NovelToon NovelToon
Nyai Arum (Pembalasan Di Kehidupan Kedua)

Nyai Arum (Pembalasan Di Kehidupan Kedua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Era Kolonial / Nyai
Popularitas:17.4k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nilam Sari

Siapa yang menyangka permohonan yang berada di ujung nyawanya terkabulkan. Arum, gadis cantik yang merupakan salah satu gundik gubernur jenderal Belanda kembali ke masa lalu.

"Aku tidak mau mati dalam keadaan mengenaskan! Dicampakkan dan kehilangan anakku! Terlebih, kepada mereka!"

Mampukah Arum merubah masa depan nya? Apakah semuanya berjalan seperti yang diharapkan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Shock!

Arum menghentikan langkahnya. Sekarang, tubuh yang tadi terus mengelak itu tidak lagi bergerak ataupun berteriak. Keringat mengisi wajahnya, dengan tubuh yang terbaring bebas di lantai dingin itu.

"Hah! Ternyata hanya segitu saja tenaga dan kemampuan nyonya ini." Arum menunduk melihat lebih jelas keadaan wanita Belanda itu.

"Nyonya...... Ckckck...... Kau mungkin cerdik, tapi aku jauh di depan mu. Karena aku menggenggam masa depan ku, semuanya. Termasuk kau, Caroline..... Usaha mu hanya sia-sia saja, tapi itu akan menjadi hiburan bagiku. Hiburan yang tidak bisa aku temukan dimanapun. Orang-orang yang menyakiti ku dan membuat ku terancam ..... Maka, aku akan menyingkirkan nya."

"Sekarang, kau sudah terlelap. Aku bantu sedikit ya. Supaya permainan kita lebih menyenangkan." Jelas Arum, dia menarik tubuh Caroline dan mendudukkan nya di kursi, tak lupa cambuk yang kembali ia masukkan pada genggaman Caroline.

"Oh, sedikit lagi. Aku hampir lupa sentuhan akhirnya!" Ctass! Arum mengerakkan cambuk itu dan membuat tubuhnya mendapatkan jejak.

"Ouch, lumayan. Ini sudah cukup. Sekarang, tinggal langkah berikutnya." Perlahan Arum membaringkan tubuhnya di lantai menggantikan posisi Caroline disana, dia memeluk bekas cambukan itu seiring dengan air mata nya yang mengalir.

"Astaga, saking senangnya, aku juga lupa." Dia bangkit sejenak, dan melemparkan koin yang tersembunyi di kebaya Caroline. Koin itu menggelinding dengan baik dan keluar menjadi pembawa pesan.

"Sudah selesai!" Jelas Lucy saat melihat koin itu yang masih menggelinding dan akhirnya terjatuh.

"Nyonya! Nyo-nya!" Lucy langsung berlari mendekati sang nyonya dengan mata terpejam dan terduduk di kursi dengan Arum yang ada dihadapannya dalam keadaan tidak sadar.

"Tampaknya nyonya mengeluarkan semua tenaganya, lihatlah tempat ini. Dan, gundik ini. Hmph! Aku akan membawa nyonya." Lucy bergegaslah membawa tubuh Caroline dan meninggalkan kamar Arum.

Mata Arum terbuka perlahan, dia tersenyum karena dia hanya sendirian sekarang. "Pelayan b0doh! Kau mudah tertipu. Tapi kau membantu alurnya."

****************

"Hah! Hah! Jangan!"

"Nyonya?" Panggil Lucy dengan bingung saat melihat Caroline seperti orang ketakutan. Keringat dingin langsung mengalir di wajahnya dan tangannya tampak gemetar.

"Nyonya?" Panggil Lucy sekali lagi.

"Nyonya ....."

"Aku, aku di ....." Tampak Caroline kebingungan, matanya mengedar ke sekeliling, seolah memastikan dimana dia sekarang.

"Nyonya di kamar. Nyonya tidak sadarkan diri. Mungkin karena nyonya terlalu semangat untuk menghukum gundik itu. Saya menemukan nyonya duduk dengan cambuk di tangan nyonya. Saya juga melihat Arum tergeletak di lantai meringkuk sambil memeluk tubuhnya yang terluka. Saya senang sekali nyonya." Jelas Lucy panjang lebar dengan wajah senang. Tapi tidak dengan Caroline, dia justru berpikir, kejadian tadi. Apakah itu benar?

"Sungguh?" Tanya Caroline.

"Iya nyonya. Apa gundik itu melakukan sesuatu pada nyonya?"

"Dia ..... " Seketika ingatan Caroline langsung memutar kejadian itu.

'Kau gila Arum!'

'Ya, dan aku suka Kegilaan ini!' ucap Arum dengan keras tak lupa dengan wajah puasnya.

"Aggh!" spontan Caroline berteriak.

"Nyonya!"

"Lucy, wanita itu.... Dia, dia tidak bisa aku anggap remeh Lucy. Gundik itu..... Dia, tidak bisa aku remehkan. Dia tidak seperti gundik-gundik lainnya. Dia....."

"Maksud nyonya?" tanya Lucy penasaran.

"Wanita itu, dia mengambil cambuk dari tanganku dan membuat ku terjengkang. Dia melayangkan cambuk padaku. Dia....."

"Apa nyonya? Dia mengangkat cambuk dan mencambuk nyonya?"

"Iya! Iya Lucy! Iya! itu benar!"

"Benar!"

"Kalau begitu, dia pasti meninggalkan jejak di tubuh nyonya. Itu bisa jadi bukti nyonya, kita bisa laporkan pada maneer." jelas Lucy.

"Iya, kau benar. Tapi ....."

"Tapi apa nyonya?"

"Tidak ada bekas di tubuh ku." Ucap Caroline melihat tubuhnya.

"Kalau begitu ......"

"Frans?" Caroline dikejutkan dengan kehadiran suaminya yang datang tiba-tiba.

"Lucy, tinggalkan kami!"

"Kau sudah kembali? Aku baru saja bangun,. Arum ... Dia....."

"Kau mencambuknya, apa itu benar?" Sela Frans cepat membuat Caroline diam.

Bersambung......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.

1
nacho hong
Okkk
dewi roisah
lanjut...
Lyvia
laras laras km salah musuh 😀
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
Arum di lawan, kayak nya Laras mau cari mati
Nana Colen
crazy up doooong thooooor 😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍👍👍👍👍👍👍👍👍❤❤❤❤❤❤❤
Tinta Emas: 🥰🥰🥰🥰🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Nana Colen
waw munculah saingan frans 😂😂😂
Nana Colen
arum memang cerdik 👍👍👍
Lyvia
gila nyi arum nekat juga 😃
Maria Hedwig Roning
berani uga Arum..
Nana Colen
crazy up dongggg thooooor❤❤❤🥰🥰🥰🥰
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Lyvia
yg ada besok frans ngajak nyi arum bukan km jamu nyonya menner 😄
Nana Colen
bagus menghadapi orang licik harus dengan cara licik 😁😁😁😁
aku
wkwkwkwkkw ngakak ini sebutannya apa, senjata makan tuan, apa nih 🤣 malah jd gila si nyonya /Facepalm/
aku
wuihh perjuangan arum keren!! 👍
aku
penasaran bgmn si arum ngatasi 3 bajing itu ya 🤔
aku
berasa kyk oven tuh rmh ya nyonya /Facepalm/
aku
wkwkwkwk kejengkang lucynjing 🤣🤣
aku
waow keren
Lyvia
makin seru, semangat thor upmya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!