Di suatu desa Azizah gadis kecil dengan wajah ceria tinggal bersama kedua orang tua nya dan juga adik lelaki nya. Kehidupan keluarga dengan empat orang di dalamnya inj sangat bahagia.
Tapi sayang kebahagiaan itu harus hancur setelah sang ayah memutuskan meninggalkan ibu dan dirinya serta adiknya untuk wanita lain yang lebih kaya.
Dari sini kehidupan Azizah berubah drastis. Di tambah penghinaan dan bully an yang selalu di dapatkan nya dari keluarga istri baru ayahnya dan keluarga ayahnya sendiri. Dendam itu tumbuh karena di pupuk secara alami dan terus menerus .
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AZIZAH 11
Azizah sampai di depan rumahnya di antar kakeknya. Tetapi sang kakek harus segera kembali bekerja. Sementara ibunya masih sibuk di belakang mencuci pakaian para pelanggan yang cukup banyak.
" Zizah sudah pulang,cepat ganti baju nak lalu makan .Ibu sudah masak tumis pepaya dan tempe goreng !" suruh bu Habibah. Sebelum berganti pakaian Azizah menyerahkan uang yang di berikan oleh kakek Asep itu pada ibunya.
" Uang dari siapa nak, banyak banget?" tanya bu Habibah.
" Ini uang dari kakek Asep bu, tadi yang mengantar Zizah pulang juga kakek Asep" jelas Zizah. Bu Habibah menerima uang itu dan akan menyimpan nya. Tak lupa dia juga mengingatkan anaknya untuk mengucapkan terimakasih.
Azizah berganti pakaian, kemudian makan . Sementara Aryo sudah sibuk bermain di kebun memetik terong dan kacang panjang sendirian. Biasanya sayur ini akan dijual di depan rumah nanti sore ketika banyak orang yang sudah pulang dari kesibukan mereka.
Ketika sedang makan Azizah melihat ibunya masih mencuci dengan tangan merasa kasihan. Dia juga tak tega , kadang jika hujan cucian itu akan sulit sekali untuk kering. Setelah selesai makan Azizah pergi ke kamarnya. Dia mengambil kotak di bawah tempat tidurnya dan sudah mulai rusak.
Azizah membukanya pelan-pelan , di dalamnya ada pecahan uang dia ribu dan lima ribuan sangat banyak . Azizah memang menyimpan uang sakunya selama ini. Walau pun tidak banyak sekarang sudah menggunung. Kotak itu saja sudah hampir penuh.
Azizah dengan sabar menghitungnya , Bu Habibah mengira Azizah sedang belajar jadi dia tidak ingin menganggu anak sulungnya itu. Bu Habibah memilih menyusul Aryo ke kebun belakang rumah bude Wani. Anak lelaki itu sedang memetik kacang panjang sambil bercanda dengan suami bude Wani . Suami bude Wani tadinya ingin membantu tetapi dilarang oleh Aryo. Bocah itu beralasan dia ingin mengumpulkan seberapa banyak kacang panjang yang di petiknya. Tapi setelah banyak terpetik ,bocah itu malah tidak kuat untuk mengangkatnya. Membuat suami bude Wani tertawa gemas.
Bu Habibah membawa kacang panjang dan juga Terong ke depan rumah untuk di ikat . Kemudian di pajang di atas meja depan rumah mereka. Banyak orang lewat yang kebetulan baru pulang kerja mampir untuk membeli. Ada juga yang sengaja datang untuk membeli sayuran segar dari kebun bu Habibah.
Sementara Azizah masih sibuk menghitung uangnya . Setelah semua terkumpul ternyata cukup banyak ada empat jutaan.
Azizah berniat menggunakan uang itu untuk membeli mesin cuci . Supaya Habibah tidak terlalu capek nantinya.
Azizah melanjutkan menghubungi Nuri dan Stevi dengan ponsel yang di beri Nuri tadi. Ternyata dalam aplikasi hijau sudah ada grup chat yang berisi mereka bertiga.
Azizah langsung bertanya tentang mesin cuci pada Nuri karena ayahnya punya toko elektronik. Nuri memberitahu Azizah ada banyak macam. Tapi Azizah tak lupa memberitahu Nuri jika uang yang di milikinya adalah pecahan dua ribu dan lima ribuan. Nuri menyuruh Azizah membawa uang itu besok . Sepulang sekolah Nuri akan mengajak Azizah ke toko ayahnya.
Azizah sudah beres dia keluar mencari ibu dan adiknya. Ternyata mereka di luar. Dan kebetulan mbak Hani juga baru pulang.
" Mbak Hani !" panggil Azizah.
" Zah..kamu pulang sama siapa tadi?" tanya Hani.
" Diantar kakek Asep mbak" jawab Zizah. Hani hanya mengangguk. Azizah juga tak lupa bertanya nomer telepon Hani . Supaya tidak susah cari mencari lagi karena Azizah sudah punya telefon.
Hani malah bahagia bukan main melihat Azizah punya ponsel , yang di beri oleh teman nya anak pak camat itu.Hani langsung memberikan no telfon beserta password wifi rumahnya untuk Azizah , supaya bisa always online tanpa harus membeli kuota terlebih dahulu.
****Keesokan harinya Azizah pergi bersama Nuri. Dia juga sudah memberitahu mbak Hani . Tapi karena mbak Hani tidak tega jadi mbak Hani mengikuti Azizah dan Nuri. Mbak Hani juga di buat Heran ketika Azizah membayar sebuah mesin cuci dengan uang pecahan dua ribu dan lima ribuan.
" Zizah....ini beneran Zah?" tanya mbak Hani heran.
" Iya mbak itu kan hasil tabungan uang saku ku mbak selama ini " jawab Zizah.Hani langsung mengacungkan dua jempolnya untuk Azizah.Setelah semua pembayaran selesai Hani dan Azizah pulang terlebih dahulu. Karena mesin cuci akan diantar oleh karyawan ayah Nuri nanti .
Azizah masih punya uang ,dia ingin mentraktir Hani sebagai ucapan terimakasih. Walaupun hanya makan bakso. Hani sempat menolak dan dia ingin membayar semua .Azizah melarangnya karena Azizah juga ingin membelikan untuk ibu dan adiknya,serta untuk bude Wani dan sang suami. Setelah semuanya selesai Azizah dan Hani pulang.
Bu Habibah masih sibuk menyetrika ketika Azizah sampai di rumah.
" Ibu ..adek mana?" tanya Zizah .
" Biasa adikmu main di kebun ...katanya mau metik sayur buat di masak" jawab bu Habibah.
Azizah memberikan bungkusan bakso itu untuk ibunya. Lalu dia ke kebun belakang untuk memanggil adiknya.
" Ar...... Sini mbak punya sesuatu buat kamu!" teriak Azizah. Aryo yang mendengar panggilan dari kakaknya langsung menghampiri.
Aryo dan bu Habibah makan bakso dengan hati gembira. Alhamdulillah sejak kepergian pak Darman,Bu Habibah seperti terlepas dari beban berat. Karena tidak harus menghadapi omongan keluarga suaminya yang nyelekit du hati.
Tak lama ada sebuah mobil pick up masuk ke halaman rumah bu Habibah. Ternyata itu mobil yang mengantar mesin cuci yang di beki Azizah tadi.
Bu Habibah keluar untuk melihat siapa yang datang . Tapi ketika karyawan ayah Nuri ingin menurunkan Mesin cuci bu Habibah tidak mengizinkan,karena tidak merasa membeli. Azizah pun keluar untuk memberitahu ibunya. Setelah di jelaskan bu Habibah tak kuasa menahan airmata karena Terharu.
Tapi yang membuat Azizah protes adalah ayah Nuri memberikan bonus rice cooker pada Azizah.Padahal tadi katanya hanya dapat bonus ember saja ,tapi yang datang malah ada rice cooker.
Ketika Azizah akan protes malah di jawab terlebih dahulu oleh bunda Nuri . Bunda Nuri memang sayang itu juga pada Azizah.
Azizah hanya bisa pasrah dan menerima,karena jika dia protes pasti akan panjang ceritanya.
Bu Habibah tiba-tiba teringat akan saudaranya saat melihat mesin cuci itu. Dia teringat dulu saudara kembarnya bilang ingin punya mesin cuci . Tapi keadaan memisahkan mereka.
" Habibi .... Aku kangen banget" batin bu Habibah.
Sementara di belahan dunia lain , Arthur merasakan dada nya mendadak nyeri sekali .Beruntung dia baru saja selesai rapat. Arthur langsung meminum habis air di gelas, tapi kini malah perasaan nya mulai resah.Dia berjanji akan mencari tahu tentang siapa dirinya sebenarnya secepatnya.
*******HAI SAHABAT READERS!!!! APA KABAR ? *****
TERIMAKASIH SUDAH MAU MAMPIR __________________________________________
JANGAN LUPA LIKE DAN TINGGALKAN KOMENTARNYA YA!.
SUPAYA SAYA BISA MEMPERBAIKI JIKA ADA KESALAHAN ATAUPUN JIKA ALUR CERITANYA TIDAK SESUAI KEINGINAN PARA SAHABAT READERS SEMUA.
BAGI YANG TIDAK SUKA . SILAHKAN DI SKIP SAJA !. DAN TOLONG JANGAN BERI ULASAN APALAGI BINTANG SATU ATAU DUA . KARENA BISA BERPENGARUH PADA PERFOMA PERKEMBANGAN KARYA INI.
BAGI YANG BERKENAN TOLONG KASIH BINTANG 5 YA !!!!!!!!!. TERIMAKASIH LAGI PARA SAHABAT READERS YANG BAIK HATI.😍😍🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥳😘🥳🥳🥳🥳🥳.
