NovelToon NovelToon
Fix You Heal Me

Fix You Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika
Popularitas:24.1k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Ditipu tidak membuat kadar cintanya berkurang malah semakin bertambah, apalagi setelah tau kejadian yang sebenarnya semakin menggunung rasa cintanya untuk Nathan, satu-satunya lelaki yang pernah memilikinya secara utuh.
‎Berharap cintanya terbalas? mengangankan saja Joana Sharoon tidak pernah, walaupun telah hadir buah cinta.. yang merupakan kelemahan mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

◉ 2

Sementara itu di kota Bern, nampak Mobil mewah berlogo kuda berhenti di depan lobi. Seorang pria paruh baya menuruni anak tangga, lalu membukakan pintu mobil tersebut. "Selamat pagi, Tuan." Gabriel menyambut baik atasannya.

Sosok yang disapanya hanya mengangguk, dengan ekspresi datar. Dia adalah Nathan Klemens, pria tampan dengan sepasang mata berwarna biru itu sangat terlihat mempesona. Rambutnya berwarna coklat, garis rahangnya tegas serta tubuh atletisnya sanggup membuat kaum hawa terpesona padanya.

Nathan, CEO sekaligus pemilik NK Group yang memiliki IQ tertinggi. Ia sosok pekerja keras. Berkat ketekunannya, ia telah berhasil membuat perusahaannya berkembang dengan pesat sehingga menjadi perusahaan furnitur terbesar di Swiss.

So, sudah bisa terbayangkan bukan, setajir apa seorang Nathan Klemens.

Nathan segera turun dari mobilnya. Dengan gagah, Ia memasuki gedung pencakar langit miliknya.

Seluruh karyawan yang berada di sekitar lobi, menunduk saat berpapasan dengannya. Tak sedikit karyawan berjenis wanita mencuri kesempatan untuk melihat ke arahnya. Menatap dengan tatapan kagum kepada pria blasteran Swiss-Spanyol itu secara terang-terangan.

Bukannya tidak mengetahui jika Ia menjadi pusat perhatian, namun Nathan bukan type pria yang memanfaatkan ketampanannya untuk tebar pesona. Pria workaholic itu selalu menunjukkan sikap dinginnya. Terlihat sekali jika pria itu membatasi diri dengan membangun dinding yang sangat tinggi.

"Bagaimana perkembangan penjualan bulan lalu?" Tanya Nathan kepada Gabriel ketika mereka masuk ke dalam lift pribadi, yang hanya bisa di naiki olehnya, dan juga kaki tangannya, Gabriel.

"Sesuai dengan target anda, Tuan. Kenaikan mencapai 25% dari bulan sebelumnya. Bahkan, Tuan Alexius berencana memesan furnitur untuk hotel yang baru di bangunnya."

Mendengar itu, tidak cukup membuat seorang Nathan merasa puas. Nathan ingin meningkatkan kualitas lagi produk furnitur miliknya. Baru-baru ini, Nathan bekerjasama dengan pengusaha kayu di Indonesia. Rencananya, ia akan mengimport bahan baku untuk furnitur yang terbuat dari kayu jati grade A dari Indonesia yang memiliki kualitas tertinggi.

"Setelah pertemuan nanti, kau hubungi Tuan Ardi. Katakan padanya, awal bulan depan aku akan mengunjunginya."

"Baik, Tuan." Patuh Gabriel.

Pintu lift terbuka di lantai 12, kedua pria yang terpaut 10 tahun itu keluar menuju aula, untuk melakukan pertemuan dengan beberapa tim divisi.

"Oh ya, Tuan."

"Ada apa Gabriel?"

"Nona Joana sudah dalam perjalanan menuju Bern, dan saya juga sudah menyampaikan pesan anda, meminta Nona Joana untuk datang ke kantor besok pagi." Terangnya.

Nathan mengangguk, "apa kau sudah mencarikan tempat tinggal untuknya?"

"Sudah, Tuan."

"Kerja yang bagus," Nathan tak segan melayangkan pujian kepada orang kepercayaan itu yang sudah bekerja dengannya selama 9 tahun.

Sebelum memasuki ruang rapat, Nathan merapikan lagi penampilannya. Ia mengenakan setelan jas hitam, sepatu kulit mengkilap, serta jam Rolex yang melingkar di pergelangan tangannya ikut serta dalam menambah aura mahal dari sang direktur utama.

Saat Nathan memasuki ruang rapat, direktur dari berbagai divisi berdiri menundukkan kepala memberi hormat. Nathan melanjutkan langkah, pria itu duduk di kursinya. Sedangkan Gabriel berdiri tidak jauh dari Nathan.

Rapat pun dimulai. Victor dari ketua tim desain menjelaskan detail furnitur yang akan diproduksi dengan menggunakan kayu jati. Nathan memperhatikan desain klasik yang dibuat Victor. Kali ini, furnitur yang didesain memiliki detail ukiran yang sangat indah. Sesuai dengan harapan Nathan.

"Luar biasa. Aku tidak meragukan kemampuanmu Victor. Awal bulan depan, kau ikutlah denganku ke Indonesia. Kita akan menemui Tuan Ardi."

"Baik, Tuan Nathan."

Rapat yang memakan waktu dua jam itu akhirnya selesai. Nathan menempati ruang kerjanya, dan memeriksa berkas yang berada di atas meja. Dering ponsel membuat konsentrasi Nathan teralihkan. Nathan mengeluarkan ponsel dari saku jas, ia menghela napas panjang, ketika melihat siapa yang menghubunginya. "Menganggu saja, " dan Nathan memilih mengabaikan panggilan itu.

.

.

.

Kaki jenjang berbalut sepatu kets berwarna putih itu nampak melangkah cepat keluar dari kereta yang di ditumpanginya. Sambil menarik koper menuju pintu keluar, Joana mengedarkan pandangannya. Ia melihat orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya.

"Akhirnya sampai juga." Batinnya.

Merasakan getaran dari dalam tasnya, Joana mengeluarkan benda pipih itu dan menerima panggilan. Kenz yang menghubunginya.

"Halo, Tuan Kenz," sapa Joana.

"Maafkan saya, Nona. Saya terjebak macet karena ada kecelakaan. Apa Nona tidak masalah, jika menunggu?"

"No problem, Tuan. Aku akan menunggu di lobi." Jawab Joana.

Begitu panggilan berakhir, Joana masuk ke cafe yang berada di stasiun. Kebetulan hari sudah menjelang siang. Joana memesan ayam tepung, dan kentang goreng untuk di makannya nanti ketika ia sampai di apartemen. Tak lupa, ia juga membelikannya untuk Kenz.

Butuh 10 menit menunggu, hingga akhirnya pesanannya selesai. Joana menepati kursi yang berada di lobi. Sambil menunggu Kenz, ia memainkan ponsel, memberi kabar kepada Ibunya, jika ia sudah sampai.

"Nona Joana."

Suara bariton itu membuat Joana mengalihkan tatapannya pada sosok pria berjas yang berada di depannya. Pria berkacamata itu tersenyum, sambil mengulurkan tangannya.

Joana ikut tersenyum membalas senyuman pria itu. "Tuan Kenz? " tanya Joana. Kenz mengangguk. Joana mengulurkan tangannya juga, membalas uluran tangan pria itu.

"Maaf telah membuat Anda menunggu lama." Kata Kenz merasa tidak enak hati karena membuat Joana menunggu.

"Tidak masalah, Tuan Kenz." Joana lantas berdiri. Ia hendak meraih kopernya, namun pergerakannya kalah cepat. Kenz lebih dulu meraih koper Joana.

"Saya yang akan membawa koper anda, Nona. Ayo ikuti saya."

Setelah menempuh perjalanan selama satu jam, mereka sampai di sebuah apartemen. Kenz memberikan kartu akses apartemen kepada Joana.

"Terimakasih, Tuan Kenz."

Kenz hanya mengangguk. "Besok pagi, saya akan datang menjemput anda, Nona. Jika anda membutuhkan sesuatu, anda bisa menghubungi saya."

"Baiklah, Tuan"

"Kalau begitu saya permisi, Nona. Selamat siang."

"Selamat siang, Tuan Kenz." Balas Joana

Usai kepergian Kenz, Joana membuka pintu apartemennya, lampu unit otomatis menyala. Joana tidak langsung masuk, ia berdiri di ambang pintu terkesima dengan interior ruangan apartemennya. Ada lampu led ring kristal yang menggantung di langit-langit. Sofa panjang beserta furnitur dengan warna senada dengan dinding. Lalu, lantai mengkilat yang dipijaknya berbahan marmer dengan kualitas terbaik. Bahkan apartemen tersebut dilengkapi dengan berbagai barang elektronik.

"Bukankah ini terlihat sangat berlebihan?" Batinnya. "Pasti harga sewanya sangat mahal. Aku harus mencari apartemen lain, untuk menghemat pengeluaran-ku."

Joana mengayunkan kakinya menuju dapur. Diletakkannya paper bag berisi box makanan di atas meja bar. "Wow, dapurnya sangat luas bahkan luasnya melebihi kamarku."

Setelah melihat keseluruhan dapur, Joana mencuci tangan sebelum ia menyantap makan siangnya. Sambil menikmati makan siang, ia memikirkan apa yang harus dilakukannya hari ini, karena besok ia sudah mulai bekerja.

Hari berlalu sangat cepat. Saat malam tiba, Joana membuka matanya. "Astaga aku ketiduran." Joana menggeliat di bawah selimutnya. Dilihatnya jam dinding menunjukkan pukul 7 malam. Gadis itu segera bangun, dan membersihkan diri.

Beberapa saat kemudian, Joana keluar dari apartemennya. Dengan berjalan kaki, ia menuju cafe yang direkomendasikan Kenz yang lokasinya tidak jauh dari apartemen.

Hanya melewati beberapa bangunan, Joana pun akhirnya sampai di cafe yang nampak ramai. "Ck.. kenapa ramai sekali."

1
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️🍻
eeehhhhh 😆
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
sabar Nathan biarkan Joana mandi dulu biar rileks
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
kalau gugup mesti mules perut ya jo
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
siap gak siap harus siap aduhh gimana sih bingung
🍭ͪ ͩLimas
aku juga
ehh
joana yaa ... bukan aku /Facepalm/
🍭ͪ ͩLimas
yaahh ... nathan keburu datang, jo
dia bisa melihat kamu hanya pkaai handuk
tapi
gpp jo.... kan biar gampang ehemnya/Facepalm/
🍭ͪ ͩLimas
reader udah siap belum nih🤭
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
iya aku sudah siap lahir batin🤭
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
awas susah lepas nya🚶‍♀️
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
ehmmm mau langsung buka segel kah bang😅
🍁 ¢ᖱ'D⃤ ̐Nuyy ☕🏠⃟🌹
Widih langsung tancap gas aja nih,tanpa babibu lanjuttt
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
guling mana guling nih ....
beb pulang beb...🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
nah kan langsung digrep... daritadi udah nahan sekarang tambah gak tahan liat Jo yg begini 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
gak perlu pake pakaian percuma nanti juga pada lepas, memudahkan Nathan bekerja juga 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
klo berbalik tambah gak amanlah tuh liat pemandangannya 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
deg deg deg bikin jantung tambah gak aman 😅
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
bakal tambah gak aman jantung dan matamu Nat 🤭
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
Nathan udah gak sabar Jo makanya gak mau melepaskan 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
yg ada ritual bersih2nya jadi lama karena banyak plusnya 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
kudu siap dong apalagi tempatnya udah romantis gini sayang kan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!