Tangan kanan kelvin kemudian masuk ke dalam Dress ,dan mulai membelai lembut.
"Mhhh," Tubuh brianna menggeliat ke kanan kiri, tiap kali merasakan tekanan pada area sensitif nya .
"Heh, apa itu nikmat," Ledek kelvin sembari menghentikan permainan tangan nya, membuat Brianna benar benar malu sekaligus Geram .
"Fuck you bastard," Umpat nya .
Kelvin hanya tersenyum kemudian bangkit dan mencuci tangan nya di westafel.
Membuat Brianna benar benar tersiksa antara ingin dan malu .
Kelvin kemudian menghampiri brianna yang kacau di sofa.
"Kamu butuh aku Marya,"
"Cih jangan merasa bangga bung, aku bahkan bisa melakukan nya sendiri untuk ku,"
"Oh ya,"
"Ya,"
"Baiklah ...kalau begitu lakukan sendiri sisanya," Kelvin kemudian bangkit dan keluar dari hotel Brianna,
Brianna benar benar geram dan mengutuk nya dengan sumpah serapah. Kemudian ia bangkit mengunci pintu nya dan masuk ke kamar menuntaskan hasrat nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nickname_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Villa
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan kelvin pun sampai di sebuah villa mewah, Ia kemudian turun dan membuka pintu untuk Brianna, Namun siapa sangka jika ternyata Brianna tertidur dengan lelap dan mau tak mau kelvin menggendong tubuh Brianna masuk kedalam Villa, Sesampainya di dalam ia lantas merebahkan tubuh Brianna disebuah ranjang dan kemudian ia turut merebahkan diri di samping Brianna lantaran begitu lelah setelah mengendarai mobil dan menggendong tubuh Brianna yang berisi itu.
***
Singkat cerita Brianna mengerjapkan mata nya dan mendapati dirinya tengah dipeluk hangat oleh pria yang tidak diketahui namanya itu,
Tangan Brianna kemudian meraba raba bagian kantong belakang Kelvin, ia mencari dompet milik Kelvin lantaran ingin mencari tahu identitas pria yang tengah memeluknya itu,
Brianna menarik perlahan dompet yang berada dalam saku celana Kelvin, kemudian jemarinya bergerak dengan lincah membuka dompet tersebut dan melihat tanda pengenal milik Kelvin,
*Oh jadi namanya adalah Kelvin,*
Batinnya dalam hati saat berhasil membaca kartu identitas penduduk milik Kelvin,
Perlahan Brianna mencoba bangkit dan melepaskan dirinya dari pelukan Kelvin , Namun sialnya gerakan Brianna justru membuat kelvin terbangun dan langsung menarik tubuh nya itu,
"Jangan pernah berpikir kamu bisa kabur dariku,"
"Oh come on Kelvin, aku hanya ingin buang air kecil," Balas Brianna sedang Kelvin melotot ke arahnya dan mulai bertanya dari mana gadis di hadapannya itu tau namanya,
"kamu tau namaku,"
"Utu utu, anda tidak harus sepanik ini bung," Ledek Brianna,
"Dari mana kamu tau namaku," tanya Kelvin penasaran.
"Dari sini," Ucap Brianna sambil memamerkan kartu tanda penduduk yang ada di tangan nya ,
"kamu baru saja mencuri dompetku Marya,"
"Gue cuma lihat sebentar, tidak ada manfaatnya juga nyopet KTP lo, bahkan jika kuberikan pada anjing peliharaan pun dia tidak akan mau melihatnya," Jawab Brianna membuat emosi Kelvin tak tertahankan lagi kemudian dengan cepat ia menindih tubuh Brianna,
"Baiklah, jika kamu yakin kamu tidak takut denganku Marya," Ucapnya di wajah Brianna,
"Mengapa mesti takut sedang sejauh ini kamu selalu berusaha membuatku terbang ke surga kenikmatan, Bukan neraka yang menyakitkan, Meski sayangnya, lo belum bisa bikin gue terbang melayang layang meraih puncak nikmat yang sesungguh nya," Ledek Brianna dengan sengaja dan berhasil membuat nafas Kelvin semakin memburu lantaran menahan emosi, Ya Kelvin teramat emosi karena diejek tak mampu memuaskan Brianna di ranjang,
"kamu yakin ingin terbang dengan kenikmatan?,"
"Hahahaha tentu, tapi gue lebih yakin jika lo tidaklah mampu melakukan itu Letoy!" Brianna semakin suka meledek kelvin yang nampak panas dingin menahan amarah nya,
"Apa kamu bilang, letoy?, Perlu kamu ketahui jika baru kali ini seorang wanita menghinaku dan kamu mesti terima akibatnya,"
"Hahahaha mungkin sejauh ini para wanitamu terlalu bodoh kelvin, Bagaimana bisa pria letoy sepertimu mereka sebut jantan," Ledek brianna kembali sambil menggigit bibir bawahnya dan bermain mata ke arah Kelvin,
Kelvin benar benar dibuat geram oleh gadis yang ada dalam kungkungannya itu,
Dengan geram ia lantas mendaratkan bibirnya mengecup bibir Brianna, Mati matian ia mencoba menahan amarahnya dan bermain lembut di bibir Brianna ,
Brianna pura pura tak menikmati kecupan bibir Kelvin yang begitu lembut dan manis menyentuh bibirnya itu,
Disaat bersamaan tiba tiba perutnya berbunyi pertanda jika ia begitu lapar,
*kruuuuk kruuuk*
Kelvin yang mendengar lantas tersenyum Smirk ke arahnya,
"Sayang nya kamu lapar Marya, jadi kenikmatan yang kujanjikan terpaksa kutunda sampai saat perutmu telah terisi dan kenyang," Bisik Kelvin di telinga Brianna, Brianna sendiri merasa begitu malu lantaran perutnya yang keroncongan di depan Kelvin,
Kelvin lantas bangkit dan mengambil ponselnya kemudian terlihat ia tengah sibuk memilih beberapa makanan untuk mereka,
Sedangkan Brianna yang tak membawa ponsel miliknya hanya diam dan sibuk memainkan kuku kuku jemari lentiknya yang sudah satu minggu belum mendapatkan perawatan salon itu,
Kelvin memandang ke arah Brianna dan tau jika Brianna tengah jenuh sambil kelaparan,
Ia pun kemudian mendekat kan wajahnya di bahu Brianna,
"Apa yang membuatmu tidak takut denganku,"
Tanya nya pada brianna,
Brianna memandang tajam ke arah Kelvin,
"Karena anda memang tidak menakutkan bung," Jawab nya,
"apa kamu tidak takut jika aku membunuhmu?," Ucap Kelvin dengan senyum seringai di depan wajah Brianna,
"Hahahaha gue justru berterima kasih kalau lo mau lakukan itu," Lagi lagi Kelvin dikejutkan dengan jawaban yang membuat matanya membulat seolah tak percaya jika Brianna se santai itu menjawab pertanyaannya,
*tet,,tet*
Terdengar suara bel ditekan dan Kelvin segera bangkit membuka pintu, Tak lama kemudian ia pun kembali sembari menenteng kotak makanan,
"Makan," Lirihnya kemudian sambil menggamit tangan Brianna menuju meja makan,
Brianna yang lapar lantas mengekori Kelvin,
Ia membuka makanannya dan membukakan makanan milik kelvin kemudian memberikan sebuah sendok yang telah ia bersihkan dengan tisu pada Kelvin, Membuat kelvin terdiam lantaran sikap Brianna yang sedemikian rupa melayaninya saat makan,
Awalnya ia berfikir jika Brianna hanya gadis manja yang hanya mengerti cara berfoya foya dan melakukan seks bebas ,
Tidak sampai disitu, Tangan Brianna bergerak menuang air minum untuknya dan Kelvin, Sebuah perhatian kecil yang membuat kelvin semakin jatuh hati pada gadis di depan nya itu, Brianna lantas duduk dan bersiap menyantap makanannya,
"Thank you untuk makanannya," Ucapnya pada Kelvin yang menatapnya tak percaya,
Entah mengapa sikap Brianna yang sedemikian rupa justru membuat nya gugup dan menjadi salah tingkah, Kelvin kemudian menganggukan kepalanya,
Selesai makan Brianna merapikan meja makan sedang Kelvin duduk terpukau melihat apa yang dilakukan oleh gadis yang baru saja ia ajak secara paksa dari rumahnya itu,
"Kesambet lo diem aja," Ledek Brianna pada Kelvin ,
"Apa meledek orang lain membuatmu bahagia?,"
"Lo nya aja yang terlalu sensi,"
"apa kami kedinginan,"
"Lo suka apa gimana sok perhatian ke gue,"
Brianna balik bertanya pada Kelvin,
"Heh, sok kecantikan,"
"Gue memang cantik sedari lahir bung,"
"Oh ya,"
"Tentu, Nyatanya ada seorang pria yang bahkan memaksa ingin jadi pacar gue,"
Jawab Brianna sambil bermain mata pada Kelvin, membuat Kelvin salah tingkah dan pura pura tak melihat, Entah mengapa tiba tiba Pria liar itu menjadi seperti si dungu yang tak tau cara menghadapi wanita,
"Lo kenapa bawa gue kesini brengsek!," Umpat Brianna kemudian,
"Terserah aku akan membawamu kemana,"
"Jangan gila bodoh, gue bertanya serius,"
"Aku pun menjawab semuanya dengan serius, Terserah aku akan membawamu kemana Marya,"
"Lo pikir lo siapa seenaknya bawa bawa gue pergi," Kelvin lantas bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju teras sambil berbisik di telinga Brianna,
"aku pangeranmu," Sebuah jawaban yang membuat Brianna terkekeh jijik,
"Absurd!!," Jawab Brianna yang merasa begitu konyol mendengar jawaban Kelvin,