NovelToon NovelToon
Ujug-ujug Punya Tiga Suami

Ujug-ujug Punya Tiga Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Nikahmuda / Satu wanita banyak pria / Harem / Mengubah Takdir
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Mega Biru

Duit tinggal ceban, aku ditawarin kerja di Guangzhou, China. Dengan tololnya, aku menyetujuinya.

Kupikir kerjaan itu bisa bikin aku keluar dari keruwetan, bahkan bisa bikin aku glow up cuma kena anginnya doang. Tapi ternyata aku gak dibawa ke Guangzhou. Aku malah dibawa ke Tibet untuk dinikahkan dengan 3 laki-laki sekaligus sesuai tradisi di sana.

Iya.
3 cowok itu satu keluarga. Mereka kakak-adik. Dan yang paling ngeselin, mereka ganteng semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mega Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

“Maaf ya, kami cuma butuh orang berpengalaman.”

Sudah puluhan kali kata itu kudengar dari HRD di setiap tempat kerja yang kudatangi. Tapi hasilnya, ditolak lagi, ditolak lagi.

Gimana mau dapet kerjaan dengan persyaratan pengalaman, coba? Lawong aku baru lulus SMA. Dapet pengalaman dari mana?

Akhirnya aku keluar dari minimarket yang bikin gedeg itu. Napas keluar kayak balon bocor, panas, gerah, lapar, dan yang paling nyesek, duitku tinggal dua lembar goceng. Iya, Goceng tambah goceng jadi ceban. Padahal aku pingin makan mie gacoan.

Masa iya aku harus jadi LC?

Ah, gak sudi.

Sudah seminggu aku begini. Satu Minggu ini juga jadi momen yang paling hancur dalam hidupku. Gimana enggak, orang tuaku baru meninggal tujuh hari yang lalu.

Iya, baru tujuh hari. Mereka meninggal karena kecelakaan yang paling konyol sedunia. Motor mereka ditabrak kereta gara-gara nerobos palang pintu yang belum naik sempurna.

Haha!

Orang bilang orang tuaku tol ol karena nerobos palang. Tapi sepertinya mereka benar. Ada juga yang bilang, ini takdir. Tapi bagiku, Tuhan gak adil.

“Aku ini perannya apa, ya? Kenapa aku bisa di dunia?”

Aku udah gak punya siapa-siapa, saudara gak punya, bahkan rumah pun gak ada. Aku cuma tinggal di rumah kontrakan. Satu-satunya motor yang jadi barang berharga pun udah jadi besi rongsokan.

“Hidup, plis kerja sama dikit sama dong.”

Aku jalan pelan menuju pulang. Mau naik angkot pun sayang uang. Tapi tiba-tiba HP-ku bunyi, satu notifikasi masuk dari Facebook Messenger.

“Siapa, nih? Kayak kenal?”

Aku melihat foto profil wanita yang gak asing. Pas kubuka, alisku sedikit mengernyit.

"Kak Deti? Ini kan kakak kelas waktu SD."

[Cica, kamu butuh kerjaan gak?] isi pesannya.

Bulu kuduk langsung merinding. Ini kah pertolongan Tuhan?

[Hai, Kak. Masih ingat aku, kah?] Send.

[Masih dong. Kita kan dulu satu kampung. Tapi kamu malah pindah ke kota. Gimana kabarmu sekarang? Butuh kerjaan?] Balasnya.

Dengan semangat aku membalas pesannya. [Butuh banget, Kak. Kebetulan aku lagi cari loker tapi ditolak mulu. Memangnya di Kakak ada loker?]

[Ada.]

[Mau banget, Kak. Kerja di mana?]

[Di Guangzhou.]

“Guangzhou?” Aku sangat asing mendengar nama itu.

[Di mana itu, Kak? Kerja apa?] Send.

[Di China. Jadi caregiver. Jadi kerjaanmu cuma ngurus lansia.]

[Buset. China? Jauh amat, Kak.] Send.

[Iya, kebetulan aku kerja di China juga. Jadi sepupunya majikanku lagi cari caregiver. Tapi gak mau ribet dan pinginnya orang Indonesia kayak aku. So, dia minta tolong aku buat cari orang yang pas.]

[Tapi kenapa Kakak nawarin aku? Bukan apa-apa, maksudku, tiba-tiba banget gitu. Memangnya Kakak gak punya sodara yang bisa diajak? Biasanya kan ordal cuma ngajak sodaranya.] Send.

[Aku gak punya sodara perempuan yang masih muda, Ca. Aku nawarin kamu juga karena gak sengaja lihat update-an status kamu yang lagi cari kerja. Lagipula dulu kita Deket banget kan sampe sering mandi di kali? Aku cuma mau bantu kamu aja, berhubung kamu lagi butuh. Masalah biaya keberangkatan, majikan baru kamu bakal urus semuanya.]

Aku berpikir sejenak untuk menimbang. Ini kesempatan emas, kan?

[Gimana? Gajinya gede loh, Ca.] Balasnya.

[Oke deh, Kak. Aku mau banget.] Send.

Aku menatap langit dengan senyuman. “Puji Sang Hyang Widhi, akhirnya aku dapet kerjaan, yes!”

**

**

Akhirnya hari yang kutunggu tiba. Sumpah, aku masih gak percaya bisa duduk di pesawat terbang. Dari tadi aku cuma bengong sambil mandang jendela, kayak anak kecil yang baru ketemu wahana dunia. Dan ini baru pertama kalinya aku naik pesawat, mana langsung ke China pula.

Hihi.

Gimana gak senang?

China, cuy.

C-H-I-N-A.

Negara yang dari dulu cuma bisa kulihat lewat dracin.

Aku ngaca dari kamera selfie HP, terus nyengir. Bentar lagi pasti glowing. Bahkan aku udah gak sabar pingin bikin tren, "Setelah kena angin China, jadi glow up.”

“Ya ampun, mimpi apa aku bakal ke China?”

Hatiku benar-benar bahagia. Meskipun sebelum berangkat, suasana kampungku heboh banget kayak aku mau nikah sama presiden negara tetangga. Tapi salah satu dari mereka ada yang mewanti-wanti juga.

Mereka bilang, “Cica, yakin mau pergi? Hati-hati loh, sekarang banyak penipuan.”

“Iya, memangnya kamu gak takut dibawa ke Kamboja?”

“Nanti ginjal kamu diambil, loh!”

Aku cuma senyum dengerin omongan mereka. Aku tahu, mereka cuma khawatir sama aku. Tapi dalam hati, aku yakin gak akan ketipu. Tujuanku kan China, bukan Kamboja. Lagipula Kak Deti besti aku banget dari dulu. Mana mungkin dia nipu aku.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!