KONTRAK NIKAH TUAN MAFIA

"Siapa yang... yang mengkhawatirkan mu, aku hanya hanya terkejut melihat ada darah di tangan mu" Ucap Tina gugup

" Oh benarkah " Ucap Kenzo menatap Tina dengan tatapan seperti meragukan ucapan Tina

"Emm Benar" Ucap Tina

Tina menatap Kenzo

"Kenapa menatapku?? " Ucapan Kenzo

"Kenapa kau membantu ku?!! " Tanya Tina yang penasaran kenapa Pria sehebat dan sekaya Kenzo selalu membantu nya gadis miskin yang tak punya Apa-apa

"Hanya kemanusiaan dan kau mengingatkan ku pada seseorang yang berarti di hidupku" Ucapan kenzo tanpa melihat kearah Tina

"Kekasih mu?? " Tanya Tina

"Seandainya saja iya" Ucap Kenzo sembari berlalu meninggal kan Tina

*Apa maksud nya, Apa dia sudah mencintai orang lain, apa ini kenapa ini terasa aneh" Ucap Tina sembari menekan dadanya yang dia rasakan nyeri di sana

"Tunggu" Teriak Tina menghentikan langkah kaki Kenzo, Kenzo menengok ke arah Tina

"Kenapa Harus berteriak" Ucap Kenzo sembari menaikan alisnya membuat Tina Tersipu malu, dia benar-benar menggunakan suara kencang

*Bodohnya kau Tina, dia belum jauh kenapa kau harus berteriak Tina, bodoh bodoh " Tina merutuki perbuatan nya tanpa sadar tangan Tina memukul mukul pelan kepalanya Kenzo yang melihat kelakuan Tina itu tersenyum kemudian Kenzo berjalan mendekat kearah Tina dan menghentikan aktivitas Tina itu, Kenzo menghentikan tangan Tina

"Apa kau ingin membuat wanitaku gagar otak?? " Ucapan Kenzo menatap lekat Tina yang membuat wajah Tina semakin memerah karena tersipu malu

" Sudah ku bilang aku bukan wanita mu!! " Ucap Tina tapi tanpa sadar dia mengembangkan senyumnya

"Kau yakin Tidak ingin jadi wanita ku" Ucapan kenzo menaikan alisnya

"Tidak!!! " Ucap Tina sembari berusaha memberikan wajah tenangnya

"Lalu kenapa kau memanggilku" Tanya Kenzo

"A... Ak.. Aku ing... ingin menerima tawaran mu? " Ucap Tina

"Tawaran ku" Ucap Kenzo heran sembari menautkan alisnya

"Ak... Aku mau ibuku menerima haknya, aku mau harta keluarga mahendra kembali kepada tangan yang benar" Ucap Tina sedikit ragu

"Hemm baik aku akan membantu mu, tapi kau ingat aku telah mengajukan sarat" Ucap Kenzo

"Sa.. sarat bukankah syaratnya hanya menemani mu datang ke pesta" Ucap Tina gugup

"Hah kau terlalu naif, untuk membantu mu mengambil kembali harta keluarga mahendra kau pikir menemaniku ke pesta itu cukup?? " Ucap Kenzo tersenyum licik

"Kau Jangan mencari kesempatan!! " Ucap Tina yang mulai takut dengan tatapan Kenzo dan dengan reflek dia memundurkan tubuhnya

"Kau akan tau aku mencari kesempatan atau tidak, ambillah jika kau ingin aku membantumu datang temui aku besok, Di Bar milik ku, tempat mu bekerja paruh waktu tadi malam" Ucap Kenzo

"Bar... Bar milik mu?? "

"Ya, pikir kan baik-baik jika kau sudah memutuskan bekerja sama denganku tidak ada cara kembali sebelum semua selesai" Ucap Kenzo yang kini kembali berjalan meninggalkan Tina

Tina mematung memandang punggung Kenzo

"Dia bisa terlihat begitu lembut dan baik tapi terkadang aku melihat dia begitu licik dan jahat" Ucap lirih Tina yang terus menatap punggung Kenzo sampai punggung Kenzo menghilang dari pandangan nya

Kenzo berjalan semakin jauh dari Tina,

Dia kini sudah kembali ke mobil miliknya,

Klek.. Kenzo membuka pintu mobil yang sengaja Tidak Brain kunci agar memudahkan sang Bos masuk

Kenzo menyenderkan Tubuhnya, Kenzo terdengar menghembuskan nafas beratnya membuat Brain terbangun dari ambang tidur nya

"Ada apa Bos, kenapa kau terdengar sangat Frustasi" Ucap brain masih menutup matanya

"Tidak ada" Ucap Kenzo

"Apa bos tertarik pada nya sampai-sampai membuat ku harus memantau semua tentang nya" Ucap Brain

"Tidak aku tidak tertarik padannya dia hanya terlihat sama dengan Gadis itu jadi aku membantu nya" Ucap Kenzo tenang

"Bos, maksudmu Nona Tiara?? " Tanya Brain

"Jangan sebut namanya!! " Ucap Kenzo

"Bos jangan pernah menganggap Wanita sebagai barang pengganti jika kau tidak ingin dia dan dirimu terluka" Ucap Brain

"Aku tau?! Aku hanya ingin melakukan simbiosis mutualisme dengannya " Ucap Kenzo sembari menutup matanya dan Tiba-tiba terlihat bayangan Tina tersenyum melintas di pikiran nya

.