Hari pernikahan yang seharusnya mempersatukan mereka dalam ikatan suci pernikahan berubah menjadi hari duka bagi Kerenza Alana, dimana sang kekasih hatinya di bunuh oleh kelompok mafia yang tidak dikenalnya.
Karena hal itu ia memutuskan pergi dari negaranya membentuk kekuatan dan kekuasaan di negara lain.
Setelah tiga tahun, dirinya kembali lagi untuk membalaskan dendamnya, namun siapa sangka jika ternyata bersamaan dengan itu lelaki tampan datang mengambil alih pekerjaannya.
akankah tujuan mereka sama.? yuk simak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon baene, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11
kerenza kini dalam perjalan menuju tempat perburuan, setelah tadi mereka mengcoh penguntit dan sekarang Kerenza bisa bernafas lega karna tidak ada lagi yang mengikuti nya itu terlihat sudah lima belas menit setelah mereka keluar dari supermaket dan tidak ada lagi yang mencurigakan.
"Sepertinya ada musuh baru Hiebert" ujar Kerenza
"Benar, dan aku masih menyelidiki apa motif dibalik ini semua.
"Menurutmu siapa dia Hiebert?" tanya kerenza tanpa melihat kearah Hiebert tapi lelaki itu sangat tau kalau saat ini Kerenza sedang mencurigai mereka, itu terlihat dari intonasi suaranya yang penuh penekanan dan tidak bersahabat itu.
"Saya masih terus menyelidikinya Keren, dan saya tidak bisa mengklaim siapa dia karan ada banyak yang menjanggal du benak ku."
" pa maksudmu?" tanyanya dengan menyerngit.
"Apa kau tidak merasa kalau ada yang mengawasi setiap gerak gerik kita Keren? apa yang kita bicarakan dan apa yang kita lakukan bahakan saat kita mau keluar semua sudah stand by menunggu.
"Aku tau itu." tangkas Kerenza
"Apa yang kau tau Kerenza? Ah,, sudahlah kita bahas lain kali karna kita harus fokus pada sasaran kita malam ini."
"Ya baiklah!" kerenza tidak lagi bertanya tapi raut wajah dan pikiran tidak ada yang bisa menebaknya.
Sampai disana semua anggota sudah siap menunggi Kerenza karna saat ini yang memimpin penyerangan adalah Kerenza sendiri, karna ia benar benar ingin menangkap pelaku itu dengan tangannya sendiri dan menghabisinya dengan tanganya juga.
Dengan earphone yang terpasang di telinga Kerenza dan topeng yang sudah bertengger sempurna di wajahnya menutupi rupa yang cantik itu.
Earphone yang berfungsi untuk sebagai alat komunikasi dan penghubung antara satu dengan yang lain, dan topeng untuk menutupi identitasnya agar tidak ada mengetahui.
"Apa senua sudah siap." tanya kerenza melalui earphonenya.
Serempak anggontanya menjawab berdasarkan posisi dan tugas mereka masing masing.
Sedangkan pria tampan yang berada tidak jauh dari club sedang tersenyum manis melihat gaya kekasihnya yang sudah menjelma seperti gerombolan mafia.
"Kau benar benar sangat hebat sayang, aku jadi penasaran seperti apa aksimu dalam berburu " gumamnya dengan senyum manisnya
Ya, dia sedang menunggu bagaimana aksi sang kekasih hati, tapi bukan berarti ia tidak memantaunya, disana sudah ada beberapa anggotanha yang siap siaga melindungi dari jauh.
Keren dan yang lain sudah bersiap untuk memasuki club itu setelah penembak jitu mereka melumpuhkan beberapa pengawal Keiji yang berjaga dari luar.
Dengan gerakan mengendap dan tanpa suara Kerenza, Hieber, Kaisar masuk kedalam menyelinap di setiap ruangan kosong untuk memastikan keadaan terkendali disana.
Bukan tidak bisa melakukan perlawanan langsung, hanya saja itu akan membuat pengunjing club menjadi panik dan mengindang keributan sehingga bisa saja kemungkinan target akan melarikan diri.
Hampir saja Kerenza tiba di ruang VIP tempat Keiji berada, tiba tiba mereka di hadang oleh beberpa anggota yang tidak mereka kenal, itu terbukti dari seragam dan topeng yang mereka kenakan tidak sama dengan anak buahnya.
Ternyata anak buah Keiji sudah siaga disana dan bukan hanya sediki jumlahnya, mereka ada puluhan orang dengan persenjataan yang lengkap di tangan masing masing
" Sial!" umpat Kerenza
" Hei..!siapa kalian " teriak salah satu anggota Keiji dan mengarahkan langsung pistolnya kearah kerenza, hiebert dan Kisar.
"Serang!" titah Kerenza dan melesatkan pelurunya di depan tepat di arah musuh.
Dorr...dorr...
Pertempuran pun tidak bisa di elakan lagi, bahkan para penembak jitu Kerenza pun tidak bisa lagi melindungi karna ternyata Keiji juga sudah mempersiapkan diri sebelum berpesta, menempatakan penjagaan di setiap sisi club baik penjaga dari dekat maupun Dari kejauhan 1000 meter sudah bersembunyi di tempat persembunyian.
Tentu saja Kerenza Hiebert, dan Kaisar dan tiga anak buah yang menemani mereka agak kewalahan melawan puluhah orang.
Tapi itu tidak membuat Kerenza menyerah. terus maju dan menembaki musuh dengan kedua pistol ditangannya.
Terlalu fokus pada sasaran yang didepan sehingga ia tidak lagi, memperhatikan di sekitarnya kalau ada yang sedang mengincar nayawanya.
Kaisar dan Hiebert pun tidak lagi fokus pada Krenza karna mereka pun sedang sibuk menembaki musuh yang masih bertahan dan bersembunyo di balik tembok ruangan
Dorrr
"Akhhhh..!!" Kerenza baru tersadar saat mendengar teriakan musuhnya dengan tubuh yang tergeletak didepannya, mencoba mengedarkan pandanganya dan keren melihat seseorang berdiri tidak jauh dari tempatnya sedang memengan pistolnya.
Wajahnya tertutup Topeng sama sepertiya tapi bentuk topengnya sangat berbeda dan itu merupakan topeng yang sangat susah untuk dicari dan juga merupakan incaran dari Kernza.
Topeng yang bisa mendektsi musuh walau tidak ada lubang sebagai jalan untuk melihat objek. Bukan hanya kerenza saja bahkn kaisar dan hiebert pun sangat menginginkan topeng itu.
Sejenak mereka berhenti dan mengfokuskan pandangan mata pada pria itu
" Perhatikan sekitarmu wanita jika ingin berburu, jangan sampai nyawamu yang diburu." ucapnya kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
"Siapa mereka." tanya Kerenza.
"Sertinya mereka bukan musih tapi juga bukan anggota kita Keren" jawab Kaisar.
Dalam sekejap saja, anak buah Keiji yang masih berjaga disana sudah tumbang karna ada bala bantuan dari personil yang tidak diketaui identitasnya itu.
Kerenza dan yang lainnya sudah masuk dalam ruangan dimana Keiji berada, dan rupanya Mereka kalah cepat dari orqng asing itu, dan yang paling membuat Kerenza terkejut adalah, lelaki yanh tadi menolongnya ternyata ada disini duduk santai di sofa dengan Keiji dan Catline yang bersujut di bawah kakinya.
Keiji sudah babak belur di wajah dan pergerakanya sudah terkunci oleh beberpa pengawal.
Bahkan Catline pun ikut menjadi sandra disana yang membuat Kaisar meradang. "Lepaskan kekasihku si**an.!" teriak Kaisar yang hendak melangkah maju tapi tertahan oleh Hiebert.
"Tenanglah Kaisar jangan memperkeruh keadaan" tegur Heiebert dengan tangan mencekal kuat lengan Kisar
"Bagaimana aku bisa tenang, kekasihku sedang disandra oleh orang asing ha!" bentak Kaisar.
"Jadi dia kekasihmu." tanya pria itu dengan nada dinginnya.
Mereka semua memandang kembalu ke arah suara itu. "ya, dia adalah kekasihku." jawab Kisar cepat.
"Lalu bagaiman bisa dia bersama buruan kalian saat ini?" tanya lagi masih dalam posisi santai tapi tidak dengan suaranya yang penuh penekanan.
"Dia adalah jaringan kami untuk sampai kemari." kali ini Kerenza lah yang menjawab tapi dengan sorot mata yang tajam dan suara yang terdengar sangat sangat dingin.
"Apa!" kejut Keiji. " Jadi kau adalah mata mata wanita sia**n.! dasar jalang kau." teriak Keiji yang hendak bangkit berdiri untuk menghajar Catline tapi terhenti saat tangannya semakin di tekan kuat dan menimbulkan rasa sakit yang lebih.
Akhhhh sia**n kalian semua! kalian akan menyesalinya nanti." terikan Keiji di tengah Kesakitannya.
Bugh...
Satu pukulan mendarat diwajah Keiji yang beradal dari asisten pria bertopeng "diam atau aku akan menghabisimu" ancamnya.
"Gilmax bebasakan wanita itu." titahnya
Ya, satu nama mereka ketahui yaitu Gilmax, seorang kaki tangan dan kepercayaan lelaki bertopeng itu.
"Baik tuan." jawab Gilmax dan langsung melepasakn ikatan Catline dengan cepat Catline berlari kearah kekasihnya.
"Kekasihmu sudah bebas maka sekarang kalian pergilah." usirnya.
"Tidak akan!" tegas Kerenza. "Aku akan pergi bersama buruanku, jadi berikan dia padaku sekarang!" pinta Kerenza dengan nada perintah.
"Heheheheh." terdengar kekehan dari mulutnya saat mendengar ucapan Kerenza.
"Apa yang kau tertawakan?" tanyanya tajam, berikan dia padaku sekarang!" pintanya lagi, tapi kapi ini nada suaranya mulai meninggi dengaj wajah yang semakin dingin meski tidak terlihat karna tertutup oleh topeng.
"Aku tertawa karna ternyata seorang wanita berani sekali menggertaku." jawabnya masih terkekeh.
"Siapa kau sebenarnya?" tanya Kerenza dengan mata mendelik tajam.
TBC