NovelToon NovelToon
LIFE PROBLEM

LIFE PROBLEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying di Tempat Kerja / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:677
Nilai: 5
Nama Author: alwayscoklat_

Gadis yang tidak pernah bahagia di hidup nya satu kali saja pun tidak pernah

Di rumah?di sekolah? sama saja! tidak ada yang mau membahagiakan dirinya

bahkan seolah olah dunia ikut mendukung ketidakberdayaan diri nya,semua...SEMUA SAMA SAJA!! tidak ada yang peduli ! Tidak ada yang mengasihani diri nya, punya keluarga namun seperti hidup sebatangkara

MAURA ZAFINA AMORA, gadis yang mencoba untuk mencari secercah kebahagiaan walupun mustahil bagi diri nya


"Gue ada di sini karna gue masih hidup" Fina mengulas senyum kecil pada sudut bibir nya.

"Tapi gue bisa bikin lo sembuh"

Fina menggeleng pelan dengan senyuman manis nya. "Gua sendiri aja gak pernah bisa, apa yang bikin lo yakin banget bisa nyembuhin gua??"

"Hidup gua udah terlalu rumit dan sial, jangan terlalu deket sama gua atau lo juga bakalan rusak, ini juga demi diri lo sendiri"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwayscoklat_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rumah sakit

Fina membuka mata nya dengan perlahan, membiarkan cahaya terang mengenai retina nya. Sesaat dia terdiam, memandangi langit langit ruangan yang bewarna putih. Dia menatap ke arah sekeliling, memastikan dimana diri bya berada.

Fina melirik ke arah tangan nya, terpasang jarum infus di sana. Dan saat itulah Fina tau bahwa dia ada di rumah sakit.

Tapi.. Siapa yang membawa nya ke sini??

Fina yakin sekali, kalo pun dia pingsan..tak mungkin kedua orang tuanya yang membawa Fina ke rumah sakit seperti ini.

Clikk

"Lo udah sadar?? Apa yang lo rasain? Perlu gue panggilin dokter lagi?"

Fina menatap ke arah sumber suara, terlihat Arkan menutup pintu dan mendekat ke arah nya sambil mengeluarkan pertanyaan nya tadi.

Fina menggelengkan kepala nya pelan, meski masih terasa sedikit sakit di sana. "Lo yang bawa gue kesini yah??" tanya Fina penasaran.

Arkan pun mengangguk. Laki laki itu mengambil sebuah kursi kecil di dekat nakas, membawa nya ke dekat brankar tempat Fina terbaring dan ia pun duduk di sana.

tepat di sisi kiri tangan Fina.

mendengar jawaban itu, fina kembali menghela nafasnya. "Sekarang gue gak punya duit buat ganti biaya rumah sakit ini, tunggu gue dapet kerjaan dulu yah baru gue ganti. Makasii banget lo udah bawa gue ke sini." ucap Fina lagi.

Sungguh begitu sial hari ini sampai sampai dia merepotkan banyak orang terutama Arkan.

"Ck, udah lah gak usah mikirin itu. Masalah gampang itumah." decak Arkan terdengar malas membahas hal yang Fina sebut tadi.

"Tapi..."

"Udahlah! Lo harus cepat sembuh dulu, kondisi lo udah parah banget, bentar lagi Rey datang bawa makanan, jadi lo nanti makan dulu baru minum obat okey!" ucap Arkan membuat Fina lagi lagi menatap nya.

ada sesuatu yang Fina tak mengerti.

Ada sesuatu perasaan Aneh yang membuat nya cukup bingung.

"Ngerepotin lo banget, gak usah lah nanti gue juga sembuh." jawab Fina.

Memang biasanya Fina hanya akan menunggu tubuh nya sehat sendiri, dia harang kerumah sakit kalo itu tidak benar benar mendesak. Lagi pun tak ada satupun yang peduli mau dia masuk rumah sakit ataupun tidak.

Kalian tau sendiri gimana keluarga nya kan?

Arkan menghela nafas nya. "Jangan keras kepala jadi cewe, gak baik" ucap nya dengan malas.

Arkan meraih segelas air yang terletak di atas nakas lalu menyodorkan nya ke arah fina. "lo coba duduk dulu, biar bisa minum" ucap nya.

Fina pun mengangguk, perlahan dia mencoba mendudukan diri nya. Namun siapa sangka kalo Arkan membantu nya, arkan dengan sigap langsung memegang kedua lengan fina dan membantu nya untuk duduk dan bersender pada brankar rumah sakit itu.

Sontak sejenak Fina merasakan jantung nya berdebar kencang melihat aksi yang baru saja dilakukan oleh Arkan kepada nya.

"oh may god, apa ini."

Fina dengan cepat menggelengkan kepala nya, mengusir semua pikiran pikiran kotor, absurd dan lain nya di dalam benak nya.

"Nih." ucap Arkan.

Fina dengan cepat mengambil segelas air itu dan mengucapkan "thanks yah" Kepada arkan yang hanya mengangguk kecil.

Fina pun meneguk air tersebut dengan perlahan. Cukup membuat kerongkongan nya yang kering menjadi basah dan cukup nyaman untuk dibawa bicara.

Fina pun meletakan gelas tersebut di atas nakas lagi sambil menghela nafas nya. tiba tiba saja dia terpikirkan kejadian sebelum dia pingsan tadi.

"balik dari rumah sakit ini, aku bakal tinggal dimana yah?" batin Fina resah.

Diam diam arkan memperhatikan raut wajah Fina, dia menatap Fina dalam dalam, lalu tersenyum kecil dengan helaan nafas yang menyertai nya juga.

"Mulai hari ini, gue bakal selalu ada di samping lo. Apapun itu, seberat apapun itu, lo bisa ngadu sama gue dan gue bakal coba cari solusi nya" Ucap arkan dengan nada lembut. Entah keberanian dari mana dia dapatkan, Arkan mengangkat tangan nya dan mengelus pelan kepala Fina sambil mengembangkan senyum nya.

Fina yang mendapatkan perlakuan itu hanya bisa terdiam, dan menatap Arkan dengan terkejut.

"a...a"

Lagi lagi Arkan tersenyum, "Gue tau lo gadis yang kuat." ucap nya lagi.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu yang terdengar itu menyelamatkan Fina dari rasa canggung yang dia hadapi saat ini. Arkan pun kembali menarik tangan nya dari kepala Fina dan memutar badan nya menghadap ke arah pintu masuk ruangan.

"Halo guys, gue balik bawa makanan nih. Gue tau makanan rumah sakit gak ada yang enak." rey masuk ke dalam ruangan itu sambil menenteng beberapa kantong plastik.

"Loh? Udah sadar ternyata..sumpah yah gue khawatir banget sam lo fina." ucap Rey yang sadar ketika fina sidah duduk di atas brankar nya.

Fina pun hanya mengangguk dan menampilkan senyum nya dengan tulus. "iya, makasih yah udah bawa gue ke sini. Makasi juga udah khawatirin gue" jawab nya lagi.

Sungguh dirinya tak berniat sedikitpun untuk membuat 2 orang laki laki yang baru ia kenal ini khawatir akan keadaan nya. Malahan Fina cukup terkejut bahwa kedua laki laki itu tau akan kondisi nya yang pingsan.

"tapi gue boleh tau gak satu hal?" tanya Fina kepalang penasaran.

"tanya aja, kita mah santai orang nya." jawab Rey sambil membuka kantong plastik dan menyiapkan makanan di atas meja di sana. Jawaban Rey pun juga di angguki setuju oleh Arkan.

"Kok kalian bisa bawa gue ke sini?" tanya Fina.

Rey pun terkekeh, begitupun dengan Arkan yang tersenyum mendengarnya.

"Bisa lah, kan kita masih belum pulang tadi." Rey menjawab sambil berjalan mendekat ke arah arkan dan Fina

"Kita kan nungguin lo masuk, pas mau balik malah denger mama lo teriak kek gitu, jadi nya kita gak jadi pulang dulu." tambah arkan.

"tapi sorry yah, gara gara itu kita jadinta denger dan liat problem antara lo dan mama lo." ucap Rey lagi. tangan nya mengulurkan 2 kotak ke arah fina dan juga Arkan.

Fina dan Arkan menerima uluran kotak berisi makanan tersebut. Namun Fina lagi lagi menghela nafas nya.

Cukup malu rasanya mengetahui fakta bahwa rey dan arkan melihat kejadian tadi. Padahal mereka sama sekali tidak akrab. Bahkan berteman pun belum.

"huh"

"gak usah malu, kita paham kok. Setiap manusia punya masalah mereka masing masing, gak usah terlalu di pikirin kali. Yang harus lo pikirin tu, abis ini di mana lo bakal tinggal, hidup lo gak berhenti di sini aja Fina." ucap Rey lagi. Dia kembali duduk di sofa sambil memakan makanan milik nya.

fina menunduk, hanya menatap rice bowl di tangan nya dengan tak nafsu. "Gue malu..." tutur nya.

Rey dan Arkan pun tersenyum ke arah nya. "Kita paham rasanya, gapapa Fina semua orang gak harus kuat terus terusan." ucap arkan. memagang bahu Fina sebagai simbol menguatkan gadis itu.

1
Nick and Judy
Baper banget sama ceritanya.
Linda Ruiz Owo
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Dark Dynamix
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!