." batin Naya
"Apa anda melakukan hal itu karena anda merasa bahwa saya adalah wanita anda?" tanya Naya
"Apa kamu tidak merasa seperti itu?"
Naya pun tertawa lepas, sedangkan Ardi langsung memancarkan aura dingin yang sangat mematikan
"Atas dasar apa anda bisa menganggap saya sebagai wanita anda tuan muda?" tanya Naya sambil menatap ke arah Ardi
Tanpa sadar Ardi langsung mencengkram lengan Naya dengan sedikit kuat
"Ini yang saya maksud tuan muda," ucap Naya sambil meringis dan menatap ke arah tangan Ardi
Ardi mulai melepaskan tangannya dengan tatapan mata yang tajam
"Apa maksud kamu?"
"Anda tidak punya hak untuk mengatakan saya adalah wanita anda, sedangkan anda bisa dengan mudahnya menyakiti saya." jawab Naya dengan tegas
Ardi pun menghembuskan nafasnya dengan kasar untuk mengurangi gejolak di dalam dadanya, karena dia sadar dia tidak bisa mengunakan cara yang kasar untuk mendapatkan Naya sepenuhnya
"Saya akan jujur tentang satu hal sama kamu," ucap Ardi dengan serius
Sedangkan Naya memilih untuk diam dan menatap Ardi dengan lekat
"Sampai detik ini saya belum pernah menjalin sebuah hubungan dengan wanita manapun, jadi saya harap kamu sedikit pengertian kalau saya kurang bisa memahami cara menjalin hubungan dengan pasangan saya." lanjut Ardi
Saat itu Naya hanya bisa terdiam dengan perasaan sedikit tidak percaya, bagaimana mungkin orang yang terlihat sempurna seperti Ardi tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun
"Saya juga berharap kamu tidak menguji kesabaran saya, karena saya yakin kamu tidak akan sanggup menanggung resikonya." ucap Ardi dengan tegas
Naya pun menjadi sedikit tidak suka mendengar hal tersebut
"Apa anda ingin menjalin sebuah hubungan di atas sebuah ancaman tuan muda?"
"Mungkin kamu belum mengenal saya dengan baik, tapi saya adalah tipe orang yang akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan semua yang saya inginkan. Jadi saya harap kamu untuk tidak melakukan sesuatu yang berlebihan, jangan memaksa saya untuk menyakiti kamu." ucap Ardi lalu tersenyum dingin
"Apa anda tau tuan muda? dengan cara seperti itu anda hanya akan mendapatkan tubuhnya, tapi anda tidak akan berhasil mendapatkan hatinya." ucap Naya dengan tegas
Ardi pun langsung menatap tajam ke arah Naya
"Apa dia sedang menantang aku? apa aku minta aja Irvan untuk membawa dia dengan paksa ke rumah? aku bisa mengurung dia di ruang bawah tanah, dengan begitu dia ga akan memberikan perlawanan lagi." batin Ardi dengan wajah dinginnya
Padahal Ardi sudah belajar berubah untuk lebih baik.
Ardi lebih mengutamakan Kamu.
Hubungan yang langgeng harus ada timbal balik nya.