NovelToon NovelToon
Love Not Scenario

Love Not Scenario

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Perjodohan
Popularitas:12M
Nilai: 4.9
Nama Author: ARyanna

Di usia yang tak dikatakan muda, Amaira Husna selalu didesak untuk segera menikah. Alih-alih berkeluh-kesah kepada sahabatnya, Reynand. Menceritakan kegalauannya tentang bagaimana cara mengambil sikap sebab orangtuanya telah mencarikan jodoh untuknya, justru dia mendapati hal yang tak pernah dia sangka.

Salahnya yang bercerita atau inilah solusi satu-satunya untuk menolak jodoh dari orangtua. Sebab Reynand datang di hari yang sama bertepatan disaat tamu orangtuanya tiba. Reynand datang mengutarakan niat untuk melamarnya.

Akankah Amaira menerima tindakan konyol Reynand, yang notabenenya berstatus sahabat dengan hubungan yang jelas tanpa dilingkupi adanya cinta.

Atau terpaksa menerima dan menganggapnya sebatas solusi yang malah berbuntut frustasi akibat keputusannya?



Tpe-
20-09-2019

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARyanna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12

Aku kini tergugu memikirkan bagaimana bisa aku lupa, bukan lupa tapi gak tau. Gak tau, karena mungkin saja aku gak fokus pada malam hari itu. Dan sekarang yang harus aku pikirkan adalah bagaimana caranya agar aku bisa sampai rumah tepat waktu.

Teman-temanku pun mulai bersahutan menanyakan keadaanku, bahkan ada juga yang sampai menggoncangkan bahuku agar aku segera menjawab rasa penasaran mereka.

"Mbak Amaira kenapa?" tanya Eka spontan saat aku merangsek terduduk pada kursi berbahan rotan yang tersedia di lokasi wisata.

"Kenapa Ra?" sahut Farida dengan nada dan ekspresi serius.

"Aku harus pulang," jawabku setelah kesadaran mulai terkumpul.

"Ya Mbak, bentar lagi kita balik kok. Ayo kita rapiin barang bawaan!" jawab Fanya mengiyakan beserta mengintruksi agar yang lainnya juga segera berkemas.

"Keadaannya mendesak dan waktunya gak terkejar kalau naik mobil!" sahutku sambil aku berdiri dan tanganku sibuk memasukan beberapa barang yang tergeletak di meja. Setelah kurasa beres, aku segera menarik resleting tas.

"Lah memang masalah apa sih Ra? sampai kamu panik begini?" tanya Farida yang mengamati gerak-gerikku.

"Nanti aku ceritain, sekarang aku sedang buru-buru."

"Lah Ra, kamu mau kemana?" tanya Dewi heran sebab aku mulai beranjak pergi.

"Aku duluan!" jawabku sambil berlari meninggalkan mereka dan tak peduli mereka memanggil dan meneriaki namaku.

Kini aku berjalan cepat sambil berlari seraya berfikir, transportasi apa yang bisa aku pakai untuk sampai ke Jakarta dalam waktu singkat. Karena jalanku tak fokus, aku menabrak seorang anak kecil yang berlari dari arah berlawanan.

"Astagfirullah" pekikku kaget. Aku begitu terkejut begitu pun dengan anak kecil itu, dia seketika menangis keras kala tubuhnya terpental lalu mendarat di tanah.

Segera aku berjalan cepat mendekati anak kecil itu, untuk melihat efek samping dari accident yang barusan terjadi, barang kali sedikit benjut, mungkin.

"Adek gak papa?" tanyaku berjongkok sambil mencoba memegang lengan anak itu.

Sebelum tanganku mendarat pada lengan kecil itu tiba-tiba saja ada yang menepis tanganku dan berujar, "Gak apa-apa gimana? Anak saya sampai jatuh kayak gitu ya pasti sakit."

"Maaf Ibu, maaf. Saya benar-benar tidak sengaja, saya tadi sedang terburu-buru," ucapku mencoba menjelaskan.

"Makanya kalau jalan pake mata!" semprot Ibu tersebut padaku.

"Adek, bagian mana yang sakit?" tanyaku sambil menatap anak kecil itu.

Tapi anak itu hanya menggelengkan kepala. Kini dia mendekat pada Ibunya lalu Menundukkan kepala dan bercicit, "Aku gak sakit kok Ma, cuma kaget."

"Alhamdulillah," ucapku lega.

"Lain kali kalau jalan hati-hati, punya mata dipake!" kata Ibu tersebut terdengar sarkas.

"Iya Bu, maaf," ucapku tanpa membantah dari pada disemprot, kan panjang urusannya, batinku.

"Adek maaf ya, kalau begitu saya permisi Ibu," ucapku kemudian segera berdiri. Setelah aku mengedarkan pandangan, ternyata suasana di sini lumayan ramai, ternyata banyak orang melihat kejadian yang baru saja kualami.

Aku segera bergegas melewati kerumunan orang dan muncullah ide yang terlitas di benakku, "Ojek Online." Naik ojek biar cepat sampai, dan langkah tujuanku selanjutnya adalah pangkalan ojek.

Saat aku melangkahkan kaki untuk menyeberang jalan, tiba-tiba saja dari arah belakang ada yang mencekal lengan kananku, sontak saja aku refleks memekik sebab terkaget.

"Aaaaa! Mau apa?" tanyaku kaget dan berbalik badan menatap orang yang mencekal lenganku.

"Ira, Amaira Husna?" ucapnya sambil memastikan kalau itu adalah namaku. Akupun mengangguk meski dengan gerakan kaku.

"Kamu ngapain lari-lari?" tanyanya lagi seraya melepas cekalan tangannya.

"Aku mau pulang," ucapku. Aku pun mulai mengamati orang yang sekarang berdiri didepanku, mencoba mengingatnya sebab dia tak asing menurutku.

"Ivan?" ucapku menyebut namanya, memastikan. Kupikir, iya benar dia bernama Ivan, Ivanda Mahesa. Dia ambil jurusan Bisnis Management satu angkatan waktu kuliah denganku. Tapi kenapa penampilannya sangat berbeda. Dia dulu selalu bergaya rambut belah tengah dengan penampilan baju dimasukkan ke dalam celana dan tak ketinggalan celana andalannya, model cutbray pada masanya.

Tapi kini penampilannya masih sama terlihat rapi. Namun ada kesan berbeda dengan tampilannya yakni celana bahan dan kemeja yang lengannya tampak digulung sampai siku. Kalau diperhatikan wajahnya sebelas dua belas dengan Christian Sugiono.

Ah, lupakan-lupakan tujuanku mau pulang, malah pikiran jadi ngelantur. Buru-buru aku menampik isi pikiranku itu.

"Iya aku Ivan. Kamu mau kemana?" tanyanya padaku.

"Aku mau nyari tukang ojek."

"Tukang ojek?" tanya ivan bingung.

"Iya aku mau balik ke Jakarta, maaf aku buru-buru," pamitku dan baru saja aku berbalik badan, Ivan lagi-lagi mencekal lenganku.

"Kamu mau balik ke jakarta naik ojek?" tanyanya memastikan.

Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban, tapi si Ivan malah menanggapinya dengan tawa yang terlihat tertahan.

"Udah lepasin, aku buru- buru!" ucapku sambil menepis tangannya.

"Ya udah, aku Bantuin kamu."

Serta merta aku menoleh padanya, sedikit berjenggit kaget. Bantuin kamu? Tunggu—tunggu. Dia bilang apa? Kenapa rasa-rasanya aku seperti familiar dengar kata-kata itu.

"Tunggu—tunggu, bantuin apa?" tanyaku memastikan.

"Katanya mau balik ke Jakarta?"

Akupun menganggukkan kepala dengan antusias.

"Ya udah Ayo!" ajaknya, memerintahkan agar mengikuti arahnya berjalan.

Dan tibalah kini diparkiran.

"Naik Apa?" tanyaku.

"Naik inilah!" ucapnya seraya menunjuk pada mobil Nissan berwarna orange.

"Gak— gak, jangan naik mobil waktunya gak ke kejar, gak ada motor?"

"Gak ada"

"Ya udah gak usah," tolakku seraya hendak melangkah pergi.

Ivan terdengar mendegus. "Ya sudah kamu tunggu sini," ucapnya cepat-cepat, berusaha mencegah langkah pergi.

"Gus, kamu bawa motor!" teriak Ivan pada lelaki yang memakai seragam satpam kira-kira berusia dua puluh limaan.

"Ada pak, mau saya ambilkan?" jawab lelaki yang dipanggil Gus tadi.

"Iya, dan helmnya satu lagi!" Perintah Ivan, dan kini dia berjalan menuju ke arah mobilnya. Kulihat dia mengambil jaket kulit lalu mengenakanya.

Sesaat kemudian motor Yamaha Vixion berwarna hitam abu tiba, dengan segera lelaki yang bernama Gus itu menyerahkan kunci, STNK berserta dua helm.

"Gus aku pinjam dulu motor kamu. Ini kunci mobil, kamu bisa pakai."

"iya pak terimakasih."

"Ayo naik!" Perintah Ivan padaku seusai dia menstater motor sambil menyerahkan helm untukku.

Sekarang helm sudah terpasang rapi dikepalaku, tak ketinggalan jaket juga sudah kukenakan. Kurubah posisi tasku, kuletakkan didepan. Aku pun duduk memposisikan diri dan berpegang erat pada sisi jaket milik Ivan. Setelahnya motor melaju meninggalkan lokasi Agrowisata, menuju babak baru selanjutnya.

Eaaaaa banyak typo bertebaran.

To be Continue

1
Glorya Raya
Luar biasa
Tini Laesabtini
aku sering bgt tuh ,masak nasi lupa mencet tombol on,udh nunggu lama mau nyiduk msh beras 😁😁
Tini Laesabtini
emang ada semur ayam bumbu kuning ? opor kali ya kalau semur kan item Krn pake kecap 🙏🙏
Kanian June
Luar biasa
Kanian June
mbak Dewi 🥹
Kanian June
gak semua laki-laki bisa begini
Kanian June
mampir Thor /Smile/
Kanian June
padahal si wanita kadang juga ikut kerja /Scream/
☠🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍾⃝ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳℛᵉˣ
egois banget , gak sesuai umur sifatnya
☠🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍾⃝ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳℛᵉˣ
hmm kurang suka sifat ceweknya, semoga ada perubahan:')
Pasikah CwElosbes
aku udah 4x BCA novel ini kangen ma crta nya...knpa GK ada novel Bru lgi AP pindah lapak ya. yg tau bantu jawab dong temen temen
Ayuchan: Kak Aryanna hiatus, soalnya sibuk ngurus dedek bayinya😁
total 2 replies
SeoulganicId
karakter cewe nya nyebelin ya 😭
Rana Nana
setelah 4 tahun berlalu...ku baca ulang lagi sekarang😂😂😂😂
Sumaraini Hasanah
dasar koplak
Ini kanya
aku ngakak bacanya thor.. novelmu bagusss /Sob/
Zakia
baca novel ini ke 5x nya, kangen
Bunda Aish
Luar biasa
Wahyu Poenying
luar biass
Imas Hanifah
ga kerasa udh 4 taun aja aku balik lagi ke sini bolak balik ga bosen sma cerita nya mas rey
ika wahyuni
duhhhhh manis bet dah ahhhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!