NovelToon NovelToon
Melintasi Waktu Dengan Sistem Gosip

Melintasi Waktu Dengan Sistem Gosip

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Transmigrasi / Gadis nakal
Popularitas:19.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Jiao Lizhi, 25 tahun, seorang agen profesional di abad ke-21, tewas tragis saat menjalankan misi rahasia. Yatim piatu sejak kecil, hidupnya dihabiskan untuk bekerja tanpa pernah merasakan kebahagiaan.

Namun tak disangka, ia terbangun di dunia asing Dinasti Lanyue, sebagai putri Perdana Menteri yang kaya raya namun dianggap “tidak waras.” Bersama sebuah sistem gosip aneh yang menjanjikan hadiah. Lizhi justru ingin hidup santai dan bermalas-malasan.

Sayangnya, suara hatinya bersama sistem, dapat didengar semua orang! Dari keluhan kecil hingga komentar polosnya, semua menjadi kebenaran istana. Tanpa sadar, gadis yang hanya ingin makan melon dan tidur siang itu berubah menjadi pejabat istana paling berpengaruh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jiao Lizhi

Pagi itu, matahari belum naik tinggi ketika alarm ponsel berbunyi nyaring. “Ulangi bersama aku : uang tidak akan datang kalau kamu terus tidur. Ayo bangun dasar manusia malas!”

Begitulah bunyi alarm ponsel nya yang tiap pagi berbunyi di kamar gelap nya. Sayangnya sang empunya selalu menghiraukan suara serak-serak bosok itu.

“Ugh… lima menit lagi… Oke?” gumam Jiao Lizhi, menggulung diri di balik selimut tebal. Rambut hitamnya berantakan, wajah cantiknya tertutup setengah bantal, tangan kanannya bergerak malas menekan tombol snooze. Tapi alarm tak menyerah. Lima kali snooze, lima kali juga suara itu kembali meraung.

Akhirnya Jiao Lizhi menyerah. “Oke, oke! Aku bangun! Kau menang, benda sialan!” serunya sambil menendang selimut. Dengan langkah gontai, Jiao Lizhi menuju kamar mandi. Lantai dingin membuatnya meringis. “Uh dingin sekali hari ini. Hey, bukankah hari ini sedang libur, kenapa aku terbangun. Huft!”

Di depan cermin, Jiao Lizhi menatap bayangannya. Wajah itu cantik dan tegas, tapi lingkar mata gelap menandakan malam-malam lembur. “Agen rahasia apa ini... lebih mirip zombie kelelahan,” ucapnya pelan, mengikat rambutnya ke atas.

Ia mengambil sikat gigi dan pasta gigi, mengambil cangkir dan di isi nya dengan air. Lalu berjalan ke luar kamar menuju ke dapur.

Sembari menggosok gigi, Jiao Lizhi menyalakan televisi kecil di dapur. Suara lembut penyiar berita gosip mengalun, menyiarkan skandal artis ternama.

“Aktor papan atas Jiang Yue terlihat keluar dari hotel mewah bersama seorang wanita misterius.”

Gagang sikat gigi hampir terpeleset dari tangan Jiao Lizhi. “Ah! Aku tahu, kan! Kemarin juga sudah kelihatan tanda-tandanya. Lihat saja ekspresi Jiang Yue waktu wawancara! Pasti ada sesuatu di balik itu! Sudah ku dugem.” gumamnya dengan penuh semangat.

Setiap pagi, gosip selebriti menjadi vitamin utama bagi Jiao Lizhi. Entah artis, politisi, bahkan gosip ringan tentang selebritas luar negeri, semua diserapnya dengan gairah. “Gosip itu bukan cuma cerita,” katanya sering kali membela diri. “Gosip itu refleksi karakter manusia. Siapa tahu berguna di lapangan nanti.”

Sambil mendengarkan suara televisi, Jiao Lizhi kembali ke kamar mandi untuk melakukan aktivitas kecilnya.

Selesai mandi dan berdandan sederhana, Jiao Lizhi mengenakan hoodie abu-abu dan celana pendek santai. Ia membuka kulkas, melihat isinya kosong kecuali telur, susu, dan saus tomat. “Ya ampun, hidup macam apa ini. Agen rahasia elit, uang banyak tapi sarapan cuma telur goreng.” desahnya.

Bagaimana tidak, meskipun uang nya banyak, ia bahkan belum sempat menikmati nya, karna kesibukannya. Bahkan hari libur pun kadang ia harus tetap bekerja karna mempunyai misi darurat, hingga berbelanja pun sangat sulit ia lakukan.

Tiga menit kemudian, aroma telur dan kopi hitam memenuhi ruangan. Jiao Lizhi duduk di kursi tinggi dekat meja bar sambil membuka tablet. Layar menampilkan portal berita online, bagian hiburan, tentu saja.

“Skandal baru di kementerian keuangan? Ia terciduk kamera berpelukan dengan seorang wanita? LC?”

“Ahaha! Bahkan pejabat juga manusia, toh. Hm, ini menarik…” gumam Jiao Lizhi sambil mengunyah telur.

“Tapi serius, siapa pun yang bocorin info ini pasti hebat. Pasti wartawan itu punya koneksi dalam.”

Suara tawa kecil keluar dari bibirnya, tapi hanya berlangsung sebentar sebelum ponselnya bergetar dengan nada dering berbeda, suara khusus dari atasannya. Wajah Jiao Lizhi langsung berubah. Alis nya kini seperti pedang, dna mengkerut hingga kedua alis nya menyatu. Tangan yang tadinya santai kini terangkat cepat, menekan tombol jawab.

“Hallo, Komandan,” ucap Jiao Lizhi datar.

Suara di ujung telepon terdengar rendah dan tegas. “Agen 27, ada misi darurat.”

Agen 27 merupakan nama untuk Jiao Lizhi bekerja sebagai agen profesional.

“Artefak kuno dari museum nasional dicuri semalam. Kami menduga pelakunya adalah sindikat internasional yang beroperasi di Asia Timur. Kau tahu apa artinya.”

“Sektor bayangan?”

“Benar. Kami butuhmu segera. Lokasi dan data dikirim ke sistemmu. Waktu persiapan: dua jam.”

Jiao Lizhi berdiri dari kursi, ekspresinya benar-benar berubah. Wajah yang tadi malas dan ceria kini dingin dan penuh fokus. Suaranya tenang, tapi tajam seperti bilah pisau.

“Perintah diterima. Aku berangkat dalam waktu satu jam.”

Begitu panggilan berakhir, suasana ruangan seolah berubah total. Televisi masih menayangkan gosip, tapi Jiao Lizhi sudah tak memperhatikan lagi. Ia berjalan ke kamar, membuka lemari tersembunyi di balik rak buku. Sebuah sistem keamanan retina memindai matanya, lalu rak itu terbuka perlahan.

Di dalamnya terdapat perlengkapan misi: pakaian serba hitam, sarung tangan, pistol kecil, dan beberapa alat elektronik berteknologi tinggi. Di dinding terdapat deretan foto, peta dunia, beberapa kulit manusia, rambut untuk penyamaran dan catatan tentang sindikat yang pernah ia hadapi.

Jiao Lizhi menghela napas pelan, mengenakan sarung tangan. “Artefak kuno, ya… benda semacam itu selalu membawa masalah.”

Tapi sebelum sepenuhnya bersiap, ponselnya berbunyi lagi. Nama di layar, Lin You, teman dekat sekaligus rekan satu tim, sayangnya ia mendapatkan misi lain.

“Lizhi! Aku dengar kau dapat misi baru. Tolong hati-hati, ya. Katanya yang terlibat bukan cuma pencuri biasa.”

“Aku selalu hati-hati,” jawab Jiao Lizhi, memasukkan pistol kecil ke sarung paha.

“Kau tahu maksudku.”

“Lin You, ini tugasku. Aku bisa tangani.”

“Aku tahu. Tapi... hanya ingin bilang, jangan mati, oke?”

Hening sejenak. Mata Jiao Lizhi memantulkan cahaya dingin dari lampu kamar. “Tenang saja. Aku belum sempat menikmati hidup.” katanya, tersenyum samar.

Lin You tertawa kecil. “Baiklah.”

Panggilan terputus.

Dalam diam, Jiao Lizhi memeriksa perlengkapan, menaruh pisau kecil di sepatu bot, dan menatap dirinya di cermin. Rambut panjang yang tadi berantakan kini diikat ketat ke belakang. Make-up sederhana dihapus, digantikan oleh garis tegas dan dingin di wajah dengan mata tajam dan aura mematikan.

Namun sebelum keluar, pandangan Jiao Lizhi terhenti pada layar televisi yang masih menyala. Penyiar berita tengah membaca laporan tentang kebakaran misterius di distrik utara, lokasi yang kebetulan sama dengan tempat artefak itu terakhir terdeteksi.

“Kebetulan sekali!”

Ia mematikan televisi, memasukkan earcom ke telinga, lalu melangkah keluar apartemen. Begitu pintu tertutup, suasana di luar berubah. Dunia modern terasa begitu bising, tapi Jiao Lizhi menapakinya dengan langkah pasti.

Jiao Lizhi berjalan melangkah hingga berhenti di depan lift. Jemarinya menekan tombol turun, dan denting lembut terdengar tak lama kemudian. Pintu logam terbuka, memperlihatkan ruang kecil dengan pencahayaan lembut warna biru dingin.

Setelah Jiao Lizhi masuk, ia menekan tombol tutup. Tapi ia tidak menekan tombol lantai berapa ia akan turun. Sebaliknya, ia menoleh ke sisi berlawanan, ke arah dinding polos. Di sana, ada celah samar yang nyaris tak terlihat oleh mata biasa.

Jiao Lizhi merogoh saku, mengeluarkan kartu hitam berlapis chip perak, dan menempelkannya ke bagian dinding itu.

Bip.

Nada singkat terdengar.

Sekejap kemudian, dinding itu perlahan bergeser, menampakkan pintu logam lain yang lebih tebal dengan simbol “Λ-09” terpampang samar di atasnya.

Tanpa ragu, Jiao Lizhi melangkah masuk. Begitu tubuhnya sepenuhnya masuk ke ruang lift rahasia itu, pintu menutup rapat di belakangnya. Suara mekanik halus terdengar, disusul getaran lembut ketika lift bergerak turun.

Ia menyandarkan punggung pada dinding logam dingin, memejamkan mata sebentar.

“Harusnya hari ini aku tidur seharian, huft bekerja lagi.. Bekerja lagi!” keluhnya dalam hati.

1
Anonymous
kok cuma satu thoorr😭
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
di tunggu up nya kak
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ada ada tingkah absurd nya, menggemparkan dunia kerajaan 🤣
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
Nah loh, ketenangan mu ambyar sudah Lizhi 🤣
Fitri R
semangat thor upnya
Sribundanya Gifran
lanjut thor
yachan
jangan sampai menyinggu jiao lizhi deh, sekali jiao lizhi buka mulut rahasia 1 orang bisa diumbar kemana2 kan repot tuh.
Lisda Diawan
makasih ya Thor ceritanya bagus,
Ary Deny
seru dan lucu
Denismaesya
cerita yg satu nya buat penasaran aja tp kok gk di lanjutin thor
Baby Bear
ceritanya bagus semangat ka 💪💪💪💪
Baby Bear
lanjut ka💪💪💪
Fransiska Husun
keren banget thor
Fransiska Husun
/Sob//Sob//Sob/ up up lagiiii
rara1304
thor pleaseee jan lama lama up nya yaaaa,,,,,😍😍 gak sabar banget nungguin nya🤭🤭
Tiara Bella
Thor cerita yg satunya lg gk dilanjutin apa....
Maria Hedwig Roning
sangat bagus
Sribundanya Gifran
kereeeeennnn seruuuuu thorrrrr
lanjut up tiap hari thor 1 bab aja jika bisa ya lebih💪💪💪💪💪💪
Jeffie Firmansyah
putri Asli yg di buang update dong... plisss Thor🙏
Anonymous
akhirnyaaa up juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!