NovelToon NovelToon
Pelayan Seksi Pemikat Hati

Pelayan Seksi Pemikat Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

"tolong... tolongin saya, saya di bius!" kata seorang gadis pelayan Toko pada seorang pria tampan di depannya. Gadis itu tengah berusaha menyelamatkan diri dari pria tua yang gendut yang hendak melecehkannya.
"hey... anak muda. Jangan ikut campur. Gadis itu milikku, aku sudah membelinya dengan harga mahal." Teriak seorang pria yang baru saja menyusul gadis itu sebelum bertemu pria tampan itu.
Bagaima kisah selanjutnya? akan kah si pria tampan menyerahkan gadis pelayan itu pada pria tua itu? yook kepoin! jangan lupa Like, Subcrebs dan Komennya!
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di jebak

"Yasmin, antarkan jam tangan ini ke hotel Permata." kata Nia sembari memberikan sebuah paperback pada gadis cantik dan seksi. Gadis itu bernama Yasmin, seorang gadis dari kalangan sederhana yang bekerja pada sebuah mall yang menjual aneka barang Branded yang terkenal bergengsi dan bermerek tinggi.

Mata Yasmin menyipit, ia tahu bahwa barang itu tidak di beli melalui aplikasinya, tetapi kenapa Nia, rekan kerjanya meminta dia untuk mengantarkan barang yang bukan di beli kepadanya. "kenapa aku?" tanyanya.

"ya, gak apa apa lah. ya.. aku tahu ini bukan di beli melalui applikasimu, tapi, aku benar benar gak bisa. Soalnya perutku terasa mual. Jadi, pliss.. kamu yang antar." kata Nia dengan nada memohon. "nanti aku alihkan saja pembeliannya ke aplikasimu." bujuk Nia.

Meski agak aneh, Yasmin akhirnya menyetujui. "oke, baiklah!"

"makasih, Yasmin. Kamu memang pelayan paling the best!" kata Nia.

"aku mau ke toilet dulu, ya...?" kata Yasmin sebelum ia berangkat menuju pelanggan.

"Aku taruh di atas meja, ya?" teriak Nia karena Yasmin sudah menjauh menuju toilet.

"kamu yakin ini akan berhasil?" bisik Maira pada Nia.

"hhmmm... kenapa tidak. Hanya cara ini lah yang cocok untuk menjatuhkan Yasmin. Apapun akan aku lakukan agar posisi sales terbaik di tahun ini akan ads di tanganku." kata Nia dengan percaya diri.

Nia melirik tas milik Yasmin yang berada di atas meja, kemudian ia membuka ponsel milik Yasmin yang memang tidak terkunci. Tangannya mengetik sesuatu, gadis itu menarik satu sudut bibirnya, merasa puas dengan apa yang sudah menjadi rencana nya. "sudah beres!!" ucapnya.

Kedua gadis itu, Nia dan Sisca tersenyum saat Yasmin sudah kembali dari toilet.

"itu jam tangan yang harus kamu antar. Dan ini alamatnya." kata Nia sembari memberikan selembar kertas berisi alamat.

Yasmin menerima paperback itu beserta alamat yang Nia berikan. Tanpa rasa curiga, Yasmin pun mengambil motornya lalu pergi.

"rasain loh....!!" Pekik Nia dan Sisca tertawa senang.

"Siap siap. Sebentar lagi salah satu dari kita akan menggeser posisi Yasmin sebagai saler terbaik di tahun ini. Dan akan aku pastikan bonus tahunan akan ber pindah tangan kepadaku." kata Nia dengan tawa yang menggelegar.

Sementara Yasmin sudah berada di depan sebuah hotel bintang lima, hari sudah sore dan sebentar lagi hari akan berganti malam. Ia berniat akan menyelesaikan pekerjaan nya sebelum ia memutuskan untuk pulang. mata Yasmin memicing saat menatap gedung itu, ia tidak tahu di bagian mana kliennya kali ini. Gadis cantik itu pun menuju pos securiti untuk ber tanya.

"maaf, mbak. Cari siapa?" seorang securiti datang di saat Yasmin terlihat kebingungan.

Yasmin menunjukkan sebuah alamat, beserta nomor hotel serta nama pemilik nya.

Sang Security memperhatikan alamat tersebut. "oh ini. Mbak naik saja ke lantai 3, kamar nya ada di paling ujung." kata security itu. "antar pesanan ya mbak?" tanya security.

"iya, pak!" sahut Yasmin dengan ramah.

"kalau begitu saya ke atas dulu." pamit Yasmin, dan security itu pun mengangguk.

Dengan langkah yang bersemangat, Yasmin menuju lantai tiga untuk menemui orang yang sedang membeli jam tangan mewah dari toko tempat ia bekerja.

"Tok... tok... tok...!"

Yasmin mengetuk pintu saat ia sudah berada di kamar bagian ujung itu.

Tiba-tiba pintu kamar itu pun terbuka, tampak di depannya seorang pria tua dengan perut buncit sedang berbalut handuk, sepertinya pria itu hendak mandi. "kamu saller dari toko Wijaya?" tanyanya.

"iya, pak. Saya datang untuk mengantarkan pesanan bapak." ucap Yasmin dengan ramah.

Si pria tua itu pun menatap tajam Yasmin dari atas hingga ke bawah, kemudian ia menarik satu sudut bibirnya. "silakan masuk!" ucapnya dengan tatapan dingin.

yasmin merasa ada yang salah, dia datang ke tempat itu untuk mengantarkan pesanan bukan sebagai tamu. "tidak, pak. Terima kasih, Sata hanya antarkan barang saja. Silakan bapak terima dan segera tandatangan surat pernyataan terimanya." kata Yasmin dengan ramah.

Dahi pria buncit itu pun berkerut, "bukan kah kita sudah sepakat, kamu datang bukan hanya untuk mengantarkan pesanan, akan tetapi kamu juga harus membantu saya untuk mengemas barang itu ke dalam sebuah kado?" tanya si pria tua.

Yasmin memicing, ia tidak tahu dengan perjanjian itu. Pikirnya ia hanya mengantarkan pesanan lalu selesai. Kalau tahu masih harus mengemas barang dalam bentuk kado, Ia bisa lakukan semuanya di toko. "maaf, pak. Saya tidak tahu soal itu." kata Yasmin masih dalam keramahan seorang Penjual yang melayani pembeli.

"jadi, menurut kamu, saya harus membungkus sendiri kado nya? kamu tidak mau membantu saya?" tatap si pria itu dengan sengit.

"baiklah, pak. Saya akan membantu bapak." kata Yasmin.

Si pria tua itu pun membiarkan Yasmin masuk, kemudian mengunci pintu kamar setelah Yasmin duduk di sofa. Meski merasa aneh, Yasmin hanya diam, dia langsung duduk di sofa kemudian mengeluarkan jam tangan yang hendak di bungkus itu.

Sementara si pria itu masuk sebentar kemudian kembali dengan membawa dua jus buah di tangannya.

"itu kado yang aku siap kan untuk pak bosku, bungkus dengan rapi. Aku mau mandi dulu. Dan jangan lupa jus nya di minum." kata si pria tua itu.

Yasmin mengangguk, memang tak ada yang mencurigakan, karena di atas meja memang ada sebuah kado dan pita merah untuk menghias kado ulang tahun.

"selesai!!" ucap Yasmin Senang setelah ia selesai mem bungkus jam tangan itu.

"kemana pria itu?" tanyanya karena si pria tua tak juga kunjung keluar.

Yasmin merasa gerah, sambil menunggu si pria tua, ia pun mengambil jus jeruk yang sempat di berikan kepadanya dan menenggak hingga habis. "ah... segernya...!!" gumam nya.

"Apa kau sudah selesai?" tiba tiba si pria tua itu pun datang dan mengagetkan Yasmin.

"Sudah, pak. Jam tangannya sudah saya bungkus dengan rapi. Bos anda pasti sangat senang." ucap Yasmin.

"bagus, sepertinya kau dahaga sekali, jus nya sudah terminum habis." kata si pria itu saat melirik ke arah gelas di depan Yasmin yang sudah kosong tak tersisa.

"iya, pak. Saya sangat haus, makanya saya minum sampai habis. Jus nya enak, pak." kata Yasmin.

Si pria itu mengangguk senang, ia menatap Yasmin begitu intens membuat Yasmin merasa tak nyaman.

"kalau begitu saya permisi pulang dulu, pak." kata Yasmin.

"tunggulah sebentar, kita ngobrol dulu. Apa salahnya?" kata si pria.

Yasmin terkejut di saat si pria tua dan jelek itu tiba tiba duduk di sampingnya. "maaf, pak. Jaga Batasan anda."

Si pria itu pun tertawa lebar merasa senang. "nona Yasmin, jangan sok jual mahal. Bukan kah kedatangan anda ke tempat ini untuk menemani saya? berjualan hanya lah kedok anda untuk menutupi pekerjakan anda yang sesungguhnya." Pria tua itu terkekeh saat melihat Yasmin yang mundur ketakutan, tapi, si pria justru semakin penasaran dengan Yasmin.

"maaf, pak. Mungkin anda salah orang. Saya datang kemari memang karena jualan, bukan untuk menjual diri." kata Yasmin dengan suara berat, terpatah patah, Gadis itu merasa ada sesuatu yang telah terjadi pada dirinya. Tubuhnya tiba tiba merasakan hawa panas dari dalam tubuhnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!