NovelToon NovelToon
Fix You Heal Me

Fix You Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika
Popularitas:24.1k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Ditipu tidak membuat kadar cintanya berkurang malah semakin bertambah, apalagi setelah tau kejadian yang sebenarnya semakin menggunung rasa cintanya untuk Nathan, satu-satunya lelaki yang pernah memilikinya secara utuh.
‎Berharap cintanya terbalas? mengangankan saja Joana Sharoon tidak pernah, walaupun telah hadir buah cinta.. yang merupakan kelemahan mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

◉ 1

Hallo.. aku kembali setelah sekian lama berhibernasi. Monggo bagi pembaca, sile like n tinggalkan jejak. Jangan lupa rate ★5, dan jangan nimbun bab juga ya. Usahakan setiap update langsung baca. Terimakasih n happy Reading ♥♥♥

...****************...

Jenewa, Swiss. 2021

"Kau sudah siap, Nak?" Tanya Isabella, wanita setengah baya itu meletakkan selembar keju slice ke atas daging asap kemudian Ia menatap putrinya yang baru saja keluar dari kamar dengan membawa koper. Joana Sharoon.

Joana Sharoon, seorang gadis cantik yang bisa dikatakan mandiri. Ya, disaat usianya menginjak ke 18 tahun, Joana harus merelakan masa mudanya. Kepergian sang Ayah menghadap Tuhan, dan kondisi Ibunya yang kerap sakit-sakitan. Sebagai anak pertama, Joana mengambil peran Ayahnya menjadi tulang punggung keluarga, belajar dan juga bekerja. Itulah yang dilakukan Joana. Tidak pernah sedikit pun ia memikirkan untuk bersenang-senang dengan cara menghamburkan uang. Dia harus berhemat. Itulah prinsipnya. Keadaan yang telah menuntut ia menjadi dewasa di usianya yang terbilang masih belia.

Lanjut, setelah lulus kuliah dengan hasil yang memuaskan, Joana mendapatkan tawaran pekerjaan. Ia bekerja di perusahaan furnitur yang berada di Jenewa, kota kelahirannya. Belum genap satu tahun ia bekerja, tapi karena kepintaran, dan kinerjanya yang memuaskan, gadis berusia 23 tahun itu diangkat menjadi sekretaris ketua direktur perusahaan furnitur di kantor pusat. Prestasi yang sangat membanggakan bukan?

Dan pagi ini, Joana akan bertolak ke Bern, karena kantor pusat berada disana. Sebenarnya, Joana berat meninggalkan Ibu, dan juga Adiknya. Namun, karena tanggung jawab serta tuntutan pekerjaan, Joana tidak bisa menolak permintaan atasannya tersebut.

"Ya Mom, " sahut Joana sambil memasang sepatu kets di kaki jenjangnya. Jemari lentiknya bergerak mengikat tali sepatu, menyimpul dengan rapi.

"Lalu, apa kau sudah memeriksa lagi barang bawaanmu, Nak?" Tanya Isabella lagi. Joana pun mengangkat kepalanya lalu mengangguk. "Tiket, ponsel, kartu ATM, kartu identitas." Isabella menyebutkan barang-barang penting tersebut mengingat beberapa hari yang lalu Joana sempat melupakan ponsel, dan dompetnya karena terburu-buru berangkat bekerja. Beruntung Nichole, Adik Joana sedang libur sehingga dia bisa mengantarkan kedua benda tersebut kepada Joana.

Joana tersenyum tipis, "sudah ada di dalam tasku,

Mom." Jawab Joana yakin. Karena sebelum keluar dari kamar, Joana sudah memeriksa lagi isi tasnya.

Setelah memasang sepatu, Joana beranjak dari sofa. Ia menarik langkah mendekati Ibunya yang berada di dapur, masih menyiapkan sarapan untuk mereka.

Isabella menghela napas panjang, dan wajahnya seketika berubah murung. Perasaannya sedih, karena beberapa saat lagi Joana akan pergi, meninggalkannya. "Mom, pasti akan merindukanmu." Gumamnya di dengar Joana. Wajah lelahnya terlihat murung.

Joana melihat manik Ibunya berlinang air mata yang berusaha ibunya tahan agar tidak menetes membasahi pipi. Joana segera memeluk wanita yang melahirkannya itu, supaya Ibunya merasa tenang. "Kita masih bisa berkomunikasi, Mommy ku sayang. Lagipula jarak Bern ke Jenewa tidak memakan waktu yang lama, hanya dua jam. Saat aku libur, aku bisa mengunjungimu." Joana melonggarkan pelukan. Tangannya bergerak mengusap sisi wajah Ibunya.

Beberapa detik, Isabella terdiam masih menatap Joana, putri pertamanya. Demi putrinya, Isabella memaksakan diri untuk tersenyum. "Ya sayang. Yang kau katakan benar. Sekarang duduklah."

"Ayo Mom, kita sarapan. Hmm, aku tidak sabar ingin melahap sandwich buatanmu."

Joana membantu Ibunya meletakkan sarapan mereka diatas meja. Lalu, ia menarik kursi untuk Ibunya. "Duduk Mom."

Isabella mendaratkan bokongnya di kursi disusul Joana, gadis itu duduk di depan Ibunya, agar ia bisa menatap Ibunya lebih lama.

"Oh ya, dimana Nichole, Mom? apa gadis nakal itu masih tidur?" Joana menyambar sandwich miliknya, kemudian menambahkan saus tomat diatasnya.

"Aku sudah bangun," bantah Nichole muncul dari balik pintu kamarnya. Gadis itu sudah rapi dengan seragam sekolah, dan bergabung di meja makan. Nichole meraih gelas yang ada di depannya, lalu meneguk susunya.

"Makan dulu sandwich-mu, " perintah Isabella kepada putri keduanya.

"Delicious. Sandwich buatanmu selalu yang terbaik Mom. Tidak ada tandingannya." Kata Joana tersenyum lebar sambil mengacungkan jempolnya.

Mendengar pujian dari putrinya, Isabella tersenyum lembut. "Makanlah yang banyak. Pesan Mom, jaga kesehatan, dan jangan sampai telat makan. Hindari makan pedas, dan jangan banyak meminum soda. Ingat, kau ada penyakit lambung. Jika, kau sakit tidak ada yang mengurusi-mu." Itulah yang dikhawatirkan Isabella, putrinya kerap menunda makan apalagi ketika sibuk bekerja.

Joana tersenyum lembut, "akan aku ingat semua pesanmu, Mom. Jangan terlalu mencemaskan-ku, ingat kesehatanmu."

"Pukul berapa keretamu berangkat?" tanya Nichole.

"Pukul 8. Nanti sebelum ke stasiun, aku akan mengantarmu lebih dulu."

Nichole menggeleng cepat, menolak diantar. "Itu tidak perlu, kau bisa terlambat ke stasiun jika mengantarku dulu. Lagipula, stasiun dan sekolahku berlawanan arah."

"Alasan. Bilang saja kau ingin berangkat ke sekolah bersama dengan Alan." Kelakar Joana yang senang sekali menggoda Adiknya yang sedang kasmaran.

"Perlukah di perjelas?"

Joana terkekeh, tidak menjawab pertanyaan sang adik. "Rajinlah belajar, dan kurangi waktu bermain-mu Nichole."

"Baik, saudariku yang cantik. Aku akan rajin belajar, agar aku bisa hebat, sepertimu."

"Kau harus lebih hebat dariku." Ujar Joana

"Hmm.. Aku juga punya pesan untukmu."

"Katakan."

"Dengarkan aku." Nichole menatap Joana dengan memasang wajah serius, "bukalah hatimu jika ada seorang pria baik yang ingin mendekatimu. Mau sampai kapan kau akan bertahan dengan statusmu sekarang ini? Tunjukkan kepada si brengsek itu jika kau sudah move on." Ujar Nicole menggebu-gebu.

Joana terkekeh geli melihat ekspresi Adiknya. Terlihat sekali, jika Nichole masih kesal dengan Raymond, mantan kekasih Joana. Padahal, Joana sudah melupakan perbuatan pria itu. Lalu mengenai kandasnya hubungan Joana dengan Raymond , itu karena Raymond mengkhianati Joana. Selain itu, Raymond suka jajan sembarangan di luar. Faham kan maksudnya. Beruntung, Joana bisa menjaga diri dari tipu muslihat Raymond. Pria tampan bermulut busuk bukan bermulut manis.

"Kenapa kau tertawa? apa kau pikir aku sedang bergurau?" Nichole melayangkan protes, tidak terima ditertawakan oleh Joana. Ia sedang mode serius.

Joana melipat bibirnya, menahan tawanya supaya tidak lepas lagi. "Kenapa kau sensitif sekali? apa kau sedang datang bulan? "

"Tidak, tidak apa-apa." Jawab Nicole melahap lagi sandwich-nya. Mendadak ia terdiam, tertunduk merasakan sesak di dadanya.

Seperti yang dirasakan Ibunya, Nichole juga sedih harus berpisah dengan Joana. Bagi Nichole, Joana adalah Kakak terbaik yang penuh perhatian, dan juga asik diajak berbicara. Kepada Joana, ia bisa menceritakan apapun termasuk hubungannya dengan Alan.

Jadi, sebenarnya alasan utama Nichole tidak ingin diantar Joana, karena yang dikhawatirkan ia akan menangisi kepergian Kakaknya. Membayangkannya saja sudah membuatnya bersedih, bagaimana ia menyaksikan kepergian Kakaknya. Ia tidak akan sanggup.

"Aku berharap, aku mendapatkan kakak ipar yang sangat baik, tampan, dan juga mapan. Agar kau tidak perlu bekerja lagi." Kata Nichole yang menjadi saksi bagaimana perjuangan Kakaknya sampai sekarang ini. "Dan tentunya, mencintaimu dengan tulus." Lanjut Nicole.

"Aamiin, " Isabella menyahuti ucapan putri keduanya itu. Sedangkan Joana, gadis itu hanya tersenyum, menanggapi ucapan adiknya.

"Segeralah habiskan sarapan dan susumu, sebelum Alan datang."

1
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️🍻
eeehhhhh 😆
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
sabar Nathan biarkan Joana mandi dulu biar rileks
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
kalau gugup mesti mules perut ya jo
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
siap gak siap harus siap aduhh gimana sih bingung
🍭ͪ ͩLimas
aku juga
ehh
joana yaa ... bukan aku /Facepalm/
🍭ͪ ͩLimas
yaahh ... nathan keburu datang, jo
dia bisa melihat kamu hanya pkaai handuk
tapi
gpp jo.... kan biar gampang ehemnya/Facepalm/
🍭ͪ ͩLimas
reader udah siap belum nih🤭
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
iya aku sudah siap lahir batin🤭
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
awas susah lepas nya🚶‍♀️
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
ehmmm mau langsung buka segel kah bang😅
🍁 ¢ᖱ'D⃤ ̐Nuyy ☕🏠⃟🌹
Widih langsung tancap gas aja nih,tanpa babibu lanjuttt
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
guling mana guling nih ....
beb pulang beb...🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
nah kan langsung digrep... daritadi udah nahan sekarang tambah gak tahan liat Jo yg begini 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
gak perlu pake pakaian percuma nanti juga pada lepas, memudahkan Nathan bekerja juga 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
klo berbalik tambah gak amanlah tuh liat pemandangannya 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
deg deg deg bikin jantung tambah gak aman 😅
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
bakal tambah gak aman jantung dan matamu Nat 🤭
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
Nathan udah gak sabar Jo makanya gak mau melepaskan 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
yg ada ritual bersih2nya jadi lama karena banyak plusnya 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
kudu siap dong apalagi tempatnya udah romantis gini sayang kan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!