UNTUK PEMBACA BARU, HARUS BACA DULU TAKDIR TERTINGGI 1 DI PROFIL AUTHOR...
Xiao Yuan menyadari kenyataan bahwa di dunia ini daratan langit bukanlah satu-satunya tempat yang menampung kehidupan. Dunia ini sangat luas dan terdapat ribuan benua yang setara atau lebih besar dari daratan langit.
Dalam perjalanan selanjutnya, Xiao Yuan mengikuti sebuah kompetisi yang dinamakan sebagai Perang Seribu Benua yang akan diikuti oleh ribuan jenius dari daratan yang lain. Berhadapan dengan jenius yang luar biasa, Xiao Yuan tidak tunduk dan berbalik untuk menundukkan.
Mendapatkan berbagai harta, Xiao Yuan akan berpetualang di alam Perang Seribu Benua untuk menundukkan para jenius yang ada.
"Ini adalah Kisahku, Takdir Tertinggi 2 : Perang Seribu Benua."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lin Kay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aliansi Lima Kekaisaran
Tapi, saat Xiao Yuan benar-benar hendak pergi meninggalkan mayat musuhnya di sana, sebuah benda tiba-tiba berkilau dari mayat musuhnya dan itu membuat Xiao Yuan mengingat satu hal.
"Ah, benar! Aku hampir lupa..." Ucap Xiao Yuan dan berjalan untuk mengambil benda berkilau yang tak lain adalah cincin penyimpanan dari musuhnya.
Setelah menyimpan cincin tersebut, Xiao Yuan akhirnya benar-benar pergi dari sana. Di perjalanan untuk menemui Jian Yin, Xiao Yuan tak lupa untuk mengambil cincin penyimpanan dua orang lainnya hingga akhirnya ia kembali ke ruangan sebelumnya.
Di sana, Xiao Yuan juga tidak lupa untuk mengambil cincin penyimpanan dari Jiang Li dan Shi Luo yang telah ia bunuh. Setelah mengambil keduanya, Xiao Yuan menoleh ke arah tempat Jiang Wei yang telah jatuh ke tanah dan berjalan ke sana.
Setelah sampai di sana, Xiao Yuan akhirnya menyadari bahwa Jiang Wei telah mati, kemungkinan besar karena ia tak bisa menahan luka dalamnya akibat serangan Xiao Yuan.
Bang!
Suatu ledakan terjadi dan cahaya merah menyala di tengah ruangan, sekilas itu membuat Xiao Yuan agak kaget. Setelah menyimpan semua rampasan, Xiao Yuan kini dengan tenang berbalik dan melihat ke arah Jian Yin di tengah ruangan.
Kini, Jian Yin terlihat lebih tembus pandang dari sebelumnya, itu menandakan kekuatan jiwanya yang telah melemah. Tapi, kristal merah gelap yang melayang di atas telapak tangan Jian Yin juga menandakan keberhasilannya dalam mengambil Inti Kematian Mendalam.
Setelah melihat Inti Kematian Mendalam yang telah berada di tangan saudaranya, Xiao Yuan kini tersenyum hangat dan hatinya menjadi lega.
"Kakak, kau berhasil..." Ucap Xiao Yuan dengan senyuman lebar saat ia tengah berjalan pelan mendekati Jian Yin.
Jian Yin tersenyum, awalnya ia hanya tersenyum lembut kemudian senyuman nakalnya menggantikan di wajahnya. "Huh, tentu saja. Hal semudah ini sama sekali tidak menyulitkan bahkan setelah kekuatan ku menurun..." Ucapnya sambil membusungkan dada.
Xiao Yuan kemudian mendengus pelan melihat sikap kakaknya tersebut. "Jika kau masih bertingkah seperti ini, berarti kau benar-benar baik-baik saja..."
"Baiklah, ayo kita pergi. Sebaiknya kita tidak berlama-lama di tempat ini, aku memiliki firasat buruk..." Ucap Xiao Yuan, wajahnya tiba-tiba berubah menjadi serius saat ini. Jian Yin mengangguk pelan dan mulai masuk ke dalam cincin penyimpanan Xiao Yuan.
..
Di area terbuka dengan sebuah air terjun yang mengalir deras, kelompok dengan jumlah mencapai tiga puluh orang tampak berdiri di pinggir kolam besar di bawah air terjun. Mereka tampaknya di pimpin oleh kelima pemuda yang masing-masing mewakili satu Kekaisaran.
Di tengah, ada seorang pemuda tinggi dengan rambut hitam dan zirah kepala singa emas di pundaknya. Dari auranya, ia adalah ahli setengah alam Kesengsaraan. Identitas pemuda ini juga tidak biasa, ia adalah Shi Tian, pangeran dan pemimpin dari kelompok Kekaisaran Batu Suci.
Di sebelahnya, seorang pemuda dengan pakaian hijau gelap berdiri dengan raut wajah yang serius sekaligus khawatir. Mata hitamnya menatap kolam yang terus mendapatkan gelombang dari derasnya air terjun. Pemuda ini adalah Jiang Nan, pangeran dan pemimpin dari kelompok Kekaisaran Jiang. Untuk kultivasinya, ia hanya hampir mencapai tahap Setengah Alam kesengsaraan.
Lalu, ada seorang pemuda dengan tubuh dan perut besar, wajahnya tampak garang tapi lebih mencerminkan wajah-wajah orang mesum pada umumnya. Dia adalah pangeran Wei Guang, seorang ahli setengah langkah alam kesengsaraan.
Yang keempat adalah seorang pemuda dengan ciri-ciri berbanding terbalik dengan pangeran Wei Guang, ia memiliki tubuh yang kecil dan terbilang pendek bahkan hanya sebahu dari Shi Tian.
Ia mengenakan pakaian putih bergabung dengan beberapa kain biru yang membalut tubuhnya, ia adalah pangeran Dong Xuli dari Kekaisaran Dongtian. Sama seperti Jiang Nan, Dong Xuli juga ahli yang hampir menembus tahap setengah langkah alam kesengsaraan.
Yang kelima, pemuda berbadan kekar dengan beberapa zirah bercahaya emas yang menghiasi pundaknya, bagian perut dan dadanya tampak telanjang memperlihatkan bagaimana sempurna fisiknya sebagai pria kekar.
Ia memiliki kulit agak gelap dan kemerahan yang di pengaruhi oleh teknik kultivasi dan bertarungnya, ia adalah pangeran Song Yunli dari Kekaisaran Song. Kultivasinya telah mencapai tahap setengah langkah alam kesengsaraan dan ia merupakan yang terkuat kedua dalam aliansi lima Kekaisaran ini.
Ini merupakan pemandangan yang jarang untuk dapat disaksikan dimana lima pangeran dari lima Kekaisaran terkuat kota Jiuyan tampak bersama-sama dan turun langsung ke suatu tempat selain untuk membahas rencana kerjasama mereka.
Sebelum pergi ke tempat ini, mereka sebenarnya tengah berkumpul untuk membahas rencana mereka dalam menjelajahi situs peninggalan sekte Xuanyang yang akan terbuka dalam empat bulan lagi.
Saat pertemuan kelimanya telah berlangsung cukup lama, Shi Tian, Wei Guang dan Jiang Nan tiba-tiba mendapatkan peringatan dari plakat jiwa bawahan mereka yang mereka pegang untuk memastikan kehidupan mereka.
Setelah memeriksa, mereka akhirnya mengetahui bahwa bawahan mereka yang di kirim untuk menelusuri tempat yang menarik perhatian mereka telah mati dengan plakat jiwa mereka yang telah berubah menjadi hitam.
Karena Shi Luo yang mereka kirim dalam ekspedisi tersebut merupakan salah satu tokoh terkuat dalam aliansi mereka, mereka berpikir bahwa yang membunuh bawahan mereka pasti bukan orang sembarangan.
Dan begitulah, mereka akhirnya memutuskan untuk turun tangan langsung dan datang ke tempat ini bersama-sama secepat mungkin.
"Jiang Wei, setidaknya cukup kau yang kembali..." Ucap Jiang Nan dalam hatinya sambil memegang erat dua giok yang telah menghitam dengan bertuliskan Jiang Li dan Jiang Hu, sementara tangannya yang lain memegang giok hijau yang redup dengan nama Jiang Wei di permukaannya.
Bep!
Giok di tangan kanan Jiang Nan kemudian mulai berkedip sebelum akhirnya semakin redup dan beberapa saat setelahnya giok di tangan Jiang Nan telah mati berubah menjadi warna hitam.
"Ini..."
"Bahkan Jiang Wei yang menjadi harapan terakhir kita juga mati?!..."
"Sialan! Akan aku habisi pelakunya!!!..."
Jiang Nan sangat marah dengan kenyataan yang sangat jelas di tangannya, auranya kini meledak-ledak bahkan tanah di bawahnya di buat bergetar.
"Bahkan sepupuku Shi Luo mati, sudah jelas tidak akan ada kesempatan bagi yang lainnya..." Shi Tian berkata pelan saat matanya masih menatap tajam ke arah permukaan air. Meski suara dan tatapannya tenang, tapi sangat jelas bahwa ia sedang sangat marah sekarang ini. Bagaimanapun, Shi Luo adalah saudara satu klannya.
"Shi Luo adalah yang terkuat di bawah kita berlima dan yang lainnya juga bagian terpenting dalam aliansi kita. Sekarang kekuatan aliansi kita menjadi lebih lemah, kota Yunxia pasti akan sangat senang mendengar berita ini..." Pangeran Wei Guang berkata dengan serius dan mengingatkan semua orang.
Setelah pangeran Wei Guang berkata demikian, keempat pangeran yang lain tampak menunjukkan kemarahan. Ini karena kota Yunxia merupakan kota saingan dari kota Jiuyan, dengan berkurangnya kekuatan aliansi lima Kekaisaran di kota Jiuyan, maka pastilah kekuatan besar di kota Yunxia akan sangat senang dengan berita ini.
"Kalian lihatlah..." Pangeran Dong Xuli mengangkat jarinya dan menunjuk ke arah permukaan air yang menunjukkan suatu tanda.
Semua orang kemudian dengan cepat melihat ke arah yang di tunjuk oleh pangeran Dong Xuli dan melihat bahwa permukaan air sebenarnya sedang membentuk suatu pusaran di tengahnya.
Buzzz!!
Suatu gelombang menembus permukaan air dan membuat gelombang air naik tinggi ke udara. Semua orang mengangkat kepalanya untuk menyaksikan pemandangan ini dan setelah air yang terangkat telah menghilang, semua orang akhirnya dapat melihat seorang pemuda yang jauh lebih muda dari mereka tengah melayang di udara.
. senyum licik sepertinya
😀😀😀
mungkin lebih tepatnya; "serangan" balik
Keren Xiao Yuan...
💥💥💥