NovelToon NovelToon
TERLALU CINTA

TERLALU CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Duda / Hantu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Its Zahra CHAN Gacha

Menikah dengan pria yang membuat hidupnya bagai di Surga membuat Ayu benar-benar bucin dan berjanji untuk tidak akan menikah lagi jika suaminya meninggal dunia duluan atau sebaliknya ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi jika ia yang meninggal duluan. Namun apa boleh di kata kebahagiaannya tak berlangsung lama, Ayu meninggal setelah melahirkan putri pertamanya. Seperti Janjinya ia pun menjadi arwah penasaran untuk menjaga suaminya dari godaan wanita lain. Namun siapa sangka bayi mungilnya masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu membuat ia harus merelakan suaminya untuk menikah lagi dengan adiknya Hera. Awalnya ia tidak keberatan karena ia tahu benar Hera, pribadinya yang sangat baik bagai malaikat membuatnya mengikhlaskannya hingga ia rela melepaskan suami tercintanya. Namun kehadiran seorang wanita tua di rumahnya membuatnya sadar jika Heralah penyebab kematiannya???, lalu bagaimana kelanjutan hubungan Hera dan suami Ayu??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayu, Si Biduan Dangdut yang Beruntung

Malam itu langit di kampung Pulosari diterangi lampu seadanya. Namun yang paling terang justru berasal dari panggung dangdut sederhana di lapangan desa. Spanduk besar terpampang bertuliskan,

“Gebyar Dangdut Bersama Ayu Resma Yeni, Sang Primadona Hati Rakyat”

Di atas panggung, Ayu Resma Yeni, biduan muda penuh pesona, sedang tampil dengan gaun biru berpayet. Suaranya merdu, goyangannya penuh percaya diri. Penonton berdesakan, sebagian ikut berjoget, sebagian lagi bersorak sambil mengacungkan uang saweran.

"Wah anak emak emang juara, gak nyangka deh Si Ayu bakalan jadi artis dangdut!" celetuk Harsiwi begitu bangga

"Siapa dulu dong manajernya, emak tuh harus bersyukur karena Hera lah yang membuat kak Ayu jadi terkenal seperti sekarang," sahut Hera

"Iya Neng, makasih ya, lo memang anak kebanggaan emak, selain pinter, lo juga sudah mengangkat derajat keluarga kita, dengan kerja di kantor DPR!"

Hera pun tersenyum bangga saat mendengar pujian dari sang ibu.

Sementara itu di antara kerumunan, seorang pria tampak kikuk. Ia berbeda dengan penonton lain yang heboh. Herman Adi Nugroho, pria tampan berusia awal tiga puluhan berpakaian rapi dengan kemeja putih dan sepatu mengkilap. Dari wajahnya jelas ia bukan orang kampung sini.

“Serius, Nin, aku diseret ke tempat beginian?” Adi menghela napas panjang, suaranya agak kesal.

Di sampingnya, seorang perempuan cantik dengan rambut panjang bergelombang justru tampak bersemangat. Dialah Hanin, sahabat dekat Ayu sekaligus teman kuliah Adi dulu.

“Ya ampun, Di. Jangan cemberut gitu. Kamu tuh kurang hiburan. Lagian aku tahu banget kamu lagi cari istri, kan? Orang tuamu sampai rempong nyuruh kamu cepet nikah. Nih, aku punya kandidat bagus banget.”

Adi mengangkat alis. “Kandidat? Kamu kira ini audisi?”

Hanin cekikikan. “Ya semacam itulah. Namanya Ayu. Biduan, tapi bukan sembarang biduan. Cantik, suaranya merdu, hatinya tulus. Aku jamin kamu bakal suka.”

Adi hanya menghela napas. Seumur hidupnya, ia tidak pernah menyangka akan mencari calon istri di panggung dangdut. Tapi karena desakan orang tuanya dan rayuan Hanin yang tidak ada habisnya, ia akhirnya ikut juga.

“Pokoknya lihat aja dulu,” desak Hanin sambil menepuk bahu Adi. “Kalau nggak suka, yaudah. Tapi kalau suka, jangan nyesel nggak aku kenalin.”

Dan tepat ketika musik berganti ke lagu romantis dangdut, sorot lampu panggung jatuh tepat ke arah Ayu. Senyumnya mengembang, matanya berbinar. Sesaat, waktu seakan berhenti bagi Adi.

Ia tertegun. Entah kenapa, jantungnya berdetak lebih cepat.

Sementara itu, Ayu yang sedang bernyanyi tiba-tiba salah nada.

“Cinta… oh cinta… kadang datang tanpa ku minta…” suaranya mendadak meleset, membuat penonton ngakak.

“Wee fals biduane!” teriak seorang pemuda mabuk.

Ayu buru-buru merapikan nada suaranya sambil nyengir malu. Pipinya memerah. Biasanya ia bisa menatap penonton tanpa grogi, tapi kali ini lain. Tatapan pria kemeja putih itu membuatnya kehilangan konsentrasi.

“Duh, kenapa aku jadi salah nada, sih? Cuma gara-gara cowok itu?” gumam Ayu dalam hati.

Adi di bawah panggung justru tersenyum. Ia semakin terpikat oleh kepolosan Ayu.

Selesai tampil, Ayu turun panggung dengan napas terengah. Hera Arum, adiknya sekaligus manajer pribadinya, langsung menyodorkan botol minum.

“Minum dulu, Mbak. Tadi sempet fals tuh, kenapa?” tanya Hera cekikikan.

Ayu manyun. “Ih jangan dibahas, Ra! Aku tadi grogi.”

“Grogi? Sejak kapan Ayu Resma Yeni grogi?”

Ayu hendak menjawab, tapi pandangannya terpaku pada pria kemeja putih tadi. Ternyata, ia sedang berjalan ke belakang panggung ditemani Hanin.

Ayu refleks menunduk, grogi bukan main.

Adi menghentikan langkahnya, ia tampak grogi saat hendak mendekati Ayu.

"Ayo jalan!" bisik Hanin sambil mencubit pinggang Adi

Adi mengernyit menahan sakit.

"Ish, sabar napa!" sahutnya

Ia pun berjalan perlahan mendekati Ayu yang sedang duduk di ruang ganti.

“Permisi,” suara pria itu dalam dan tenang. “Boleh kenalan? Saya Herman Adi Nugroho.”

Hera refleks maju, menghalangi. “Mas, kalau mau foto atau tanda tangan, antre ya. Mbakku capek habis nyanyi.”

Hanin langsung menukas, “Ra, Jangan terlalu formil gitu napa. Dia temanku, namanya Adi. Dia seorang Pengusaha, bukan fans biasa. Aku yang bawa dia ke sini, khusus buat kenalan sama Mbak Ayu.”

Adi hanya tersenyum. Hera menatap intens pria di depannya itu. Wajahnya tak asing, ia seperti mengenalnya.

"Adi Herman Nugroho, pengusaha Nikel yang lagi naik daun itu??"

"That's right baby!" seru Hanin

"Masya Allah, maaf ya mas saya gak tahu," Hera langsung merapikan penampilannya dan menjabat tangan Adi

"Maaf ya Mas Adi saya gak tahu, perkenalkan saya Hera manajernya mbak Ayu sekaligus Staff ahli komisi I DPR," ucap Hera memperkenalkan diri

"Wow, gak di sangka di tempat ini ada pejabat DPR rupanya," sahut Adi

"Ah Mas, jangan memuji!" Hera memerah

Gadis itu segera menarik Ayu dan membisikkan sesuatu padanya.

Ayu melirik kearah Adi.

"Siapa dia?" bisiknya

"Mas Adi Herman Nugroho, pengusaha yang lagi viral itu loh mbak!"

Ayu salah paham. Ia mengira pria ini salah satu panitia hajatan.

“Oh, Mas Herman ya? Jualan jamu di depan pasar itu, kan? Wah sukses, bisa sampai ke sini,” jawabnya polos.

Hera melotot. “Mbak! Astaga, itu bukan tukang jamu. Itu pengusaha Nikel yang lagi viral, tahu nggak!”

Adi malah tertawa terbahak. “Tidak apa-apa. Justru saya senang dianggap orang biasa.”

Ayu salah tingkah, wajahnya memerah. Ya Allah, malunya aku…

Namun justru di situlah Adi semakin terpesona dengan kepolosan Ayu.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah duduk di kursi plastik belakang panggung. Hanin tersenyum puas, merasa berhasil mempertemukan keduanya.

“Kalau boleh tahu, Mbak Ayu tinggal di mana?” tanya Adi sopan.

“Di rumah, Mas,” jawab Ayu polos.

Hera langsung menepuk jidat. “Ya jelaslah di rumah. Maksudnya alamatnya di mana, Mbak.”

Ayu kikik sendiri. “Oh iya, maaf. Di Jalan Melati, deket pasar.”

Adi mengangguk. “Saya ingin sekali bisa bertamu, kalau tidak keberatan.”

Ayu menunduk, pipinya memerah. “Boleh… asal jangan bawa jamu,” jawabnya asal ceplos.

Mereka tertawa bersama.

Sejak malam itu, kehidupan Ayu berubah. Adi benar-benar datang bertamu. Ia membawa bingkisan untuk ibunda Ayu, Harsiwi, dan juga Hera. Ia juga sering menonton Ayu manggung.

Kehadiran Adi membuat Ayu sering salah tingkah. Pernah ia jatuh tersandung kabel karena terlalu lama menatap Adi. Penonton malah mengira itu bagian dari aksi panggung.

Namun di balik semua itu, Ayu merasakan sesuatu yang berbeda. Ada getaran aneh setiap kali melihat pria itu.

 

Beberapa bulan setelah pertemuan pertama, Adi datang ke rumah keluarga Ayu. Ia membawa setangkai mawar merah dan sebuah cincin sederhana.

“Ayu Resma Yeni, sejak pertama kali melihatmu, saya tahu kamu bukan hanya penyanyi berbakat. Kamu perempuan yang tulus, apa adanya, dan itu yang membuat saya jatuh hati. Maukah kamu menikah denganku?”

Ayu terdiam. Ibunya, Harsiwi, menutup mulut menahan tangis. Hera melotot kaget, sementara Hanin tersenyum puas, seolah berkata tuh kan, cocok!

Ayu menunduk, wajahnya memerah. “Mas Adi… aku ini cuma biduan dangdut kampung. Apa pantas… jadi istrimu?”

Adi menggenggam tangannya dengan lembut. “Bukan hanya pantas. Kamu adalah pilihan hatiku.”

Ayu tersenyum haru. “Aku mau…”

Sorak sorai keluarga memenuhi ruangan. Hanin bertepuk tangan paling keras.

Malam itu, semua orang percaya, Ayu adalah biduan paling beruntung.

1
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ🦋⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🦈
jangan biarkan hera menang pokonya
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ🦋⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🦈
biarin ayu ngobroo duku sama adi biar ayu kasih tau gimana kelakuan hera yg sebenernya
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ🦋⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🦈
jangan dong yu.. kan kamu nlm balas dendam sm hera
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ🦋⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🦈
ang dah kerasukan setan kali tuh si hera
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
susah di cegahnya kalau udah kena pelet mah
💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
jd beneran ini adi jd nikah ma hera hadehh kasihan kau ayu
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
peletnya dari makanan makanya langsung ke edanan Adi🥺
💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
kasihan ayu blm tenanang yaa
mgkin klo udh nemu yg pas dan ccok agak nya ayu akan tenang dan g gentanyangan lagi
💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
udh muntah aja masih bisa kena
apa setiap kali dpt lwt makanan apa ya jd ceoet kena juga itu si adi
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
hera di mantu kekuatan hitam ayu sendirian 🥺
💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
semakin ke sini semki. twgang aja knp hera masih saja di rumah adi sihh knp g di usir ja dlu knp juga adi diam knp gke pak ustad kek atau kmn kayi kek biar di berishkan alias di ruqyah
💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
wahh ayu skrg udh pinter yaaa
rasuki suster itu

dan bilang jauhi dia serta menarik apa yg sudah di kirimkan sm hera wow keren dehh
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
akhirnya pelet yg nempel di Adi sudah di bersihkan ayu
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
bukan kena serangan jantung si Hera tapi di cekek masal sama ayu dan para pembaca😂😂😂
💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
lawan tuh nenek sishir deh ayu
jgn biarkan dia sng dan jgn birkan dia mengiasi semuanya

lawan ayuu
💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
nahh kann
hera aq juga g iklas klo sam hera deh

ayu lawan hera aq suka itu apa misteri ya knp ayu ttp gntanyangan gtu
💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
ini hera cuma luka ringan tp moga aja deh adi sadr dri pelet itu agar tak terlanjur deh
💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
wahh perang beneran ini
moga aja ini lekas terungkap knp ayu masih saja bisa kalyapan sdkn hanin g

adi ceoetan sadar yaaa
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ🦋⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🦈
hera emang durkakim sama kaka sendiri. hanya demi ambisi dia halalkan segala cara
🍾⃝ ʀͩʏᷞᴀͧɴᷡɪͣ🦋⧗⃟ᷢ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🦈
aduh kertasnya kenapa di lempar ke hera sih, kan nanti adi jd ngga ada kesempatan buat baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!