NovelToon NovelToon
Trial Of Marriage

Trial Of Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Romansa / Pernikahan rahasia
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Coffeeandwine

Jae Hyun—seorang CEO dingin dan penuh perhitungan—menikahi Riin, seorang penulis baru yang kariernya baru saja dimulai. Awalnya, itu hanya pernikahan kontrak. Namun, tanpa disadari, mereka jatuh cinta.

Saat Jae Hyun dan Riin akhirnya ingin menjalani pernikahan mereka dengan sungguh-sungguh, masa lalu datang mengusik. Youn Jung, cinta pertama Jae Hyun, kembali setelah pertunangannya kandas. Dengan status pernikahan Jae Hyun yang belum diumumkan ke publik, Youn Jung berharap bisa mengisi kembali tempat di sisi pria itu.

Di saat Jae Hyun terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya, Riin mulai mempertanyakan posisinya dalam pernikahan ini. Dan ketika Seon Ho, pria yang selalu ada untuknya, mulai menunjukkan perhatian lebih, Riin dihadapkan pada pilihan: bertahan atau melepaskan.
Saat rahasia dan perasaan mulai terungkap, siapa yang akan bertahan, dan siapa yang harus melepaskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Coffeeandwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hospital Crisis

Jae Hyun mengawasi Youn Jung yang tengah dipindahkan dari ruang operasi menuju ruang perawatan. Aroma antiseptik rumah sakit menusuk hidungnya, dan suara langkah kaki para perawat yang bergerak cepat mengiringi kepanikan yang memenuhi ruangan.

Beruntung, luka di pergelangan tangan Youn Jung masih dapat diatasi. Ia belum kehilangan terlalu banyak darah. Namun, melihat wajahnya yang pucat, bibirnya yang kering, dan napasnya yang begitu lemah, membuat perasaan bersalah menyelimuti hati Jae Hyun. Ia tahu, bahwa sebagian dari ini adalah kesalahannya.

Jae Hyun menghela napas, merogoh ponselnya, dan mengambil foto Youn Jung yang tengah terbaring lemah. Dengan cepat, ia mengirimkannya pada Jung Won, menambahkan pesan singkat:

'Jika kau masih memiliki sedikit rasa peduli padanya, datanglah sebelum kau menyesal.'

"Jae Hyun-ssi, maaf sepertinya aku harus pulang lebih dulu. Ada hal lain yang harus aku urus." Yuri berdiri di ambang pintu dengan ekspresi tidak nyaman.

Jae Hyun mengangkat kepala dan menatapnya sekilas lalu mengangguk pelan. "Silakan. Aku yang akan mengurus Youn Jung sampai Jung Won atau kau datang kembali."

Yuri tersenyum samar, membungkuk sedikit, lalu pergi meninggalkan ruang rawat inap. Setelah Yuro pergi, Jae Hyun menarik sebuah bangku dan duduk di sisi ranjang Youn Jung. Matanya menelusuri wajah wanita itu. Kenangan lama berkelebat di benaknya. Ia ingat saat pertama kali bertemu dengan Youn Jung_senyumnya yang cerah, matanya yang berbinar penuh semangat. Namun kini, semua itu telah memudar.

Jika saja ia tidak mengabaikan keluhan Youn Jung beberapa hari terakhir. Jika saja ia lebih peduli dan mendengarkannya lebih baik. Mungkin semua ini tidak akan terjadi.

***

Beberapa jam berlalu, Youn Jung masih belum juga sadar. Tetapi, sebelum ia sempat berpikir lebih jauh, pintu kamar terbuka dengan suara yang cukup keras.

Jung Won masuk dengan langkah tergesa-gesa. Wajahnya panik. Napasnya tersengal, seolah ia baru saja berlari sepanjang perjalanan ke sini. Namun sebelum pria itu sempat mendekati tubuh Youn Jung, Jae Hyun menahannya dengan satu gerakan cepat.

"Kita bicara dulu," katanya dingin.

Jung Won mengernyit. "Apa yang kau lakukan?! Aku harus melihat kondisinya. Bukankah kau yang memintaku datang?!"

"Setelah hal ini terjadi baru kau berlari untuk datang menemuinya? Sebelumnya ke mana perginya kau? Bukankah seharusnya kau menjaganya sejak awal?!" Nada suara Jae Hyun meninggi, tapi ia masih berusaha mengendalikan emosinya.

Jung Won mengepalkan tangannya. "Ini bukan sepenuhnya salahku. Aku sudah menemuinya untuk membicarakan kembali hubungan kami, tapi dia bilang berubah pikiran dan tak lagi bisa memperbaiki hubungan ini."

Jae Hyun menyipitkan mata. "Lalu, jika bukan karena hubungan kalian yang berakhir, apa yang menjadi pemicunya melakukan hal ini? Apa kau pikir ia sedang mempermainkan hidupnya sendiri?!"

Jung Won terdiam sejenak, sebelum akhirnya meledak, "Masalahnya ada pada dirimu! Pada akhirnya dia hanya menginginkan perhatian darimu! Bukan dariku!"

Hening.

Jae Hyun terdiam. Ia tidak ingin mempercayai fakta itu. Baginya, Youn Jung adalah lembaran masa lalu, cinta pertama yang manis namun juga pahit karena cintanya tak terbalas. Sekalipun ucapan Jung Won benar, hal itu tak ada gunanya saat ini. Ia tak lagi merasa senang mendengar hal itu. Karena kini, ada seseorang lain yang telah mengisi tempat di hatinya.

Riin.

Ia menghela napas, menajamkan tatapannya ke arah Jung Won. "Cukup. Itu bukan lagi menjadi urusanku. Kau sudah di sini, sisanya kuserahkan padamu. Pastikan dia tidak mengulangi kesalahan ini."

Tanpa menunggu balasan, Jae Hyun melangkah pergi. Ia tidak ingin terlibat lebih jauh dalam drama ini. Tidak ingin bayangan masa lalu mengusik pikirannya yang kini mulai menemukan ketenangan bersama seseorang yang lain.

***

Saat Jae Hyun keluar dari pintu rumah sakit, dinginnya angin malam menerpa wajahnya. Ia meraih ponselnya, berniat menghubungi Riin. Namun sebelum sempat mengetikkan pesan, pandangannya terfokus pada sebuah ambulance yang baru saja berhenti di depan pintu darurat.

Dan di sana, berdiri ibunya dengan wajah penuh kepanikan dan air mata.

"Eomma?" Jae Hyun segera berlari menghampiri ibunya yang tampak begitu rapuh. "Apa yang terjadi?"

Ny. Hana terisak, menggenggam lengan putranya erat seolah berpegangan pada satu-satunya harapan. "Ayahmu... tiba-tiba pingsan di ruang kerjanya. Aku tidak tahu harus berbuat apa, Jae Hyun~a..."

Jae Hyun menegang. Matanya segera beralih ke brankar yang dibawa masuk oleh para petugas medis. Ayahnya, yang selama ini terlihat begitu kuat dan tangguh, kini terbaring lemah dengan wajah pucat.

Tanpa pikir panjang, Jae Hyun mengikuti mereka masuk ke dalam rumah sakit. Ia berusaha tetap tenang, meskipun pikirannya sudah dipenuhi berbagai kemungkinan terburuk.

Beberapa menit kemudian, seorang dokter mendekati mereka. Wajahnya terlihat begitu serius.

"Pasien mengalami serangan jantung. Dilihat dari kondisinya saat ini, butuh dilakukan tindakan operasi segera untuk memasang ring jantung pada pasien. Kami butuh persetujuan keluarga untuk melakukannya."

Ny. Hana tampak semakin lemas. Jika bukan karena Jae Hyun yang menahannya, mungkin wanita itu sudah jatuh ke lantai.

Jae Hyun menarik napas dalam, berusaha tetap rasional meski dadanya terasa sesak. "Saya akan menandatangani surat persetujuannya. Tolong lakukan apa pun untuk menyelamatkan ayah saya."

Dokter itu mengangguk dan segera berbalik, bersiap dengan prosedur operasi. Sementara itu, Jae Hyun merasakan dunianya seakan runtuh sedikit demi sedikit. Namun, ia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Tidak di depan ibunya.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!