NovelToon NovelToon
Bukan Boneka Biasa

Bukan Boneka Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Mata Batin
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

menceritakan kisah seorang pemuda dekil yang sering di hina dan di rendahkan karena penampilannya yang tak rupawan dan sering di anggap remeh hanya karena manusia biasa.

Namun siapa sangka di balik penampilannya yang sederhana pemuda itu ternyata memiliki kekuatan tidak terkalahkan bahkan pemuda tersebut memiliki ribuan Boneka yang terbuat dari mayat tokoh tokoh kuat zaman dahulu, namun pemuda itu sendiri sama sekali tidak menyadari kelebihannya entah itu kekuatan Tidak terkalahkan miliknya maupun boneka boneka miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BANGUNAN KUNO

Malam yang gelap membawa angin dingin berhembus secara halus, di pinggiran jalan Pantura lama Terdapat sebuah toko boneka yang terlihat cukup istimewa apabila di bandingkan dengan toko toko boneka pada umumnya.

Bangunan toko boneka ini terkesan sedikit kuno di sekeliling toko ini juga terdapat pagar batu bata yang melingkari toko ini, dengan di beberapa titik tembok terdapat ujung yang membentuk seperti candi, layaknya bangunan bangunan di zaman majapahit.

Tek!

Tek!

Tek!

Terlihat seorang pria dekil berjalan dengan langkah kaki lesu mendekati bangunan kuno tersebut yang terdapat plang besar toko boneka di atasnya.

Pria dekil tersebut terlihat menyeret sebuah koper besar yang berisi baju baju, wajah pria dekil tersebut terlihat di tekuk murung menambah kesan menjengkelkan di wajahnya.

Pria dekil tersebut bernama Atmo Pambudi Susilo walaupun dia sebenarnya berharap memiliki nama Alex, Boy, atau mungkin Calvin, namun takdir berkata lain dia tetap saja di berikan nama Atmo.

Atmo terlihat berjalan sembari memasang wajah lesu bercampur kusut, dia benar benar sedang kecewa pada saat ini.

Bagaimana tidak? Setelah lulus SMK Atmo sama sekali belum mendapatkan pekerjaan, dia yang awalnya sangat berharap dengan janji wapres dan sangat antusias mencoblosnya namun siapa sangka janji tersebut hanyalah bualan belaka.

Di tambah lagi Atmo yang mau tidak mau harus meneruskan usaha milik neneknya yang sudah meninggal.

Usaha tersebut adalah menjual boneka boneka.

Atmo sebenarnya dahulu tinggal di Bandung Jawa Barat, namun karena harus meneruskan usaha ini Atmo terpaksa pindah ke tojo bobeka peninggalan neneknya yang berada di Semarang tepatnya di jalan Pantura lama.

Atmo terus berjalan sembari terus menunduk hingga akhirnya langkahnya berhenti ketika dia tiba di depan bangunan kuno yang merupakan toko boneka milik neneknya.

Atmo menggaruk kepalanya yang tidak gatal ketika melihat bangunan yang merupakan toko boneka ini sangat bersih, di atasnya tidak ada sarang laba laba bahkan di lantai tidak ada sedikit debu pun yang di lihat Atmo.

Benar benar seperti rumah baru.

Atmo memandangi bangunan di depannya dengan bingung, "kalau ngga salah toko ini di tinggal nenek 3 tahun yang lalu karena nenek sakit, masa selama tiga tahun toko ini masih bersih? Hmm.... apa ada warga sekitar yang membersihkannya ya?" Tanya Atmo sembari celingak celinguk.

Atmo mengabaikan hal tersebut dia melangkahkan kakinya menaiki tangga toko tersebut.

Setibanya di depan pintu utama Atmo mengambil kunci di sakunya dan langsung membuka pintu besar yang terbuat dari kayu jati dengan di beberapa sisi terdapat ukiran ukiran aksara jawa.

Krieeeett!!!

Bunyi pintu yang terbuka terdengar sangat nyaring.

Begitu melihat isi di dalam toko Atmo kaget bukan kepalang, matanya melebar dengan mulut melongo melihat betapa berantakannya isi di dalam toko boneka tersebut.

Boneka tercecer di mana mana dengan debu yang menumpuk di setiap boneka, sarang laba laba terlihat menempel di sudut sudut ruangan, hingga debu yang terlihat sangat menumpuk di setiap jengkal ruangan dan yang paling tidak masuk akal terlihat beberapa rak boneka yang ambruk.

Sesaat Atmo mematung Karena heran melihat isi di dalam toko boneka ini sangat berbeda dengan apa yang ada di dalam toko, Atmo kembali menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Namanya juga toko yang di tinggal selama tiga tahun, wajar saja jika seperti ini. Namun anehnya mengapa tidak ada rayap yang memakan kayu kayu rak atau mengapa besinya tidak berkarat?" Tanya Atmo sembari mengamati rak boneka di dekatnya yang masih berdiri kokoh.

Atmo kemudian memandangi setiap beberapa boneka yang terpajang di rak, Atmo langsung mengedutkan matanya ketika melihat betapa seram dan mengerikannya boneka boneka tersebut.

Ada boneka tengkorak berjubah hitam dan membawa sabit besar, ada boneka badut yang tersenyum menyeringai dan menggunakan sepeda roda satu, ada boneka vampir dengan taring yang sangat panjang dan tajam.

Yang paling membuat Atmo heran adalah ada sebuah boneka bunglon yang terlihat kurus dan tidak berisi seolah bunglon yang di awetkan.

Atmo meraih boneka bunglon tersebut kemudian mengamatinya dari dekat, "ternyata ini bukan bunglon yang di awetkan ini benar benar boneka." Ucap Atmo yang meraba raba kulit boneka tersebut yang terbuat dari kain lusuh.

"Cih!" Atmo berdecih pelan kemudian melemparkan boneka tersebut ke belakang, "boneka sampah lebih baik buang saja."

Boneka tersebut terlempar hingga keluar dari toko tersebut dan mendarat tepat di halaman toko.

Setelah melemparkan boneka tersebut Atmo terlihat merenung sembari menatap boneka boneka yang berada di sekitarnya.

Atmo terlihat memijat kepalanya dengan pusing, jika boneka boneka di sini semengerikan ini apa iya bisa laku?

Mana ada orang waras yang mau membeli boneka anak kecil yang memegang pisau? Nenek tua dengan jubah hitam dan sapu seperti mak lampir? hingga boneka wanita bergaun putih dengan mulut yang robek.

"Gimana sih nenek? Nenek ngga tahu bisnis atau gimana masa buka toko di tempat terpencil seperti ini? Mana boneka boneka yang di jualnya ngga ada yang imut!" Ucap Atmo dengan wajah jengkel.

Atmo kemudian memilih untuk berjalan menuju ke kamarnya, dia berpikir untuk memikirkan hal ini esok hari saja.

Atmo menendangi setiap boneka yang menghalangi jalannya menuju ke kamar.

Hingga Akhirnya Atmo tiba di depan pintu kamar, Atmo langsung memasuki pintu kamar itu begitu saja dan membantingya dengan keras.

Ada dua hal yang tidak di ketahui Atmo pada saat ini, ketika Atmo masuk ke dalam rumah semua boneka terlihat menyeringai dengan seringai yang sangat mengerikan.

Dan yang kedua pintu utama toko boneka tersebut lupa Atmo tutup.

Wus.....

Hembusan angin dingin terlihat memasuki bangunan toko boneka tersebut.

Terlihat di kejauhan seorang pemuda akamsi berjalan dengan wajah lesu, dia menendang batu di bawahnya dengan ekspresi jengkel, "aduh rungkad! Uang sepuluh juta habis semua di makan kakek zeus!" Ucap pemuda tersebut dengan sangat jengkel.

Pemuda tersebut bernama Bangun, Bangun merupakan seorang pemuda akamsi yang hidup sebatang kara sama seperti Atmo.

Bedanya Bangun adalah pemuda yang suka mabuk mabukan, merokok, bahkan kecanduan judi online.

Ketika Bangun sedang berjalan dia menyipitkan matanya saat melihat pintu toko boneka kuno yang sudah tiga tahun terbengkalai itu terbuka.

"Hmm..." Bangun bergumam pelan, "bukannya toko boneka itu sudah di tinggal 3 tahun yang lalu oleh Nenek Siyem? Lalu... kenapa pintunya terbuka?"

Seketika itu juga muncul rencana busuk di benak bangun, "pasti ada sesuatu yang berharga di dalam toko boneka tersebut, entah itu boneka yang masih layak untuk di jual! Atau mungkin besi besi rak yang bisa di jual! Haha... kamu memang pintar Bangun!" Ucap Bangun.

Bangun langsung berjalan mendekati toko boneka tersebut, tanpa Bangun sadari bahwa sebenarnya dia dalam bahaya yang sangat besar.

Begitu bangun tiba di halaman toko ini bangun sedikit terkejut dengan pemandangan di dalamnya yang sangat kotor sangat berbeda dengan bagian luarnya.

Bangun memilih mengabaikan hal tersebut, dia melihat sebuah besi besar di dalam toko boneka itu.

Oleh karena itu bangun langsung berjalan hendak memasuki toko, namun belum sempat satu kaki bangun melangkah mata bangun secara tidak sengaja melihat Bunglon sebesar 6 meter yang nangkring di atas toko boneka tersebut.

Gluk!

Bangun menelan ludahnya dengan ngeri ketika melihat wujud Bunglon tersebut sangat mengerikan, ukurannya yang sangat besar seperti buaya di padukan dengan tubuh yang kurus dan hanya tulang berbalut kulit membawa kesan mengerikan tersendiri bagi Bangun.

Bangun hendak berteriak ketakutan namun sebelum itu terjadi lidah bunglon tersebut melesat terlebih dahulu dan langsung menempel di tubuh Bangun kemudian bunglon tersebut melahap Bangun hidup hidup tanpa suara sedikitpun.

Setelah memakan Bangun, bunglon itu terlihat berjalan merayap menuruni genteng toko kemudian tertidur di halaman, dan berubah menjadi boneka bunglon.

Ya bunglon itu adalah jelmaan dari boneka Bunglon yang di buang oleh Atmo.

Suasana sangat hening pada saat ini.

Ngoookkk!!

Hanya terdengar suara dengkuran keras Atmo.

1
Ilham
BG up nya jangan gantung gantung lah bg
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
mantap
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
sangat kren
Arman Jaya
lanjuuutttt👍
Ilham
lanjut
Ilham
up Thor aku ketawa baca nya dari novel awal🤣🤣🤣
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
up ka thor😍
Arman Jaya
asal konsisten aja thor....
jgn nanggung lg ceritanya.../Pray//Pray//Ok//Good/
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
upnya ka thor
Y. Haryadi
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!