NovelToon NovelToon
My Nerd Bodyguard

My Nerd Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Enemy to Lovers
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ocean Na Vinli

Kekurangan kasih sayang dari papanya, membuat Jessica Maverick selalu mencari perhatian dengan melakukan tindakan di luar batas, hingga dia juluki sebagai manizer atau pemain pria.

Sampai-sampai pengawal yang ditugaskan untuk menjaga Jessica kerap kali mengundurkan diri. Mereka tidak sanggup memantau pergerakkan Jessica yang liar dan binal itu.

Tindakan yang dilakukan Jessica bukan tanpa sebab, dia hanya ingin mendapatkan perhatian dari sang papa. Namun, bukannya mendapatkan perhatian, malah berujung mendapatkan pengawalan lebih ketat dari sebelumnya.

Felix namanya, siapa sangka kehadiran pria berkacamata itu membuat hidup Jessica jadi tidak bebas. Jessica pun berencana membuat Felix tidak betah.

Apakah Felix sanggup menjalankan tugasnya sebagai bodyguard Jessica? Lalu apa yang akan terjadi bila tumbuh benih-benih cinta tanpa mereka sadari?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpesona

Semakin memerah wajah Mia dan tanpa banyak kata dia meloncat ke hadapan Jessica kemudian menampar pipi kakak tirinya itu dengan sangat cepat.

Plak!

Jessica tercengang, semua para mahasiswa dan melihat ikut terperangah juga. Walaupun pemandangan ini kerap kali mereka lihat, tapi tetap saja mereka selalu terkejut.

Suasana di sekitar mendadak jadi tegang. Semua mahasiswa dari junior dan senior mengetahui sepak terjang Jessica, maupun Mia. Keduanya selalu berdebat atau bertengkar bila bertatap muka.

"Kau pikir kau saja yang bisa menamparku hah?!" Tentu saja Jessica tidak diam. Dia membalas balik menampar Mia. Tamparannya ternyata lebih kuat dari Mia.

Plak!!!

"Argh!" Hingga Mia tersungkur ke jalan sambil merintih kesakitan sejenak.

"Sialan kau hah?!" pekik Mia, menahan kesal sambil mendongakkan kepala ke atas dan melayangkan tatapan dingin pada Jessica.

Jessica hanya menyeringai tipis sambil melipat tangan di dada, setelah itu mengangkat dagunya dengan sangat angkuh.

"Hei kalian, cepat bantu aku untuk bangun!" pekik Mia sambil melirik keempat temannya, yang tidak bergerak menolongnya sejak tadi.

Dengan raut wajah terkejut, keempat teman Mia bergegas menolong Mia.

"Haha, benar-benar sahabat yang kompak." Setelah melihat Mia berdiri di depannya, Jessica langsung memberi komentar, tatapan permusuhan masih terpancar jelas di kedua mata Jessica sejak tadi.

"Diam kau! Dasar pelacur kau! Beraninya kau mengatai Mamaku pelacur hah! Padahal Papamu itu lah yang datang melamar Mamaku ke rumah!" seru Mia, entah benar atau tidak.

Meski sakit hati mendengar perkataan Mia. Jessica malah mengejek Mia dengan menggerak-gerakkan bibirnya sedikit.

"Masa sih? Memangnya kau lihat sendiri Papaku melamar Mamamu, tidak kan? Kalau hanya dengan kata-kata saja dan tidak ada bukti, aku pun bisa!" balas Jessica.

Membuat Mia jadi terdiam. Kendati demikian, tangannya masih terkepal erat.

"Tidak pantas tahu, pelacur teriak pelacur, kau pun juga tidak jelas asal usulnya, coba tanya Mamamu siapa Papa kandungmu sebenarnya, pasti dia tidak mau menjawab," sambung Jessica lagi sambil tertawa keras.

Membuat Mia makin naik pitam. Mia hendak menjambak Jessica. Namun, dari samping Felix tiba-tiba menahan tangannya.

Mia terkejut. Melihat lelaki tampan berdiri di dekatnya sekarang. Walaupun memakai kacamata tapi ketampanan Felix membuat Mia jadi terpesona sejenak.

"Felix ..." kata Jessica. Sejenak, melupakan keberadaan Felix tadi.

"Nona tidak apa-apa?" tanya Felix perlahan menurunkan tangan Mia.

"Siapa kau?" Belum juga Jessica membalas, Mia langsung membuka suara. Sejak tadi pandangannya tak lepas dari Felix.

Felix tak segera menjawab, malah melirik Jessica. Meminta persetujuan apa boleh menjawab pertanyaan Mia melalui gerakan mata sekarang.

Sebelum berkerja Felix sudah membaca seluruh latar belakang Aiden, termasuk anggota keluarganya.

Namun, Jessica hanya diam saja dan mengabaikan gerakan mata Felix. Saat ini pikirannya terusik dengan tatapan terpana Mia kepada Felix, yang entah mengapa membuat dadanya terasa panas.

Dalam hitungan detik, wajah Jessica langsung berubah jadi masam.

"Dia bodyguardku! Kenapa kau bertanya?! Pergi kau sana, pelacur!" kata Jessica dengan nada sangat ketus.

Mia terbelalak, ingin menanggapi perkataan Jessica. Namun, Jessica tiba-tiba melewatinya begitu saja. Felix pun bergerak cepat mengekori Jessica.

Dari kejauhan Mia hanya dapat mendengus kesal. Setelah punggung Jessica dan Felix menghilang di depan sana. Keempat teman Mia tiba-tiba bersuara.

"Mia, bodyguard Kakak tirimumu tampan sekali tahu," celetuk teman Mia di sisi kanan dengan .

"Iya benar, minggu depan aku main ke rumahmu ya."

"Mia, aku—"

"Ck! Diam kalian! Ini bukan waktunya memuji bodyguard wanita jalang itu! Gara-gara kalian aku kalah lagi, kalian benar-benar menyebalkan!" seru Mia.

Mia sangat kesal karena rencananya mempermalukan Jessica gagal lagi. Entah bagaimana Jessica bisa selalu menang. Mia heran sendiri. Padahal Jessica tidak memiliki teman akrab di kampus. Wanita itu selalu berjalan seorang diri.

"Ya, gimana sih Mia, wajar lah kau kalah, apa kau lupa tinggi badanmu kan hanya 160 cm, bahkan kekuatanmu juga tidak sebanding dengan Jessica, hehe." Salah satu teman akrab Mia dari sekolah menengah atas, lantas berbicara.

Mia seolah-olah melupakan kemampuan bela diri Jessica. Sejak menempuh pendidikan sekolah menengah atas, Jessica sudah memegang sabuk hitam taekwondo. Tidak hanya itu, walau Jessica selalu membuat masalah, tapi Jessica termasuk siswi berprestasi.

"Diam kau!" bentak Mia dengan mata melotot keluar.

Diliputi rasa sesal Mia lantas melangkah cepat menuju pintu utama kampus, meninggalkan keempat temannya saling lempar pandang.

Sementara itu, di dalam kelas. Melalui kaca jendela, Jessica berulang kali melirik ke arah Felix di luar ruangan. Yang saat ini berdiri sambil melirik ke kanan dan ke kiri sejak tadi.

Felix tengah memeriksa apakah ada sesuatu yang berbahaya di sekitar Jessica atau tidak. Namun, tanpa dia sadari para wanita yang lalu lalang di koridor kampus, curi-curi pandang ke arahnya. Felix tak menyadari hal itu, dia sibuk menjalankan tugas.

Namun, tingkah laku Felix membuat Jessica jadi salah paham.

"Lihat dia tebar pesona dengan wanita wanita di sini, ish semua laki-laki sama saja!" sembur Jessica, lalu dengan kasar mengeluarkan i-pad dari dalam tas dan menaruhnya di atas meja.

Saat ini Jessica duduk paling depan, dekat dengan meja dosen.

Perhatian Jessica seketika teralihkan dengan sapaan beberapa temannya yang sedang berjalan menuju kursi masing-masing.

"Morning Jessica."

"Pagi Jessica, bodyguardmu sudah punya kekasih belum?"

"Jessica, aku boleh tidak main ke rumahmu?"

Jessica tak langsung membalas, malah menatap tajam ketiga teman kelasnya itu. Membuat ketiga temannya jadi tersenyum kecut sambil sesekali menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ayolah Jessica, kami mau berteman denganmu untuk masalah bodyguardmu hanya basa basi kami saja kok," kata salah satu temannya.

Lagi dan lagi tak ada balasan, Jessica masih melayangkan tatapan tajam, berharap ketiga temannya untuk segera duduk. Entah mengapa mendengar teman-temannya bertanya tentang Felix, dada Jessica semakin terbakar membara.

Sampai pada akhirnya, suara dosen membuat ketiga temannya tiba-tiba bergerak ke kursi masing-masing.

"Pagi semua, ayo duduk ke tempat duduknya masing-masing, pagi ini kita mulai dengan berdiskusi bersama," kata Prita. Melalui kacamata bulatnya, Prita mengedarkan pandangan ke seisi kelas.

Begitu mendengar ucapan Prita, seluruh mahasiswa membuang napas kasar bersamaan, termasuk Jessica yang saat ini melirik lagi ke arah Felix.

Sontak pandangan Jessica dan Felix pun beradu. Jessica tersentak kala Felix tiba-tiba melempar senyum lebar ke arahnya sambil berbicara tanpa suara.

"Semangat Nona," kata Felix, di luar sana sambil melambaikan tangan sedikit.

Deg!

Membuat jantung Jessica rasanya ingin meledak. Semburat merah pun muncul di kedua pipi Jessica seketika. Dia dilanda malu tanpa sebab. Jessica reflek menundukkan kepala hingga seluruh rambutnya jatuh ke atas meja.

'Apa dia baru saja menyemangatiku!' pekik Jessica di dalam hati. 'Tidak mungkin kan.'

Tanpa disadari Jessica dan Felix. Para wanita di dalam ruangan, yang melirik lirik kecil ke arah Felix sejak tadi, malah membalas melambaikan tangan. Mereka senyam senyum sendiri jadinya. Termasuk wanita berkacamata bulat di depan kelas, Prita yang ikut salah paham. Berbeda dengan para kaum adam memutar mata ke atas, melihat kelakuan teman-temannya dan dosennya itu. Jessica tak mengetahui hal tersebut, masih menyembunyikan wajahnya.

Prita sesekali menyelipkan anak rambut telinga sambil sesekali melambaikan tangan ke arah Felix.

Sementara di luar sana, Felix mulai mengerutkan dahi dengan tingkah beberapa manusia di dalam.

"Mereka kenapa ya?" kata Felix, kemudian perlahan menurunkan tangan sambil melihat ke arah Jessica, yang sekarang masih menundukkan kepala. Entah apa yang dilihat Jessica. Namun, membuat Felix jadi penasaran.

Felix pun terheran-heran tadi, mengapa Jessica malah menundukkan kepala ketika disapa, apa majikannya itu marah padanya, entahlah.

"Apa aku terlalu dekat ya, hm sebaiknya aku cari posisi lebih jauh lagi." Felix pun memutuskan pergi dari situ dan mencari tempat yang aman.

Melihat kepergian Felix, para wanita di ruangan membuang napas kasar. Prita pun bergegas melanjutkan kegiatannya.

Pembelajaran pun berlangsung. Jessica yang sering kali membolos, kali ini dengan seksama memperhatikan Prita menjelaskan walaupun dadanya masih berdebar-debar tak karuan karena ulah Felix tadi.

Selang dua jam kemudian kelas Prita sudah selesai. Para mahasiswa bergegas keluar dari ruangan, ada yang pergi ke kantin untuk menunggu kelas selanjutnya dimulai, dan ada pula yang langsung pergi ke perpustakaan.

Beberapa mahasiswa yang lain, masih di kelas, tengah memasukkan buku ke dalam tas, salah satunya Jessica. Prita seketika mendekati kursi Jessica.

"Jessica, Ibu bisa minta tolong sampaikan sama bodyguardmu itu, kalau Ibu suka sama dia, sepertinya umur kami tidak jauh berbeda, kebetulan dia tipe Ibu banget tahu, hihi," kata Prita sambil melempar senyum malu-malu.

1
Atalia
oke ditunggu yaa author
Atalia: semangat terus yaa dan selalu sehat author😁
total 2 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
misteri nih si Felix jangan2 anak orang kaya juga
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wah mike yang bakal di jodohkan dengan Jessica
mur:ciyuah
aku penasarannya ama felix...gimana mo focus ya felix..wong kepala atas bawah nyut nyutan...lum tertuntaskan🤭🤭😄😄🤭🤭🤭🤭apa lagi disugui penampilan jesica yg sexi..maki. puyeng tu felixxx..
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
woy stela terserah Jesika mau pake baju apa pun dia yang punya rumah...ingat kamu itu hanya ibu tiri cuma benalu di rumah itu
Zalirang
dinikahin nih🤣🤟
Era Simatupang
hahahaa mampus 🤣🤣🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
nah loh 🤣... kelabakan pasti wkwk
mur:ciyuah
felix dab nggak kuat iman nya ....jes ..mana ada kucing dikasih ikan goreng crispi..nggk mau....yg ada pasti langsung diterkam ..hammmmammmmmm...klakuan si kucing garong...
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya ampun sama2 edyan wkwkk ..malu nya 🤣🤣
mur:ciyuah
duh malunya kalian berdua.....deal sama sama malu maluin...mending ajak nikah felix aja jes...
mur:ciyuah
jessica ini emang gila....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
bengek emang Jesika ini wkw
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
romantis si Felix inget ultah nona nya
Lestari Ami'ne Zia
uchhh tmbh seruuu uuppinn thor
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kasian ya Jessica bukan salah dia dong kalo ibu nya meninggal karena biar dia tetap hidup harusnya si Aiden malah sayang bener bukan cuek ...

siapa pulak itu yang datang
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wkwk hukuman yang menyenangkan bukan wkwk
Lestari Ami'ne Zia
up up upiiinnnn thorr ceritanya mkin bagus AQ syuka
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kok bapak nya kaya orang bego ya ...diem aja anaknya di aniaya terus sama bini muda nya ..di fitnah hadeh
Ariany Sudjana
Aiden ini bodoh, lebih percaya sama dua nenek lampir daripada putri kandungnya sendiri. kapan sih mata Aiden akan terbuka, kalau dua nenek lampir ini ular berbisa?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!