NovelToon NovelToon
Cinta Di Alam Mimpi

Cinta Di Alam Mimpi

Status: tamat
Genre:Teen / Horor / Misteri / Rumahhantu / Horor/Misteri / Eksplorasi-misteri dan gaib / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:38.1k
Nilai: 5
Nama Author: ney-nNa

Citra adalah anak tunggal kesepian yang kerap kali tinggal sendirian di rumah. Sebab, orang tuanya bekerja dengan berpindah-pindah kota. Semasa ia beranjak remaja, Citra memutuskan untuk menetap di rumah barunya meski tinggal sendirian.

Dari situlah dia sering mendapatkan gangguan oleh sosok tak kasat mata. Sampai suatu ketika dia bertemu dengan seorang pemuda yang datang menolongnya dan benih-benih cinta pun tumbuh di antara keduanya. Namanya adalah Andra.

Namun, anehnya ketika berada di sekolah, Andra tidak mengenali Citra. Hal itu membuat Citra kecewa terhadap Andra.

Sedangkan Andra merasa mengalami keanehan setelah kepindahannya ke Indonesia. Setiap habis joging di malam hari, ketika paginya dia akan terbangun di teras rumahnya. Dia seolah bermimpi bertemu dengan seorang gadis. Namun, dia tidak mengingat wajah gadis itu ketika bangun dari tidurnya.

Seperti apakah kisah selanjutnya yang akan terjadi antara Citra dan Andra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ney-nNa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.11

Citra bangkit dari duduknya hendak mengikuti langkah kaki seorang laki-laki yang tadi sempat menggebrak mejanya. Namun langkahnya terhenti oleh Amel yang baru datang dan langsung menyambar lengan tangannya.

"Eh, Cit. Lo mau ke mana?" tanya Amel.

"Itu... Itu...!" ujar Citra sembari menunjuk-nunjuk ke arah perginya laki-laki tadi dengan tangan kanannya.

"Hah... siapa?" tanya Amel yang tidak mengerti.

"Itu, cowok yang barusan keluar pas lo masuk ke dalam kelas tadi, cowok yang kemarin ketemu di toko buku di mall! Inget nggak?" Citra menjelaskan sembari celingak-celinguk ke luar mencari jejak keberadaan cowok tadi.

"Hah? yang bener, Cit. Mana...mana...?" Amel ikut mencari. Namun, laki-laki yang tadi sudah tidak terlihat bak ditelan bumi.

"Udah ilang kan, gara-gara lo sih tadi narik-narik tangan gue. Jadi nggak kekejar kan cowok itu!" omel Citra pada Amel.

"Duh, maaf deh, Cit. Gue kan tadi nggak tau!" ujar Amel.

"Ya udah sih, orangnya udah gak ada, mau di apain lagi!" dengan lesu Citra kembali duduk lagi ke mejanya.

"BTW ngapain lo sampai repot-repot ngejar cowok itu?" tanya Amel sembari duduk di bangku samping Citra.

"Cowok itu tuh aneh banget, Mel! Inget kan kemaren dia tiba-tiba datang dan bilang kalau anak itu bisa saja berbahaya. Siapa coba yang di maksud 'anak itu'? Terus tadi dia tiba-tiba aja ada di hadapan gue trus gebrak meja dan bilang supaya gue pindah rumah. Maksudnya apa coba?!" gerutu Citra.

"Yang bener, Cit? Tapi kalau menurut gue bener deh kata-katanya, lo emang musti pindah rumah Cit. Soalnya rumah baru lo tuh ada penunggunya. Sumpah deh, gue nggak mau nginep di rumah lo lagi, gue kapok!" ujar Amel.

"Trus, dia tahu dari mana coba kalau rumah gue ada penunggunya? Kenal juga nggak, bisa-bisanya dia nyuruh gue pindah rumah!" ujar Citra.

"Jangan-jangan dia tetangga lo kali, Cit. Lo kan masih baru di kompleks itu, makanya lo belum kenal sama dia," ujar Amel.

"Masa sih, aku kok kaya nggak pernah lihat ya, tapi mungkin juga sih, Mel. Aku emang gak begitu kenal sama penghuni kompleks yang lain," tutur Citra.

Tet... Tet... Tet!

Tak berapa lama bel masuk pun berbunyi. Guru yang mengajar pada pelajaran pertama muncul dari balik pintu. Semua murid mulai bersiap di mejanya masing-masing. Obrolan mereka pun terhenti dan fokus pada pelajaran.

......................

Pada jam istirahat, sembari makan di kantin Citra menceritakan kejadian yang dialami tadi malam. Amel semakin penasaran dengan anak laki-laki yang di ceritakan oleh Citra yang selalu menemaninya dan juga laki-laki misterius yang ditemuinya tadi.

"Mel, gue ke toilet dulu ya? Lo balik aja ke kelas duluan," ujar Citra.

"Iya, gue mau ngabisin baso gue dulu ah," ujar Amel.

Citra membayar sejumlah uang kepada ibu kantin kemudian berjalan menuju toilet terdekat. Langkahnya sedikit tergesa-gesa. Ia merasa ada yang tidak beres dengan perutnya.

Sesampainya di toilet ternyata dia mendapati noda merah di pakaian dalamnya. Rupanya dia mendapatkan datang bulan. Dia bergegas ke koperasi sekolah untuk membeli pembalut dan ****** *****. Setelah berganti dia kembali ke kelas.

"Mel gue nggak sanggup ikut pelajaran selanjutnya, perut gue kram, gue mau ke UKS," ujar Citra sembari memegangi perutnya yang terasa sakit.

Setiap hari pertama datang bulan dia memang akan merasakan kram di perutnya sehingga tidak mampu beraktifitas dengan lancar untuk beberapa saat.

"Lo mens?" bisik Amel di samping telinga Citra.

"Iya ...," jawabnya dengan susah payah. Keringatnya sudah bercucuran menahan sakit.

"Ya udah, ayo gue anter, Cit!" ujar Amel, kemudian merangkul pinggang Citra menuntunnya ke UKS.

"Lo tiap datang bulan kaya gini, Cit?" tanya Amel.

"Iya, kadang pernah sampai pingsan," ujar Citra.

"Ya ampun, Cit! Ya udah pelan-pelan aja jalannya," ujar Amel.

Tidak berapa lama sampailah mereka di depan UKS. Hal itu bertepatan dengan bunyi bel masuk.

Tet...tet...tet...!

"Mel, lo balik ke kelas aja, udah sampai juga di UKS," ujar Citra.

"Yakin?" tanya Amel.

"Iya, ini jamnya Pak Ya To, nanti kamu bakalan kena marah kalau sampai terlambat datang!" ujar Citra.

"Oh iya! ya udah gue balik dulu ya, Cit. Kamu masuk ke dalam gih, istirahat ya!" ujar Amel lalu kembali ke kelasnya. Citra mengangguk mengiyakan.

Perlahan dia membuka pintu, saat masuk tidak terlihat perawat yang biasanya berjaga di UKS. Di UKS ada dua ranjang tempat tidur. Citra melirik ke salah satu ranjang yang terdapat seorang siswa yang sedang tiduran di sana. Tangan kanannya menutupi bagian matanya sehingga tidak begitu jelas wajahnya. Jika di lihat dari tempatnya berdiri saat ini.

Perlahan dia berjalan masuk menuju ranjang satunya yang masih kosong. Setelah agak dekat Citra melirik pada anak laki-laki itu. Betapa kagetnya dia saat mengenali wajah itu.

Andra! pekiknya dalam hati.

Dia mulai penasaran untuk memastikan bahwa laki-laki yang sedang tiduran di ranjang itu benar-benar Andra atau bukan. Perlahan Citra berjalan mendekat hingga ke sisi ranjang dan sedikit mencondongkan mukanya ke depan untuk melihat lebih jelas.

Hup!

Tiba-tiba saja Andra membuka mata, dan dengan cepat menangkap kedua lengan tangan Citra.

Citra kaget, dan seketika netranya membulat Mulutnya sedikit menganga saking terkejutnya dengan tindakan Andra yang tiba-tiba. Keduanya sama-sama terdiam dengan posisi wajah yang cukup dekat.

"Aww...!" Citra mengaduh ketika kram di perutnya kembali datang. Perutnya seakan di remas-remas. Dia menunduk dan memegangi perutnya yang sakit.

"Kamu kenapa?" tanya Andra yang bingung melihat perempuan di depannya kesakitan.

Yang awalnya dia pikir akan menangkap basah orang yang telah mengendap-endap memandanginya saat tidur dan akan memarahinya, dengan hal itu justru membuatnya bingung.

Cklek...! pintu terbuka.

"Kalian sedang apa?" tanya Bu Susi perawat di UKS yang baru datang.

Reflek Andra melepas genggamannya di lengan Citra.

"Pe-rut sa-ya kram, Bu," ujar Citra dengan terbata-bata, kepalanya tiba-tiba seakan berputar-putar dan badannya lemas.

Andra yang merasa Citra hendak terjatuh, dengan sigap memegangi tubuh Citra. Kemudian merebahkan Citra di atas ranjang.

"Kamu kram haid?" tanya Bu Susi. Citra memejamkan mata sambil mengangguk.

"Sebentar saya ambilkan obat pereda nyeri," ujar Bu Susi lalu beranjak mengambil obat beserta air minum untuk Citra.

"Ini minum dulu obatnya!" ujar Bu Susi seraya membantu Citra duduk.

"Sekarang kamu istirahat ya!" ujar Bu Susi.

Citra mengangguk kemudian melirik kepada Andra yang juga memandang ke arahnya. Andra tengah berdiri di sisi ranjang yang satunya dengan kedua tangannya yang bersedekap di atas perutnya.

Citra ingin bertanya namun tenaganya sedang lemah. Bahkan untuk membuka mulut dia kesulitan karena lemas. Matanya mulai mengantuk dengan reaksi obat yang di berikan. Perlahan-lahan dia pun tertidur.

Dia sudah tidak tahu lagi apa yang terjadi. Saat dia bangun Andra susah tidak ada. Citra kemudian bersiap pulang dibantu dengan Amel. Citra sudah merasa baikan sehingga dia pulang dengan mengendarai sepeda motornya sendiri.

......................

Sesampainya di rumah, Citra mengganti bajunya, kemudian makan siang sambil menonton televisi. Dia tadi sempat mampir untuk membeli makan untuk dibawa pulang. Dia masih mengingat-ingat hal tadi waktu di UKS. Dia terus bertanya-tanya mengapa Andra tidak berkata apa-apa saat melihatnya. Andra juga seperti tidak mengenalnya.

Lagi-lagi perutnya terasa nyeri. Dia pun memutuskan untuk tidur siang. Dalam sekejap dia terlelap dalam tidurnya.

......................

Sayup-sayup terdengar suara bayi menangis. Suara bayi itu semakin lama semakin menyayat hati karena tersengal-sengal dan sudah terlalu lama menangis, namun tidak ada yang menolong. Citra berlarian mencari suara bayi itu hendak menolongnya. Dia menemukan sebuah lorong di depannya. Dan suara bayi itu terdengar lebih nyaring saat berada di pintu lorong itu. Citra menduga bayi itu terperangkap di dalam sana. Namun Citra ragu untuk masuk karena lorong itu sangat gelap hingga tak terlihat bagian dalamnya.

Oeeekkk...oekkk...oeekkk...!

Suara bayi itu semakin melemah. Citra semakin khawatir, takut jika bayi itu sedang sekarat. Perlahan dia berjalan masuk ke dalam lorong itu. Jalannya tertatih karena banyak kerikil di bagian bawahnya dan Citra tidak memakai alas kaki. Perlahan dia menyusuri ruang yang gelap itu untuk mencari letak bayi itu. Tangannya meraba-raba ke dinding lorong untuk mencari pegangan.

Terlihat ada dua titik cahaya yang menyorot dari kejauhan berwarna merah. Citra semakin mendekat dan mendekat pada sorot cahaya merah itu. Tanpa ia sadari suara bayi itu lamat-lamat hilang. Dia bimbang untuk melanjutkan masuk ke dalam. Namun dia penasaran akan sorot cahaya merah itu. Akhirnya dia tetap mendekat pada sorot cahaya itu. Saat sudah dekat dia dapat melihat cahaya merah itu seperti sejajar dengan setengah bagian kakinya. Hawa panas seketika menyeruak di sekitarnya.

"Arghhhh...!" Citra berteriak saat merasakan ada yang memegangi kakinya seiring dengan cahaya merah itu berada di depannya. Lamat-lamat terlihat seperti ada anak kecil di bawahnya yang sedang memegangi kakinya.

Sontak Citra mendorong kuat sosok kecil yang mencengkeram kakinya, kemudian berbalik dan lari dengan tergesa-gesa menuju ke luar.

"Arghhhh...!" Citra tersandung dan jatuh. Sosok kecil itu lagi-lagi memegangi kakinya.

"Aaaaarrggghh...lepaskan!" Citra menendang sosok kecil itu, kemudian cengkraman itu terlepas dari kakinya.

Citra bergegas lari menuju ke luar lorong saat terlihat cahaya putih terang di depan mata.

"Citra...., bangun, Cit!" sayup-sayup terdengar ada suara yang memanggil-manggil namanya.

Citra terhenyak kemudian bangun dari mimpinya.

...________Ney-nna________...

1
lina
semangat updat ney
Zil@
kau yg menabur kau juga yg menuai...🙏🏻
Sri Sari
bab ny dkit doang ya Ney, tp ga pp krna rasa pnasaran ny sudh terjwb. mantap 👍
Wury Ayra
loh.... udah tamat aja.... tp ya udah deh... yg penting ending bahagia.... sukses trs nay...
Uyhull01
lahh udah tamat lgi,
slmat ya citra, andra smga smawa slalu, dri mimpi membawamu kdalm kbhgian,
ini novel pertma yng ku bca beragensi horor, sblmnya plng gk ska sma berbau horor🤭
trima ksih aku ska sma jln critanya ttp smngat kak💪
Uyhull01: aihhh tp jangan yng extrem seremnya yng ada putus tngah jalan bcanya🤭
ya masama kak🤗
total 2 replies
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
kak Ney tamat beneran ini
Neyna 🎭🖌️: beneran kak Rahma 😂🤭
total 1 replies
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
alhamdulillah, aku banyak mengambil hikmah dari cerita ini, meskipun aku gak bisa mengungkapkan dengan kata kata,, kau yang selalu terindah dalam hidupku
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ: sama sama kak Neyna
total 2 replies
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
terima kasih kak Ney engkau memberikan cerita yang indah,aku sangat suka, selamat berbahagia ya Citra sama Andra kalian pasangan yang luar biasa,, sabar ya Bima cinta gak harus memiliki, kalau kita mengikhlaskan orang yang kita cintai akan lebih baik, apalagi dia mencintai kekasihnya sendiri, semoga kamu mendapatkan yang lebih baik lagi Bima 🤗🤗🤗
Neyna 🎭🖌️: terimakasih kak Rahma karena masih setia sampai akhir cerita ini 😍😍😍 terima kasih juga atas dukungannya selama ini 😘🙏💕💕
total 1 replies
lina
semangat updat
lina: sama2 ney
total 2 replies
lina
andra jagm d buat mati dong
Wury Ayra
ehh.. cpt amat tiba2 udah 4th aja... akhirnya citra bisa bahagia dgn keluarganya apalagi mila udah meninggal.. btw bisa mau kasih apa tuhh buat citra??
Sri Sari
yeeeeyyy Mila ny udh ga ada 🤭😂 bahagia sllu ya bwat kluarga ny citra 🥰 smangat up lg Ney 💪😁
Sri Sari
sukurin lu Mila 😁
Uyhull01
cepet amat udah 4 thun lgi,
ehhh mila udah minggal trut berduka cita ya mila, kna azab ini tp bkn d sinetron ikan terbang🤭 apa mila mngakui perbuatannya ??
mmm hadiah apa Bim kmu ska sma Citra kah ??
☘️BILAA☘️
yeee Bima mau ngasih kejutan apa ya, jadi penasaran ini,, udah 4 tahun lagi, akhirnya Mila meninggal semoga yodha jadi anak yang baik ya
☘️BILAA☘️
ah aku keduluan sama bang pepenk
~A G~
komen pertama😁😁😁
Wury Ayra
wahhh... santetnya slh sasaran yaa?? senjata makan tuan dong 😂😂😂
Neyna 🎭🖌️: 🤭 begitulah kak terima kasih 🙏💕💕
total 1 replies
Erlin
sukurin simila kena azab 🤣🤣
Neyna 🎭🖌️: begitulah kak terima kasih 🙏💕💕
total 1 replies
Uyhull01
woww amazing santet nya terkena sama yng mnyuruh menyantet,, hahahha tawa jahat😏😏
gimna Mila enak gak sama yng gtuan😏😏😏
Neyna 🎭🖌️: 🤭👍 terima kasih kak 🙏💕💕
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!