NovelToon NovelToon
Bittersweet Villain

Bittersweet Villain

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Angst / Trauma masa lalu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Fhadillah

Aizha Adreena Hayva harus bertarung dengan hidupnya bahkan sebelum ia cukup dewasa, berhenti sekolah, mencari pekerjaan dan merawat adiknya karena orantuanya meninggal di malam yang sunyi dan tenang, bahkan ia tak menyadari apapun. bertahun-tahun sejak kejadian itu, tak ada hal apapun yang bisa dia jadikan jawaban atas meninggalnya mereka. ditengah hidupnya yang melelahkan dan patah hatinya karena sang pacar selingkuh, ia terlibat dalam one night stand. pertemuan dengan pria asing itu membawanya pada jawaban yang ia cari-cari namun tidak menjadi akhir yang ia inginkan.

selamat menikmati kehidupan berat Aizha!!
(karya comeback setelah sekian lama, please dont copy my story!)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Fhadillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Kini hubungan Caiden dan Aizha menjadi lebih dekat, mereka sering keluar bersama, tak merasa canggung untuk satu sama lain, mereka berdua menghabiskan waktu berjam-jam bersama saling mengobrol, bercanda, bermain dan sebagainya, banyak hari-hari menyenangkan yang terlewatkan. Walaupun begitu tak ada hubungan yang jelas diantara keduanya, sulit mengatakan apa sebenarnya mereka.

​Selama Aizha merasa begitu senang, begitu baik dan memiliki perasaan yang lebih dalam dari yang dapat Caiden bayangkan, Caiden tengah mengatur rencana untuk menjalankan pekerjaannya. Dia hanya menikmati semua proses ini namun waktunya mulai menipis, tak ada waktu lebih banyak untuk bersenang-senang bersama kue perayaan. Di dalam apartemennya pria itu yang dibantu oleh sang asisten telah menyiapkan berbagai macam jenis alat/senjata yang tentu saja berasal dari pabriknya. Pria itu tengah berada di depan belasan senjata dari berbagai jenis, mempertimbangkan yang mana yang paling mudah digunakan, paling cepat membunuh dan tak akan terlalu sakit.

​Semua rencana telah tersusun, yang perlu ia lakukan adalah segera melaksanakannya. Oleh karena itu Caiden menghubungi gadis itu untuk mengajaknya pergi besok malam, mereka akan pergi lebih jauh dari yang biasa mereka lakukan, mereka akan menuju ke tempat yang tak pernah mereka kunjungi sebelumnya dan disana semua tugasnya atas kue perayaan akan berlangsung untuk si tuan anonim yang akan membayar dirinya untuk hal tersebut. Mungkin lusa akan ada berita lainnya tentang penemuan mayat, sama seperti berita-berita sebelumnya, tanpa sang pelaku, kasus lainnya yang akan juga tenggelam.

​“Ini obatnya, jenis biasa dengan dosis biasa” kata si asisten yang baru masuk ke dalam ruangan itu dan menyerahkan sebotol kecil obat bius pada Caiden.

“no, change it, aku mau sesuatu yang lain, jenis yang berbeda dari biasanya”

“kenapa?” tanya asisten itu kaget karena pasalnya Caiden sudah memakai obat ini selama bertahun-tahun dengan jenis dan dosis yang sama seolah obat bius ini merupakan tanda pengenalnya, tanda tangannya di setiap pekerjaan yang ia lakukan, setiap obat itu ditemukan di dalam tubuh korban-korbannya seolah itu menegaskan keberadaan dirinya.

“ini akan menjadi spesial karena ini pekerjaan terakhirku di tempat kotor ini”

...☠️☠️☠️...

​Karena Aizha tau mereka akan pergi ke tempat yang lebih jauh, dia meminta agar Nuka juga ikut bersama mereka. namun Caiden menolaknya, mengatakan ini perjalanan yang akan melelahkan dan hanya terkhusus untuk orang dewasa karena medan jalannya yang sulit. Aizha tidak dapat membantah dan mau tak mau harus setuju hanya mereka yang pergi. Caiden mengatakan mereka akan mendaki gunung, Aizha tidak pernah melakukan hal-hal semacam itu dan dirinya dapat membayangkan betapa akan sangat melelahkannya hal tersebut.

​Mereka berangkat pada jam 8 malam, perjalanan yang mereka tempuh cukup jauh, bahkan lintas provinsi. Sejujurnya Caiden tidak pernah menempatkan begitu banyak effort seperti ini hanya untuk membunuh seseorang, dia bisa melakukannya dimanapun yang ia mau bahkan di rumah gadis itu dan membuangnya kemana saja atau hanya akan meninggalkannya disana saja. Namun setelah lebih dari 20 tahun bekerja di bagian ini, hanya Aizha yang memberi kesan untuknya, menghabiskan waktu bersamanya dan dia akan menjadi pekerjaan terakhir untuk Caiden oleh karena itu, pria itu ingin memberikan kematian yang indah sebagai ucapan selamat tinggal untuk gadis itu.

​Mobil mereka dipenuhi oleh alunan musik dari radio dan suara gelak tawa dari mereka berdua, masih ada banyak hal yang dapat mereka bicarakan, sangat banyak bahkan untuk hal-hal remeh sekalipun. Aizha tak bisa menyembunyikan semangatnya untuk melihat sunrise dari atas gunung, pemandangan itu tentu pastinya akan terlihat sangat luar biasa.

“so you ever do this stuff before?” tanya Aizha setelah meneguk kopinya, mereka sengaja membeli kopi untuk perjalanan panjang mereka agar nanti tidak tertidur.

“maksudmu mendaki gunung!? Yeah hanya beberapa kali, tidak begitu sering” balas Caiden masih fokus mengemudi.

​Kini sudah hampir jam 11 malam dan mereka sudah keluar dari jalan raya dan memasuki jalan perkampungan. Jalanan itu menjadi lebih sepi dan gelap, tak banyak lampu jalanan yang ada disana. Kedua orang itu kini hanya terdiam saja, Caiden menjadi lebih fokus mengemudi karena dia tidak mengenal jalanan tersebut, sedangkan Aizha hanyak memperhatikan keluar jendela depan dalam diam. hanya suara dari GPS yang sesekali terdengar mengisi mobil tersebut, bahkan radionya sudah dimatikan.

​Perjalanan tersebut terus berlanjut bahkan saat jam sudah menujukan setengah 1 pagi. Jalanan yang awalnya mulus kini sudah berganti menjadi penuh lubang dan berlumpur. Mereka baru sampai di lokasi pada jam 2 dini hari, namun mereka harus mendaki ke puncak gunung yang lumayan tinggi. Aizha membantu Caiden mengeluarkan tas mereka dari dalam bagasi, udara di luar sini sangat dingin walaupun begitu masih ada beberapa kedai yang muka dan orang-orang lain yang juga ingin mendaki. Gunung ini merupakan tempat wisata karena keindahannya.

“kamu merasa dingin!?” tanya Caiden yang jelas-jelas ia tau jawabannya, namun gadis itu tetap mengangguk untuk menjawab Caiden. Pria itu dengan sikap gentle nya mengusap kedua tangan Aizha sambil meniupnya lalu menempelkannya di kedua sisi leher Caiden.

“merasa lebih baik?” Aizha kembali mengangguk untuk menjawab pertanyaan itu, wajah mereka cukup dekat saat ini, Caiden mengecup Aizha sekilas lalu melepaskan tangannya, memberikan sepasang sarung tangan dari dalam sakunya pada gadis itu.

​Sebelum mereka mendaki, Caiden menawarkan untuk makan sesuatu yang hangat terlebih dahulu namun Aizha mengatakan ingin makan mie di puncak nanti. Dengan begitu, mereka berdua langsung mendaki. Ini tidak seperti gunung yang begitu tinggi, yang harus di daki dengan susah payah dan sangat berhati-hati. Mereka hanya perlu menaiki banyak tangga. Selain mereka, juga ada beberapa orang lainnya yang juga bermaksud untuk ke punjak. Bagi Aizha cukup melelahkan untuk menaiki satu demi satu ratusan tangga yang terbuat dari batu itu dan terkadang ada beberapa bagian yang licin. Tangga itu kini telah berakhir namun mereka belum benar-benar sampai ke puncak, jam sudah penunjukan pukul 4.15. Aizha meminta untuk beristirahat, walaupun mereka harus mengejar matahari terbit tetap saja Aizha terlalu lelah untuk melanjutkan, terlebih lagi jalan selanjutnya hanyalah tanah saja, udara disini bahkan lebih dingin dari sebelumnya, berlapis-lapis baju tebal dan jaket bahkan tak cukup untuk membuatnya hangat.

​Caiden membantu Aizha mendaki tanah itu untuk dapat mencapai puncak karena tanah itu licin dan sedikit lembek. Setelah berjuang sekitar 20 menitan akhirnya mereka berhasil mencapai puncak, selalu ada asap yang keluar dari mulut mereka setiap mereka bernapas atau berbicara. Aizha merasa sangat puas, rasa lelahnya telah tergantikan walaupun pemandangannya masih gelap dan matahari belum juga muncul. Caiden mengeluarkan kompor mini portable dari dalam tasnya dan dua cup mie instan, Aizha membantu pria itu memasak mie nya dengan menyoroti dengan senter handphone nya, Caiden bahkan tak lupa untuk menambahkan potongan sosis dan telur ke dalam mie pedas mereka. setelah semua nya selesai, mereka berdua duduk bersebelahan di pinggiran puncak itu sambil memakan mie panas mereka untuk menghangatkan diri. Aizha bahkan tak lupa memotret hal itu dan mengirimkannya pada Nuka walaupun dia tau gadis itu pasti masih tidur jam segini, dia mengatakan betapa menyenangkannya hal ini dan berharap bisa pergi bersama Nuka nanti saat gadis itu telah lebih besar.

​Selama mereka berdua mengobrol dan bercanda dengan makanan mereka yang perlahan mulai habis, arah kiri depan mereka warna orange mulai terbit memberikan sedikit warna pada langit yang sedari tadi berwarna gelap. Mereka berdua masih tetap duduk di tempat semula sambil memperhatikan warna itu menjadi semakin besar dan lebih cerah dari waktu ke waktu tanpa terusik sedikitpun dengan orang-orang yang berisik di sekitar mereka.

​Saat matahari terbit, ada perasaan membahagiakan yang berbeda dari biasa Aizha rasakan, rasanya berbeda saat seperti dia baru membeli sesuatu yang baru atau memenangkan lotre, rasa bahagia yang dirasakan dirinya saat ini terasa begitu murni, muncul dari inti dirinya. Pemandangan di sekitar mereka sangat cantik dan Aizha berpikir betapa matahari itu sangat menggagumkan, setiap warna yang ia berikan pada langit, cara ia menggantikan bulan dan mengeser bintang-bintang, ini pertama kalinya bagi Aizha melihat langsung hal semacam ini. hal yang terlihat cukup sepele dan terjadi setiap hari, setiap matahari yang digantikan bulan dan setiap bulan yang digantikan matahari, melihatnya langsung membuat Aizha merasa begitu bahagia.

​Saat matahari sudah muncul dan sangat terang, saat pagi hari telah datang, udara perlahan menjadi lebih hangat walaupun begitu mereka tetap perlu memakai jaket. Di sekitar mereka tetap berkabut, untungnya dari tadi malam sampai pagi ini tidak hujan ataupun mendung, hari terlihat cukup cerah.

1
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya yg banyak banget ini thor,, sehat sll dan sukses sll 🤗😍😍
Nur Yuliastuti
🥰🥰🥰

betul2 akhir yg maniis
Nur Yuliastuti
akan bertambah kebahagiaan lg Den
Nur Yuliastuti
semua sdh digariskan,, badai sdh terlewati tinggal meniti pelangi' nya ya Zha
Nur Yuliastuti
berasa ikut jalan2
Nur Yuliastuti
selamat bersenang-senang DenZha dan Nuka
neen
so sweet
Nur Yuliastuti
manisnya 🥰

turut berbahagia untukmu Aizha semoga yg tersisa tinggal bahagia sj ya Zha
Nur Yuliastuti
terimakasih dobel up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
Aizha 😢😢
neen
soo sweet.. jng biarkan kenyataan menghncurkan hal manis ini.
Nur Yuliastuti
segera pulih ya Izha,, semoga tinggal bahagia nya
Nur Yuliastuti
Aamiin
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
😔😔
Nur Yuliastuti
banyak belajar dr sini,, pikir kan baik buruknya sebelum melakukan sesuatu
Nur Yuliastuti
kalau sakit hati sdh tertanam ya 😔
Nur Yuliastuti
br ini baca yg ber genre seperti ini,,, keren Thor,, terimakasih up nya,, sukses sll untuk semua karyanya 🤗❤️
Nurul Fhadillah: Terimakasih🤗
total 1 replies
Nur Yuliastuti
bennnar 🙊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!