Tuntutan Keluarga, Membuat Anya Harus Melanjutkan Kuliahnya. Sebenarnya dia ingin bekerja saja atau membangun bisnis. karena dia sudah sangat lelah berurusan dengan tugas terutama belajar.
Dia yang suka kebebasan, namun takut membangkang pada orang tua. Akhirnya memutuskan untuk Kuliah.
Dan disana lah, dia bertemu dengan seorang laki-laki tampan. Rangga, dosen yang sekaligus menjadi pembimbing akademiknya.
Anya selama perkuliahan sering bolos dan tidak pernah mengerjakan tugas. Hal inilah yang membuatnya mau tidak mau harus bertemu Rangga setiap hari.
Hingga muncul benih-benih cinta dari sisi Rangga. Tapi Anya sangat membenci dosen itu, karena selalu mengganggu dan menggagalkan kenakalannya. Lalu Bagaimana kisah mereka? Cari tahu di Novel ini ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Person S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal
Anya seorang gadis remaja yang saat ini menginjak bangku kuliah pertamanya. Dia tidak pernah menyangka jika harus kuliah di satu tempat dengan kakaknya yang super bawel.
Namun siapa sangka, jika kuliah yang sangat dia hindari, ternyata membawanya bertemu dengan jodohnya.
"Anyaaaa banguuunnn" teriak Antarez di depan pintu kamar adiknya.
Namun tidak ada pergerakan pintu akan di buka sama sekali.
Antarez mencoba lagi mengetuk pintu kamar, namun lagi-lagi tidak ada tanda-tanda Anya bangun. Jadi dia memilih pergi ke ruang makan.
"Ma Pa, Anya tidak mau bangun. Antarez pergi kuliah duluan ya. Soalnya ada tugas kelompok yang belum selesai" ucap Antarez kemudian mengambil roti dan mencium tangan kedua orang tuanya, lalu pergi.
"Hey, adikmu bagaimana?" Tanya Mama Nadin.
"Biarkan Saja Ma. Kebo kayak gitu" ucap Antarez kemudian pergi begitu saja.
"Udah lah Ma. Biarin saja" ucap Alex.
"Hey, papa ini. kok dibiarin. Hari ini hari pertama dia masuk kuliah loh. Masak mau telat kayak gitu" ucap Nadin kemudian pergi meninggalkan suaminya menuju ke kamar Anya.
Nadin mengetuk pintu dengan keras.
"Nya bangun. Kamu tidak kuliah. Ini sudah jam 7" teriak Nadin.
Namun tidak ada sautan sama sekali. Nadin pun pergi ke kamarnya untuk mengambil kunci duplikat.
"Itu anak bener-bener" ucap Nadin. Dengan langkah kesal dia kembali lagi ke kamar Anya dan membuka pintu kamarnya.
"Anyaaaaaaaaaaaaaaa!" Teriak Nadin saat mendapati anaknya tengah tertidur sambil meletakkan headset di telinganya.
Mendengar teriakan mamanya yang begitu kencang, Anya langsung terbangun dan menatap mamanya dengan tatapan polos tanpa dosa.
"Kenapa Ma?" Tanya Anya sambil menggosok matanya dan menguap.
"Ini sudah jam berapa? kau tidak kuliah?" Tanya Nadin.
Anya melihat jam di hpnya.
"Ohh. Baru jam 7 Ma" ucapnya kemudian tidur kembali.
Hal itu sontak semakin memancing amarah Mamanya. Nadin pergi ke kamar Mandi kemudian mengambil air.
Dia menyipratkan air tersebut ke wajah Anya hingga membuat Anya basah kuyup. Hilang sudah rasa kantuknya. Diapun langsung terbangun.
"Mama," rengeknya seperti seorang balita.
"Bangun cepat. Kakakmu sudah berangkat. Nanti kamu berangkat sama papa" ucap Nadin.
"Ishhh, Anya nggak mau sama papa. Anya bawa motor aja ya Ma" ucap Anya sambil memeluk pinggang mamanya manja.
"Terserah kamu saja. Yang penting sekarang bangun, mandi, dan berangkat kuliah" ucap Nadin.
Anya mengacungkan jempolnya, kemudian bangun, mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
"Jangan lama! Udah jam 7" ucap Nadin.
"Iya mamaku sayang" ucap Anya kemudian menutup pintu kamar mandi.
Nadin pun langsung keluar menuju ke ruang makan lagi.
Setelah beberapa menit, Anya terlihat keluar dengan setelan biasanya. Baju kemeja dan celana jeans.
Dia memang terkenal begitu tomboy, Jadi sudah bahkan rahasia umum jika pakaiannya seperti itu.
"Ya ampun sayang. Pakai lipstik dikit. Pucet banget sih" ucap Nadin.
"Anya nggak suka pakai lipstik Ma. Nggak pakai lipstik pun Anya sudah cantik. Iya kan pa?" ucap Anya sambil mencium pipi Papanya.
"Hmmm" ucap Alex sambil tetap fokus menatap grafik di tabletnya.
"Iya udah terserah kamu saja. Intinya ingat, jangan sampai berulah disana. Ingat umur kamu sudah 18 tahun" ucap Nadin memperingatkan anak perempuan satu-satunya itu.
Dia anak perempuan tapi kelakuannya seperti anak laki-laki. Bandel banget. Diperparah lagi dia memiliki hobi pencak silat. semakin memperkuat kenakalan nya karena dia sering sekali mengajak berantem teman laki-laki saat SMA dulu.
Bahkan sempat satu kali, dia ikut tawuran dan menjadi ketuanya. Hingga membuat mamanya harus berurusan dengan polisi. Untungnya dia mempunyai papa dan mama dari keluarga kaya dan saat itu usianya dibawah umur. jadi dia berhasil lolos dari hukuman.
"Iya mama, Anya janji nggak berantem atau nakal. Oke" ucap Anya kemudian mencium pipi Mamanya.
-Bersambung-
d kmpng hlmnq ada stasiun radio antarez, duluuu