Purnama di Atas Pesantren
Jasit diminta untuk menemui Pak Kyai di ndalem. Maka dengan tunduk dan patuh, pemuda berusia 20 tahun itu lekas-lekas meninggalkan masjid pusat menuju ke ndalem. Baginya, perintah Pak Kyai adalah peri
0
0
Broken Home
Broken home, judul kali ini adalah broken home. Siapa sih yang gak tau apa itu broken home, semua orang pasti tau, kebanyakan dari mereka mengira itu hanya masalah sepele, tapi bagi mereka yang merasa
0
0
Hari Minggu
Kalau kamu tanya hari apa yang paling menyenangkan, aku akan bilang itu hari minggu. Hari dimana aku terbebas dari tugas tugas, keluar bersama teman teman, dan yang terpenting adalah waktuku dengan ke
0
0
Memoar Luka
Semesta kerapkali mematahkan, seakan memunculkan kepahitan yang tiada ujungnya. Ketika bahagia, kita akan diingatkan kembali tentang luka. Jalanan basah terlihat seperti diriku yang ingin sudah. Ah, l
0
0
Menunggu yang Tidak Ada
Wanita paruh baya itu berdiri di sana lagi. Namanya Bu Erika, orang sekitar memanggilnya “Orang Gila” kerena kebiasaannya yang selalu berdiri di depan kantor percetakan yang cukup besar setiap pukul 0
0
0
Mama Untuk Dara
Perempuan yang duduk bersimpuh di samping sebuah makam itu bernama Dara. Makam itu adalah tempat peristirahat terakhir mamanya, Malena. Sudah seminggu terakhir Dara mengunjungi makam setelah bubaran s
0
0
Posesif Lu!
“Gue nggak mau yah, hidup gue ditentang terus sama lo!” kataku tegas. Amarah mulai menjadi, ketika pria itu melontarkan kalimat yang membuatku terdiam sesaat. “Lo nggak inget! Sebelum Mama sama Papa m
0
0
Cucu Kakek
Tak terasa usia Dewi sudah berkepala tiga. Dia terlalu sibuk bekerja sehingga melupakan urusan cinta. Baginya, mungkin itu bukan soal, tapi bagi orangtuanya itu masalah. Di masa pandemi covid 19 badan
0
0
Mimpi Yang Nyata
“kevin bangbun” teriak bundaku dari depan pintu kamar “udah bangun, kevin lagi siap siap” sahut ku dari dalam kamar “kalau gitu cepetan siap siapnya, habis itu kita sarapan, kasurnya udah rapiin belum
0
0
Izinkan Aku Mendengar Kata Cintamu
Kisah ini tentang duniaku yang tanpa suara bising kendaraan ataupun rintik hujan yang jatuh menerpa atap rumah. Terlahir sebagai tuna rungu membuatku harus menerima kenyataan pahit bahwa tidak semua k
0
0
Jejak Masa Lalu Dalam Semangkuk Mie
“Hah?? Mie lagi???” Aku menghela nafas berat diujung percakapan dengan Eyang Shilma di telepon. Sudah hampir seminggu aku menggantikan tugas ibu merawat Eyang Shilma. Dan aku merasa keheranan dengan s
0
0
Belajar Bersyukur
Hari Minggu, hari yang cocok sekali dipakai untuk para kaum rebahan untuk bersantai dan berleha-leha dengan tidak melakukan suatu apa pun. Hanya makan, tidur, bangun, dan ulangi lagi. Namun sayang, 24
0
0
Pelukan Terakhirku
Namanya Sahira Anastasia, ia berumur 17 tahun. Tapi malang, ia tak pernah merasakan kasih sayang mamanya. “Sahira, cepetan setrika baju mama” kata mama dengan nada ketus. Mamanya selalu lebih menyayan
0
0
Jendral Jhon
Setiap orang selalu punya masalah dalam pekerjaannya, begitu juga yang terjadi padaku dua pekan terakhir. Namaku Pato, aku bekerja sebagai penulis cerita di perusahaan penerbitan buku cerita dan majal
0
0
Kehidupan Adalah Misteri
Aku hidup di desa yang terpencil di suatu perkampungan. Aku lahir dari keluarga cukup memprihatinkan, rumah yang kami tempati sangat kecil bahkan jika ada angin yang kencang membuat kami khawatir akan
0
0
Gadis Tanpa Tawa (Part 1)
Alkisah, berdirilah sebuah kastel terpencil yang biasa disebut kastil terkutuk. Sebuah keluarga kontroversial tinggal disana selama 9 tahun tepat saat anak pertama mereka lahir. Kehidupan tentram, bah
0
0
Gadis Tanpa Tawa (Part 2)
Hari itu, papa dan mamanya pergi menjemput Victoria di bandara. Sedangkan Violet menjaga rumah dengan hati yang sangat bahagia. Wajah sumringahnya menatap pantulan dirinya dari kaca besar di pojok kam
0
0
Lailaha illallah
Alam terbentang luas, berbagai makhluk Allah berada di desa itu, mau hewan ataupun manusia. Seorang anak perempuan bernama Zahra, sedang berdo’a setelah shalat magrib. “Ya’Allah, berilah kesembuhan pa
0
0
Sayapku Patah Sebelah (Part 1)
Hari ini senja menapakkan rautnya dengan gembira menjelang Maghrib, aku menikmatinya dengan tenang di halaman belakang rumahku. Tak lama kemudian surau yang berada tak jauh di tempat tinggalku menguma
0
0
Sayapku Patah Sebelah (Part 2)
“Wah ini bakalan mundur setengah jam lagi kemungkinan bunda, ayah belum juga pulang sampai sekarang padahal udah setengah jam lagi. Belum nanti ayah masih mandi dan siap siap juga” celetuk Ino yang su
0
0