Miskin , dihina wajar. Diam di bully, biasa. Yang luar biasa adalah, Aqmal seorang remaja miskin yatim piatu, menolak menyerah pada nasib malang, penderitaan, hinaan dan perundungan, justru membuat nya tumbuh menjadi semakin tegar dan kuat.
Hingga alam berpihak kepada nya, memberikan sebutir gundu ajaib kepada nya.
setelah mendapatkan gundu ajaib itu, perlahan hidup nya mulai berubah, setapak demi setapak, dia mulai meniti takdir nya menjadi seorang kultivator utama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pakis Api
Setelah menemukan sebongkah batu besar, Aqmal segera membuka pintu portal kembali ke pondok nya.
Baru saja Aqmal keluar dari Dunia dimensi Galatian, handphone nya sudah berdering, panggilan dari koh Aseng yang mengatakan jika motor nya sudah datang, dan besok di suruh mengambil di toko nya koh Aseng.
Keesokan paginya, dengan membawa tas baru, Aqmal pergi ke sekolah dengan berjalan kaki saja, karena nanti siang, saat istirahat pertama, dia ingin ke toko koh Aseng, mengambil motor nya.
Saat masuk kedalam kelas nya, Aqmal disambut dengan tatapan aneh murid murid yang lain nya.
Gracia yang biasa nya selalu menyambut nya dengan tatapan sinis dan caci maki serta hinaan, pagi ini terdiam menunduk.
Tetapi Aqmal bukanlah orang yang mau bersibuk diri memikirkan masalah orang lain, dia langsung duduk di bangku nya, disamping Eman sang sahabat setia nya.
"Eh tumben kau semakin ganteng pagi ini Mal?" tanya Eman takjub.
"Hm!, kau ke sekolah naik motor kan Man?" tanya Aqmal menatap kearah sahabat nya itu.
"He eh, ada apa emang nya?" tanya Eman heran.
"Istirahat pertama, antar aku ke toko emas koh Aseng ya!" pinta Aqmal.
"Oke, tapi ada apa?" tanya Eman.
"Disuruh koh Aseng mengambil motor, dia membelikan motor untuk ku" kata Aqmal sedikit berdusta, agar jangan menjadi dugaan yang aneh aneh.
"Waaaoooo, keren dong!" teriak Eman membuat murid yang lain menatap kearah mereka.
"Hus!, jangan ribut!" bisik Aqmal.
"Tapi jujur kau hari ini semakin tampan Mal, kulit mu putih bersih seperti bersinar, aku jadi iri" bisik Eman.
Tidak begitu lama, guru matematika masuk, semua nya pun fokus pada pelajaran yang di berikan oleh guru.
kali ini pelajaran matematika diberikan secara dua jam pelajaran langsung sehingga setelah pelajaran matematika selesai, siswa langsung istirahat pertama.
Saat istirahat pertama itulah Aqmal meminta Eman mengantarkan nya ke toko koh Aseng, untuk mengambil motor nya, sebuah motor bebek produksi pabrik terkenal seratus lima puluh CC.
Setelah koh Aseng menyerahkan surat menyurat nya, Aqmal segera kembali ke sekolah dengan mengendarai motor nya.
Kini Aqmal kesekolah tidak lagi dengan menggunakan sepeda tua nya tetapi mengendarai motor baru.
Jum'at siang kembali tiba, setelah sholat Jum'at, Aqmal segera memasukan motor nya ke dalam cincin antar dimensi milik nya, lalu mempersiapkan bekal nya ke rumah pohon di tepi Telaga di tengah hutan larangan.
Hari ini Aqmal juga membawa listrik tenaga Surya untuk dipasang di rumah pohon nya.
Setelah semua siap, dengan sepeda tua nya, Aqmal pergi ke hutan larangan.
Setelah selesai memasang listrik tenaga Surya, Aqmal tidak menyia nyiakan waktu nya, terus membuka pintu portal dimensi Dunia Galatian.
Di Dunia Galatian, dia kembali berkultivasi di dalam Bio tua untuk membuka seluruh titik Meridien nya.
Aqmal duduk bersila di dalam Bio sambil berusaha memecahkan penghalang titik Meridien nya yang tinggal empat puluh dua titik itu.
Kali ini Aqmal bertekad akan membuka seluruh titik Meridien nya yang masih tertutup itu.
Entah sudah berapa lama Aqmal duduk dengan sikap sempurna itu, hingga akhirnya titik terakhir pun selesai dia buka.
Arus Qi murni mengalir cepat kedalam Dantian Aqmal, seperti arus air yang tiba tiba dibuka penghalang nya.
Setelah beberapa lama, tiba tiba Aqmal merasa titik Dantian di bawah pusar nya terasa sakit seperti terlalu penuh dengan Qi murni.
Arus Qi murni terus mengalir deras memenuhi Dantian nya, hingga akhirnya.
"Bum!" ....
Satu ledakan teredam di dalam tubuh Aqmal terjadi akibat Dantian nya membesar. Kini Aqmal naik ke ranah Cadet gate (Gerbang Taruna) tingkat menengah.
Setelah ledakan teredam itu, tubuh Aqmal terasa lebih ringan, dan tenaga nya kian bertambah kuat.
Segera Aqmal mengakhiri kultivasi nya, berjalan kedepan Bio, melakukan pergerakan silat yang muncul begitu saja di kepala nya.
Kini Aqmal mampu melompat setinggi dua meter dari tanah
Setelah menyelesaikan gerakan nya, Aqmal segera berlari menuju Telaga untuk berendam.
Saat berendam didalam telaga, Aqmal merasakan arus Qi murni yang cukup kuat memasuki tubuh nya lewat titik Meridien, membuat perasaan nya menjadi sangat nyaman sekali.
Jiwa Aqmal turun kebawah, melihat Alam jiwa nya yang sudah bercahaya dengan terang oleh matahari jiwa, hasil perpaduan empat jiwa ilmu dari empat orang Dewa.
Kini empat jiwa ilmu itu sudah berkerlap kerlip seperti bintang dengan cahaya merah, kuning, hijau dan biru, meski tidak terlalu terang.
Sedangkan Piramida jiwa nya mulai bercahaya dengan indah sekali.
Jiwa Aqmal kembali naik ke singgasana nya di pusat jiwa yang terletak di tengah tengah otak nya.
Saat Aqmal membuka mata nya, dia merasakan kesegaran yang tiada Tara nya.
Dengan sekali kibasan, Aqmal kembali berada didalam rumah pohon milik nya, saat hari mulai sore.
Aqmal bergegas turun ke bawah menenteng joran dan umpan nya, mencari ikan untuk makan sore ini.
Tidaklah lama Aqmal memancing, tiga atau empat kali lemparan, sudah mendapatkan Sambaran dari ikan penghuni telaga itu.
Sore ini Aqmal ingin menggoreng ikan lalu dimasak dengan sambal cabe.
Setelah selesai makan, Aqmal mencoba mempraktekan pengetahuan baru berupa Holy fire (api suci).
Aqmal memusatkan konsentrasi lalu mengerahkan energi ke tangan kanan nya lalu memantik energi itu keluar.
Awal nya ada loncatan api kecil berwarna merah kecoklatan karena masih di Holy fire tingkat satu. Namun hanya bertahan satu detik, lalu menghilang.
Meskipun begitu, Aqmal tidak putus asa, justru bahagia bukan main karena sudah mampu mengeluarkan api lewat tangan nya.
Setelah berlatih terus hingga ke lima puluh kali nya, kini api coklat itu mampu bertahan hingga lima menit lama nya.
Aqmal semakin bersemangat berlatih terus menerus, hingga tengah malam, dia sudah mampu membuat api selama beberapa puluh menit.
Tetapi untuk memulai membuat pil, belum cukup panas, untuk tingkat bintang satu dan dua, diperlukan paling tidak Holy fire tingkat dua dengan nyala merah cerah, itupun memerlukan jeda waktu cukup lama untuk pematangan pil yang baik.
Semua informasi itu muncul begitu saja di alam pikiran Aqmal sebagai akibat dari jiwa ilmu empat Dewa yang masuk ke dalam tubuh nya.
Ke esokan hari nya, setelah sarapan pagi, Aqmal segera pergi masuk kedalam hutan dengan bekal kapak dan gergaji untuk mencari kayu kering.
Aqmal tidak sembarang menebang pohon, hanya yang benar benar mati saja lah yang dia tebang. Untuk itu, dia perlu berjalan lebih jauh kedalam hutan untuk mencari nya.
Bahkan dia tidak segan segan memanjat pohon besar untuk mengambil dahan nya yang mati dan mengering.
Entah mengapa, semenjak pikiran nya kemasukan jiwa pengetahuan empat Dewa itu, segala apapun macam tumbuhan langka dan berkhasiat maupun yang menjadi racun, semua dia ketahui.
Bahkan yang lebih aneh nya, dia bisa mengerti dan bicara berbagai macam bahasa dan tulisan aneh yang sudah dia teliti, ternyata tidak ada di Dunia ini, lantas bahasa dan tulisan apa itu?.
Ada sebuah bahasa dan tulisan rumit dengan mempergunakan simbol simbol saja, tetapi bisa dia kuasai begitu saja, yaitu tulisan dari masa era Dunia yang paling primordial.
Aqmal tidak pernah mengerti yang dia tahu, pengetahuan itu muncul begitu saja di alam pikiran nya.
Seperti saat dia membaca kitab kitab kuno dari Dunia lama di jaman primordial yang ada di salah satu cincin ruang penyimpanan nya itu.
Saat berjalan mencari kayu kering siang Sabtu itu, tiba tiba mata Aqmal bercahaya b melihat sebatang tumbuhan aneh yang tumbuh di celah celah batu.
Sebatang pakis berbentuk aneh, pakis ini berwarna merah cerah dengan tiga helai pucuk nya.
"Hm!, ini pakis api, memiliki kekuatan meningkatkan alam jiwa hingga beberapa tingkat, juga mem punyai energi yang sangat kuat untuk menaikan tingkat kultivasi" gumam Aqmal sendirian
Tanpa ragu ragu Aqmal segera memetik tiga helai pucuk pakis api yang masih muda itu, lalu tanpa berpikir dia kali, dia mulai memakan nya.
Rasanya agak sepat dan sedikit berlendir, namun setelah dia selesai memakan pucuk pakis itu, tiba tiba dari dalam perut nya terasa sangat panas luar biasa, sehingga Aqmal harus bergulingan di tanah menahan derita panas nya.
Merasa ada bahaya yang menyerang nya, Gen Naga sejati mulai bergerak melindungi seluruh tubuh Aqmal dari segala kerusakan yang diakibatkan oleh hawa panas pakis api itu.
Piramida jiwa mulai bercahaya indah, merah kuning hijau dan biru semakin terang, lalu menyalurkan energi cahaya itu lewat sulur nya kearah Dantian dan mata hari jiwa berkedip cepat seperti pompa, lalu,
"Blar!" ....
"Blar!" ....
"Blar!" ....
"Blar!" ....
Empat kali ledakan mengakibatkan alam jiwa nya membesar empat kali lipat, hingga mencapai Mortal body tingkat lima.
Begitu juga dengan tingkat kultivasi nya kini naik satu tingkat menjadi ranah Cadet gate (gerbang taruna) tingkat akhir.
Setelah terjadi ledakan teredam didalam tubuh nya, Aqmal merasa seluruh kesakitan dan derita tubuh nya terbayarkan dengan kekuatan dan energi baru.
Aqmal duduk bersila, menetralkan gejolak yang terjadi didalam tubuh nya.
...****************...
