Rossa memeiliki suami yang selalu berpihak kepada keluarganya karena dia satu-satunya lelaki dalam keluarganya
Dirinya selalu merasa tersisihkan manakala ipar dan mertuanya selalu berusaha memonopoli suaminya dari segala sisi baik keuangan maupun perhatian,
Dia beruntung dibalik sikap mertua dan ipar bak Seorang madu untuknya, suaminya akhirnya sadar dengan semua perbuatannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Fatan mengepalkan tangannya, dia tidak menyangka kebaikannya selama ini sebagai anak lelaki satu-satunya dimanfaat penuh oleh keluarganya terutama sang kakak padahal dia begitu mempercayai mereka.
"Aku tidak masalah jika kamu memprioritaskan ibumu karena memang itu adalah tanggung jawabmu tapi jika itu kak Farah, aku sangat keberatan dan tidak suka".
"Kamu terlalu mempercayai semua keluargamu tanpa sadar mereka mengkhianatimu perlahan hanya karena utang balas budi, inilah hal yang paling ku khawatirkan saat kamu mengatakan jika kak Farah yang akan mengurus bagian pengadaan barang di toko kita".
Fatan menunduk, dia jelas mengingat bagaimana dengan congkaknya dia mengatakan jika istrinya terlalu lebay karena mempercayai kakaknya, dia selalu dengan bangga mengatakan kalau kakaknya itu tidak akan mungkin menipunya seperti yang dikatakan istrinya selama ini.
"Aku akan bicara dengan kak Farah masalah ini, aku tidak bisa percaya begitu saja". Cicitnya berusaha mempertahankan ego nya.
"Ya sudah terserah padamu saja, hanya saja aku yakin kak Farah akan berkelit jika kamu bertanya soal itu, maka aku tidak akan ikut campur lagi jika kamu akan tetap rugi terus menerus dan akan gulung tikar".
Rossa mengindikkkan bahunya karena tidak peduli lagi pada apa yang dikatakan suaminya.
"Kamu mendoakan aku seperti itu, itu tidak keterlaluan?? ". Dia betul terhenyak mendengar perkataan istrinya yang terkesan menyumpahi dirinya.
"Aku tidak mengatakan seperti itu, aku sudah memberitahu kepadamu apa yang menjadi akar masalah kerugian toko selama ini, jadi kalau kamu tetap mempercayai kak Farah ya terserah saja sih, aku juga tidak peduli".
Fatan menatap istrinya tidak percaya, bagaimana bisa istrinya santai seperti itu dan terkesan tidak peduli padanya.
"Dengar mas, selama kamu masih mengutamakan kak Farah dan terus mempercayai nya, toko yang kamu kelola akan terus menerus merugi dan akan gulung tikar, uang yang kamu keluarkan tidak sesuai dengan pemasukan apalagi untung nya selalu kamu pakai untuk menyenangkan keluargamu bukan untuk membuatnya jadi modal kembali".
"Tapi bagaimana cara aku menanggulangi semua ini?? ". cicitnya pelan.
"Itulah yang aku katakan, untuk sementara berhentilah untuk memberikan uang keluargamu dan keluarkan kak Farah dari toko agar keuntungan nanti bisa kamu pegang dan jadikan modal kembali tapi kalau kamu tidak mau mendengar saranku silahkan saja, toh yang rugi kamu sendiri ".
Rossa meninggalkan suaminya yang tengah termenung sendiri perkataan istrinya itu bagai tamparan keras untuknya.
"Dek, jangan seperti ini". Cicitnya pelan tapi masih bisa di dengar.
"Orang pertama yang kena imbas atas kerugian dan juga gulung tikarnya kamu adalah aku mas, ibu masih bisa bertahan karena dia masih punya tunjangan pensiun dari bapak hanya saja gaya hidupnya lah yang tidak sesuai kemampuan".
"Aku tidak mendoakan kamu yang buruk, hanya saja selama kamu tidak pernah mendengar perkataanku dan selalu mendengar apa perkataan keluargamu maka kamu akan lihat ketika kamu tidak memiliki apapun, maka mereka tidak akan memperlakukan kamu dengan baik, kamu sudah pernah merasakannya sebelumnya tanpa aku ingatkan".
Fatan menunduk, istrinya benar, saat dia belum memiliki segalanya seperti ini, keluarganya bahkan ibunya juga sering menghinanya dan setelah dia beranjak naik dan memiliki kehidupan yang lebih baik, ibunya kembali baik padanya dan menuntutnya berbakti terutama saat ayahnya meninggal.
"Apa yang harus kulakukan sekarang? , aku tidak mungkin terus menerus membiarkan kak Farah melakukan ini padaku, usahaku akan gulung tikar jika seperti ini terus, aku akan bicara dengan kak Farah, dia harus mengembalikan uang yang dia ambil dari toko selama ini".
Keesokan harinya, Fatan membulatkan tekadnya, dia akan memecat semua orang yang bekerjasama dengan sang kakak karena dia tidak mau terus menerus seperti ini.
"Kalian semua kumpul dan akan ada saya bicarakan, kita tunggu ibu Farah setelah itu kita bahas semuanya". Ucapnya dengan tajam dan dingin.
Dia menatap mereka dengan tatapan penuh amarah dan intimidasi karena perbuatan mereka sudah melewati batas.
"Loh ada apa ini, kenapa semuanya berkumpul disini?? ". Tanya Farah dengan keheranan, dia bahkan tidak menyadari raut adiknya yang kini.
"Duduklah kak Farah, kita akan membahas semuanya dan saya mau kalian bisa jujur dengan apa yang terjadi karena jika tidak maka kalian semua akan berurusan dengan polisi". Ucapnya dengan dingin.
Farah menatap adiknya dengan terkejut, dia kini tampak panik walau berusaha menutupi semuanya dengan senyum tipis, hatinya kini waspada karena adiknya sepertinya sudah tahu apa yang dia lakukan.
"Sekarang katakan semua barang yang ada didalam pencatatan tidak semua tersedia digudang bukan?, katakan sejujurnya karena aku sudah tahu hal itu, jika kalian tidak mau dipenjara katakan ".
Matanya dingin dan penuh dengan amarah, sejak tadi dia menahan diri untuk tidak mengamuk, dia masih menghormati kakaknya saat ini.
Mereka semua tersentak kaget kemudian saling melemparkan pandangan dengan penuh ketakutan, mereka tidak tahu jika akan ketahuan dan akan diperkarakan ke polisi seperti ini.
"Apa ada yang akan kakak sampaikan padaku, sebelum polisi datang kemari?? ". Kini perhatiannya teralihkan pada sang kakak yang pucat.
Dia terkekeh miris, ternyata benar kakaknya lah dalang dibalik semua ini seperti perkataan istrinya.
"Kamu yakin akan memperkarakan semua ini ke polisi Tan?? ". Cicitnya ketakutan.
"Iya mbak, walau aku sudah tahu siapa yang menjadi penyebab kerugian ku selama ini, aku hanya ingin dia mengembalikan atau dia berurusan dengan polisi".
Mereka semua menunduk dan menatap langsung kearah Farah dan bisa Fatan lihat dengan jelas hal itu.
"Sebentar lagi polisi akan datang dan mengusut kasus ini, katakan semuanya pada ku sebelum polisi datang".
Para pegawai itu langsung berlutut pada Fatan dengan raut ketakutan, mereka melipat tangan meminta pengampunan.
"Pak Fatan, kami hanya disuruh ibu Farah melakukannya, kami tidak bermaksud menipu bapak, tolong jangan penjarakan kami".
Mereka menangis terisak sambil ketakutan, mereka tidak mau masuk penjara, Rata-rata dari mereka adalah tulang punggung keluarga.
"Sialan kalian, kalian mau melemparkan semua kesalahan padaku seorang diri, kalian juga dapat uang dari sana". Hardik Farah dengan emosi dan suara bergetar ketakutan.
"Kami akan mengembalikan uang pak Fatan, tapi tolong jangan penjarakan kami, kami mohon pak, bagaimana keluarga kamu jika kami masuk penjara".
Mereka bahkan seperti tidak punya harga diri sekarang ini, padahal selama ini Fatan begitu baik pada mereka.
"Baiklah, kembalikan semua yang kalian ambil, harusnya hari ini gajian kalian, aku akan menahan semuanya untuk membayar utang kalian, kalian harus lunasi sisanya".
Fatan membuang muka dan menyuruh semua karyawan nya keluar dan kini tinggal dirinya dan sang kakak.
"Kakak bisa mengembalikan uang itu nantinya dan silahkan kakak pulang karena mulai hari ini aku tidak bisa mempercayakan apapun lagi pada kakak, jadi tolong kerjasamanya".
Tatapannya yang biasa hangat kini sudah berubah menjadi kesal dan emosi.
"Kamu mengusir kakak?? ". Tanyanya tidak percaya.
sekarang sudah tau kan tindak tanduk kakak & ibumu... kasih ketegasan dong fatan. jangan menyudutkan rossa apalagi rani sering sekali di bully oleh keponakanmu... jangan buat mereka makin tertindas harusnya kamu bisa melindunginya...