Laura Rossie Bellucci, harus menyesali keputusannya untuk pulang ke rumah ayahnya saat libur sekolah.
dia bertemu dengan seorang Don paling kejam. Lucas Armand Bendetti dan sial-nya terhipnotis dengan pesona gadis itu.
hingga akhirnya dia menikah dengan sang Mafia kejam tersebut.
Bagaimana kisah Laura dan Lucas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyrik Wish, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Dominic
Bvlgari hotel Roma | pukul 21.00
Setelah hampir delapan belas jam perjalanan dari Indonesia ke Roma, Italy.
Laura dan Lucas kini sudah sampai disana juga tengah beristirahat di hotel, Lucas sengaja lebih memilih menginap di hotel daripada harus menunggu di Sisilia tempat mansion keluarga besarnya berada, dia kurang menyukai tinggal berlama-lama dengan ayahnya. Apalagi ada istri baru dan juga adik tiri Lucas tinggal disana.
Laura tertidur sejak pesawat mereka mendarat di Roma, dan pria tampan itu sengaja tidak membangunkan Laura, agar istrinya itu beristirahat dengan cukup tanpa ada drama jetlag.
"Euungggghhh... " Laura menggeliat ketika Lucas sedang menggantikan pakaiannya dengan gaun tidur.
"Ssttt... Tidurlah lagi baby.. Kalo kamu bangun, bisa-bisa aku gak akan biarin kamu istirahat."
Setelah selesai mengganti pakaian Laura, kemudian Lucas pun membersihkan diri lalu berganti pakaian, namun dia tidak langsung tertidur melainkan membuka laptopnya, memastikan agar urusannya bisa beres dalam waktu satu hari besok agar dia bisa menemani istrinya berkeliling kota Roma.
•••
Mansion Denaro disaat yg bersamaan.
Dominic sedang duduk berhadapan dengan Rossie di ruang kerja milik ibu Laura tersebut.
"Apa ada yg harus ku ketahui, Red??? " Tanya Dominic.
Rossie menghela nafas panjang, memang tidak mungkin dia menutupi kenyataan jika Laura sudah menikah.
"Kau pasti sudah mendengar beritanya Dominic, aku hanya bisa mengatakan maaf kepadamu" Jawab Rossie.
Dominic menegakkan posturnya. Dia menatap Rossie dengan sangat serius.
"Aku tidak senang Red, dia milikku, Laura adalah tunanganku." Tegas Dominic.
"Aku benar-benar tidak bisa berbuat apapun Dominic, jika aku tau mereka menjadikan putriku sebagai alat tukar, aku tidak akan mungkin meninggalkan Laura ditangan mereka" Ucap Rossie. Tangannya mengepal kuat.
"Alat tukar??? "
"Iya, putra mereka berurusan dengan Lucas, dan menjadi tawanannya. Dia mau melepaskan putra mereka dengan menikahi Laura! " Jelas Rossie.
"Laura bahkan belum tau tentang pertunangan kalian Dominic" Lanjut Rossie.
"Aku tidak perduli, dia milikku dan aku akan merebutnya kembali walaupun aku harus berurusan dengan klan Bendetti." Balas Dominic.
"Lebih baik jangan mengganggunya, biarkan Laura menjalani kehidupannya dengan tenang Dominic. " Pinta Rossie.
Dominic menatap Rossie dengan tajam, kilat amarah terlihat. Dia bangkit dari duduknya.
"Dia milikku, dan hanya aku yg berhak atas dirinya" Tegas Dominic, kemudian dia meninggalkan Rossie.
"Aah... Tuhan apa lagi ini? Baru saja aku bertemu dengan putriku sudah dihadapkan dengan hal seperti ini." Gumam Rossie, sembari memijat pelipis nya.
Ceklek.
Roberto masuk ke ruangan Rossie.
"Red, nona sudah tiba di Roma, dia menginap di bvlgari hotel. " Ucap Roberto.
"Ah, setidaknya ada kabar yg membuatku bahagia, besok aku bisa bertemu putriku." Ucap Rossie.
"Apa Dominic bisa menerima semuanya? " Tanya Roberto.
"Seperti dugaanmu Roberto, aku rasa akan ada pertumpahan darah, aku hanya akan melindungi putriku untuk saat ini" Jawab Rossie.
•••
Malam berganti pagi, sinar matahari mulai menyinari bumi, cuaca Roma cukup bagus karena menjelang musim semi.
Laura membuka mata cantiknya, dia bangkit lalu melihat suaminya yg hendak memasang dasi.
"Sayang... Sini aku pasangin dasinya. " Ucap Laura.
Lucas tersenyum sambil berjalan ke arah istrinya.
"Good morning baby... " Ucap Lucas, Laura berdiri diatas kasur supaya bisa sejajar dengan Lucas yg memiliki tinggi 190cm itu.
Cup...
Dia mengecup bibir suaminya sekilas, kemudian mulai memakaikan dasi kepada lelaki matang dan tampan tersebut.
"Pagi juga sayang, hari ini kamu mau kemana? Kok aku punya feeling kita tidak akan bertemu seharian ini ya...? " Ucap Laura.
Lucas terkekeh, lalu dia mengambil helaian rambut panjang Laura yg menghalangi wajahnya, kemudian menyelipkan di daun telinganya.
"Jadi istri baik hari ini ya, aku mau urusanku selesai dalam satu hari ini, jadi besok aku bisa mengajak istriku jalan-jalan mengelilingi kota Roma. " Balas Lucas, tangannya memegang pinggang langsung sang istri.
"Aku selalu jadi istri yg baik kok... " Gumam Laura.
"Tapi kau sangat liar diatas ranjang" Bisik Lucas.
Bugh...
"Jangan godain aku" Ucap Laura sambil memukul dada suaminya perlahan. Dia sudah selesai memasangkan dasi kepada Lucas, lalu tangannya langsung melingkar di leher suaminya itu.
"Aku mau ketemu mama hari ini, dan aku akan meminta mama supaya mau ketemu sama kamu, gimana?" Tanya Lucas.
"Baiklah, apa kamu bisa memberitahu nama mama kamu baby, aku hanya tau namanya Rossie Bellucci. Tapi tidak tau nama gadisnya" Tanya Lucas.
"Of course... Nama gadis mama itu Rossie Elisabeth Denaro. " Jawab Laura.
Seketika Lucas terdiam, siapa yg tidak tau klan Denaro pikirnya, yg menguasai sebagian Roma dan juga sekitarnya.
"Wooow, aku tidak menyangka bisa memiliki istri putri dari Donna Red." Ucap Lucas. (Donna adalah panggilan untuk seorang ketua Mafia perempuan, jika laki-laki disebut Don.)
"Iya, mama cerita dia memalsukan kematiannya untuk melindungiku dari rivalnya yg saat itu gencar menyerang mama waktu menggantikan posisi kakek" Tutur Laura.
"Hal lain yg bisa aku banggakan selain karena cantik, pintar dan masih muda adalah karena kamu anak Donna Red" Ucap Lucas.
Lucas mengangkat tubuh Laura, secara otomatis Laura melingkarkan kakinya pada pinggang Lucas.
Dia berjalan menuju balkon kamar, membiarkan angin yg dingin menerpa kulit putih mulus Laura.
"Sekali lagi baby, sekali lagi kamu membuat aku kagum" Bisik Lucas, kemudian dia menyambar bibir manis istrinya, mereka pun saling melumat dengan mesra, hembusan angin tidak terasa dingin, karena suhu tubuh mereka yg memanas.
Ahhhh...
"Tunggu aku pulang nanti malam ya baby.. Wear something sexy and Arousal. " Bisik Lucas, kemudian membawa istrinya masuk lagi kedalam kamar.
Tanpa mereka sadari sedang ada yg memotret kegiatan mereka barusan dari kamar hotel di sebrangnya.
•••
Setelah Lucas pergi Laura menghubungi ibunya, mengajaknya bertemu mereka berjanjian untuk bertemu di Koloseum, lalu makan siang bersama dan menghabiskan sisa sore dengan berbelanja.
"Cuaca lagi bagus gini, gue mau pake mini skirt aja deh" Gumam Laura.
Dia mulai mematut diri menggunakan mini skirt kotak-kotak berwarna coklat, dengan atasan bralett berwarna putih lalu dilapisi dengan blazer yg satu set dengan rok yg dia pakai, kemudian dia memakai heels yg nyaman. Rambutnya hanya digerai saja dengan make-up yg sangat simple tapi tidak mengurangi kecantikannya.
Drtttt....
Ponsel Laura bergetar, ada panggilan masuk dari sang ibu.
|Ya mama...
|Sayang kamu sudah dimana? Mama sudah di pintu masuk Koloseum.
|Aku udah mau jalan ini ma.. Tunggu ya hotel aku deket kok kesana.
|Ya sudah hati-hati sayang.
|See you mama...
Laura mematikan sambungan telfonnya lalu dia mengambil tas tangan miliknya dan meninggalkan kamar hotel, sesuai janji Lucas tidak ada pengawalan hari ini karena Laura ingin menghabiskan seharian penuh dengan sang mama.
Setelah perjalanan selama lima belas menit Laura sampai ke Koloseum, dia sudah bisa melihat sang mama dengan pakaian formal serba hitam dan juga kacamata hitam.
"Mama... " Laura berlari ke arah ibunya, lalu dia memeluk sang ibu dengan erat.
"Sayang, princess... " Ucap Rossie seraya mencium pipi Laura.
"I miss you mama... " Laura masih memeluk sang mama.
"I miss you too sayang, ayo kita mulai tournya sayang... " Ajak Rossie, mereka pun berjalan masuk ke dalam Koloseum, mulai menyusuri bangunan tua dan bersejarah itu, sambil bercerita, tanpa Laura sadari sedari tadi Damian mengikutinya, hal itu disadari oleh Rossie. Dia memandang ke arah Damian lalu menggelengkan kepalanya.
"Mama kenapa?" Tanya Laura.
"Enggak sayang kita sudah satu jam lebih disini mama sudah lapar, ayo kita cari makan siang" Ajak Rossie.
"Ayo, ma aku mau makan pasta" Ucap Laura.
"Anything for my Princess" Jawab Rossie.
Mereka pun pergi meninggalkan Koloseum dan menyusuri jalanan kota Roma untuk mencari restoran.
•••
Osteria Del Borgo
Laura dan sang ibu sudah duduk di sebuah restoran yg cukup terkenal si Roma, setelah memesan makanan mereka pun melanjutkan perbincangan mereka hingga tiba-tiba mereka dihampiri oleh Dominic.
"Hallo Red, kebetulan sekali bertemu disini" Ucap Dominic. Laura melirik ke arah Dominic, pria dengan tubuh tinggi, wajahnya tampan memakai pakaian rapi.
Seperti melihat Lucas. Batin Laura.
"Dominic, sungguh kebetulan yg menyenangkan bisa bertemu denganmu disini" Jawab Rossie sedikit menyindir Dominic, dia tentu tau jika Dominic mengikuti mereka.
"Siapa ini Red? " Tanya Dominic.
"Kenalkan dia putriku Laura" Jawab Rossie.
Laura berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Dominic.
"Hai, aku Laura" Ucap Laura, uluran tangannya disambut suka cita oleh pria tampan itu.
"Dominic Moretti ." Ucapnya. Dominic menyukai memegang tangan Laura yg sangat lembut, wajahnya dilihat dari dekat terlihat sangat cantik, matanya berbinar dan lesung di pipinya membuat senyumannya semakin manis.
"Bolehkah aku bergabung Red? " Tanya Dominic.
"Duduklah Dominic. " Jawab Rossie.
"Apakah anda tuan Moretti yg menjadi host acara gala dinner lusa?" Tanya Laura.
Dominic memfokuskan pandangan ke arah Laura.
"Betul sekali, apa kamu mau datang? " Tanya Dominic.
"Tentu, suamiku akan mengajakku datang" Jawab Laura. Seketika jantung Dominic terasa dihukum pisau saat Laura menyinggung tentang suami.
Akulah yg seharusnya menjadi suamimu Laura. Batin Dominic.
Lalu mata Dominic terfokus kepada kalung yg dipakai Laura, sebuah kalung perak dengan liontin emerald yg cantik.
"Kalung yg menarik" Ucap Dominic.
"Dimana kamu membelinya Laura? " Lanjutnya.
"Oh kalung ini, umm aku lupa tapi ini dikasih mama, ya kan ma? Laura ingat tujuh tahun lalu mama kasih ini ke Laura" Jawab Laura. Rossie menatap kalung dileher putrinya kenapa dia tidak menyadarinya sedari tadi, tentu saja Dominic akan membahasnya, itu adalah kalung tanda pertunangan mereka, jika Laura berbentuk kalung, milik Dominic berbentuk cincin yg sedang dia pakai sekarang.
"Umm iya sayang, itu dari kakek Matteo" Ucap Rossie.
Laura lalu melihat Dominic yg sedang memainkan cincin miliknya.
"Liontinnya sangat mirip dengan cincin anda tuan Moretti. " Ucap Laura. Dominic tersenyum.
"Panggil saja aku Dominic, Laura." Pintanya.
Laura mengangguk saja.
"Ini pemberian kakekku juga, dia bilang ini satu pasang dengan milik tunanganku, sungguh kebetulan" Ucap Dominic seraya melihat ke arah Rossie yg sudah mulai gelisah karena takut jika pria itu bicara macam-macam.
Akhirnya makanan yg mereka pesan sudah datang.
"Mama, apa mama mau bertemu Lucas? " Tanya Laura tiba-tiba.
"Tentu, kita bisa bertemu saat gala dinner nanti" Jawab Rossie.
"Dan papa juga akan hadir ma... " Gumam Laura pelan, namun masih bisa terdengar oleh Rossie maupun Dominic.
"Oh, kamu tidak bilang apapun pada papa kan?" Tanya Rossie.
"Enggak ma, papa belum tau tentang mama" Jawab Laura.
Drrrrttt...
Drrrrttt..
Ponsel Laura bergetar ada telfon masuk dari Lucas.
"Aku angkat telfon gak apa- apa ya ma... " Rossi mengangguk, kemudian Laura mengangkat telfon dari Lucas.
|Hallo sayang....
Deggg
Hati Dominic semakin bergemuruh mendengar suara lembut Laura yg memanggil Lucas dengan sebutan sayang!!!
•••
Bersambung.