Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Alana menyaksikan mereka satu persatu memotong tubuh kedua orang itu dengan sedikit menggelang kepala karna ia melihat tangan mereka gemetar melakukan nya.
"Kalian lihat bagaimana aku melakukan nya"ujar Alana yang tidak sabar menatap mereka.
Ia berdiri dari tempat duduk nya segera mengambil belati dan berjalan ke arah salah satu orang tersebut,kaki nya menginjak perut mereka dengan mudah dan mulai membungkuk sedikit meraih salah satu tangan orang itu dan memotong nya menjadi dua. Tak sampai di situ tangan Alana mencabut satu persatu kuku yang ada di tangan dan kaki nya membuat jeritan menyedihkan terdengar di ruangan yang sunyi tersebut. Alana menguliti nya lalu memotong tubuh orang itu beberapa bagian yang kini sudah seperti hewan yang di bantai.
"Seperti ini kalau menyiksa musuh kalau ada benda panas atau pisau berkarat itu lebih menyenangkan"ujar Alana dingin,kini ia sudah berdiri menatap tajam anak buah nya.
"Aku peringatkan kalian jika ada yang berani berhianat pada ku akan aku buat lebih menderita dari pada mereka berdua, aku juga tak akan segan menemukan keluarga kalian dan menyiksa nya di depan kalian sendiri maka dari itu jika ingin berhianat maka pikirkan dengan sangat baik"sambung Alana lagi.
"Mengerti Queen"ucap mereka serentak di angguki Alana.
"Bersihkan markas ini mayat-mayat yang berserakan bakar saja atau terserah kalian mau bagaimana"ujar Alana.
"Baik Queen".
Alana langsung pergi ke ruangan nya untuk membersihkan tubuh nya lebih dulu meninggalkan anak buah nya yang masih gemetar di sana.
"Haha ini belum seberapa kami dulu di luar negeri Queen lebih menyeramkan dari pada yang kalian lihat sekarang,sebenarnya Queen itu baik jika kalian patuh ia juga akan membantu kalian jika membutuhkan bantuan nya"ujar Samuel pada mereka.
"Kami mengerti bos"jawab mereka karna memang selama menjadi anak buah Alana gaji yang mereka dapatkan tinggi. Apalagi untuk anak jalanan seperti mereka yang dulu nya tidak memiliki tempat tinggal sekarang memiliki tempat tinggal di markas. Makanan mereka juga di sediakan di markas tersebut namun latihan mereka juga memang cukup ekstrim terutama jika terpilih di tim elit maka Samuel yang akan melatihkan nya secara langsung.
"Cari juga anggota baru untuk kita namun harus wanita langsung latih"ujar Sam pada ketiga bawahan nya yang dapat ia percaya.
"Untuk apa anggota wanita bos?"tanya salah satu dari mereka.
"Kalian akan mengetahuinya nanti"jawab Samuel santai.
Mereka bertiga mengangguk seraya mulai membersihkan markas tersebut di ikuti yang lain nya. Alana yang sudah selesai membersihkan tubuh nya segera keluar dari ruangan nya.
"Aku kembali dulu Sam jangan lupa mengurus apa yang aku butuhkan besok malam"ujar Alana.
"Tenang saja Queen urusan seperti itu mudah".
Alana mengangguk seraya berjalan keluar markas mengendarai sepeda motor yang ia bawa dari Villa menuju ke apartemen nya karna sudah tengah malam jadi ia tidak akan kembali ke Villa lagi. Baru juga tiba di parkiran sebuah mobil juga berhenti tidak jauh dari Alana. Mereka sama-sama turun dari kendaraan masing-masing melangkah menuju apartemen tersebut. Alana masih menggunakan helm milik nya tanpa membuka nya melewati lelaki tampan yang berjalan lambat di belakang nya.
