Khansa, seorang gadis kampung yang terlahir dari keluarga miskin, menjalin hubungan asmara dengan seorang pria dari keluarga kaya bernama Wandy...namun Khansa harus menelan pilihan pahit saat tau calom suaminya yang sudah beberapa tahun menjalin hubungan kandas..karena Wandy memilih menikah dengan wanita lain...Wandy dan keluarganya bersekongkol untuk membohongi Khansa dan keluarganya...Khansa merasa hancur dan memilih pergi menyendiri di tengah hutan....namun dalam kehancurannya diisi dengan kehadiran seseorang yang membalut lukanya dan mengubah hidup Khansa dari miskin menjadi orang terkaya di kampungnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
"Bu...bagaimana ini..kenapa sampai sekarang kakak Khansa tidak kunjung pulang sudah satu minggu bu...aku takut kakak Khansa kenapa-napa...!!" kata Chana cemas begitu juga Arumi...mereka yang baru selesai melakukan sholat dan sedangkan beres-beres membuat hati mereka tidak tenang memikirkan Khansa kakaknya..
"Iya nak..kemana ya kakak kalian kenapa sampai sekarang nggak pulang juga..kalian tunggu disini ya nanti ibu saja yang masuk ke hutan nyari kakak kalian...ibu sangat khawatir..!!" kata bu Tika dengan perasaan cemas..
"Jangan bu...ibu kan tahu hutan terlarang itu sangat berbahaya...!!" kata Chana khawatir ibunya tidak kembali sama seperti Khansa nanti bagaimana hidup mereka berdua..bu Tika tersenyum sambil mengelus kepala kedua anak gadisnya...dalam hatinya sangat khawatir dengan Khansa, tapi ia sebagai seorang ibu tidak akan menunjukkan kekhawatirannya kepada anak-anaknya..
Sedangkan pak Asraf beberapa hari ini hanya bisa berdiam diri dirumah menahan rasa sakit tangannya...walaupun sakit tapi mulut sangat kejamnya.
"Dasar anak tak berguna...mungkin sudah di makan sama binatang buas di hutan sana..." kata pak Asraf emosi karena Khansa tak kunjung pulang...sedangkan juragan Carlo Sudah mendesak pak Asraf untuk segera menikahkannya dengan Khansa...
"Cukup ya pah...!!" pekik bu Tika yang sudah tidak tahan dengan sikap pak Asraf..
"Kenapa aku bisa punya orang tua macam ini...kalau aku disuruh milih antara kakak Khansa atau ayah yang duluan meninggal..aku lebih memilih ayah...karena percuma ayah hidup hanya menyusahkan...!!" kata Arumi..
"Nak bantu ibu bersihkan rumah, ibu keluar sebentar ambil kayu bakar di belakang untuk buat teh, masih ada sedikit gula biar bisa menghangatkan tubuh kita..." karena di kampung di selimuti kabut dingin di pagi hari..Walaupun sudah jam 7 tapi masih dingin..
Dengan perasaan kalut bu Tika membuka pintu belakang dan hendak ke luar untuk mengambil kayu bakar di belakang rumah..namun dia di kejutkan dengan keberadaan Khansa yang sedang tertidur pulas di bawa pohon jati yang tumbuh di belakang rumah mereka...
"Astagfirullah....Khansa, nak kenapa kamu tidur disini...dari mana saja kamu nak...bikin ibu dan adek kamu khawatir aja....!!" ucap bu Tika sambil menepuk pipi Khansa dengan lembut...
Khansa menggeliat merasakan sentuhan lembut di pipinya....
"Ibu...aku dimana?" tanya nya Khansa mengira dia masih berada di istana yang megah seperti dalam mimpinya...
"Nak...akhirnya kamu pulang juga..kemana aja kamu tahu nggak ibu sama kedua adikmu sangat khawatir..."
"Ah ibu...aku baru pergi setengah hari saja ibu Khawatir...!!" ucap Khansa tersenyum seolah melupakan apa yang sudah terjadi pada dirinya satu minggu yang lalu...
"Tidak nak...kamu sudah saru minggu pergi dan ini baru pulang...kenapa kamu tidur diluar...??" tanya bu Tika membuat Khansa terkejut...satu minggu perasaan Khansa hanya sebentar...
"Satu minggu..perasaan aku baru saja pergi dan seingat aku aku jalan-jalan di sebuah taman dan ada juga temanku..." gumam Khansa...Bagaskara sengaja menghapus ingatan Khansa tentang dirinya dan istana ia hanya membiarkan Khansa mengingat tentang Poppy dan taman yang indah...
"Ah ternyata semua itu hanya mimpi..." batin Khansa...Khansa di bawa masuk kedalam rumah reot itu..Chana dan Arumi bahagia akhirnya Khansa pulang mereka berdua memeluk kakaknya itu...mereka sangat takut kehilangan Khansa.
"Kakak mandi deh satu minggu nggak ganti pakaian...!!" ucap Chana..Khansa hanya mengangguk...
Sementara pak Asraf keluar dari rumah dan menuju ke warung dia merasa suntuk di rumah karena setiap hari harus mendengarkan cibiran para tetangga tentang pernikahan Khansa yang gagal dan kedatangan juragan Carlo kerumah.
Pak Asraf sering kali mendapatkan kata-kata tidak enakan dari orang-orang...seperti pagi ini baru saja pak Asraf keluar dari rumah sudah di sambut dengan hinaan...
"Wah...tukang halu baru nongol...kemana aja Asraf kok nggak kelihatan...malu ya...mana mobil baru yang kamu banggakan itu Asraf? Kok masih jalan kaki aja..?
Hahahaha....
Terdengar gelak tawa dari beberapa orang yang tengah duduk di depan salah satu rumah warga padahal masih pagi tapi sudah bergosip... mereka benar-benar mengejek pak Asraf setelah Khansa gagal menikah dengan Wandy...anak juragan sapi dan juga singkong bawang yang ada di kampungnya...
"Makanya Asraf, kalau mimpi jangan ketinggian. ngomong tinggi benar seperti terbang ke angkasa...eh..nggak ada buktinya bukannya dapat mobil dengan emas batangan yang ada malah dapat malu..." ucap salah satu tetangga..
"Oh ya Asraf, bukannya kemarin ada seorang laki-laki datang kerumahmu ya dan meminta menikahkan dia dengan Khansa, mengaku juragan ayam dari kampung sebelah...ya kalau saranku sih lebih baik Khansa menikah dengan lelaki tua itu jadi istri yang kesekian dari pada nggak laku...ya nggak...hahaha..."
"Suka-suka saya mau nikah kan anak saya dengan siapa...mungkin Khansa bukan jodohnya si Wandy...aku tahu kalian pasti iri bukan karena ketiga anakku lebih cantik dari pada anak kalian...laki tapi mulut kaya perempuan...potong aja gih burung kalian...!!"
"Sudahlah Asraf, kita semua juga sudah tahu sebenarnya niat menikahkan anak atau menjual anak..??" kata pak komar.
"Kalau bukan jual anak apa lagi, pak Komar...buktinya setelah anaknya gagal menikah dengan Wandy dia cari mangsa baru untuk anaknya...dasar orang tua tak berguna...he Asraf...seharusnya kamu malu sebagai seorang tidak ada gunanya kamu hidup...kerjamu hanya main judi maunya perempuan tapi nggak ngurus keluarga...ingat karma..!!" kata pak RT kebetulan lewat entah dari mana..
"Aku tidak menyalahkan Khansa dan aku sama sekali tidak percaya Khansa itu selingkuh...mungkin ada orang yang sengaja membayar laki-laki itu untuk memfitnah Khansa agar gagal menikah dengan Wandy...tapi kamu harus tahu Asraf kalau apa yang terjadi pada Khansa itu karma dari kamu sebagai orang tua...aku sebagai seorang ayah aku merasa miris melihat kamu..."
Pak Asraf tidak kuat lagi mendengar hinaan demi hinaan yang masuk ke telinganya. Ia pun pergi dari sana, setiap kali dia ingin duduk-duduk ngopi, pasti semua orang menceritakan tentang dirinya dan keluarganya terutama Khansa.
Pak Asraf pergi ke warung hendak minum kopi tapi entah kenapa tiba-tiba tangannya sakit...dia gegas pulang ke rumah karena tangannya makin sakit dan tambah bengkak wajahnya pucat...hanya gigitan binatang biasanya satu minggu sudah sembuh, tapi ini justru makin sakit dan membengkak membuat Asraf merasakan sakit yang luar biasa menjalar ketubuhnya..
Sesampainya di rumah ia meminta bu Tika untuk membawa ke rumah sakit karena tangannya semakin sakit..namun sayang bu Tika nggak ada uang...
Akhirnya pak Asraf kembali mengeluarkan kata-kata dari mulutnya yang tidak enak di dengar nya...
"Bapak kenapa...??" tanya bu Tika saat melihat sang suami memegang dadanya...
"Dasar bodoh..!!cepat bawa saya ke rumah sakit...
"Pak kalau nggak punya uang mau gimana...jangankan bawa ke dokter untuk makan aja susah...itu salah bapak sendiri malas bekerja sibuk pergi sama wanita murahan itu...giliran sakit begini nyusahin anak istri..." ucap Chana...walaupun Chana dan Arumi kembar tapi sifat mereka agak berbeda Chana sedikit pendiam kayak Khansa...
"Maaf pak, ibu nggak punya uang jadi nggak bisa bawa papa ke rumah sakit...!"
"Khansa, pergi jual diri atau apalah...atau kamu segera pergi ke kampung sebelah temui juragan Carlo untuk minta uang bawa ayah ke dokter...kamu jadi jaminan nya...dasar anak tidak berguna nyesal aku punya anak seperti kamu pokoknya kalau bapak sembuh kamu harus menikah dengan juragan Carlo mungkin dengan begitu hidup kita akan bahagia.." ucap Asraf sama sekali tidak memikirkan perasaan anaknya..
"Pah emang bapak pikir aku tidak menyesal dilahirkan sebagai anak bapak...aku sangat menyesal menjadi anak bapak yang pemalas tidak mau bekerja, suka berjudi dan suka berselingkuh, bahkan bapak tidak segan memukul kami...bapak pikir aku mau punya bapak miskin dan pemalas..?? Bapak pikir aku mau lahir di keluarga miskin seperti ini..?? apa bapak tau bagaimana perasaan aku dan kedua adikku dan adik yang sudah meninggal...lebih baik bapak nyusul Gali aja lebih pantas...disaat teman-teman pergi sekolah aku dan kedua adikku berdiam diri dirumah...kami di paksa harus pergi ke ladang orang demi memenuhi kehidupan bapak yang nggak tahu diri ini...apa bapak nggak malu bicara seperti ini...!!"
Khansa mengusap air matanya dengan kasar sebelum ia kembali bicara..." Tidak masalah pah jika bapak tidak mau bekerja menafkahi anak dan istri bapak...tapi setidaknya bapak tahu diri dan tidak berjudi apalagi selingkuh...aku capek pah aku capek menghadapi keegoisan bapak...dan satu hal yang perlu bapak tahu jika kegagalan pernikahan aku dengan mas Wandy selain karena memang takdir semua juga karena permintaan bapak...tapi tidak apa-apa aku sudah menerima takdir bahwa mungkin mas Wandy bukan jodohku..tapi bapak stop menjodohkan aku dengan juragan Carlo karena sampai kapan pun aku menentang keputusan bapak..." kata Khansa berlalu masuk kedalam rumah sambil menghapus air matanya dengan kasar.
#Akankah pak Asraf berhasil menikahkan Khansa dengan juragan Carlo atau tidak...!!!#
Bersambung..