NovelToon NovelToon
Suami Kedua Ku Over Posesif

Suami Kedua Ku Over Posesif

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:37.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei_Mei

Kata orang pernikahan cukup sekali dalam seumur hidup, tapi tidak dengan pernikahanku. Aku harus menelan kepahitan hidup saat mengetahui suami yang sangat aku cintai menghianati ku dan lebih memilih istri sirihnya.

Madu ku terlalu licik dan pintar dalam membalikan fakta, suatu malam dia memfitnah ku berakting seolah aku ingin menyakiti dia dan bayi yang dikandungnya malam itu juga tanpa ku sangka tanpa ku duga suamiku dengan tanpa perasan menjatuhkan talak 3 dan mengusirku dengan tragis.

Beberapa bulan setelah itu aku menikah lagi dengan seorang lelaki tampan dan mapan bahkan jauh segala-galanya nya dari mantan suamiku.
Suamiku yang kedua begitu dingin, egois dan arogan. Apapun yang dia inginkan harus sesuai, untuk awalan aku tidak mengerti seperti apa perasaanya padaku karna kami menikah bukan karna cinta melainkan demi kesembuhan Tante Lyra, Ibu dari suamiku yang kedua. Perjalanan cinta yang begitu panjang membuahkan hasil. Aku dan suami kedua ku bisa menemukan kebahagiaan yang utuh.


Author Akak Mei

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei_Mei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sah. (Pernikahan dengan mas Izham.)

"Sah."

"sah..." serentak para saksi menjawab dan mengucap 'Alhamdulillah'. Sepasang pengantin sudah menjadi pasangan yang halal.

Kucium punggung tangan suamiku dan dia mencium keningku.

Saat ini aku sangat bahagia akhirnya kami menjadi pasangan yang halal.

Setelah itu bergantian mencium tangan kedua Mertuaku dan juga Ibu ku. Ayahku sudah meninggal satu tahun yang lalu, kini tinggal aku dan Ibuku saja.

Selesei kami bersalaman, aku dan suamiku digiring untuk naik keatas pelaminan.

Didesa memang memiliki adat seperti ini, kami duduk di atas panggung yang sudah didekor sedemikian bagus dengan bunga-bunga dirangkai sangat indah disekitar kami. Ada juga orgen tunggal yang menghibur dengan artis berasal dari desa.

Aku dan mas Izham selalu tersenyum menyambut tamu yang memberi ucapan selamat.

Jam 9malam kami sudah turun dari pelaminan, dibantu suamiku aku turun dan kami menuju kekamar ku.

Sebelumnya kamar itu kamar ku, tapi mulai sekarang tidak lagi itu akan menjadi kamar kami berdua.

Kami berdua bergantian kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Aku menyuruh mas Izham lebih dulu karna aku harus melepas segala t*tek bengek yang ada di tubuhku.

Oh,, iya, aku sampai lupa untuk memperkenalkan diriku.

Perkenalkan, namaku Keihana Kazumi. Orang-orang biasa memanggilku dengan sebutan Kei. Seperti nama laki-laki sih, tapi tak apa karna aku pun menyukainya.

Dan perkenalkan suamiku bernama, Izham Fairuq.

Aku dan Suamiku berpacaran sudah 3 tahun.

Selesei lulus kuliah, Mas Idzam langsung melamarku dan satu bulan setelah itu kami memutuskan untuk langsung menikah.

Aku ceritakan sesuatu, sebenarnya fisikku tidak sempurna aku seorang wanita yang berjalan dengan tongkat.

Dulu sewaktu kecil aku pernah mengalami kecelakaan, dan karna kecelakaan itu satu kakiku tidak lagi berfungsi. Sebenarnya jika dioperasi masih bisa berjalan normal tetapi orang tuaku hanya seorang buruh tani yang pasti tidak sanggup untuk membiayai operasi kaki ku yang membutuhkan banyak uang.

Ya,,,jadilah teman-temanku dulu memanggilku si gadis bertongkat.

Aku sama sekali belum pernah berpacaran selain dengan mas Izham karna aku sedikit menutup diriku dari pandangan lelaki. Lebih tepatnya aku merasa minder jika berdekatan dengan laki-laki. Aku sadar diri dengan kekuranganku, sudah pasti banyak lelaki yang tidak mau melirikku.

Sampai aku duduk di bangku kelas 3 SMA

waktu itu Mas izham menungguku digerbang sekolah, dia mengajakku berkeliling desa dan berhenti disebuah gubuk yang ada ditengah sawah dan disitulah Mas Izham mengatakan bahwa dia menyukaiku. Aku benar terkejut saat itu, mendengar mas Izham menyukai ku. Aku perempuan yang tidak sempurna.

Aku sempat menolak karna aku malu dan sadar diri, Mas Izham sangat dikagumi banyak gadis-gadis didesa kami.

Dia tampan dan memiliki tubuh yang nyaris perfect.

Aku sendiri memiliki wajah yang cantik, bersih, body ku sedikit berisi. Hanya saja aku berjalan dengan tongkat, itu yang membuat orang lain memandangku remeh.

"Hei,,, kenapa malah melamun?" aku terkejut ternyata Mas Izham sudah berdiri di belakangku dengan hanya memakai handuk saja.

dig,,,dug,,.

Jantungku,,,

Begitu saja mukaku sudah memalu, melihat dada bidang milik Mas Izham.

Mas Izham memegang pundakku, aku menunduk karna malu tetapi jari telunjuk Mas Izham menyentuh daguku. Aku berganti menatap wajah suamiku.

Pipi ku sudah pasti memerah sekarang,

pelan Mas izham mendekatkan wajahnya.

'aaaa'...' aku berteriak dalam hati.

"Mas, tunggu! aku belum membersihkan tubuhku." kataku.

Mas Izham mengurungkan niat untuk mencium ku.

"Ya sudah cepetan mandi, mas tunggu ya." kata Mas Izham.

Aku mengambil tongkatku dan berjalan keluar kamar karna memang kamar mandi rumahku ada dibelakang rumah.

Rumahku tidak besar, bahkan terbilang kecil hanya berukuran 9x9 meter saja.

Rumah-rumah didesa memang rata-rata memiliki ukuran rumah seperti itu.

Berbeda dengan rumah Kepala Desa atau pegawai desa lainnya yang ukurannya sedikit lebih besar.

Selesai membersihkan diri aku langsung menyusul Mas Izham berbaring dikasurku yang... ya, lumayan empuk lah.

Aku hanya memakai baju tidur berlengan pendek dan diatas lutut.

Sedangkan Mas Izham bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek saja.

Aku berbaring disamping Mas Izham dan Mas Izham yang tadinya diposisi telentang sekarang berganti posisi miring menghadap ke arahku.

Tangan Mas Izham terangkat dan membetulkan anak rambutku, dia tersenyum manis.

"Apa kamu sudah siap dengan malam pertama kita?" mas Izham mengajukan pertanyaan itu kepada ku.

Aku merasa malu untuk menjawab pertanyaan mas Izham barusan dan hanya menganggukkan kepala memberi kode bahwa aku sudah siap.

Mas Izham mulai mendekatkan wajahnya, dan aku menutup mataku.

Tak lama, aku merasakan bibir Mas Izham menyentuhku lembut dan aku mulai menikmatinya.

Mas Izham menggigit-gigit kecil bibirku. Aku sedikit membuka mulutku dan Mas Izham mulai mengabsen rongga mulutku.

Aku mulai menikmati perlakuan itu, tangan Mas Izham yang menyentuh kedua buk*t kemb*r ku, dan juga turun kebawah.

"Ah..." aku mendesah pelan saat Mas Izham menciumi telingaku dan terus berpindah keleher.

Mas Izham sudah berganti posisi menjadi diatas ku.

Dia membuka pakaianku dan juga celana pendeknya.

Jantungku berdebar tak karuan, ini tentu pengalaman pertamaku.

Kami sudah sama-sama tidak berpakaian, mas Izham sudah siap berada diposisi nya.

Aku memejamkan mataku dengan rapat,

sesungguhnya aku sangat takut. Tubuhku tegang, membayangkan apakah sangat sakit.

"Tenang saja Kei. rileks jangan tegang seperti itu." mas Izham berbisik disamping telingaku, aku mengangguk.

"Mas, aku takut." kataku.

"Kamu nggak perlu takut sayang, mas akan melakukannya dengan pelan." mas Izham menjawab.

Mas Izham kembali mencumbui ku dan aku menjerit tertahan karna Mas Izham sudah berhasil membobol gawang ku.

Aku meneskan air mata, antara sakit dan bahagia.

Karna aku sudah memberikan yang berharga dalam tubuhku hanya untuk suamiku.

Aku berharap Mas Izham menjadi jodohku selamanya.

Satu jam kami melakukan pertempuran, sampai kami kelelahan dan tertidur.

Saat subuh aku sudah terbangun, aku melihat mas Izham masih terlelap dalam mimpi.

Aku ingin bangun dan memunguti baju tidurku yang tergelak dilantai.

"Au'..." aku merintih merasakan sakit dipangkal paha ku.

Mas Izham menggeliat dan membuka mata.

"Kenapa sayang?" mas Izham bertanya kepadaku.

"Sakit mas." jawabku.

"Maaf ya mas sudah buat kamu sakit. Nanti kalau kita sudah sering melakukan nya tidak akan sakit lagi, tapi kita bakal ketagihan." kata Mas Izham menggodaku.

"Ih, apa sih mas. Malu tau." jawabku.

"Apa sekarang mau nambah? ayo kita main satu ronde lagi." mas Izham kembali menggodaku.

"Mas, ini tuh masih sakit loh masak mau itu lagi."

"Iya, enggak! enggak! mas cuma bercanda sayang. Apa mau aku gendong kekamar mandinya."

"Nggak ah, malu. Nanti dilihat ibu sama bude-bude, malulah."

"Aku coba jalan pelan-pelan saja."

Mas Izham membantuku memakai baju, dan dia berganti yang memakai bajunya sendiri.

Dengan pelan aku turun dari ranjang dan mencoba berjalan pelan.

Aku mengintip suasana diluar, ternyata masih sepi langsung saja aku menuju kekamar mandi.

1
Dayu Dayu
😄😄😄😄😄
Alfiyya Anastasia
Buruk
inayah machmud
yg sabar aja ya Lee ngadepin bos' mu yg lagi di mabuk cinta, ,, sekarang sudah jadi bucin dan alay....🤭🤣🤣🤣🤣😂😂😂
inayah machmud
ya ampun tuan ken semua hal jadi kena pasal, ,,
sampai 2 dokter sama perawat nya ketakutan semua. .. sampai mereka berdoa semoga tidak ada lagi anggota keluarga tuan ken yang sakit' lagi. ..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
inayah machmud
tuan muda Ken, sudah mulai bucin jadi over dosis perhatian nya. .🤭🤭🤭🤭😂😂😂😂😂
inayah machmud
tuan ken sudah kecanduan ciuman dgn kei...🤭🤣🤣🤣
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒑 𝒎𝒂𝒂𝒇 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒂𝒈𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒘𝒂 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑨𝒌𝒊𝒐 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓 𝒑𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒚𝒈 𝒐𝒓𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝑨𝒌𝒊𝒐 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓" 𝒋𝒅 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒁𝒆𝒆 🙏🙏 𝒃𝒌𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒑 𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒃𝒍𝒎 𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒑𝒖𝒃𝒍𝒊𝒔 𝒌𝒊𝒔𝒂𝒉 𝑨𝒌𝒊𝒐 𝒅𝒂𝒏 𝒁𝒆𝒆 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒂𝒔 𝒈𝒂𝒌 𝒋𝒅 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒂𝒈𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒘𝒂 😢😢 𝒎𝒂𝒂𝒇 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊 𝒍𝒈 🙏🙏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒐𝒌 𝒎𝒔𝒉 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒘𝒂 𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒚𝒂 𝒛𝒆𝒆
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒁𝒆𝒆 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕 𝒕𝒑 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒂𝒓𝒂𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒁𝒆𝒆 𝒊𝒌𝒉𝒍𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒁𝒆𝒆 𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒎𝒂𝒖 𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒌𝒊𝒐
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒁𝒆𝒆 𝒎𝒔𝒉 𝒆𝒎𝒐𝒔𝒊
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒅𝒑𝒕 𝒄𝒐𝒘𝒐𝒌 𝒚𝒈 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂 𝒁𝒆𝒆 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝑭𝒂𝒔𝒌𝒊𝒆𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒏𝒆𝒙𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒏𝒆𝒙𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!