"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Pesta di mulai Dani dan keluarganya hadir seperti apa yang di minta oleh Miranda mereka bahkan mendapat undangan khusus oleh Miranda
Dani yang hanya pegawai kantoran biasa sedikit ragu melangkahkan kakinya di tengah orang-orang penting di sana, begitu juga dia Ciara wanita itu hanya seorang wirausahawan biasa di sebuah pasar
Keduanya tidak terbiasa dengan gemerlap mewah di sana meski begitu mereka tetap berusaha berinteraksi dengan baik, penampilan mereka sangat anggun Lily benar-benar membuat penampilan orang tuanya terlihat sangat mahal
"Ayah, Ibu.... Kalian gugup?". Tanya Lily dengan senyum hangatnya "katakan apa saja padaku, jika kalian membutuhkan sesuatu atau apapun itu"
Lily dengan keraguannya enggan meninggalkan kedua orang itu, tapi dia juga harus bergabung dengan para rekan-rekannya selain itu Roy juga sudah menunggu dirinya bersama dengan orang-orang tenar lainnya
"Pergilah sayang, jangan khawatirkan kami.. kami akan berperilaku sebaik mungkin kami tidak akan mempermalukan mu" Ujar Ciara menyemangati putrinya
Kedua orang itupun tahu seberapa berusaha nya Lily untuk menjaga perasaan mereka dan bersikap anggun untuk membanggakan pasangannya di saat yang bersamaan
Pada akhirnya Lily meninggalkan orang tuanya untuk berbaur dengan tamu lainnya untung penampilan mereka tidak mencolok mereka sama seperti tamu lainnya dengan pakaian mewah mereka
"kau sangat gugup Dani". Ujar Ciara pelan mendengar suara suaminya yang menderu
"entahlah Ciara, mereka benar-benar sangat berbeda dengan kita". Dani menatap Miranda dan kedua temannya melambai memanggil mereka dengan senang hati Dani dan Istrinya mendekat pada sekumpulan orang itu
"aku hampir tidak mengenali kalian, kalian tampak sangat berbeda sekarang....". Ujar Miranda tersenyum penuh makna
"Ya pakaian kalian juga sangat mahal, putri kalian yang membelinya?". Kini Raisa menimpali temannya Miranda, anggap remeh dengan kemampuan Lily "Atau itu pemberian calon menantu kalian?".
Suara mereka sedikit di besar-besarkan agar tamu lain di samping mereka juga dapat mendengar apa yang di katakan orang-orang itu yang secara terang-terangan sedang merendahkan Lily dan keluarganya
Kata-kata pedas itu keluar begitu saja dari mulut kedua insan itu belum lagi salah satu teman mereka Lita, sepertinya wanita itu juga sudah menyusun kata-kata pedas untuk menyakiti hati kecil mereka
Ciara memegang tangan suaminya agar tidak bertindak ceroboh yang akan berakhir merusak nama baik putri mereka
"Tentu saja ini dari putri kami, bagaimana pun Lily bekerja di perusahaan ternama di kota ini dengan posisi yang juga bagus". Ciara menyela mereka dengan sopan menunjukkan jika putri mereka itu sangat mandiri dan cerdas "pekerjaan saja anak kami tidak ingin bergantung dengan kekasihnya, apalagi hanya sebatas pakaian seperti ini"
Perkataan Ciara sontak membuat mereka kesal karena itu benar adanya, Lily tidak terbukti memakai uang kekasihnya sedikitpun,wanita itu sangat mandiri untuk kebutuhan keluarganya
Tapi Miranda yang bertekad untuk mengakhiri hubungan putranya dengan Lily tidak akan diam begitu saja, di tatapnya Lily dan Roy yang sedang berada di luar ruangan
Lily dan Roy tampak mengobrol ria dengan anak muda lainnya membuat hati Miranda semakin memanas, Lily benar-benar bisa menyesuaikan diri dengan kalangan atas tidak sedikit yang memuji penampilan Lily tadi
Walau sebagian masih menjulid karena latar belakang wanita itu hanya dari kalangan biasa, Miranda tidak ingin menerima cela sedikitpun
"sis di mana Amber? Kau tidak mengundangnya?". Tanya Miranda pada Raisa beberapa hari yang lalu mereka sudah bertemu dengan keponakan Raisa dan wanita itu sesuai dengan kriteria Miranda sama-sama dari kalangan atas membuat dia bisa memamerkan wanita itu pada teman-teman sosialitanya
"Dia akan datang sebentar lagi, tadi pagi di sibuk dengan pemotretan.... Maaf ya sis....". Ujar Raisa merasa sedikit bersalah
"Tidak apa, aku jadi merasa tidak enak dia pasti sangat sibuk kan dia sangat pekerja keras tidak seperti wanita itu, dia bisa berleha-leha kapan saja".
"Ya mungkin karena putra mu Miranda, memang apa yang mau dia kejar jika dia sudah bersama Roy gaji dari perusahaan ternama pun tidak akan berpengaruh kan". Lita melemparkan kata-kata pedasnya membuat Dani tidak tahan untuk terus diam mendengar putrinya yang selalu di sudutkan oleh orang-orang itu dan sekali lagi Ciara mencoba menenagkan pria itu hngga Dani hanya bisa menghela nafas kasar memaki Miranda dan teman-temannya dalam hati
Padahal Lily selama seminggu ini begadang untuk menyelesaikan pekerjaannya bisa-bsanya dia bilang putri ku berleha-leha, ck kenapa aku semakin tidak rela jika putri ku menkah dengan Roy sialan itu!. Kesal Dani hati sudah panas sejak tadi
Lalu seorang wanita cantik bertubuh tinggi menghampiri mereka bisa di pastikan jika itu adalah Amber wanita cantik yang bekerja sebagai model dan juga pemiliki usaha skincare terkenal belakangan ini
"Tante....". Ujar wanita itu dengan manja dia di sambut dengan baik oleh Miranda seperti seorang putri raja saja "duh maaf ya tante... Aku telat ya?"
Amber yang sangat cantik tentu saja membuat perhatian banyak orang teralihkan wanita itu benar-benar bisa membuat suasana menjadi riuh hanya dengan kehadirannya, beberapa orang bahkan berbisik mengenai wanita itu
"Siapa bilang? Kau datang tepat waktu saya..... Bagaimana pekerjaan mu? Aku tidan menganggu mu iyakan?"
"Hmm tentu saja tidak tante, tante tidak menganggu waktu ku sama sekali"
Amber sontak melirik pada dua orang tua di dekatnya dia sedikit terkejut karena orang itu tidak seperti yang Miranda katakan, penampilan Dani dan Ciara benar-benar seperti orang terpandang. Penampilan mereka bagus, memangnya apa yang tante Miranda takutkan... . Lalu mata wanita itu melihat ke arah luar ruangan bibirnya terangkat naik
Saat dia melihat Roy dengan Lily dia ingin merebut pria itu, roy adalah pengusaha tampan dan kaya sangat cocok bersanding dengannya pria itu juga bisa menjadi investor untuk perusahaan skincare yang tengah dia bangun
"Tante.... Apa boleh aku berbaur dengan Lily dan Roy?". Tanya amber pada Miranda wanita itu mengangguk dengan cepat karena hal itulah yang di inginkan oleh Miranda
"Tentu saja sayang... Pergilah, Roy pasti akan senang melihat mu kalin kan sudah kenal sebelumnya".
"Huffh". Desah Danu yang di dengar oleh Miranda wanita itu tersenyum untuk kesekian kalinya melihat orang tua Lily yang berhadapan dengan sikap angkuhnya dia percaya jika kedua orang itu tidak akan tahan dengan sikapnya lalu memutuskan untuk pergi sebentar lagi
"Ah tuan Danu sepertinya sudah lelah dengan pesta ini ya, kenapa tidak makan dessert yang sudah kemi sediakan? Kalian tahu kami menggunakan koki terbaik untuk makanan kami"
"Terimakasih Nyonya, kami akan makan sebentar lagi". Jawab Ciara, wanita itu hendak membawa suaminya pergi dari sana sekarang juga dia tahu ika Danu sangat tidak nyaman dengan suasana di sana.
Namun Miranda seolah belum selesai dengan mereka wanita itu mengambil gelas berisi wine sama seperti yang dia pegang bersama dengan teman-temannya "kalian mau kemana? Sangat tidak sopan jika meninggalkan pemilik pesta tanpa minum sedikit pun". Ujar Miranda dengan dengan dua gelas yang dia tawarkan pada Ciara dan Dani
"Terima kasih Nyonya tapi kami tidak meminum wine". Ujar Ciara namun namanya Miranda dia tidak suka di tolak dia memakasa sampai kedua orang pada akhirnya mau tidak mau menerima tawaran wanita itu
"Kita minum sedikit saja sayang". Ujar Ciara menerima dua gelas wine dari Miranda namun belum sampai wanita itu menyentuh gelas itu Miranda tiba-tiba melepaskan genggamannya menyebapkan kedua geas itu jatuh ke lantai dan pecah begitu saja
"Ciara!". Dani panik dia lantas memeriksa istrinya untungnya tidak ada yang terluka di sana, lalu dia menatap Miranda dan teman-temannya yang tersenyum simpul
Bersamaan dengan itu para tamu undangan lain juga menatap mereka dengan rendah menyalahkan perilaku mereka yang tidak elegan di pesta orang lain
"Huh Nyonya Ciara.... Jika kau tidak ingin munum kau bisa menolaknya dengan tegaskan, kenapa harus menjatuhkan winw yang sangat mahal ini?". Miranda berbicara dengan nada yang sangat rendah membuat orang lain berpikir jika wanita itu mendapat masalah karena dua orang di depannya
"Ck istri ku tidak menjatuhkannya!". Suara Dani menggelegar di ruangan itu, semakin menambah perhatian sinis dari orang-orang sekitar
"Sayang sudahlah, ayo kita bereskan masalah ini... Lalu pergi... Ingat putri kita". Ujar Ciara mengusap lengan suaminya menyuruh pria itu untuk kembali tenang
"Tolong bersihkan lantainya Tuan dan Nyonya, kalian yang membuat kesalahan ini". Ujar Miranda, dua orang pelayan sudah membawa pel kepada mereka menyuruh mereka benar-benar membersihkan pekerjaan mereka sendiri
Ciara tanpa segan mengambil pelan itu mengumpulkan beling yang berserakan terlebih dahulu begitupun juga dengan Dani dia tidak ingin berdebat dan bergegas membantu Istrinya
Kepolosan mereka ternyata menjadi perhatian yang menyedihkan dan terkesan rendah di antara kalangan atas itu, tidak ada sejarahnya seorang tamu menjadi pembantu di sebuah pesta meski mereka melakukan kesalahan
Sepasang suami istri itu kini terlihat seperti pelayan membersihkan lantai pesta tanpa tahu jika mereka menjadi bahan obrolan yang menyedihkan
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua