Bagaimana jika sikap baik dan penuh perhatian sang suami ternyata adalah sebuah sandiwara untuk menutupi kesalahannya?
Dara Jelita tidak pernah menyangka kalau Raditya Pratama, suami yang sangat dicintainya ternyata menyimpan banyak rahasia. Cinta yang ditunjukkan oleh suaminya ternyata hanyalah sebuah topeng untuk menutupi kebohongan yang selama ini disembunyikannya selama bertahun-tahun.
Akankah Dara tetap bertahan dalam pernikahannya setelah tahu rahasia yang disembunyikan oleh suaminya?
Yuk, simak kisahnya di sini. Jangan lupa siapin tisu karena cerita ini mengandung banyak bawang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nazwa talita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENANGISLAH!
Dara keluar dari kamar hotel dengan tersenyum puas saat melihat wajah pucat kedua pasangan selingkuh itu.
Raditya berteriak menahan langkah Dara. Namun, perempuan yang sedang patah hati itu mengabaikan teriakan suaminya. Kakinya terus bergegas keluar dari kamar hotel.
Sebelum dirinya benar-benar keluar, Davin yang merasa kesal karena Raditya terus berteriak memanggil Dara, melayangkan tinjunya. Raditya yang tidak siap dengan pukulan Davin, langsung limbung dan terjatuh sambil meringis kesakitan.
Sementara itu, Kinara berteriak dan memaki Davin saat perempuan itu melihat darah yang mengalir dari mulut Raditya.
Akan tetapi, detik berikutnya, beberapa orang suruhan Davin yang awalnya berjaga-jaga di depan pintu kamar hotel, langsung masuk dan membungkam mulut Kinara agar wanita itu tidak terus berteriak memaki bos mereka.
Salah satu di antara mereka bahkan langsung menampar Kinara karena merasa tidak terima dengan kalimat makian Kinara terhadap Davin.
Dara dan Davin baru saja sampai di depan mobil Davin. Mereka berdua masuk ke dalam mobil. Tak berapa lama kemudian, mobil mewah itu meluncur meninggalkan hotel bintang lima milik Davin.
"Apa yang akan kamu lakukan setelah ini, Dara?" Davin melirik ke arah Dara. Perempuan itu terlihat memejamkan mata sambil menyandarkan tubuhnya.
Kepalanya terasa mau pecah. Kejadian hari ini adalah mimpi buruk baginya. Bagaimana bisa dirinya tidak menyadari kalau Raditya mempunyai perempuan lain di belakangnya?
Apakah kecerdasannya berkurang setelah dirinya menikah dengan Raditya? Atau, apa perasaan cintanya terhadap Raditya membuatnya menjadi bodoh?
"Menangislah! Kalau kamu memang ingin menangis." Davin kembali berucap tanpa melihat ke arah Dara.
"Apa menurutmu, pengkhianat itu pantas aku tangisi?" Dara menatap Davin yang terlihat menyunggingkan senyum.
"Air mataku terlalu berharga!" ucap Dara penuh penekanan. Meskipun sebenarnya air matanya akan tumpah detik itu juga.
Dara mengusap buliran bening yang mengalir di pipinya dengan cepat. Sementara Davin menggeleng pelan.
"Dia bilang, tidak ingin menangis, tapi air matanya menetes," batin Davin.
"Sudah cukup aku menangis di rumah tadi. Aku harap, air mata ini tidak turun dengan seenaknya." Semakin menahan, air mata Dara justru semakin keluar.
"Tidak semua orang yang menangis itu cengeng, Dara. Dengan menangis, kita bisa mencurahkan rasa sakit di hati kita. Dengan menangis, rasa sesak dalam dada akan hilang." Davin menjelaskan.
"Kau terlalu banyak bicara, Davin!"
Davin terkekeh mendengar ucapan Dara.
"Apa rencanamu sekarang?" Davin melirik sekilas ke arah Dara, kemudian kembali fokus pada kemudi.
"Menurutmu?"
"Aku hanya bertanya, Dara. Kenapa kamu marah padaku?"
Davin kembali menggeleng. Dara yang menyebalkan telah kembali ternyata.
"Aku akan menyuruh orang untuk membereskan barang-barangnya dari rumah." Dara berucap pelan.
"Kamu akan mengusirnya?" Davin melirik sekilas kemudian kembali fokus ke arah kemudi.
"Kamu pikir, setelah apa yang dia lakukan padaku, aku masih mau memaafkannya? Dia membohongiku selama empat tahun!" Dara meninggikan suaranya. Kedua tangannya terkepal menahan amarah.
"Kenapa aku sangat bodoh? Bertahun-tahun mereka membohongiku tapi kenapa aku tidak menyadarinya?"
Davin menghela napas panjang mendengar ucapan Dara.
"Kamu tidak bodoh. Cintamu dan kepercayaanmu padanya yang membuatmu tidak menyadari kalau suamimu ternyata tidak sebaik yang kamu bayangkan." Sebelah tangan Davin mengusap kepala Dara.
"Aku sudah melakukan apa saja untuk dia. Aku bahkan rela menutupi jati diriku agar dia tidak merasa minder karena mengetahui statusku yang sebenarnya. Tapi apa yang kudapatkan?"
"Aku bahkan rela menjadi pembantu di rumahku sendiri dan menelan pil pencegah kehamilan demi dia. Demi memenuhi keinginannya, tapi apa?" Dara tersenyum getir.
"Dia justru membelikan wanita ****** itu sebuah rumah mewah dan juga memiliki anak dengan wanita itu. Menurutmu, apa ada yang lebih sakit dari ini?" Dara menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak.
Melihat keadaan Dara, Davin kemudian meminggirkan mobilnya. Laki-laki itu melepaskan seatbelt kemudian memeluk perempuan itu dengan erat.
"Menangislah!" Mendengar ucapan Davin, Dara menangis dengan keras. Menumpahkan semua kemarahan dan kebenciannya pada seseorang yang selama ini sangat dicintainya.
"Aku akan membalas mereka berdua."
BERSAMBUNG ....
Sambil nunggu Author update, yuk, kepoin novel keren milik temen Author.
Nomor 35
Cinta memang tidak pernah salah menjatuhkan pilihannya, tapi bagaimana jika cinta menjatuhkan pilihan pada seseorang yang sudah menemukan pelabuhan hatinya?
Niki seorang mahasiswi yang terobsesi dengan dosen di kampusnya, nekat melakukan hal apapun termasuk membiarkan gosip berkembang jika ia sudah melakukan hubungan terlarang dengan dosennya itu. Akibat perbuatannya itu, ia terjebak dalam pernikahan sebagai istri kedua, namun tidak diinginkan oleh dosennya.
Bagaimana Niki menjalani kehidupannya sebagai istri kedua yang dibenci oleh suaminya sendiri sementara ia juga harus menghadapi hujatan dari teman serta dosen di kampusnya, sebagai mahasiswi penggoda dan penghancur rumah tangga orang?
seru banget
makasih thor dah buat novel sebagus ini. semoga sampai akhir ya bagusnya