kisah cinta di dalam sebuah persahabatan yang terdiri atas empat orang yaitu Ayu , Rifa'i, Ardi dan Linda. di kisah ini Ayu mencintai Rifa'i dan Rifa'i menjalin hubungan dengan Linda sedangkan Ardi mencintai Ayu. gimana ending kisah mereka penasaran kaaan mari baca jangan lupa komen, like nya iya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Husnul rismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 2 . patah hati nya ayu
Pagi itu Ayu mulai aktivitas seperti biasa, tapi hari ini berbeda karena Ayu memutuskan untuk tidak membuka warung dan tokonya. Sebaliknya, Ayu memilih untuk menjenguk sahabatnya yang sedang sakit di rumah sakit. Ayu pergi ke rumah sakit menggunakan sepeda motor .
Sesampai di rumah sakit, Ayu langsung menuju ke ruang rawat di mana sahabatnya itu dirawat. Dengan langkah yang tenang, Ayu memasuki ruang rawat dan menyapa sahabatnya dengan senyum hangat.
assalamualaikum... haiiii Bagaimana kabar kamu hari ini?" tanya Ayu sambil memeriksa kondisi sahabatnya dengan penuh perhatian. Sahabatnya tersenyum lemah dan membalas sapaan Ayu.
" Aku sudah mulai membaik, Mbak, cuma masih agak pusing sama lemes aja, terus kadang dada juga masih sering nyeri," jawab Linda dengan suara lemah.
Ayu mendengarkan dengan penuh perhatian, wajahnya menunjukkan kekhawatiran. "Semoga cepat sembuh, ya. Aku khawatir banget sama kamu," kata Ayu sambil memegang tangan Linda dengan lembut.
Ayu dan Linda memang telah bersahabat sejak SMP, dan persahabatan mereka sangat erat. Ayu tahu betul kondisi Linda yang menderita tumor otak stadium 2, dan dia berusaha untuk selalu ada di samping Linda dalam setiap situasi.
"Aku ada di sini untukmu, Linda. Jangan khawatir, kita akan melalui ini bersama," kata Ayu dengan suara yang penuh empati. Linda tersenyum lemah, merasa sedikit lega dengan kehadiran Ayu.Mereka pun mulai berbincang santai dan penuh canda tawa.
Tiba-tiba terdengar suara notif dari HP Linda, "meeongg"...
Suara tanda ada pesan masuk. Linda yang sudah tahu itu notif pesan dari siapa langsung semangat buat melihat pesan itu.
"Ciieeee, siapa itu? Semangat banget buka pesannya," ejek Ayu sambil tertawa. "Hehehehe, ada deehhh," jawab Linda sambil senyum bahagia.
Sepintas Ayu melihat foto profil yang mengirim pesan ke Linda saat itu. Foto profil tersebut menunjukkan seorang laki-laki tampan dengan senyum menawan. Ayu langsung penasaran,
"Eeehhh Lin, coba lihat siapa cowok itu," kata Ayu dengan wajah serius dan cukup tegang. Linda tersenyum malu-malu, "Hehehehe, ini Mbak, maaf belum cerita, kita baru jalani hubungan, belum lama, baru 2 bulan lah, kurang lebihnya," katanya sambil tetap tersenyum.
Ayu pun meminta dan melihat foto itu seketika jantung Ayu seakan berhenti berdetak saat sudah mendapati siapa cowok di foto profil itu.
"Deeggggg.....
Kamu pacaran sama dia, Lin?" kata Ayu dengan suara yang terkejut dan tidak percaya. Ayu sepertinya mengenal cowok di foto profil itu, dan reaksi Ayu menunjukkan bahwa ada sesuatu pada cowok itu
"Hehehehee, iya Mbak... Kenapa Mbak, kenal sama dia?" tanya Linda dengan rasa penasaran.
"Iya, kenal banget, malah dia sahabat aku, namanya Ahmad Rifa'i, kan?" kata Ayu menjelaskan.
Linda terkejut mendengar jawaban Ayu, "Wah, kok bisa ya?" Linda tidak menyangka bahwa Rifa'i, cowok yang sedang dia kencani, ternyata adalah sahabat baik Ayu.
Ayu melanjutkan, "Iya, kita berteman sejak kuliah, Rifa'i itu orangnya baik dan humoris. Tapi aku tidak tahu kalau dia punya hubungan dengan kamu, Lin." Linda tersenyum malu-malu, merasa sedikit awkward karena Ayu tidak tahu tentang hubungan mereka sebelumnya. "Baru jalanin hubungan, Mbak, belum cerita ke kamu karena belum lama," jelas Linda. Ayu mengangguk paham,
Ayu mencoba untuk tetap tenang dan tidak menunjukkan rasa sakit di hatinya, tapi dia tidak bisa menyembunyikan perasaan kecewa dan sedih yang mulai muncul. Ternyata selama ini Ayu diam-diam menyimpan perasaan untuk Rifa'i, tapi tidak berani mengungkapkan perasaan itu. Sekarang, Rifa'i sudah memiliki hubungan dengan Linda, sahabat baiknya sendiri.
Ayu merasa seperti sedang mengalami dilema batin, antara kesetiaan kepada sahabatnya dan perasaan yang tidak bisa diungkapkan. Dia tidak tahu bagaimana harus bereaksi atau menghadapi situasi ini. Linda, yang tidak menyadari perasaan Ayu, terus berbicara dengan gembira tentang hubungannya dengan Rifa'i, membuat Ayu semakin sulit untuk menyembunyikan perasaannya.
"Iya, bang Rifa'i emang sangat baik orangnya, dan dia juga sebelumnya belum pernah pacaran, dia laki-laki yang sholeh. Kamu pasti bahagia kalau hidup sama dia," kata Ayu dengan senyum yang terlihat tulus, namun di balik senyum itu, Ayu menyembunyikan rasa sakit dan kekecewaan yang mendalam. Ayu berusaha untuk menjadi sahabat yang baik bagi Linda, meskipun hatinya sedang terluka. Linda tidak menyadari perasaan Ayu dan hanya tersenyum bahagia mendengar pujian tentang Rifa'i dari Ayu.
"Iya, Mbak, aku merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan dia," jawab Linda dengan penuh rasa syukur.
Mereka pun terus mengobrol membicarakan Rifa'i hingga tak terasa hari sudah mulai sore dan keluarga Linda juga sudah ada yang datang untuk menunggu Linda. Ayu pun mulai berpamitan untuk pulang, "Ya udah, Lin, aku pamit dulu ya, aku ada urusan lain di rumah," kata Ayu sambil berdiri dari tempat duduknya. Linda mengangguk dan membalas, "Iya, Mbak, makasih ya sudah datang, aku senang banget kamu bisa nemenin aku." Ayu tersenyum dan memeluk Linda, "Aku selalu ada untuk kamu, Lin, cepat sembuh ya." Dengan perasaan yang campur aduk, Ayu meninggalkan rumah sakit dan menuju ke sepeda motor nya untuk pulang.
𝘧𝘭𝘢𝘴𝘩𝘣𝘢𝘤𝘬
Di sisi lain, Linda dan Rifa'i masih terus bertukar pesan dengan penuh rasa bahagia. Sampai akhirnya, Linda bertanya dan bercerita tentang Ayu kepada Rifa'i,
"Sayang, aku tadi kedatangan sahabatku, Ayu. Dia baik banget, sama sekali nggak nyangka kamu ternyata temennya," kata Linda dengan nada yang ceria. Rifa'i membalas dengan singkat,
"Ayu siapa yang...? Ayu anindia maksut kamu? ... tanya Rifa'i dengan rasa kaget.
" iya yang...." jawab Linda dengan penuh kelembutan.
"Oh iya, Ayu. Dia memang baik, kita temenan sejak aku kuliah."
Linda penasaran,
"Kamu nggak cerita tentang aku ke dia?" Rifa'i menjawab, "Belum, aku belum sempat. Tapi kayaknya dia tahu tentang kita sekarang." Linda tersenyum, "Iya, mungkin karena dia lihat kita chat tadi." Rifa'i membalas dengan kalimat yang membuat Linda merasa spesial, "Aku sayang kamu, Linda." Linda balas, "Aku juga sayang kamu, Rifa'i."
Mereka pun terus mengobrol sampai larut malam, dan waktunya sudah buat Linda istirahat.
"Sayang, udah malam, kamu harus istirahat ya. Besok aku janji nemenin kamu di sana " kata Rifa'i dengan nada yang penuh perhatian. Linda membalas, "Iya, sayang. Aku juga capek. Besok kamu datang kesini ya?" Rifa'i menjawab, "Iya, inshallah aku datang. Kamu tidur yang nyenyak, aku sayang kamu." Linda tersenyum dan membalas, "Aku sayang kamu juga." Setelah itu, mereka berdua mengucapkan selamat malam dan berjanji untuk bertemu esok hari. Linda pun memejamkan mata dan tidur dengan perasaan bahagia, sementara Rifa'i melanjutkan pekerjaan nya lagi.
×××××
Di tempat lain, Ayu sedang bergulat dengan hati dan pikirannya, mencoba untuk memproses perasaan yang dia rasakan tentang Rifa'i dan Linda. Tiba-tiba, bunyi notif pesan dari HP-nya berbunyi, memecah kesunyian di ruangan. Ayu melihat layar HP-nya dan ternyata yang mengirim pesan adalah sahabatnya, Ardi.
"Hai, Ayu. Gimana kabar kamu ?" tulis Ardi dalam pesan tersebut. Ayu merasa sedikit lega dengan gangguan yang datang, dan dia membalas pesan Ardi dengan harapan bisa mengalihkan pikirannya sejenak dari rasa sakit yang dia rasakan. "Hai, Ardi. Kabar baik. Kamu?" balas Ayu.
Aku baik-baik aja... Lagi di rumah, kamu? Balas Ardi dengan nada yang santai. Ayu membalas, "Aku juga di rumah..."
"aku boleh ke situ gak?" tanya ardi dengan nada yang lembut. Ayu menyambut baik, "Boleh banget, aku tungguin kamu di rumah, datang aja ya." Ardi tersenyum dan membalas, "Oke, aku kesana sekarang." Dengan perasaan yang sangat senang Ardi menuju ke rumah Ayu.