Ketika harga diri seorang wanita tidak lebih dari selembar materai, mampukah ia bertahan di dalam lingkungan keluarga terpandang dan kaya raya.
Hidup dalam garis kemiskinan membuat Virgo harus digadaikan demi membayar hutang kedua orang tuanya. Bertemu dengan Dylan, seorang pemuda yang terkenal dingin dan ringan tangan membuatnya harus berjuang extra demi bisa bertahan hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. KECEWA
"Katamu kau akan memberikan semua permintaanku dengan percuma, tapi ini apa?"
"Yang kau lakukan ini sama saja dengan kau menjebakku di dalam pernikahan bodoh!" ucap Virgo menatap tajam kearah Kakek Chryst.
Kakek Chryst hanya tersenyum kepadanya, ia membetulkan tongkat penyangga tubuhnya. Ia tidak menyangka kalau Virgo bisa bertindak seperti ini, tetapi keberanian Virgo membuat kakek Chryst semakin yakin akan kemampua dirinya dalam menaklukkan hati Dylan.
"Ya aku akui kau memang gadis pintar, aku kira kau hilang ingatan karena perbuatan cucuku, tapi ternyata tidak."
"Mari kita perbarui perjanjian ini. Jika kamu bisa meluluhkan hati Dylan dan mengembalikannya kepada sikapnya dulu atau setidaknya dia menjadi lelaki yang bertanggung jawab maka imbalan yang pantas akan aku berikan padamu."
"Jauh lebih besar daripada hutang-hutang yang dibebankan ayahmu kepadamu, bagaimana?
"Anggap saja itu bonus untukmu, di luar perjanjian aku melunasi semua hutang-hutang ayahmu itu!" ucap Kakek Chryst dengan sombong.
Virgo mengepalkan tangannya, sebenarnya ia jengah melakukan sandiwara ini, tetapi demi kesembuhan ibunya dan pelunasan hutang ayahnya yang bejat itu ia terpaksa menuruti semua permintaan konyol Kakek Chryst.
Tidak ada pilihan lain, lagi pula kalau ia keluar dari tempat Kakek Chryst, ia pasti akan menjadi mangsa oleh ayahnya sendiri yang tidak pernah mempunyai rasa perikemanusiaan itu.
"Baiklah aku bisa bekerja sama denganmu, tapi aku ingin bertemu dengan ibuku."
"Cukup Virgo! Kamu tidak perlu khawatir dengan kesehatan ibumu. Tanpa harus menemui ibumu, kau bisa melihat perkembangannya dari sini. Kau bisa pegang ucapanku kali ini."
Virgo mendengus kesal, "Baiklah Tuan Chryst, aku akan melakukan semuanya, hanya demi Ibuku."
Meskipun kesal ia tetap menerima penawaran barusan, lalu ia segera keluar dari ruangan Tuan Chryst. Sementara itu, Tuan Chryst hanya menggelengkan kepala.
"Berurusan dengan anak bau kencur memang merepotkan! Apalagi dengan anak itu. Tuhan jangan sampai ada yang berwujud seperti Virgo lagi di kehidupanku," ucapnya sambil memijit pelipisnya yang berdenyut kencang.
Sementara itu, Jo hanya tertawa, menahan senyumnya dibalik saputangan yang menutupi mulut. Dia tidak berani ketawa secara langsung di hadapan Tuan Chryst, karena bisa saja Tuan Chryst mengirimnya ke luar negeri atau ke Afrika hanya untuk menjadi makanan singa hanya karena mendengar ia berani menertawakannya.
"Hm, sepertinya kau sudah tidak sayang dengan nyawa lagi ya Jo! Berani ya kau menertawakanku, atau kamu mau menjadi makanan singa! Biar nanti aku pesankan tiket ke Afrika!"
"Saya tidak berani Tuan."
Meski di mulut ia mengucapkan kata manis, tetapi di hatinya ia menghujat Tuannya.
"Malang benar nasibmu Jo," batinnya sambil memejamkan mata.
Tidak lama kemudian datanglah Tuan Andreas ke kediaman Tuan Chryst. Tanpa permisi, ia datang dan langsung masuk ke ruang kerja Kakek Chryst.
Ceklek
Mata elang Tuan Chryst langsung mengarah ke pintu. "Mau apa lagi kau kemari?"
Melihat Andreas terdiam dan memandang Jo, Tuan Chryst mengerti arti pandangannya itu dan meminta Jo untuk meninggalkan mereka berdua.
"Jo buatkan teh susu tanpa gula rendah kalori untukku!"
"Baik Tuan, saya permisi."
Setelah menunduk hormat, Jo langsung pergi meninggalkan ruangan kerja Tuan Chryst. Ia menuju ke dapur untuk membuat pesanan Tuan besarnya tersebut. Sementara itu Tuan Andreas sudah duduk dihadapan meja kerja Tuan Chryst dengan wajah yang tegang.
Tanpa mau basa-basi, ia langsung mengutarakan maksud dan tujuannya datang ke kediaman Tuan Chryst.
"Kek, ini menyangkut Lena dan putrinya, apa ayah mengetahui kabar terbaru tentang mereka?"
"Apa maksudmu menanyakan hal itu padaku?"
"Aku mendapatkan kabar kalau putrinya sedang dalam masalah besar karena ulah suami Lena, apa aku tidak bisa membantunya?"
"Apa kau menyukai Lena kembali?" tanya Tuan Chryst dengan gaya bicara yang lebih serius.
Tuan Andreas gelagapan menanggapi hal tersebut, namun ia tidak mau menunjukan hal tersebut kali ini. Lebih baik ia berbohong dan bisa mengungkap rahasia tentang jodoh Dylan yang mengaku bernama Milley. Ia tidak bisa percaya begitu saja dengan ucapan Dylan dan ayahnya, oleh karena itu ia mencoba mencari tau hal tersebut.
"Cih, ditanya begitu saja tidak bisa menjawab," ucap Tuan Chryst sambil mencibir.
keegoisan novel ini
1, pemeran utama pria yang selalu salah dan terus salah dan akan dibuat menderita dan berjuang
2, karakter pemeran utama pri dibuat bodoh yang hanya mencintai pemeran utama wanita kayak tidak ada perempuan lain saja
3 pemeran utama tidak pernah salah tapi kenyataan nya dia banyak melakukan kesalahan, selingkuh, kontak fisik dengan pria lain, meninggalkan suami dan tidak dia tidak lebih baik dari wanita lain alias tidak ada spesialjya sama sekali, tidak pernah berjuang sama sekali
4, pria lain yang suka dengan pemeran utama wanita akan dipuja1 dan akhirnya dibuat bahagia
5 sedangkan wanita lain yang suka pada pemeran utama pria akan dicap pelakor dan akan dilaknat dan dibinasakan
6 kalau berpisah pemeran utama pria akan menderita, menyesal, dan sangat rindu, sedangakan pemeran utama wanita biasa saja dan malah hidup tenang dan bahagia dengan pria lain
7 kelakuan pebinor selalu dibenarkan
8 kelakuan pelakor dilaknat san tidak ada baik2 sama sekali
terus bapak si bayi tau gak kl rose kawin?
tp tuan chris gak bodoh 😏🙄🙄
apa yg terjadi dengan nurani kalian? 😢😢
masih muda tp kelakuan seperti mak pro🙄🙄🤬
tetaplah selalu baik yaaa
masih banyak laki-laki lain d luar sana rose🙄🙄
atw kau mau dylan krn hartanya?
palingan cara ampuh ya mencium dylan.. pasti luluh tuh 😁😁