NovelToon NovelToon
LEPASKAN AKU SUAMIKU

LEPASKAN AKU SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: El khiyori

Anjani, seorang aktris multitalenta yang terpaksa menerima pinangan kakak angkatnya atas perjodohan yang diatur orang tua. Sekian tahun menikah, tak ada sentuhan apapun yang terjadi. Pria bernama Mahaka Wiratama itu sibuk dengan wanita yang ia cintai.

Di tahun ke 5 pernikahan, Anjani nekat kabur dan hidup sendiri. Semua itu berkat bantuan Devan, sahabat Mahaka, tetapi masalah baru justru hadir dalam hidupnya.

Hampir setiap malam ia merasakan kehangatan seorang pria dalam tidurnya. Ia bahkan harus kehilangan mahkotanya, tapi Anjani tak pernah tahu siapa yang melakukannya.

Semuanya semakin rumit saat dirinya dinyatakan hamil dan vidio asusilanya dengan seorang pria misterius tersebar di jagad maya. Hidup Anjani hancur dalam sekejap, lalu apa yang akan ia lakukan demi bisa memperoleh harga dirinya kembali.

Follow Instagram El khiyori

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El khiyori, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Devan yang mendapatkan tatapan intens dari kedua mata Anjani mendadak menjadi bingung.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyanya kemudian.

"Tunggu ... tadi kau mengatakan apakah aku sudah mendengar kabar dari asistenku atau belum kan?"

"Iya benar memangnya kenapa?"

Devan yang belum menyadari hal itu justru balik bertanya, sampai akhirnya Anjani kembali mengatakan sesuatu. Di saat itulah Devan akhirnya berubah menjadi gugup.

Akan tetapi sebelum Anjani menaruh curiga lebih dalam ia sudah menemukan kalimat untuk menenangkan wanita itu.

"Mm ... aku mendengar dari orang-orang di lokasi syuting. Mereka bilang kau seringkali datang sendiri, jadi kupikir mungkin ada sesuatu dengan Ariel."

Jawaban yang diberikan oleh Devan sebenarnya masih terdengar klise di telinga Anjani namun ia enggan bertanya lebih jauh, karena saat ini ia justru semakin menaruh curiga pada pria itu.

Kali ini Anjani memang diam dan enggan membahasnya lebih jauh, namun sebenarnya ia ingin mencari sesuatu juga dari Devan. Hal itu membuat Anjani semakin merasa tak tenang, ia seperti kehilangan kepercayaan pada semua orang termasuk Devan.

Pria yang semula ia kira sangat baik itu ternyata juga cukup mencurigakan karena mengetahui perihal Ariel, padahal sebenarnya Anjani belum mengatakan tentang apapun mengenai asistennya, termasuk pada orang-orang di lokasi syuting. Lagipula tak pernah ada yang menanyakan soal itu karena sejauh ini Anjani masih bisa menghandle semuanya.

Malam itu yang awalnya akan Anjani pergunakan untuk meminta bantuan Devan mengenai gugatan cerainya terhadap Mahaka akhirnya justru ia urungkan. Hanya pembahasan-pembahasan kecil saja yang ia lakukan bersama pria itu karena Anjani sungguh mulai kehilangan kepercayaannya.

Pada akhirnya ia berniat untuk menghubungi pengacara lain yang memang sudah sering menangani perceraian. Meski malam itu Devan menanyakan kembali perihal kemantapannya untuk bercerai dari Mahaka, Anjani memilih untuk membicarakan hal lain dengan alasan ia akan kembali berpikir lebih dulu dengan tenang. Agar dirinya tidak melakukan kesalahan yang nantinya justru akan merugikan dirinya sendiri.

"Baiklah kalau begitu, ini sudah sangat malam apa kau tidak ingin pulang untuk istirahat?" tanya Devan mengingatkan.

"Ya, aku akan pulang ke apartemen lamaku," jawab Anjani sambil tersenyum ramah, namun hal itu justru membuat Devan terkejut karena semula Anjani sempat menyatakan akan mencari apartemen lain.

Sebenarnya kalimat barusan memang sengaja Anjani katakan untuk memancing reaksi Devan, dan ternyata benar. Tiba-tiba pria itu langsung menanyakan sesuatu.

"Apa kau benar-benar kembali ingin tinggal di sana?"

"Tentu saja, memangnya kenapa?" sahut Anjani santai.

Ditanya seperti itu Devan kembali tampak kebingungan. Karenanya pria itu memilih mengiyakan saja ucapan Anjani. Ia juga menawarkan pada wanita itu untuk mengantarkan pulang ke sana, namun kali ini Anjani menolak Karena ia merasa takut kalau apa yang ia alami selama ini ada kaitannya dengan Devan.

"Apa kau yakin ingin pulang sendiri?"

Devan kembali bertanya dengan ekspresi khawatir.

"Ya aku akan pulang sendiri," jawab Anjani tegas. Ia pun segera berlalu dari sana.

Sebenarnya pikirannya saat ini mulai kacau karena Mahaka sudah menghubungi ponselnya terus-menerus. Ada rasa takut sekaligus khawatir karena ia tahu bagaimana seorang Mahaka. Ia tak mungkin tinggal diam jika dirinya melawan.

Hanya saja tekad Anjani malam ini sudah bulat. Ia ingin menunjukkan pada Mahaka kalau dirinya memang berani melawan. Mobil yang ia kendarai kini sudah tiba di basement. Jantung Anjani mulai berdegup kencang.

Pikirannya kembali teringat pada sentuhan-sentuhan yang hampir setiap malam datang menghampirinya. Tapi di sisi lain ia juga mulai penasaran dan ingin mencari cara untuk mengungkap siapa pria itu sebenarnya.

Anjani bisa merasakan betapa perkasanya pria yang menyentuhnya selama ini. Setiap sentuhan yang diberikan benar-benar berhasil membuat Anjani mabuk kepayang, belum lagi bayangan dada kekar yang mengukungnya dengan kokoh.

Dari sana Anjani bisa membayangkan hal-hal gila yang tidak seharusnya. Jika boleh jujur, Anjani sebenarnya sangat menikmati sentuhan itu. Ia wanita normal yang sudah dewasa. Sayangnya ketidaktahuannya mengenai orang yang sudah memberinya kepuasan justru membuatnya dilanda ketakutan.

Cukup lama Anjani terdiam di mobil sambil berpikir dan menimbang-nimbang, apakah ia akan kembali ke apartemen lamanya atau mencari tempat tinggal yang baru malam ini juga. Ponsel yang sejak tadi dihubungi Mahaka juga sudah ia matikan.

Hampir 1 jam Anjani berdiam diri di dalam mobil sebelum akhirnya pintu mobil terbuka dan ia benar-benar memilih untuk kembali ke unit apartemen lamanya. Malam itu, begitu masuk ke dalam, Anjani sengaja langsung menjatuhkan satu persatu pakaiannya.

Ia bahkan berjalan ke area dapur tanpa sehelai benangpun di tubuhnya. Rambut panjangnya diikat ke atas, memperlihatkan leher jenjangnya yang indah. Sampai di sana ia mengambil sebotol wine lalu menuangkan perlahan pada gelas yang sudah ia siapkan.

Anjani tak lagi peduli kalaupun apa yang ia lakukan saat ini ada yang mengawasi. Karena semenjak kejadian-kejadian itu ia selalu merasa kalau ada orang lain di dalam apartemennya.

Ia bahkan berjalan dengan sensual menuju ke kamar mandi lalu menenggelamkan sebagian tubuhnya ke dalam bathtub. Sudah ke sekian kali Anjani meneguk minuman dari gelas yang ia bawa.

Hari sudah semakin merambat malam, namun sampai kedua mata Anjani mulai mengantuk, kejadian yang iya takut kan ternyata tak kunjung terjadi. Sementara itu di lain tempat Mahaka justru terlibat pertengkaran dengan Amelia.

"Bisakah kau meletakkan ponselmu sesaat saja?!" seru Amelia ke arah Mahaka yang sejak tadi memang terlihat sibuk dengan ponselnya.

"Kenapa kau berteriak seperti itu padaku?!"

Mahaka justru balik bertanya dengan nada naik satu oktaf karena saat ini ia memang tengah dipusingkan dengan Anjani yang kembali kabur dari rumahnya.

"Karena sejak tadi kau sama sekali tak memperhatikanku Mahaka!!" balas Amelia dengan nada yang sama. Membuat pria di hadapannya semakin kesal karena hal itu.

"Sebenarnya apa yang kau inginkan?! aku sudah memenuhi semua yang kau mau, malam ini pun aku datang saat kau memintanya, padahal aku sedang sibuk!!"

"Sibuk?? malam-malam begini sibuk katamu!! sibuk apa?! sibuk mengurusi Anjani!!"

Ternyata kalimat yang Mahaka ucapkan justru semakin membuat Amelia tak terima. Wanita itu memang paling tidak menyukai saat Mahaka terlihat sibuk mengurusi istrinya.

"Berapa kali harus aku menjelaskan padamu, aku tidak bisa semudah itu melepaskan Anjani."

"Memang apa susahnya? kau tinggal menceraikannya dan semuanya akan selesai!! Kita bisa menikah lalu memulai hidup yang baru dengan bahagia," balas Amelia masih dengan nada tingginya.

Untuk pertama kalinya Amelia bersikap demikian di depan Mahaka. Biasanya ia akan bersikap seperti tuan putri yang lemah lembut dan selalu mendukung semua keputusan Mahaka.

Hanya saja malam ini Amelia sungguh kehilangan kesabaran setelah melihat Mahaka terus menerus cuek terhadap dirinya. Tak disangka kalau mahaka kembali memperjelas masalah diantara mereka dan itu membuat Amelia sangat sakit hati.

"Kau dengar Amelia ... Ayah dan ibuku sangat menyayangi Anjani. Di mata mereka Anjani adalah anak yang sangat baik karena tak ada satupun keinginan orangtuaku yang tidak dituruti oleh Anjani. Mereka bahkan lebih percaya pada wanita itu daripada aku!!"

"Lalu sampai kapan Mahaka ... sampai kapan aku harus menunggumu!!" jerit Amelia semakin histeris.

Mahaka yang sejak tadi sudah kehilangan moodnya karena Anjani, kini semakin marah karena mendengar tuntutan Amelia. Ia mulai mengungkit semua yang sudah diberikan pada wanita di hadapannya itu.

Mahaka memang tak bisa menikahi Amelia karena tak mendapatkan restu dari kedua orangtuanya, tapi ia sungguh menjaga Amelia dengan sepenuh hati. Apalagi sejak Amelia kehilangan ibunya yang menjadi satu-satunya keluarga.

Semua kebutuhan Amelia menjadi tanggung jawab Mahaka. Tak ada satupun keinginan wanita itu yang ia lewatkan. Semua ia lakukan untuk menebus kesalahannya karena tak kunjung bisa menikahi Amelia, padahal wanita itulah yang selalu ada di dalam hatinya selama ini.

"Kau pikir ini mudah bagiku?! aku bahkan harus menahan diri untuk tak menyentuhmu karena aku tak mau membuat kau berada dalam masalah!!"

Dengan lantang Mahaka menegaskan semuanya di depan wajah Amelia tapi tanggapan yang wanita itu berikan justru di luar dugaan.

"Itu salahmu sendiri, harusnya kita bisa menikah siri dan bebas melakukannya."

"Diaaammm!!" bentak Mahaka tiba-tiba, membuat Amelia terdiam seketika. Apalagi saat Mahaka kembali mengatakan sesuatu yang terdengar menakutkan.

"Jika saja itu mudah, pasti sudah kulakukan sejak lama. Kau lupa kalau di dunia ini ada Anjani?? kau pikir dia akan tetap diam jika kita melakukan itu?! jangan terus mengujinya karena sewaktu-waktu dia bisa mengambil keputusan yang menghancurkan kita."

Setelah berkata demikian, Mahaka mengambil jasnya yang tergeletak di atas sofa. Ia hendak pergi dari sana, namun sebelum benar-benar pergi ia kembali menyambung ucapannya.

"Kalau sampai Anjani mengadu pada orangtuaku, aku akan hancur karena perusahaan tak lagi diwariskan kepadaku, sementara kau akan hancur karena kehilangan aku dan kehilangan semua fasilitas nyamanmu. Pikirkan itu Amelia, jangan asal bicara jika tak ingin jadi gembel di jalanan."

Kalimat terakhir yang Mahaka ucapkan membuat Amelia tersentak. Ia tak menyangka Mahaka akan berkata demikian, tapi sepertinya kali ini ia sudah mulai muak dan ingin memberontak dengan melakukan sesuatu.

"Aku sudah tidak mau lagi menjadi bayang-bayang wanita itu Mahaka ... orang tuamu dan seluruh dunia harus tahu kalau kau adalah milikku," geram Amelia setelah Mahaka pergi dari apartemennya.

1
partini
itu rekaman mau di apain di sebar ,, good job Mahaka
aihhh cuma itu aja agak sedikit gereget Thor perjuangan Mahaka kalau terlalu cepat jadi gimana gitu sebanding lah dengan apa yg di rasa istrinya
masa ortunya maha bisa kecolongan
sih
partini: tak tunggu
total 2 replies
partini
ayo ka buktikan kamu layak jadi suami Anjani,,hadapi selingkuhi mu dan para anteknya selamat menikmati Mahaka
agak lama Shok terapi Thor biar dia merasakan apa yg di rasakan Anjani 👍👍👍👍
partini: ini keren ortunya best jadi ingat karya Susi Sartika kalau ga salah,,ortunya jg gitu tapi itu cerita Casanova yg suka masuk lobang sana sini lanjut Thor i like 👍👍👍👍
total 2 replies
partini
bagus Thor masuk konflik nya keren,,aku tau Anjani wanita bucin tapi kalau udah kaya gini dia masih bucin jg rada gimana gitu harus nya kasih Shok terapi suaminya,,jadi ada penyelesaiannya dari lubuk hati yg paling dalam,, untuk dia kaya itu mah hal biasa selingkuh minta maaf udah kelar happy lagi
partini
good story 👍👍👍👍👍
partini
akan lebih seru kalau keluarga besar Mahaka tau kelakuan anaknya,,
Hatus
Anjani kamu kuat banget nutupin perselingkuhan suamimu, kamu enggak ada niat buat ganti suami gitu😠
El khiyori: /Facepalm/
total 1 replies
Hatus
Kenapa ya.. kebanyakan pelakor itu tidak punya malu🤔
Febrianto Ajun
Aduh, tangan sudah gatal, cepat update dong thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!