Yasmin merasa ada ikatan kuat terhadap keponakannya. Layaknya Dejavu, Yasmin merasa anaknya hidup kembali meskipun kenyataannya hal tersebut tidaklah mungkin.
Dibalik suasana hatinya yang selalu sedih ketika merindukan anaknya, ada adik iparnya yang terus menggoda Yasmin. Esther yang melihat suaminya lebih memihak kepada kakaknya, timbulah perasaan cemburu yang kini menyelimuti nya.
Akankah diantara mereka terlibat cinta segitiga? Akankah ada korban, dari rumitnya hubungan asmara mereka? Simak selengkapnya hanya di cerita ini.
Kuy, tak baca tak suka. Sudah baca baru suka❤️. Jangan lupa vote dan komen ya guys. Happy reading!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjodohan
" Kak,, dandan sedikit kenapa sih? Jangan malu-maluin keluarga kita lah. Nanti dikira orang-orang mama dan papa pilih kasih diantara kita. Aku beliin makeup deh," gerutu Esther terhadap kakak semata wayangnya.
" Apaan sih dek? Begini aja udah. Kakak males kalau pakai makeup-makeup begitu. Bikin risih di wajah," balas sang kakak acuh.
" Ihhh dibilangin ngeyel banget sih. Kalau begini terus kapan kakak dapat pacar nanti?"
" Nanti juga ada," balas Yasmin lebih acuh lagi.
Mereka adalah sepasang kakak beradik yang bernama Yasmin Abuzer dan adiknya Esther Abuzer. Mereka terpaut usia dua tahun dimana Yasmin menjadi yang tertua.
" Eh, anak-anak mama lagi pada kumpul. Lagi bahas apa nih?" Dini sang ibu kini menghampiri kedua putrinya. Ia penasaran dengan obrolan yang selalu menghebohkan rumah sederhana nya.
" Ma, pantas ya Kak Arvin pilih aku ketimbang Kak Yasmin. Soalnya lihat deh perbedaan kita! Aku cantik dan seksi sementara Kak Yasmin?" Ucap Esther kemudian melanjutkannya.
" Dekil, kusem, tidak ada daya tarik,"
" Hust, jangan ngeledek kakak mu begitu," ucap Mama Dini menengahi.
" Apaan sih dek? Lagian ya, kakak tidak tertarik sama sekali dengan pemuda yang bernama Arvin itu. Gayanya belagu, menurut rumor dia playboy. Mama sama papa kok bisa kenal sama pemuda itu?"
" Kak Arvin itu anak tunggal kaya raya. Beruntung papa kenal sama keluarganya. Harusnya kakak bersyukur keluarga mereka mau berbesanan dengan kita," terang Esther.
Percakapan mereka terasa begitu hangat, kehadiran Yasmin dan Esther benar benar melengkapi pernikahan diantara Dini dan Abuzer.
" Tapi dia playboy dek. Kamu harus hati-hati," ucap Yasmin.
" Yang penting dia kaya kak. Keluarga kita bakal terjamin kehidupannya,"
" Kakak kurang setuju kamu sama dia. Kamu bisa mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik,"
" Nggak mau. Keluarga Dhananjaya dan Abuzer sepakat menikahkan anak-anaknya. Dan perempuan yang beruntung itu adalah aku. Awalnya kan kakak yang mau dijodohin sama Kak Arvin,"
Yasmin terdiam, ingatannya kembali pada peristiwa dua Minggu yangg lalu dimana keluarga Dhananjaya dan Abuzer mengadakan pertemuan. Ini adalah pertemuan kedua keluarga setelah lama berpisah karena kepindahan keluarga Dhananjaya keluar negeri. Dulu mereka bertetangga, hubungan keluarga Dhananjaya dan Abuzer sangat baik. Mereka bahkan berencana menjodohkan salah satu diantara anak mereka. Terbukti hal itu terjadi, keluarga Dhananjaya menepati janjinya untuk menikahkan putra semata wayang mereka dengan salah satu putri keluarga Abuzer. Beruntung nya kedua anak keluarga tersebut tidak ada yang menolak sehingga perjodohan pun berjalan lancar.
Flashback......
" Jeng Dini, tips perawatan nya dong. Udah berumur begini kok masih kelihatan cantik?" Ucap Bu Joyce yang merupakan istri dari Dhananjaya.
" Ah Jeng Joyce bisa aja. Saya nggak ada perawatan jeng, menerapkan hidup sehat saja. Justru jeng Joyce yang makin muda, pasti perawatan nya mahal,"
" Aduh ibu-ibu kalau ngerumpi lupa sama tujuan awal ya,," sambung Dhananjaya.
" Iya Dhan, istri-istri kita jadi heboh sendiri. Lihat anak-anak pada diem ngelihatin orang tua nya bergosip," ucap Pak Abuzer sembari melirik Arvin dan Esther yang tampak diam. Entah karena mereka belum kenal atau sebenarnya mereka enggan menimpali obrolan para orang tua.
" Eh iya jadi lupa. Kenalin jeng anak saya Arvin, yang dulu gendut item pakai kacamata sekarang jadi ganteng jeng" ucap Bu Joyce.
" Ya ampun jeng, Arvin tumbuh jadi laki-laki yang sangat tampan. Pasti pacar nya banyak," goda Bu Dini.
" Sudah aku peringatkan jeng,, nggak usah nyari pacar di luar soalnya mama udah siapin calon istri buat kamu,"
Sontak semua tertawa, Arvin yang dibilang begitu oleh mamanya hanya tersenyum tipis. Iya tidak masalah untuk dijodohkan, toh dia masih bisa menggandeng wanita di luar sana asal tidak ketahuan.
Dipikir-pikir soal perjodohan, Arvin pikir dirinya akan dijodohkan dengan gadis cupu dan kucel tetapi justru sebaliknya. Gadis yang ada di depan Arvin sekarang sangat lah cantik dan seksi, untuk kesan pertama Arvin menyukainya.
" Sial,, ternyata yang dijodohin sama Kak Yasmin ganteng banget. Aku kira cowok gendut dan botak. Ini mah kebalikannya banget. Kalau cowoknya modelan begini aku juga mau," batin Esther.
" Oh ya jeng anak kamu yang satunya mana? Dia kan yang mau dijodohin dengan Arvin karena dia kakak tertua di keluarga Abuzer," ucap Bu Joyce.
" Dia masih ada tugas kuliah jeng. Bilangnya mau nyusul tapi nggak tahu ini kok belum ngasih kabar,"
" Maaf tante jadi yang mau dijodohkan dengan saya bukan gadis ini?" Ucap Arvin menyela obrolan mamanya.
" Bukan Vin. Mama bilang kan mau jodohin kamu sama Yasmin. Itu loh temen kecil kamu,"
" Temen kecil yang mana?" Ucap Arvin terhenti bertepatan dengan seorang gadis lain datang menghampiri meja makan mereka.
" Maaf saya telat," ucap Yasmin tergopoh-gopoh. Pasalnya ia habis berlari karena ojek yang ia tumpangi mogok di jalan. Alhasil kini penampilan nya sangat tidak mengenakkan. Rambut yang acak-acakan khas habis berlari dan juga wajahnya yang kusam karena tidak cuci muka seharian.
" Yasmin kok baru datang?"
" Yasmin? Cewek ini yang mau dijodohin sama gue? Gila!! Bukan selera gue ini mah," batin Arvin merasa jijik.
" Kak Yasmin apaan sih? Malu-maluin keluarga aja. Udah tahu mau ketemu tamu penting, dandanan amburadul begitu," batin Esther jengkel.
" Tidak apa-apa telat Nak Yasmin. Ayo silahkan duduk. Kita sedang merencanakan perjodohan kamu dengan anak tante. Kenalin ini namanya Arvin,"
Yasmin menatap wajah laki-laki yang akan dijodohkan dengannya. Ia tahu laki-laki itu, namanya sering dibicarakan oleh gadis-gadis di kampus nya. Apa kata teman-temannya nanti kalau seorang pria tampan dan kaya akan menjadi suaminya. Pasti Yasmin akan mendapatkan masalah karena hal tersebut.
Arvin diam termangu menatap gadis yang di depannya. Bukan tatapan terpesona, melainkan tatapan tidak percaya bahwa kedua orang tuanya begitu tega.
" Gadis ini membuatku sakit mata saja,"
Yasmin mengambil kursi kosong yang memang tersedia untuknya. Pandangannya merasa tidak enak karena tidak sengaja telat. Bukan salah dirinya yang telat, Yasmin sudah tepat waktu hanya saja motor mogok itu yang menjadi kendalanya.
" Yasmin pasti capek ya? Habis dari kampus?"
" Iya Tante, maaf Yasmin telat. Semoga tidak terulangi lagi,"
" Maaf, jadi kamu masih kuliah? Yang bener aja? Kata mama kamu sudah berusia 25 tahun, tapi kok masih kuliah? Baru masuk kuliah atau memang mahasiswa abadi?" Ucap Arvin panjang untuk pertama kalinya. Ia tidak habis pikir, selain gadis jelek apakah calon istrinya ini seseorang yang bodoh?
" Aku tidak mau dengan gadis ini ma. Terserah perjodohan ini dibatalkan atau gadis yang dijodohin dengan ku diganti,"
Bu Joyce dan Pak Dhananjaya merasa terkejut mendengar ucapan tiba-tiba putranya. Pasalnya sebelum berangkat Arvin setuju setuju saja dengan perjodohan ini.
" Arvin, kok tiba-tiba berubah pikiran?"
" Maaf semuanya, ijinkan saya menginterupsi sebentar percakapan ini. Kalau memang Kak Arvin tidak mau dijodohkan dengan Kak Yasmin, saya mau menggantikan posisi Kak Yasmin. Itupun kalau Kak Arvin dan keluarga bersedia," ucapan Esther membuat semuanya tercenung.
Mereka mulai memikirkan solusi atas perubahan pemikiran Arvin. Hanya karena Arvin tidak mau bukan berarti perjodohan batal. Pak Dhananjaya dan Bu Joyce merasa malu jika tidak jadi berbesanan dengan sahabatnya.
" Ya mending sama kamu lah daripada sama dia," ucap Arvin menatap semua orang.
Akhirnya perjodohan tidak jadi dibatalkan dan masih terus berlanjut hanya saja calon istrinya diganti oleh Esther yang merupakan adik dari Yasmin.
" Yasmin, Tante minta maaf ya" ucap Bu Joyce merasa tidak enak. Putranya ini benar benar membuatnya malu.