Seorang gadis yang menyukai seseorang yang tidak mungkin bisa dimiliki, selain dia adalah seorang idola yang disukai banyak wanita, bahkan dia juga adalah idola beda negara.
Namun respons sang Idola yang membuatnya perlahan mencintainya dan berharap lebih, apakah sang Idola juga memiliki perasaan yang sama, atau hanya menganggapnya hanya sebatas fans?
Lalu mengapa sikap dan perlakuannya seolah membuatnya merasa spesial?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENCOBA MENGUNGKAPKAN PERASAAN
Setelah menghabiskan sarapan mereka pun menuju lokasi festival, disana Sean, Rio,Dion, dan Eza telah menunggu.
“Mereka sudah berangkat belum?” Tanya Rio.
“Sudah dijalan sih mereka bilang” balas Dion yang memang sempat menanyakan pada Flora.
“Tunggu aja bentar lagi, wajar cewek kan” sahut Exa.
“Iya sih mereka juga sarapan dulu tadi” jawab Dion.
Tak berapa lama sebuah mobil berhenti di pintu masuk dan keluarlah 3orang gadis mereka berempat pun langsung menoleh dan benar saja mereka yang sedang di tunggu mereka berempat melambaikan tangan dan di balas Flora dan Dina sedangkan Violet hanya melihatnya dan tersenyum meski masih tertutup dengan masker yang di pakainya.
Sedangkan yang lain fokus pada Dina dan Flora yang memang cantik seperti di foto dan video yang mereka lihat Sean tetap fokus melihat Violet dan penasaran dengan wajah di balik maskernya.
“Sorry kalian sudah lama ya nunggunya” ucap Flora setelah sampai di depan 4pria tampan di depannya.
“Tidak papa kita menunggu tidak sia\-sia kok” ucap Dion.
“Dasar “ ucap Eza mengusap wajah Dion.
“Beb, lepas lah maskermu masih aja pake masker” ucap Flora pada Violet.
“Ahh iya lupa” ucap Violet melepas maskernya, namun tersangkut dengan anting yang di pakainya jadi itu membuat semua mata penasaran dengan wajahnya apalagi Sean yang merasa tidak sabar apakah Violet sesua ekspetasinya yang cantik atau sebaliknya.
Namun, setelah Violet berhasil membuka maskernya itu membuat keempat pria tersebut melotot menganga melihat kecantikan Violet.
Sean? Dia pun benar\-benar senang dan merasa menang karena teman\-temanya mengatakan Violet ga lebih cantik dari Flora dan Dina tapi malah sebaliknya Violet lebih cantik dari mereka bahkan terlihat imut.
“Hhh sorry ya aku terbiasa pakai masker” ucap Violet.
“Oh tidak papa kok” ucap Dion yang masih menatap Violet.
“Sudah kalian berhenti menatap Violet” ucap Dina.
“Ahh iya kita mau kemana?” Tanya Violet gugup.
“Kita bakal ikuti acara festival aja sih “ jawab Eza.
“Baiklah ayo” ucap Flora
Kini mereka berkeliling di tempat festival karena memang juga ada beberapa permainan jadi mereka ikut bermain berbeda dengan Violet yang tidak ikut memainkan satupun sehingga dikira dia takut.
“Kenapa tidak ikut bermain, kamu takut?” Tanya Sean memecahkan keheningan.
“Tidak takut, hanya tidak ingin bermain” jawab Violet mengatakan yang sebenarnya.
“Kalau kamu takut aku bisa menemanimu” balas Sean.
“Tidak perlu aku hanya tidak suka bermain saja” ucap Violet.
“Baiklah kita tunggu mereka disana aja” ucap Sean menunjuk kursi yang tersedia.
“Boleh ayo” ucap Violet.
“Vi ada yang ingin ku bicarakan padamu” ucap Sean dengan ragu\-ragu setelah duduk.
“Apa? Tanya Violet memandang ke arah Sean.
“Maaf kalau selama ini terlihat aku mengabaikanmu, sebenarnya bukan maksudku dan bukan berarti aku tidak menyukaimu atau aku membencimu hanya saja aku tidak ingin kamu tertekan” ucap Sean.
“Maksudnya?” Violet tidak mengerti.
“Peraturan perusahaan emang tidak boleh memiliki padangan tapi juga tidak melarang, sebenarnya kami juga boleh memiliki pasangan tapi tetap harus di privat karena perusahaan melarang kita berpacaran agar para pendukung tidak kabur” jelas Sean.
“Aku mengerti, kenapa kamu menjelaskannya padaku?” Ucap Violet yang merasa Sean tiba\-tiba saja menjelaskannya.
“Aku menyukaimu tapi aku tidak ingin menyakitimu dengang para pendukungku” ucap Sean memberanikan diri.
“Hah maksudmu?” Ucap Violet terkejut namun belum sempat Sean menjawab teman\-temannya sudah menghampirinya.
“Kalian sedang membicarakan apa?” Tanya Flora.
“Ahh tidak aku hanya bertanya pada Sean setelah ini acara kita mau kemana” ucap Violet mengalihkan pembicaraan.
“Ini sudah siang sih kita cari makan siang aja dulu” sahut Eza.
“Ya sudah kalau gitu kalian di depan kita mengikuti dari belakang” ucap Flora.
Mereka pun memasuki mobil masing\-masing dan menuju sebuah restoran.
Setelah sampai mereka pun memesan makanan masing\-masing seperti biasa Violet tidak akan memesan makanan berat seperti nasi dia bahkan hanya memesan sup dan buah potong itu membuat keempat pria tersebut bingung sampai mengira apakah Violet tidak memiliki cukup uang untuk memesan menu yang lain.
“Vi kalau mau pesan makanan lain gapapa nanti kita yang bayar” ucap Dion.
“Oh tidak perlu aku tidak suka” ucap Violet.
“Serius gapapa kami akan bayar kok jangan sungkan” ucap Rio sedangkan Sean hanya menatap Violet dan berfikir apakah Violet malu atau takut tidak bisa bayar.
“Kalian tidak usah bersusah payah membujuknya dia emang gitu, dia cuma makan yang dia suka tidak suka makanan aneh” ucap Flora yang merasa mereka gila jangankan untuk membayar pesanannya membayar makanan 1 meja yang mereka pesan pun Violet sanggup.
“Itu benar?” Tanya Sean di balas anggukan Violet.
“Tapi gapapa deh aku coba 1 menu khas sini” ucap Violet memesan 1 menu khas thailan dan langsung menu andalan restoran dan yang paling mahal itu membuat mereka melongo mereka sudah mengatakan akan membayarnya akhirnya mereka takut.
“Kalian ga usah takut membayar” ucap Flora.
“Membayar? Bayar apa?” Tanya Violet.
“Ya kan mereka tadi bilang bakal bayar makanan yang kamu pesan sedangkan kamu menambah pesanan menu andalan yang harga satu menu aja tadi tertera 2,3juta” ucap Dina.
“Oh gapapa aku bisa bayar sendiri kok” ucap Violet terkekeh padahal dia tidak ada niat mau dibayarkan.
Pesanan pun sampai, Violet mencoba memakan menu yang di pesannya dan itu terasa aneh baginya tapi terasa terlalu manis juga dia tidak menyukainya dan hanya memakan satu suap saja.
“Kenapa Vi?” Tanya Flora melihat wajah aneh Violet.
“Gapapa hanya ga suka aja ini terlalu manis” ucap Violet yang langsung meraih sup yang di pesannya.
Mereka pun memakan makanannya masing\-masing, karena menu yang di pesan Violet tidak dimakan dan mereka merasa sayang karena harganya mahal pun mereka menghabiskannya bersama\-sama.
“Kalian kalau bayarnya gimana bayar masing\-masing kah? Atau di kumpulin jadi satu?” Tanya Flora.
“Biasa di kumpulin jadi satu sih nanti tinggal di tf aja” ucap Eza.
“Permisi mau pembayaran tunai atau pakai kartu kak?” Ucap pelayan menghampiri.
“Pakai kartu” ucap Violet menyerahkan kartu hitam miliknya.
“Permisi kak ini di jadikan satu semuanya?” Tanya pelayan.
“Iya semua pesanan dimeja ini tadi” kawab Violet.
“Permisi totalnya 7.570.000 kak” ucap pelayan memberi tahu total semuanya.
“Iya” ucap Violet langsung pembayaran di proses oleh pelayan.
“Pembayaran berhasil kak, terimakasih atas kedatangannya” ucap Pelayan menyerahkan kartu dan bill pada Violet.
“Terimakasih” ucap Violet menerima kartunya kembali.
“Kita akan transfer uangnya ke kamu” ucap Flora.
“Ga perlu cuma uang buat makan ga perlu di ganti” ucap Violet santai memasukkan kembali kartunya ke dalam tasnya, membuat mereka semua melongo uang 7juta lebih di bilang cuma uang buat makan.
“Baiklah sesuka hatimu” ucap Flora yang udah tau sifat sahabatnya ini.
“Tapi itu banyak loh” ucap Eza.
“Ya sudah aku yang ganti semuanya” ucap Sean.
“Udah gapapa, nanti bisa gantian aja ga usah bingung” ucap Violet.
NEXT>>