Di usia yang sudah cukup matang, nyatanya ArXy Rahardian Wijaya belum juga mau menikah. Ia masih begitu nyaman dengan kesendiriannya meski julukan Si bujang lapuk melekat padanya.
Hingga kedua orangtuanya pun terpaksa menjodohkan Putra sulung mereka itu dengan gadis manis bernama Starla.
Starla adalah anak Piatu yang dibesarkan hanya oleh ayahnya saja yang seorang pemabuk juga penjudi. Demi menebus pria itu di dalam penjara ia menerima tawaran menikah dengan Pewaris Rahardian Group.
Pernikahan yang hanya diatas kertas itupun akhirnya berujung dengan perceraian.
Mereka berpisah dan sibuk dengan kehidupan masing-masing hingga takdir justru membawa keduanya kembali bertemu.
Rasa yang berbeda pun ArXy rasakan pada Mantan Istrinya tersebut.
Akankah cintanya diterima kembali?
Usaha apa yang akan di lakukan ArXy demi kembalinya Si masalalu?
Yuk, kepoin kisah cucu anak bawang yang tak seindah keturunan Buaya 🤣🤣
Like komen dan Subscribe ya, Sayang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal mula
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Jadi ini anaknya?" tanya Gala pada Asisten pribadinya.
"Iya, Tuan."
Gala memperhatikan dari ujung rambut hingga kaki seorang gadis 17 tahun yang kini berdiri tepat di depannya. Ia sedikit terlihat berantakan, rambut yang di ikat asal, mata sembab usai menangis dan pakaian yang biasa tanpa tas atau dompet.
"Ayahmu yang sedang mabuk sudah menabrakkan mobil saya hingga saya dan asisten saya nyaris celaka. Dia sekarang ada di penjara, saya kira kamu sudah tahu akan hal itu," ucap Gala memberitahukan alasan kenapa orangtua gadis tersebut mendekam di hotel prodeo.
"Maafkan bapak saya, Tuan. Jika anda berbesar hati tolong keluarkan dia. Sesalah apapun beliau, hanya beliau yang saya punya di dunia ini," mohonnya dengan derai air mata.
Gala melirik kearah asistennya yang paham meski Tuan besarnya itu tak bertanya langsung.
"Pak Syarif seorang Duda yang di tinggal istrinya meninggal 15 tahun lalu, Tuan." jelas Asisten Gala.
Gala hanya mengangguk paham, matanya kembali fokus pada gadis manis yang ia tak tahu siapa namanya itu.
"Kalian tinggal berdua?" tanya Gala.
"Iya, Tuan. Saya dan bapak tinggal di kontrak dekat rel kereta," Jawabnya masih terisak pelan.
"Ayahmu akan bebas jika saya mencabut laporan di kantor polisi, apa kamu ingin saya melakukan hal itu?"
"Tentu, Tuan. Saya mohon," ia sampai berlutut di lantai dengan kedua tangan menangkup meminta belas kasih Tuan Rahardian Wijaya.
"Apa ada imbalannya untuk saya, rasanya percuma sekali membebaskan begitu saja seorang penjudi, pemabuk dan pencuri sepertinya," ujar Gala yang mulai bernegosiasi.
"Imbalan? saya tak punya apapun, Tuan. Tempat tinggal pun saya masih mengontrak," jawabnya bingung harus memberi imbalan apa sebagai ganti ayahnya.
"Dirimu, bagaimana?" tawar Gala sambil tersenyum.
"Aku? Ma---maksud Tuan apa?"
"Menikahlah dengan putra Saya, maka saya akan membebaskan ayahmu dan memberi ia pekerjaan yang layak."
"Menikah?"
Gala pun langsung mengangguk, entah kenapa ia justru suka dengan gadis itu. Cintanya bagai tulus sebagai anak pada ayahnya yang jelas jelas mungkin tak baik bagi seluruh penghuni dunia. Tapi ia rela memohon sampai berlutut agar pria itu di bebaskan.
"Iya, Bagaimana?"
"Tuan pasti bercanda, ini tak mungkin."
"Apapun bisa terjadi selagi kamu setuju, saya akan jamin hidupmu dan ayahmu. Kesempatan ini tak akan datang dua kali, Asisten saya pasti sudah memberitahu mu akan berapa lama Ayahmu itu mendekam di penjara nantinya," jelas Gala yang mulai menakut nakuti gadis tersebut yang terlihat panik dan bingung.
"Tapi, Tuan. Pernikahan bukan main main," balasnya sedikit protes, meski ia masih muda, tapi bukan berarti ia tak paham akan makna sebuah pernikahan.
"Saya tahu, dan saya tak memintamu mempermainkan nya kan? saya memintamu menikah dengan anak saya, lalu salahnya dimana?"
Gadis itu terdiam, begitu banyak tanya yang kini berputar di otaknya tapi yang paling penting tentu hanya ayahnya saja. Bagaimana pun juga, ia harus bisa mengeluarkan pria paruh baya yang memiliki riwayat penyakit Asma tersebut.
"Tuan tak bohong, benarkah akan membebaskan Ayah?" tanyanya memastikan karena ini keputusan yang begitu berat untuknya yang baru sebulan lalu lulus sekolag menengah atas.
"Apa ada tampang main main diwajah saya?" Gala balik bertanya.
Gadis itu menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia memang tak pantas curiga pada pria kaya raya di depannya kini.
"Baiklah, Tuan, saya bersedia menikah dengan putra anda asal anda memenuhi janji Tuan barusan."
"Ok, deal. Siapa namamu?"
.
.
.
Starla..
.