NovelToon NovelToon
SUGARBABY

SUGARBABY

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: julies

Tidak ada sugarbaby yang berakhir dengan pernikahan.

Namun, Maira berhasil membuktikan bahwa cinta yang tulus kepada seorang pria matang bernama Barata Yuda akhirnya sampai pada pernikahan yang indah dan sempurna tidak sekedar permainan di atas ranjang.

"Jangan pernah jatuh cinta padaku, sebab bagiku kita hanya partner di atas tempat tidur," kata Bara suatu hari kepada Maira. Tai justru dialah yang lebih dulu tergila-gila pada gadis ranum itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mami!

"Mai, kau yakin akan ke tempat perempuan ini?" tanya mbak Siska sambil menunjuk kartu nama yang Maira pegang, saat mereka sedang berada di loker untuk mengambil tas. Maira melihat ada kecemasan di mata mbak Siska. Hari ini mereka kedapatan shift pagi.

"Iya,Mbak, siapa tahu aku bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik dari ini," jawabnya. Mbak Siska menarik nafas panjang.

"Aku takut dia bukan perempuan baik, Mai, kau harus berhati-hati pada orang-orang baru yang kau kenal," ujar mbak Siska lagi.

"Makanya, Mbak, aku penasaran sekali. Tidak apa, Mbak, aku akan baik-baik saja. Aku akan secepatnya pulang." Ia yakinkan mbak Siska  yang masih menatapnya cemas.

"Baiklah, Mai, tapi jika nanti ada apa-apa, segera hubungi aku ya," Katanya dengan sungguh-sungguh. Maira mengangguk seraya memberinya seulas senyum agar ia tenang melepas kepergiannya menemui wanita bernama Debora itu.

***

Maira menatap rumah megah dan mewah itu dengan kagum. Rumah keluarganya di Surabaya tidak sebesar ini. Ia lihat sekali lagi, alamat yang tertulis di kartu nama. Cocok. Satu orang penjaga lelaki berperawakan besar tinggi membuka gerbang.

"Maaf, Mas, saya cari nyonya Debora," kata Maira sekalian menyapa saat ia telah membuka gerbang.

"Ikut saya ke dalam," tukas petugas itu tanpa banyak bertanya. Maira mengikuti langkahnya yang cepat. Dapat ia lihat banyak sekali perempuan cantik di dalam tempat ini. Beberapa sedang asyik berkumpul, beberapa lagi sedang asyik dengan telepon mereka. Banyak di antara mereka yang merokok. Perasaannya mulai tak enak. Sempat ingin berbalik pergi, namun hati menahan.

"Masuk!" Suara seorang wanita terdengar saat penjaga mengetuk pintu. Penjaga itu masuk ke dalam, Maira menunggu di luar. Tidak berapa lama ia kembali.

"Masuklah Nona, Nyonya sedang menunggu anda. Semoga anda yang beruntung kali ini." Penjaga itu menyunggingkan senyum. Maira sama sekali tak mengerti kata-katanya barusan.

Maira membuka pintu. Masuk dengan hati-hati. Tertunduk, ia langkahkan kaki.

"Duduklah."

Maira menurut, perlahan ia mengangkat wajah. Ia tatap perempuan bernama Debora itu.

"Siapa namamu?" tanyanya tenang.

"Mairazkia, Nyonya. Panggil saja Maira," sahut Maira dengan memberi senyum kecil.

"Mami. Panggil aku begitu," jawab Debora menekankan.

"Ehmmm, iya, Mi." Terdengar aneh di telinganya sendiri

"Dari mana asalmu, Maira?"

"Surabaya, Mi."

"Mengapa kau merantau ke Jakarta?" tanyanya penuh selidik.

Maira terdiam cukup lama. Apakah ia harus menceritakan nasibnya yang tragis pada perempuan yang sedang menginterview

nya ini?

"Ceritakan saja padaku, siapa tahu kau memang orang yang tepat untuk mendapatkan ini." Debora berkata dengan tenang. Nampak ia sudah sangat terbiasa menghadapi gadis yang baru saja menjejakkan kaki di Jakarta seperti Maira ini.

"Ehmmmm, saya di usir dari rumah. Dan saya akhirnya memilih Jakarta sebagai tempat baru saya." Hanya itu yang Maira berikan sebagai jawaban enggan menjelaskannya secara rinci dan lebih dari ini. Namun nampaknya Debora sudah sangat lihai melihat permasalahan yang ia alami.

"Cocok. Maira, coba berdiri dan berputarlah. Hmmm, apa kau bisa menari?" tanya Debora lagi. Maira mengangguk. Ia memang senang menari, di sekolah dulu saat ada pentas menari ia selalu menjadi juara. Tapi Maira malu bila harus melakukannya di depan wanita ini.

"Tapi ... "

"Tak apa, tunjukkan saja padaku bakatmu." Debora berjalan, memutar musik lembut.

Ragu, awalnya ia masih mematung. Namun, akhirnya digerakkan juga tubuh mengikuti alunan musik. Debora menatapnya puas.

"Cukup. Maira, apa kau bersedia menerima tawaran ku ini." Debora memintanya duduk.

"Apa itu?"

"Menarilah di hadapan seorang pria malam besok. Aku akan memberimu uang sepuluh juta. Setelahnya, ku serahkan keputusan di tanganmu."

Maira terbelalak, mendengar uang dalam jumlah cukup besar itu. Apa benar ia hanya akan menari?

"Apa hanya akan menari?" tanyanya memastikan.

"Ya, setelah itu aku akan memberimu satu pekerjaan lain. Kau mau? Sudah delapan gadis yang mencobanya, Maira, tapi mereka semua gagal. Kau yang aku rasa paling pas." Debora berkata sambil meraih sebatang rokok lalu menghidupkannya.

"Tapi ... "

"Kau boleh saja ragu, tapi kau akan kehilangan kesempatan besar ini." Kata-katanya membuat Maira terdiam.

"Baiklah, aku mau. Aku akan menari besok."

"Lima juta untukmu. Sisanya besok." Maira kembali terbelalak dibuat perempuan ini saat ia menyerahkan amplop sejumlah uang yang ia sebutkan tadi.

"Ambil. Sebagai tanda jadi kesepakatan awal kita." Ia tertawa.

Ragu, Maira menarik pelan amplop itu.

"Benarkah ini?" Ia masih tak percaya.

"Ya. Besok pukul delapan malam aku akan menjemputmu. Tuliskan alamatmu di sini sekaligus nomor ponsel," perintahnya. Maira segera menuliskan apa yang ia minta.

"Baiklah, aku permisi." Ia berdiri, hendak berbalik.

"Tunggu, Maira apa kau masih perawan?"

Maira menoleh sesaat, merasa aneh dengan pertanyaan sensitif ini. Namun ia mengangguk yakin. Terlihat senyuman puas di wajah Debora.

"Pergilah, hati-hati di jalan. Ingat, besok aku akan menjemputmu. Menarilah dengan baik besok."

Maira melangkah meninggalkan ruangan ber-Ac itu masih dengan banyak sekali pertanyaan di kepala. Tapi ia sudah melangkah, uang itu telah diambil juga. Maira harus menari besok, menari untuk siapa? Ia pun tak tahu.

***

Debora memandang pintu di depannya dengan puas. Teringat Maira. Ia yakin Mairalah yang akan bisa meluluhkan laki-laki itu besok pagi. Ia terkenang percakapannya satu minggu yang lalu, di dalam sebuah ruangan besar, sebuah perusahaan.

"Berikan aku satu gadis yang paling muda dan segar. Carikan yang perawan, akan ku berikan berkali-kali lipat untukmu."

Debora memandang Barata Yuda dengan tersenyum sinis.

"Bara, aku sudah melemparkan banyak perempuan cantik untukmu, tak satu pun yang berakhir denganmu di atas tempat tidur." Debora mengatakannya dengan sengit. Ia ingat sudah banyak sekali perempuan yang ia berikan pada lelaki tampan dengan perawakan atletis itu namun, semuanya mengecewakan. Bara mengusir mereka setelah para gadis itu menari dengan sejumlah uang dalam jumlah besar.

"Aku tidak suka mereka. Carikan lagi. Jika kau berhasil mendapatkannya, aku akan membayar sangat mahal," Ujar Bara dengan tenang.

"Berapapun yang aku minta?" Debora memastikan.

"Adalah hal bodoh jika kau meragukan aku tentang uang," Sahut Bara dengan alis terangkat.

Debora menatap lelaki itu tanpa berkedip. Ia tahu siapa Bara. Duda yang ditinggal mati istrinya. Lebih dari tujuh tahun menjadi duda tanpa anak membuatnya tetap tampak muda. Banyak wanita mendekatinya. Bara bergeming.

"Aku akan mendapatkannya untukmu," putus Debora, Bara menyunggingkan senyum.

"Buktikan," Singkat Bara dengan tatapan tajamnya.

Ingatan Debora kembali ke alam sadarnya kini. Debora menyimpan alamat yang telah ditulis Maira barusan. Ia yakin Maira mau menerima tawarannya setelah ini. Menjadi partner tidur bagi pria tampan tapi kesepian, Barata Yuda!

1
lyani
Kevin menghancurkan bara melalui Sabrina
untungnya Kevin mati....kl ngga perang Baratayudha beneran
❤️ mamah kanay ❤️
semangat kak ...💪💪🥰🥰
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Natalia Martiningsih
semangat kakak💪💪💪💪💪💪💪, Gusti Allah tidak tidur
lyani
hidup harus ke depan kak Julies.....
Tuhan pasti memberikan kebaikan yg terbaik dibalik kejadian yg menimpa kita.
teruslah berpikir positif atas segala kejadian.
memang tdk mudah...
semangat kak💪
lyani
sepertinya ada hubungannya kematian ortu maira dengan Kel bara
lyani
selamat datang kembali kak Julies.... mdh2n masih betah y
lyani
sdh pernah baca tp ttp baca lagi
lyani
ini pernah release up kak kak juli? trs nggantung? sampai selesai y kak?
july: Yups kak
total 1 replies
Daplun Kiwil
terima kasih up nya thor
Natalia Martiningsih
wohooooo
othor keceh comeback again, apa kabare si Beben kak??????😂😂
masi kah pake pempers?????
july: masih kak🤣
total 1 replies
ren_iren
selalu bagus,
ren_iren
mak diriku menantikan banyolan mu mak, kangen ngakak pas baca ceritamu yg koplak... 🤗
ren_iren: siiiaappp....
july: ada yg aku publish baru kak komedi romantis coba dicek
total 2 replies
ren_iren
mak, diriku sampai sini....
ada notif langsung gassss.....
apa kabar mak, moga mak Julie yg cantik mem bahenol selalu sehat2 dan lancar semuanya Aamiin🤲
july: makasih kakka
total 1 replies
❤️ mamah kanay ❤️
makasih udh up lagi thor 🥰🥰🥰
❤️ mamah kanay ❤️
AQ kasih vote kak...
biar semangat up nya...🥰🥰🥰
❤️ mamah kanay ❤️
semangat berkarya lagi thor...
❤️ mamah kanay ❤️
Thor....aq mampir di sini
july: hallo kak, makasih ya ♥️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!