Hallo, selamat datang kembali di cerita kedua Author, semoga kalian suka ya. ❤️
••••••••••
"kenapa kamu lakukan ini mas?" ucap Sela, dengan tubuh bergetar.
"maaf." ucap bayu, dia menunduk tak berani menatap Sela.
"Mas, kamu sudah janji sama aku. kamu tidak akan pernah meninggalkan aku."
"aku tidak akan meninggalkan kamu sela, aku menikahi citra karena aku hanya ingin punya anak." ucap Bayu membela diri.
"tapi bukan seperti ini mas." lemah Sela.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02
Sela terbangun dari tidurnya, karna kelelahan wanita itu tertidur di lantai, dia mengumpulkan sisa- sisa tenanganya untuk bangkit, dia menatap sekeliling kamarnya, semuanya sudah kembali rapih dan tidak berantakan seperti sebelumnya, mungkin suaminya meminta ART mereka untuk merapihkan semuanya..
Dia memejamkan matanya berharap semua hanya mimpi, namun semua yang terjadi itulah kenyataannya, dengan sisa- sisa tenaganya dia berjalan menuju ke dalam kamar mandi dia mengguyur tubuhnya dengan air dingin yang keluar dari shower, berharap dapat mendinginkan pikirannya kali ini..
"Ya tuhan kenapa sesakit ini..hiks hiks hiks.." Tubuh Sela bergetar menahan tangisnya yang kembali terisak..
Dia yang selama ini terlihat sangat tegar dan selalu ceria kini dia menjadi wanita yang sangat rapuh..
Setelah cukup lama dia meratapi nasibnya di bawah guyuran air shower, akhirnya dia keluar dan mengganti pakaiannya, saat membuka lemari Sela melihat perlengkapan sholatnya yang tersimpan sangat rapih di dalam lemarinya..
"Ternyata aku sudah begitu sangat lama melupakanmu ya Rabb, masih pantaskah jika aku saat ini mengadu dan meminta pertolongan darimu.."gumamnya sambil menyentuh perlengkapan sholatnya itu..
Akhirnya setelah memakai pakaiannya Sela kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil wudhu, dan dia menunaikan Sholat di sepertiga malamnya..
Sela melakukan ibadahnya dengan begitu sangat khusyuk walaupun dengan air mata yang terus mengalir di pipi mulusnya, namun dia berhasil menyelesaikan ibadahnya itu, lalu dia berdzikir dan bersholawat kepada bagina Nabi Muhammad SAW..
"Ya allah, ampunilah segala dosa- dosaku, maafkanlah segala ke khilafanku selama ini, ya allah aku tau begitu banyak dosa- dosaku, aku telah lalai akan perintahmu, sehingga engkau menegurku dengan cara semenyakitkan ini, ya Rabb, apa aku masih pantas memohon ampun kepadamu, tolong rangkul jiwaku yang sedang rapuh ini, tolong jangan pernah tinggalkan aku, ya Rabb tolong bimbing aku agar terus berada di jalanmu, dan tolong tata kembali hatiku yang berantakan ini, jika semua ini untuk melunturkan dosa- dosaku yang begitu sangat banyak, maka aku ikhlas menerima ujian ini semua ya Rabb, tapi aku mohon jangan pernah tinggalkan aku.."
Sela menangis tersedu- sedu sambil mengangkat dan menengadahkan tangannya ke atas, meminta pertolongan sang pencipta, hatinya begitu sakit, dan hidupnya kini sedang hancur, tidak ada tempatnya untuk mengadu karna memang dia seorang anak yatim piatu, dia memiliki seorang kakak laki- laki namun sedang merantau jauh di luar negri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan karna kakaknya itu juga gagal dalam rumah tangganya, makannya dia pergi jauh dari negaranya..
Setelah menumpahkan semua isi hatinya kini Sela mengambil kitab suci Al- Qur'an dari dalam nakasnya, kitab suci yang selama ini hanya di simpannya kini di bukanya kembali, dengan perasaan malu Sela mulai membaca setiap ayatnya untuk menenangkan hatinya yang sedang kacau..
••••••
Bayu kini berada di kediamannya bersama Citra, dia yang awalnya mengabaikan setiap pesan dan telpon dari Citra karna ingin menyelesaikan masalahnya dengan Sela, namun dia harus pergi dan menemui Citra karna ART nya mengabarkan jika Citra mengalami sakit dan kram pada perutnya, Bayu yang panik dan juga tidak ingin terjadi sesuatu kepada calon anaknya dia segera meninggalkan kediamannya bersama dengan Sela dan pergi ke tempat Citra, dia juga meminta ART di rumahnya untuk merapihkan ruang tamu dan kamarnya...
"Gimana dok, apa istri saya baik- baik saja?" Tanya Bayu dengan wajah paniknya, saat tiba di kediaman Citra dia langsung membawa istri keduanya itu ke rumah sakit untuk di periksa..
"Semuanya baik- baik saja, bapak tidak perlu khawatir, janin yang ada di kandungan ibu Citra baik- baik saja," Ucap Dokter sambil tersenyum..
"Lalu kenapa istri saya mengalami kram perut, dan saya melihat dia sepertinya sangat kesakitan..?"Tanya Bayu.
"Hal itu biasa terjadi kepada seseorang yang sedang hamil trimester 1 pak, sepertinya ibu citra juga banyak pikiran, jadi untuk bapak mohon kerja samanya untuk tidak membuatnya stres dan terlalu banyak pikiran ya, karna itu bisa ber- efek kepada kandungannya.."Jelas Dokter..
Bayu hanya mengangguk mendengar penjelasan dari dokter, bagaimanapun dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada calon anaknya itu..
"Yaudah ini resep obatnya yang harus di tebus ya pak.."ucap Dokter memberikan selembar kertas kepada Ardian..
"Makasih dok, kalo begitu kita permisi dulu. "Ucap Bayu..
Dokter itu mengangguk, Bayu membantu Citra untuk keluar dari ruangan dokter, Bayu terus memeluk pinggang ramping istri keduanya itu, wajahnya begitu panik, dia sepertinya begitu sangat takut sesuatu terjadi kepada istri dan calon anaknya itu..
••••••
Setelah menebus obat dan kini mereka sudah sampai di rumah, Bayu mengantarkan Citra masuk ke dalam kamar..
"Ingat kata dokter juga kamu gak boleh stres dan banyak pikiran, apa yang kamu pikirkan si ra sampai kamu stres seperti ini, apa kamu tidak kasihan kepada anak kita.."ucap Bayu..
"Mas, harusnya aku yang nanya seperti itu kepadamu, apa kamu gak kasihan sama anak kita, aku ini lagi hamil muda loh, masih sangat rentan tapi kamu selalu meninggalkan aku sendirian, wajar dong kalo aku stres dan banyak pikiran.."ucap citra, dia tidak terima di salahkan oleh bayu atas apa yang di alaminya saat ini..
Bayu mengusap wajahnya kasar..
"Sedari awal juga kamu tau ra, pernikahan kita tidak di ketahui siapapun, jadi aku tidak bisa menemani kamu kalo malem, aku harus pulang.."ucap Bayu..
"Apa kamu gak bisa beralasan jika kamu sedang ada pekerjaan keluar kota gitu.."ucap citra dengan kesal..
"Gak bisa." Jawab Bayu dengan lesu, jujur saja walaupun raganya kini berada di dekat citra namun hati dan pikirannya terus tertuju kepada istri pertamanya itu, dia sangat mencemaskan keadaan istri pertamanya itu..
"Mas kamu kenapa si melamun terus?"Tanya citra dengan wajah kesal..
"Aku kepikiran sela.."jawab bayu jujur.." dia sudah tau semuanya ra, dan dia sangat marah dan membenciku.."lanjutnya, Bayu menundukan kepalanya hatinya sangat sakit saat mengingat kejadian beberapa jam yang lalu..
"Loh, bagus dong kalo mbak sela sudah tau semuanya, itu artinya kita bisa mengesahkan pernikahan kita secara negara.."ucap citra dengan wajah senang, dan tidak memikirkan bagaimana perasaan sela dan juga suaminya itu..
bayu hanya menarik nafas dalam lalu menghembuskannya secara kasar, citra tidak tau semarah apa sela kepadanya..
"Tidak semudah itu, sela tidak menerima semuanya.."ucap bayu dengan suara lemahnya..
"Kenapa bisa begitu, harusnya dia sadar diri dong, dia itu tidak bisa memberikan kamu keturunan mas, dia itu mandul.."ucap citra.
"Jaga ucapan kamu citra, dia itu tidak mandul, dokter mengatakan jika dia tidak bermasalah sedikitpun.."Bentak bayu, ternyata hatinya sangat tidak terima jika ada yang menjelekan istri pertamanya itu..
"Mas, kamu membentakku.."ucap citra dengan suara bergetar akan menangis..
"Ma- maafkan aku citra, aku gak bermaksud seperti itu.."ucap bayu dia menghampiri citra dan membujuknya..
"Kamu jahat.."ucap citra dengan isak tangisnya..
"Iya- iya aku minta maaf ya, kamu jangan nangis lagi, kasian anak kita nanti ikut sedih.."ucap bayu berusaha menenangkan citra.