S1. Obsesi Suami Manjaku.
S2. Tertawan Hati.
S3. My First Love.
Riana yang berumur 17 tahun kelas 3 sma terpaksa harus menerima permintaan sang bunda untuk menikah muda. dengan erlangga laki-laki mengebalkan sekaligus rivalnya.
Erlangga yang terlihat cuek dan tidak peduli pada riana, justru menyimpan rasa cinta sangat besar hingga menjadi obsesi yang sangat gila.
mampukah riana menghadapi sikap Erlangga yang posesif dan manja itu?
dibalik pernikahan mereka ada sebuah masalah besar sedang menanti riana. mampu kah erlangga melindungi riana? atau justru sebaliknya.
kalo suka mampir yah gays😉
maaf kalo jelek soalnya karya pertama_<
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri'minyonggi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1.usil
"TANGKAP."
Teriak anissa Tanpa rasa bersalah langsung melemparkan ular mainan pada riana, yang sedang termenung ketakutan dibuatnya. Hingga gelak tawa anisa melihat sabahatnya tertipu.
"AKKHHH ANISAA SIALAN!!!!" teriak riana marah ketika sedang melamun di jaili temannya.
Seluruh wajah riana memerah menahan amarah tanpa terasa tangannya mengepal erat sehingga mengatur nafasnya yang tidak beraturan menatap tajam anissa yang langsung duduk tanpa rasa bersalah.
"hehe maaf besti gak sengaja loh aku." anissa langsung bertingkah manja.
riana meletakkan kedua tangannya di leher anissa-saat hendak mencekiknya namun mengurungkan niatnya itu karna sahabatnya itu menatap riana polos.
"ck." riana langsung mengurungkan niatnya sehingga membuat anissa bingung. " lagi ada masalah? Maaf besti aku gak sengaja loh sumpah." rengek anissa menggoyangkan tangan riana yang sedang terdiam menatap seram.
"mampus." batin anissa ketakutan melihat riana sudah mode serius begini.
*hening
"sayangku, maaf gak sengaja! Jangan diem gini dong kan aku jadi takut." cicit anissa menelan ludah menatap riana.
riana tidak menjawab namun saat matanya melirik tajam, membuktikan dka sedang menahan amarah agar tidak meledak.
Anissa yang melihat perubahan wajah riana pun langsung ciut terdiam menutup mulut, bahaya juga nanti jika di banting.
saking nakalnya anissa-sampai membuat banyak siswa takut untuk ke taman kebelakang sekolah...karna sering di jaili anissa sampai ketakutan bahkan pingsan disana.
"mampus! Mode galak gini siapa yang gak takut sih" tanpa terasa anissa menggigit kuku melihat riana berjalan pergi dalam keadaan kesal.
*BRUK
"aduh, Kalo jalan itu pakai mata!" rutuk riana kesal ada yang menyenggol dirinya, apalagi saat mode senggol bacok bagini.
"heh!" riana tersenyum menyeringai sinis melihat orang yang menabraknya.
"dimana-mana jalan itu pakai kaki, sejak kapan pakai pakai mata." jawab erlangga tersenyum tipis melihat keberanian riana.
"Udahlah lang ayo gak perlu ngurusin cewe caper." ucap digo meremehkan riana.
"gak perlu seperti itu, riana juga gak sengaja nabrak erlangga! Lagian erlangga yang nabrak duluan." kesal bobby yang sedari tadi menyaksikan semuanya.
"sial, bangsat lah malah ketemu orang gila semua." rutuk riana langsung pergi. "
FVCK BAJINGAN." saat riana berjalan sedikit cukup jauh, dia memberikan jari tengahnya dam berlalu pergi dengan buru-buru
bukan kesal mendengan umpatan riana tapi ini justru malah membuat erlangga terkekeh melihat tingkah riana yang sama menggemaskan.
"heh! Dasar perempuan gila!" teriak Kesal digo karna baru pertama kali ada seorang wanita yang tidak takut pada mereka, mana ini memberikan jari tengah sebagai provokasi.
"lo gak malu hah! adu mulut sama perempuan." sarkas bobby melangkah pergi besama erlangga.
"hah? Perasaan gak menyinggung orang gila ini." gumam aldo bersikap berani padahal tangnya bergetar hebat
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
tidak terasa waktu berlalu dengan cepat, begitu pula dengan anissa yang terus mengejar riana untuk meminta maaf.
dan terjadilah kejar-kejaran setelah keluar dari kelas, sehingga mengundang pemandangan yang menarik.
"mau pulang bareng?" panggil jaendra menatap riana melewatinya begitu saja.
"hmm? Gak perlu." tolak riana tegas.
"bener nih gak bakal nyesel?" tanya jaendra.
riana tidak menjawab tapi tangannya bergerak mengusir jaendra agar segera pergi meninggalkan.
"hmm, baik." jaendra mengangguk pergi dengan menurut.
"hai."
*BRUK.....
"RIANAAAAA KENAPA SIH TEGA BANGET MANA DIBANTING LAGI." teriak bobby kesakitan
Padahal tadi jika bobby datang tidak berjalan mengendap-enap memegang pundah dan mengagentkan riana, pasti dia tdak akan di banting kuluar dengan kencan
"RI....RIANA." geram bobby bercampur malu karna riana melah membuat tubuhnya remuk luka.
"btw lo ngikutin gue terus bocah!."
"kangen." manja bobby menggoyangkan kedua tangan riana.
"oh yah? Gimana kalo kita kencan." genit riana menggoda bobby. Dan yah namanya juga anak laki-laki di ajak duluan pasti mau.
tanpa mereka ketahui ada sepasang mata menatap menahan amarah dengan yang dilakukan riana.
"eh gak jadi deh males, pengen rebahan dikasur...bye ganteng." pamit riana langsung pergi, membuat bobby melongo di buatnya.
"ck."
"prok prok prok, hahaha seorang bobby baru pertama kali di tolak perempuan! Kasian." ledek digo yang menyaksikan semuanya sedari tadi bersama erlangga.
"berisik jomblo." ujar bobby mengejek digo yang masih sendiri sampai saat ini.
"lo, bajingan!" marah digo langsung berlari mengejar bobby.
melihat kedua temannya malah bertengkar, erlangga memutuskan pergi meninggalkan keduanya tanpa berpamitan karna saking asiknya bertengkar...
Disisi lain riana sudah sampai dirumah beru tempat tinggal dirinya yang selama ini disembunyikan dari orang lain.
Bangunan megah berdiri dihadapan riana, entah kenapa tapi membuat riana sangat tidak nyaman.
"hah! fyuuur!."
Sebelum masuk kedalam rumah riana terus mengatur nafas berulang kali, saat menatap bangunan yang dia tinggali selama 5 bulan ini
"semua akan baik-baik aja, jangan takut." lirih riana berjalan masuk kedalam rumah.
• hay jangan lupa mampir yah👋
•harap maklum kalo jelek soalnya novel pertama.
