Luke Alvarez laventez adalah anak satu-satunya dari keluarga laventez, dikabarkan kedua otangtuanya telah meninggal dunia saat dia berusia 14 tahun. Lalu Luke dirawat oleh pembantunya, dia memiliki tujuan ingin berkerja paruh Waktu agar tidak selalu merepotkan pembantunya itu.Sejak Luke duduk dibangku SMP sangat suka sekali dengan anime dan game, dia sampai mengumpulkannya hingga sekarang.
Lalu Luke memiliki rencana ingin membeli figur aksi anime yang baru saja rilis yaitu tensura dan dia segera bergegas agar tidak kehabisan. saat diperjalanan ia bertemu dengan seseorang yang ingin ditikam dan dia sangat tidak beruntung.
Akankah di kehidupan berikutnya Luke akan mendapatkan keberuntungan atau malah menjadi kesialan baginya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjalanan Ke Kerajaan Dwargo
Setelah kepergian Luke, Rimuru membenamkan diri dalam tugas-tugas kepemimpinan. Desa goblin berkembang pesat, menarik perhatian dari berbagai pihak, termasuk Kerajaan Dwargo, sebuah kerajaan kurcaci yang terkenal dengan keahlian pandai besi dan arsitektur mereka. Kabar tentang slime yang membangun desa makmur sampai ke telinga Raja Gazel Dwargo, yang tertarik untuk menjalin hubungan dagang dan diplomatik.
Suatu hari, sebuah delegasi dari Kerajaan Dwargo tiba di desa goblin. Mereka dipimpin oleh seorang kurcaci tua bernama Baldur, seorang diplomat berpengalaman dan ahli strategi. Baldur terkesan dengan kemajuan desa dan kepemimpinan Rimuru. Setelah berdiskusi panjang, mereka sepakat untuk menjalin aliansi. Dwargo akan menyediakan teknologi dan sumber daya, sementara desa goblin akan menyediakan hasil pertanian dan tenaga kerja.
Namun, Baldur juga membawa kabar buruk. Kerajaan Dwargo sedang menghadapi masalah dengan monster yang semakin agresif di perbatasan mereka. Raja Gazel meminta bantuan Rimuru untuk mengatasi masalah ini.
Rimuru, yang selalu siap membantu mereka yang membutuhkan, setuju untuk membantu Dwargo. Ia mengumpulkan para petualang dan prajurit goblin terbaiknya, termasuk Gobta dan Ranga, dan bersiap untuk berangkat ke Dwargo. Sebelum pergi, ia menunjuk Rigurd sebagai pemimpin sementara desa, dan berpesan agar desa tetap aman dan makmur.
Perjalanan ke Dwargo memakan waktu beberapa hari. Rimuru dan rombongannya melewati hutan lebat dan pegunungan terjal. Di tengah perjalanan, mereka diserang oleh sekelompok monster yang dipimpin oleh orc yang kuat. Pertempuran sengit terjadi, tetapi dengan kekuatan dan strategi Rimuru, mereka berhasil mengalahkan para monster.
Akhirnya, mereka tiba di gerbang Kerajaan Dwargo. Mereka disambut oleh para prajurit kurcaci dan dibawa menghadap Raja Gazel. Raja Gazel adalah seorang pria yang bijaksana dan berwibawa. Ia menyambut Rimuru dengan hangat dan berterima kasih atas bantuannya.
"Rimuru Tempest," kata Raja Gazel, "aku telah mendengar banyak tentangmu. Aku percaya bahwa kau adalah harapan bagi kami."
Rimuru membungkuk hormat. "Aku akan melakukan yang terbaik untuk membantu Dwargo, Raja Gazel."
Raja Gazel menjelaskan situasi yang sedang mereka hadapi. Monster-monster semakin agresif karena pengaruh energi jahat yang berasal dari kedalaman hutan. Ia meminta Rimuru untuk mencari sumber energi jahat tersebut dan menghancurkannya.
Rimuru menerima tugas tersebut. Ia dan rombongannya memulai perjalanan ke dalam hutan, mencari sumber energi jahat. Mereka menghadapi berbagai macam monster dan jebakan, tetapi mereka terus maju dengan tekad yang kuat.
Suatu malam, saat mereka sedang beristirahat di dekat sebuah gua, Ranga tiba-tiba merasakan kehadiran energi jahat yang sangat kuat. Rimuru dan yang lainnya segera bersiap dan memasuki gua.
Di dalam gua, mereka menemukan sebuah altar yang dipenuhi dengan simbol-simbol aneh. Di tengah altar, terdapat sebuah kristal hitam yang memancarkan energi jahat.
"Ini dia sumbernya," kata Rimuru. "Kita harus menghancurkannya."
Namun, sebelum mereka bisa bertindak, seorang penyihir jahat muncul dari balik altar. Penyihir itu tertawa dengan suara seram.
"Kalian tidak akan bisa menghentikanku," kata penyihir itu. "Aku akan menggunakan energi jahat ini untuk menghancurkan Dwargo dan seluruh dunia!"
Pertempuran antara Rimuru dan penyihir jahat pun dimulai. Penyihir itu menggunakan sihir hitam yang kuat, tetapi Rimuru mampu menghindarinya dengan kelincahannya. Gobta dan para prajurit goblin menyerang para monster yang melindungi penyihir, sementara Ranga memberikan dukungan dari belakang.
Rimuru menggunakan skill-skillnya untuk melawan penyihir. Ia menggunakan "Water Blade" dan "Black Lightning" untuk menyerang penyihir dari jarak jauh, dan ia menggunakan "Sticky Thread" untuk menjebak para monster.
Pertempuran berlangsung sengit, tetapi Rimuru dan rombongannya tidak menyerah. Mereka terus berjuang dengan semangat yang membara. Akhirnya, Rimuru berhasil mendekati penyihir dan menggunakan skill "Predator" untuk menyerap energi jahat dari kristal hitam.
Dengan hilangnya energi jahat, penyihir itu kehilangan kekuatannya dan dikalahkan oleh Rimuru. Kristal hitam hancur berkeping-keping, dan energi jahat menghilang dari hutan.
Setelah mengalahkan penyihir jahat, Rimuru dan rombongannya kembali ke Kerajaan Dwargo. Raja Gazel menyambut mereka dengan sukacita dan berterima kasih atas keberanian mereka. Ia memberikan hadiah dan penghargaan kepada Rimuru dan para pengikutnya.
"Kau telah menyelamatkan kerajaanku, Rimuru Tempest," kata Raja Gazel. "Kau adalah pahlawan bagi kami."
Rimuru tersenyum. "Aku hanya melakukan apa yang benar, Raja Gazel. Aku senang bisa membantu kerajaan mu."
Setelah beberapa hari beristirahat di Dwargo, Rimuru dan rombongannya kembali ke desa goblin. Mereka disambut dengan meriah oleh para penduduk desa. Rigurd melaporkan bahwa desa telah berkembang pesat selama kepergian Rimuru.
Rimuru merasa bangga dengan pencapaiannya. Ia telah berhasil membangun desa yang makmur dan menjalin aliansi dengan kerajaan yang kuat. Ia juga telah menyelamatkan Dwargo dari ancaman energi jahat. Ia tahu bahwa ia masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan, tetapi ia siap untuk menghadapi segala tantangan yang ada.
Saat Rimuru berdiri di atas bukit, memandangi desa goblin yang berkembang pesat, ia merasakan kehadiran Luke di dekatnya. Ia tahu bahwa Luke selalu mengawasinya, dan ia bertekad untuk tidak mengecewakan mentornya.
"Aku akan terus menjadi lebih kuat, Luke," kata Rimuru dalam hati. "Aku akan melindungi rakyatku dan membangun bangsa yang makmur. Aku janji."