Menyimpan luka dan rasa rindu secara bersamaan membuat Wulan menutup diri dari laki laki yang berusaha mendekatinya, meski semua itu sudah terjadi lebih dari delapan tahun tapi tak bisa membuat Wulan melupakan apa yang terjadi pada rumah tangganya dengan Rendra.
Apakah kerinduan anak anaknya pada sosok ayah akan meluluhkan hati Wulan untuk kembali membuka hati ataukan Wulan memilih untuk kembali pada laki laki yang sudah memberinya luka yang bahkan hingga saat ini tak bisa Wulan lupakan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ayumi dan Ayunda
" Ayumi anak yatim ..."
" Ayumi ngga punya ayah ... " teriak teman teman Ayumi kala mereka sedang mengejek Ayumi yang sedang asik bermain.
" aku punya ayah !!" teriak Ayumi tak suka.
" aku punya ayah, ayah ku pasti akan datang menjemput ku dan aku akan memberitahu ayah jika kalian terus mengejek ku seperti ini " ucap Ayumi yang mencoba agar tidak sampai menangis di hadapan anak anak yang sering mengejeknya.
Ayumi berjalan pulang meninggalkan teman temannya yang memang sering sekali mengejeknya dan setelah dirasa cukup jauh dari teman temannya setetes bulir air mata mulai mengalir di kedua pipinya tapi buru buru Ayumi menghapus air matanya dengan cepat dan kasar.
" bunda "
" apa Ayumi tidak punya ayah ?" tanya seorang gadis kecil dengan wajah yang terlihat sangat sedih setelah pulang bermain bersama teman teman sebayanya.
" sudah kakak bilang jika kita sudah tak memiliki ayah !!" ucap Ayunda kakaknya Ayumi yang mana usia keduanya hanya berjarak lima tahun, Usia Ayumi saat ini menginjak sembilan tahun sedangkan Ayunda kini sudah berusia empat belas tahun.
" kak, kenapa berteriak seperti itu " tegur Wulan yang hanya bisa menjadi penengah jika kedua putrinya sedang berdebat atau berselisih paham.
" karena Ayumi terus menanyakan hal yang tak penting seperti itu " ucap Ayunda yang bisa Wulan pahami apa yang sedang di rasakan Ayunda saat ini.
" Ayumi hanya bertanya kak, kenapa Kakak marah seperti itu ?" ucap Ayumi yang hanya bisa menangis jika sudah di marahi oleh Ayunda seperti tadi.
" kakak ngga marah sayang " ucap Wulan yang tak ingin Ayumi dan Ayunda terlalu lama marahnya karena hanya Ayumi dan Ayunda yang Wulan miliki di dunia ini.
" kakak hanya ingin Ayumi ingat jika hanya ada bunda dan kakak, ngga ada yang lain " ucap Wulan dengan suara tertahan dan hal itu dapat di lihat oleh Ayunda yang tak suka saat melihat mata ibunya berkaca kaca seperti saat ini.
" bunda benar, kita tak butuh seorang ayah " ucap Ayunda tegas dan kuat.
" kita bisa hidup tanpa ayah di sisi kita selama ini jadi kenapa kita harus lemah saat orang terus membicarakan ayah mereka !" ucap Ayunda sambil melihat ke arah ibunya yang juga sedang menatap ke arahnya.
Wulan langsung merangkul kedua putrinya yang mana Wulan sadar sekuat apapun dan sekeras apapun Ayunda mengatakan tak membutuhkan sosok seorang ayah, Wulan tau jika ada rindu yang coba Ayunda kubur untuk sosok ayah yang sudah sangat lama tak Ayunda lihat dan temui.
" maafkan bunda " ucap Wulan yang hanya bisa menahan tangis saat memeluk kedua putrinya yang harus mengalami semua ini saat usia mereka bahkan masih sangat kecil.
" kita tak butuh ayah, benar kan dek " ucap Ayunda pada Ayumi yang langsung mendapat anggukan dari Ayumi.
Wulan melepaskan pelukannya setelah yakin kedua putrinya sudah kembali kuat seperti sebelum pembahasan tentang ayah dimulai, Wulan pun membelai satu persatu pipi putri putrinya yang mana wajah mereka begitu mirip dengan ayahnya seolah ingin membuktikan kepada ayah mereka jika mereka ada di dunia ini terutama Ayumi.
" sebaiknya kakak ajak Yumi makan siang baru setelah itu temani Yumi tidur siang, ok sayang " ucap Wulan yang langsung mendapat anggukan dari Ayunda yang selalu membantu apapun yang iya bisa agar bundanya tidak terlalu lelah karena hanya bundanya lah yang bekerja di rumah ini.
" bunda ada pesanan kue yang harus di selesaikan sore ini " ucap Wulan yang tak ingin saat hatinya lemah mempengaruhi pekerjaan yang menjadi pegangannya dan tumpuan hidup mereka sejak tak lagi bersama suaminya.
" ayo kita makan, nanti setelah kamu tidur kakak akan membantu bunda mengerjakan pesanannya " ucap Ayunda yang memang sudah lebih dewasa di banding umurnya.
" setelah makan kakak istirahat saja, nanti saat pesanan selesai tolong kakak antar pesanan ini, boleh ?" tanya Wulan.
" baik bunda " ucap Ayunda yang selalu menuruti apa yang Wulan katakan.
Kedua Kaka beradik itu pun mulai menikmati makan siang meski menu yang mereka makan hanya dengan lauk seadanya tapi Ayumi dan Ayunda selalu antusias saat memakan masakan Wulan dan hal itu cukup membuat Wulan merasa bersyukur dan lega karena kedua putrinya begitu mengerti kondisi dan keadaan dirinya.
" maafkan bunda " ucap Wulan yang selalu menyalahkan diri sendiri saat melihat kerinduan yang coba Ayunda tutupi dari dirinya karena Ayunda pernah merasakan hadirnya sosok yang tadi Ayumi bicarakan.
" meski bunda berusaha untuk bisa menjadi ayah sekaligus bunda untuk kalian berdua tapi bunda sadar ada ruang kosong yang tak bisa bunda isi meski sekuat apapun bunda mencoba memasukinya " ucap Wulan yang menyadari jika dirinya tak akan bisa menggantikan kasih sayang seorang ayah untuk kedua anak perempuannya.
" kamu harus fokus Wulan, meski sosok ayah tak bisa kamu gantikan setidaknya jangan membuat kedua putriku merasakan kelaparan dan kehausan karena kamu tak bisa mencukupi kebutuhan kedua putrinya " kata kata mutiara itu yang selalu menjadi cambuk untuk Wulan agar tak terlalu lama lemah menghadapi kenyataan hidup.
" kak, apa kakak tau siapa nama ayah ?" tanya Ayumi yang sejujurnya ragu untuk menanyakan hal itu terlebih pada kakaknya.
" Natan, bukan kah bunda sering memberitahu jika nama ayah kita Natan " ucap Ayunda yang mencoba untuk tak marah saat Ayumi membahas tentang ayah mereka lagi.
" Yumi tau jika nama ayah kita Natan, tapi yang Yumi tanya siapa nama lengkap ayah kita " ucap Ayumi pelan karena tak ingin memancing amarah kakaknya lagi.
" kakak ngga tau !" ucap Ayunda kesal saat harus mengingat nama ayah yang sudah menelantarkan dirinya dan ibunya.
" boleh Yumi bertanya satu lagi ?" tanya Ayumi yang terlihat ragu untuk menanyakan hal itu sejak lama.
Ayunda melihat ke arah adiknya dan di wajah adiknya Ayunda bisa melihat kerinduan yang sejujurnya Ayunda rasakan sejak lama tapi mungkin Ayumi yang masih kecil belum bisa menyembunyikan apa yang iya rasakan saat ini.
" apa ?" tanya Ayunda yang tetap saja selalu lemah jika sudah berhadapan dengan Ayumi adiknya.
" sebenarnya ayah kita masih hidup atau sudah meninggal ?" tanya Ayumi penasaran.
" ayah kita masih hidup tapi selama delapan tahun ini kita tak pernah merasakan kehadirannya jadi bukankah sama saja ayah kita masih hidup atau sudah meninggal " ucap Ayunda dalam hati.
" entah, ayah kita masih hidup atau sudah meninggal "
" kita tak butuh ayah kita karena kita punya bunda yang akan selalu melakukan apapun untuk kebahagiaan kita " ucap Ayunda sambil merangkul adiknya yang kembali berkaca kaca.
" kakak janji, mulai saat ini kamu tak akan pernah merindukan lagi sosok ayah karena kakak yang akan menggantikan posisi ayah mulai saat ini "
✍️✍️✍️ luka apa yang sebenarnya di pendam di hati Wulan dan Ayunda hingga tak ingin membahas tentang Natan ayah kandung anak anaknya dan apa yang sebenarnya terjadi antara pernikahan Wulan dan Natan dulu ?
Haiiii ketemu lagi dengan R-kha di cerita receh R-kha yang ke sekian kalinya, ikutin alur cerita nya dan semoga kalian suka
Happy reading
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya dan jadikan R-kha autor favorit kalian
Love you moreee 😘😘😘