NovelToon NovelToon
I Want My Home

I Want My Home

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Cinta Murni / Angst
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Natasyatia

Seorang pria kesepian yang berusaha mencintai dirinya sendiri, walaupun hatinya terus terluka oleh orang yang dia sayangi

"Otakmu dimana hah???!!".....

Tanpa dia ketahui Allah telah memberikannya sebuah keajaiban di hidupnya nanti.......

Seorang laki-laki dengan kisah hidupnya

"Kamu harus bisa menjadi dirimu sendiri"

"Tidak bisa......"

"Kamu tidak mengerti....."


Apa yang akan terjadi selanjutnya? pantau terus di setiap bab yang akan di update

note:update enggak nentu sesuai sempatnya:v

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menjenguk

"Apa apaan kamu tidak!!!!!"

"Lohh pak?, kan kami ingin menjalankan ibadah sholat zuhur, kenapa tidak boleh?," Tanya Kensano

"Tidak saya jawab tidak ya tidak!!!" Hardik Fauzan

"Ya Allah kuatkan hati hambamu ini, aku hanyalah manusia biasa yang berusaha untuk bisa menjalankan ibadah sholat yang telah kau wajibkan kepada kami" Mata Kensano sedikit perih tetapi ia tetap melanjutkan pekerjaannya dengan cepat

Hingga pukul 12.40 ia telah selesai dengan pekerjaannya

"Pekerjaan saya sudah selesai, saya izin untuk sholat zuhur" Kensano masih terus untuk izin sholat Zuhur

"Selesaikan ini, dan ini baru kau boleh beristirahat " Mata Kensano reflek melotot saat melihat pekerjaan bagiannya yang sudah di pastikan akan Selesai Ashar nanti

"Tidak bisa sekarang pak, saya harus sholat Zuhur terlebih dahulu, saya sudah tidak bisa sholat berjamaah saya harus sholat!!" Tegas Kensano

"Kau bentak saya?, SAYA SUDAH TEKANKAN UNTUK KERJAKAN INI DAN INI APA SUSAHNYA?" Pekik Fauzan

"Tetapi saya hanya ingin izin sholat sebentar pak, tidak lama mungkin hanya 10 menit" ujar Kensano

"Kau mengatur saya?!!!" Teriak Fauzan

"Tidak pak, saya hanya meminta keadilan mereka istirahat saya tidak, saya tidak masalah, tetapi berikan saya waktu untuk sholat wajib!!" Tegas Kensano yang terlihat sudah mulai emosi

"Saya tidak peduli, kalau kau menolak saya tidak segan segan untuk memecatmu!!" Elak Fauzan sekaligus mengancam mereka agar mengikuti ucapannya

"Okay, kami keluar dari tempat toxic ini, kami hanya ingin meminta keadilan untuk sekedar sholat wajib pun kalian tidak memberikannya!!!, laknat kalian!!!" Ujar Zidan yang sejak tadi hanya diam saja dan menyimak obrolan mereka

"Ayo Ken kita pergi, dari tempat terlaknat ini" pekik Zidan

"KURANG AJAR KALIAN" berang Fauzan yang emosi dengan Zidan dan Kensano

Lalu Zidan dan Kensano pergi dari lokasi konstruksi itu

"Huh, percuma berbicara dengannya tidak akan di dengar" ujar Zidan

"Ya sudah kita kembali ke taman saja, tapi sebelum itu kita pergi ke masjid saja dahulu, kita kan belum sholat zuhur" ujar Kensano

Merekapun menaiki sepedanya masing masing

Saat sudah sampai di masjid yang di tuju, mereka meletakan sepeda mereka di halaman masjid, setelah merasa aman

"Ayo" Tangan Zidan sedikit Merangkul bahu Kensano untuk masuk kedalam masjid itu

Setelah sholat mereka merasakan lega karena telah melakukan sholat Zuhur

Di teras masjid mereka merebahkan badan mereka yang lelah, tak terasa mereka tertidur

Di alam mimpi Kensano

"Aku sudah bilang kepadamu, bahwa jangan bekerja di tempat itu, namun apa?kau masih saja mengeyel, carilah pekerjaan yang lebih baik dan lebih manusiawi, jika tidak bisa menemukan, maka jadilah pengusaha...." ucap perempuan itu entah mengapa kali ini Kensano bisa melihat wujud perempuan itu

"Bagaimana caranya sedangkan uangku hanya tersisa 30 ribu rupiah....

"Ayo bekerjalah denganku" sahut perempuan itu

"Tapi dimana? Kamu siapa?," tanya Kensano

"Aku adalah perempuan yang kamu tolong kemarin" perempuan yang sejak tadi berbicara dengannya kali ini berbalik badan

"Hahh??, jadi kamu perempuan yang pingsan kemarin?, bagaimana bisa kamu selalu ada di dalam mimpiku?" Runtutan pertanyaan dari Kensano membuat perempuan itu terkekeh

"Anggap saja rasa terimakasih, datanglah ke rumah sakit, aku masih belum sadar atas kejadian kemarin, nanti kita akan berbincang dengan ibu"

"Belum sadar?"

"Iya sayangnya saat kemarin saya di bius, dia menggunakan obat bius dosis tinggi, sehingga saya pingsan dalam waktu yang lama" Perempuan itu tersenyum.

Kensano merenungkan ocehan nya yang kemarin ia lakukan saat menolong perempuan itu

"Ah iya, ibu mencarimu bahkan bertanya tanya terus tentang dirimu" Perempuan itu seperti merajuk

"Aku? Memangnya aku kenapa?"

"Ibu mengagumimu, karena kamu dia berhasil di bawa ke rumah sakit dengan tepat waktu..."

"Cepatlah untuk kembali ke rumah sakit, bawa temanmu juga" perempuan itu menghilang

Dan Kensano tersadar dari mimpinya, ia melihat Zidan yang ternyata juga tertidur di sebelahnya

"Zidan zidan, wey bangun," pekik Kensano

"Astagfirullahalazim kenapa kau berteriak??!"

"Kau enggak lapar gitu? " Tanya Kensano

"Lapar tapi tidak ada uang, tahan saja lah" Zidan berusaha untuk tertidur lagi

"Aku bawa bekal,ayo kita makan bersama" ajakan Kensano membuat Zidan langsung terbangun dari rebahannya

"Wahhh, kamu baru bilang"

"Makanya akukan nanya mau makan atau tidak, tetapi kalau tidak cukup maaf ya, aku pun membawa hanya porsiku, tetapi tidak apa kita akan berbagi " Kensano langsung membuka tas yang berada di pelukannya tadi

"Wahhh, tidak apa apa kah?" Tanya Zidan memastikan bahwa mereka akan berbagi sedangkan makanan itu hanya cukup untuk 1 orang saja

"Tidak apa apa aman, yang penting kita tidak kelaparan "

"Ah iya kita sehabis makan, mari ke rumah sakit yang dekat dengan rumahku itu yok" ajak Kensano Zidan menyeringitkan alisnya heran

"Kau sakit apa?" Zidan mencurigai Kensano

"Aku tidak sakit apa apa, hanya ingin menjenguk salah satu pasien saja, kemarin aku menolong seorang ibu bukan?" Zidan menganggukan kepalanya

"Nah aku ingin menjenguknya, tetapi aku tidak memiliki uang untuk membawa buah...." Kensano tertunduk lesu mengingat dirinya hanya memiliki uang 30 ribu rupiah dan itu harus bertahan sampai ia memiliki penghasilan

"Emmm, ya sudahlah kita datang saja dahulu Ken, jikalau ada uang nanti kita bisa memberikan makanan kepadanya " Kensano menganggukan kepalanya, mereka bangkit dari duduk mereka dan mulai pergi dari masjid untuk menuju rumah sakit

Mereka menaiki sepedanya masing masing

Saat di tengah perjalanan mereka bertemu dengan Diaz

Mereka melihat Diaz menatap mereka dengan tatapan tidak suka dan benci

"Ah sudahlah lupakan dia. Ayo kita lanjutkan perjalanan" ujar Kensano yang mengetahui apa yang berada di kepala Zidan

"Ayo" mereka menggoes sepedanya masing masing

Membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di rumah sakit, setelah memastikan semua aman

Mereka masuk ke dalam rumah sakit,

"Aduh siapa namanya ya?" Tanya Kensano

Kensano kebingungan siapa nama pasien yang ia bawa kemarin

"Kenapa?" Tanya Zidan

"Aku tidak tahu siapa nama ibu yang aku tolong kemarin, aku terlalu fokus untuk membantu dan kembali, sehingga aku lupa bertanya siapa nama ibu itu" Kensano memegang dahinya yang terasa pusing

"Lohh tuan, ada apa tuan datang kembali?" Tanya seseorang yang datang

"Ah alhamdulillah ada kau, aku mau nanya" sahut Kensano, sang dokter mempersilahkan Kensano untuk bertanya kepadanya

"Pasien kemarin, yang saya bawa seperti karung beras katamu itu sedang berada di ruang rawat bagian mana?" Tanya Kensano

"Oh perempuan itu,dia terkena bius dosis tinggi, sehingga kami harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut,hingga setidaknya mengurangi dosis itu" ujar sang dokter

Mata Kensano terbelalak karena terkejut

"Ia sempat kritis, setelah kami periksa ia selain di beri obat bius rupanya telah keracunan"

Kensano merenung mendengarnya

"Jahat sekali laki laki itu"

"Ah iya. Siapa nama pasien itu?" Tanya Kensano

"Menurut pasien yang kemarin lalu, namanya adalah Ayase Tamara, dan ia baru di keluarkan dari ruang icu, menuju ruang rawat yang berada di lantai 4 nomor 134. Untuk saat ini belum bisa di jenguk, tetapi Ibunya sudah bisa di jenguk" Jawab Sang dokter

"Ruang rawat ibunya berada Dimana dok?" Tanya Kensano

"Di ruang yang sama hanya saja berbeda titik tempatnya, kamu bisa tanyakan kepada petugas yang berada di ruangan itu" tunjuk sang dokter kearah tangga

"Baiklah, terimakasih banyak dok, kalau bukan bantuan dokter saya tidak akan bisa mengetahui nama pasien itu" Kensano begitu berterimakasih kepada Sang dokter

"Sudah menjadi tugas kami, karena saya harus pulang kerumah saya, Saya permisi" pamit sang dokter, Kensano masih bersama Zidan menuju lantai 4 dimana di lantai itulah Ayase di rawat

Setelah berada di lantai 4, Zidan kebingungan sebenarnya Kensano ingin membawanya bertemu dengan siapa?

"Sebenarnya kamu ingin bertemu dengan siapa?"

"Sudah jangan banyak bertanya, ikuti saja aku" ujar Kensano tanpa minat untuk menjawab pertanyaan yang di tanyakan Zidan

1
Anonymous
🥰
Agus Setiawan
😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!