Ini adalah kisah Guru Spiritual dan Seorang Duyung yang mencoba menerobos perbudakan melalui segala macam kesulitan dan bahaya. akhirnya menjadi sebuah keluarga dan bergandengan tangan untuk melindungi rakyat jelata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 01
Kerajaan Vielstead
Para guru spiritual terlihat sangat damai dan sejahtera. Beberapa prajurit terlihat gembira sembari menunggu hasil pemenang kompetisi antara Tuan Muda dan Guru Spiritual.
Siluman burung sedang menyamar sebagai nenek tua untuk mencari tumbuhan obat-obatan. Ia berkelana di sekitar lembah bunga dekat Kerajaan Vielstead. Senyumnya mengembang melihat tanaman yang ia cari selama ini.
"Pohon cornus." Senyuman bahagia terukir jelas di wajahnya. Ia mengambil tumbuhan cornus tersebut dengan tertawa kecil. Tawa itu seketika hilang bersamaan tumbuhan cornus yang lenyap secara tiba-tiba.
Seseorang keluar dari persembunyiannya dan menyerang siluman burung membuat siluman burung tersebut terpental. "Kau tidak bisa mengelabui ku, Ubumi." Ahli spiritual menginjakkan kakinya di tanah.
Ubumi ( siluman burung ) merubah dirinya pada wujud aslinya. Matanya menatap tajam ke arah ahli spiritual. Merenggangkan otot-otot tangannya, mengepal kuat.
"Ubumi, akhirnya kau muncul juga. Saya sudah menunggu anda lama di sini. Lebih baik anda menyerah. Pertarungan sangatlah membosankan." Ucap Guru Spiritual Kerajaan Vielstead ( Jesly ) dengan angkuh.
"Guru Spiritual, saya khawatir anda tidak cukup mampu untuk menangkap ku." Ubumi bergerak cepat melawan Jesly dengan cepat ia menghindar.
Seekor kupu-kupu cantik berwarna biru terbang mendekatinya. "Jesly, saya tidak bisa membandingkan kekuatannya. Pancing dia ke penyergapan kita."
"Hmmm..."
Kupu-kupu tersebut terbang pergi menjauh.
"Oohhh.. saya lupa. Saya baru saja mendapatkan telur ini." Jesly memperlihatkan telur yang berisi anak burung. Kepala anak burung itu menyembul.
Ubumi terkejut melihat anaknya berada di tangan guru spiritual. "Yoona, Yoona, kembalikan padaku!"
"Tangkap saya dulu." Tantang Jesly. Ia melayang membawa telur tersebut. Ubumi mengejar Jesly tanpa ia sadari bahwa ia sedang di jebak.
Panglima Juan Kerajaan Vielstead bersama Guard Adelio asisten Peri Ruby, mereka tak sengaja melihat Ubumi mengejar Jesly. "Apa yang anda lihat? Ubumi telah melanggar hukum, Peri Ruby memintanya sendiri Panglima Juan." Ucap Guard utusan Peri Ruby.
"Jika dia kabur, anda akan di hukum." Sambungnya lagi.
"Utusan Guard, menurut aturan kami, kami tidak bisa bergerak secara gegabah sebelum ada sinyal dari pemiliknya."
"Tapi bagaimanapun juga.." ucapannya terhenti saat Ubumi dan Jesly berkelahi di dekat mereka.
"Sebelah sini," ucap Panglima Juan menunjukkan jalan.
Jesly dan Ubumi berkelahi memperebutkan anak burung. "Panglima Juan, sekarang!" Perintah Jesly. Panglima Juan dan beberapa pasukannya langsung mengurung Ubumi menggunakan formasi dua arah.
"Kami menangkapnya, Utusan Guard." Ucap Panglima Juan. Guard Adelio mengelus-elus kumisnya yang panjang. Matanya menyipit ke arah Juan.
"Hei, apa yang kau lakukan? Bulunya bisa hancur! Peri memperingatkan saya bahwa bulu Ubumi adalah hal yang sangat penting. Anda.." Utusan Guard membuka formasi dua arah karena bisa merusak bulu Ubumi.
Jesly terkejut dengan tindakan Utusan Guard yang secara gegabah. Dengan cepat ia menghindar saat Ubumi siap-siap melepaskan kekuatannya untuk menyerang mereka.
"Aaakkhh..." Mereka semua terpental akibat serangan Ubumi kecuali Jesly.
Ubumi hendak menyerang Jesly, dengan cepat Jesly memperlihatkan anak burung tersebut. "Kau akan menyakiti dia!" Membuat Ubumi tidak jadi menyerangnya.
"Sialan!" Umpat Ubumi.
"Anda mencari tumbuhan cornus untuk budidayanya."
"Bukan urusan anda! Jika anda berani menyakitinya, saya tidak akan pernah memaafkannya!"
"Cinta ibu! Saya sangat tersentuh. Namun, anak ini bukan anak anda."
"Apa yang anda bicarakan, hahh?"
"Seperti yang tercatat dalam buku sejarah 100 tahun yang lalu, kebakaran hutan barat berlangsung selama tiga bulan. Anak anda meninggal dalam kebakaran tersebut."
Ubumi mengingat kebakaran 100 tahun yang lalu, yang mengakibatkan Yoona anaknya meninggal.
"Anak burung ini milik Guan. Anda mencurinya."
"Tutup mulut anda!"
"Saya mengerti bahwa anda menggunakannya untuk keterikatan emosional anda. Berhentilah berbohong pada diri sendiri. Apakah anda tau, bagaimana rasanya terpisah dari keluarga? Kenapa Anda harus membiarkannya menderita?"
Kata-kata Jesly membuatnya tersentuh. Ia menatap anak burung Guan dengan tatapan sedih.
"Ubumi, hentikan! Dosa-dosa anda sudah cukup banyak."
"Dosa?" Ubumi tersenyum tipis. "Sudah terlalu banyak untuk di perbaiki."
"Saya mengerti, anda menyalahkan diri anda. Tantangan anda adalah akar penyebab kebakaran hutan. Anda menyalahkan diri anda karena membunuh Yoona. Inilah sebabnya mengapa anda tidak melanjutkan budidayanya. Apakah benar?" Jesly perlahan berjalan mendekati Ubumi.
Ubumi menatap anak burung Guan dengan tatapan sendu. "Setelah hidup, anak saya belum pernah melihat seperti apa dunia ini. Anak saya meninggal akibat kecerobohan ibunya. Dia tidak akan memaafkan saya, tidak akan!" Ucap Ubumi sembari menangis.
"Anda adalah salah satunya yang terus menghukum diri sendiri."