Kedatangan tamu tak diundang

Sore hari pukul 15:45

Sifa sudah sampai dirumah. Ia berengkut membawa aneka sayuran dan beberapa bahan pembuat kue lainnya untuk dijual nanti malam dan juga besok.

"Assalamualaikum kakak" Sifa langsung kedapur meletakkan belanjaannya tadi. Sifa selalu nyelonong masuk, meskipun salamnya belum dibalas, padahal didalam rumah ada penghuninya. Tapi tak apalah, sudah biasa.

Sifa masuk kekamarnya untuk meletakkan tas kerjanya, Edjiaan gaya pakai tas segala.

Meskipun isinya hanya hape jadul sih, tapi tak masalah kerja bawanya tas, biar ngikutin trendy gitu, walaupun hanya kelas teri. OB juga kan manusia, ingin ikut ikutan gaul hihi. Eh tempat duit juga kaliii, kan Sifa bayaran dari kantin tiap hari, kalau Sifa balik rumah.

Kemudian Sifa mulai masuk kamar tidur kakaknya dan dirinya. Sifa selalu tidur diranjang lipat didekat kakaknya tidur. Kamar ini biasa dikunjungi anak anak tetangga yang sengaja bermain disini. Latifah juga terhibur karena teman temannya banyak. Iya, Latifah sekarang wataknya seperti anak kecil usia TK.

Seperti sekarang

"Eh, kakak, mandi dulu ya?" Latifah mengangguk dengan wajah cemongnya karena makan sendiri "Oke, Sifa dorong..."

Sifa mulai mendorong kakaknya dan memandikannya.

Kembali seperti waktu pagi. Sifa membersihkan kamar tidur yang morak marik penuh dengan makanan. Ingin rasanya Sifa menjerit, tapi tidak ia lakukan karena saking sayangnya pada kakaknya.

Bau pesing tadi sudah menghilang, karena Sifa sudah membersihkan. Sebenarnya Sifa ingin kakaknya menggunakan diapers, tapi selalu disobek sobek tak mau memakainya.

Sifa mengganti baju kakaknya yang muda digunakan. Meskipun kakaknya tergolong masih muda dan perawan setahunya, Sifa tetap memakaikan kakaknya daster yang agak gombrong, dan yang awet tidak cepat pudar warnanya.

"Oke, kakak sudah cantik. Anteng ya, Sifa mau masak dan bersih bersih " Latifah sudah didudukkan lagi dikursi roda dan didekatkan pada meja makan, agar Latifah tidak takut.

Karena Sifa belum masak dan mengerjakan yang lain, akhirnya Sifa menyetel tivi untuk teman kakaknya

"Kakak mau nonton apa? Sinetron?"

Latifah geleng geleng

"Berita?"

Latifah geleng geleng lagi

"Beritakan penyiarnya cantik cantik dan guanteng guanteng?"

Latifah tersenyum kalau Sifa ngomong guanteng

"Mau berita?"

Latifah menggeleng

"Apa dong? Upin Ipin ya?"

Latifah langsung angguk angguk bahagia

"Baik, anteng ya? kalau ada iklan, kakak jangan nangis?"

Latifah langsung mengangguk patuh

Setelah bayi tuanya beres, Sifa langsung menyapu bekas anak anak bermain disini tadi siang. "Kamar kakak beres, tinggal kamar rahasia "

Sifa sudah pindah kekamar yang biasa ia kunci. Sifa sengaja kamar satu ini dikunci rapat rapat. karena disini banyak anak anak dan ibu ibu yang sengaja keluar masuk rumah ini. Dikamar ini, tidak banyak harta yang berharga. Hanya baju baju Sifa dan tabungan milik Sifa, serta foto foto jadul peninggalan sang orang tua.

Sementara,

Dokter Ilham duduk menyendiri diruang kerja, setelah tadi habis berkunjung ditoko apotik miliknya

Tiap malam, ia selalu menghabiskan waktu diruang kerja tanpa teman tanpa siapapun. Terkadang rasa rindu akan sosok Nancy sang istri, membuat ia tambah betah dan tertidur pula diruang kerjanya.

Dokter Ilham jarang tidur dikasur, entah mau sampai kapan. Mungkin jika kakak ataupun kakak iparnya tau, Ilham akan di omelin hingga tujuh malam tujuh hari sampai kuping Ilham pada copot.

Meskipun usia Ilham tergolong sudah tua, banyak para gadis yang ingin mengejar cinta Ilham, apalagi para janda, istri orang saja pada lirak lirik sama pesona Ilham. Entahlah?

Dimata kakaknya, Ilham tetaplah Ilham seorang adik yang tetap kecil, meskipun Ilham sudah tua sekalipun. Jika sang kakak tau, kalau Ilham banyak yang ngejar terutama kakak iparnya yang mengetahui, ia pasti sudah ditertawai oleh kakak iparnya hingga terpingkal pingkal.

Wahidah sang kakak ipar, dia tidak percaya kalau Ilham jadi primadona oleh para kaum Hawa. Karena yang ia tau, Ilham yang ia kenal pendiam dan kalem. Jika ada yang terpesona dengan adik iparnya, apa mungkin Ilham ganjen? itulah yang membuat Wahidah sang kakak ipar tertawa hingga giginya kering semua

Sejak masih muda, Ilham dan Anand kakaknya sangat kontras jika mengenai soal cewek mencewek

Ilham sejak kuliah saja sudah ngrentengin banyak cewek, itu cerita mama mertua Wahidah, ibu kandung Anand dan Ilham. Sedangkan Anand sang kakak, dia kalem tidak tau ceweknya siapa. Hingga jodoh untuk Anand sang kakak saja, kedua orang tuanya yang harus mencarikan. Entah Anand tidak laku, atau memang belum laku. Sampai sekarang menjadi teka teki. Dan, yang jelas, meskipun hasil perjodohan, Anand dan Wahidah langgeng sampai sekarang.

Tapi Ilham sekarang berbeda, mungkin karena sudah merasa tua, perbedaan masa muda dan sudah menikah sangat jauh. Setelah Ilham menikah, Ilham setia tidak lirak lirik sama cewek lain. Orang bilang rumput tetangga lebih hijau dibanding rumput milik sendiri. Tapi bagi Ilham tetap rindang punya sendiri meskipun gersang sekalipun.

Tok tok tok

"Masuk"

Seorang assisten membuka pintu ruang kerja milik Ilham " Tuan, tuan Anand beserta nyonya Wahidah datang "

"Ohh, suruh masuk pak Dar "

Pak Daryoto adalah sopir pribadi Ilham, tapi pak Dar seringnya merapihkan halaman dan merawat kebun kesayangan almarhumah Nancy. Selama bekerja disini, pak Dar jarang membawa mobil untuk mengantarkan sang majikan. Karena dokter Ilham selalu berangkat sendiri tanpa sopir

Ilham memperkerjakan cuma empat orang saja. Satpam dua orang, untuk menjaga keamanan 24 jam biar gantian, sopir satu orang rangkap tukang kebun, mbak siti urusan dapur dan dalam rumah itupun selalu dibantu tiga cowok yaitu dua satpam dan satu sopir.

"Assalamualaikum.. Apa kabarmu Il?" Anand

Ilham menyambut kakaknya berjabat tangan dan memeluknya "Waalaikumsalam.. Alhamdulillah kabarku begini yang kakak lihat" Keduanya sambil mengurai pelukan

"Il, kamu sudah makan belum?" Wahidah tiba tiba nongol

"Eh kak, kakak bawa makanan ya? sengaja untukku atau sisa dari rumah tidak habis lalu bawa kesini" Ledeknya

Wahidah menampol lengan kekar adik iparnya "Sembarangan"

Mereka berjalan bertiga beriringan, persis grup Trio Singa (Ada nggak grup musik namanya begitu wkwkwk) Tapi singa gingsul (Gigi tidak rapih ). Mereka bertiga, hanya Wahidah yang paling mini sendiri.

Mereka menuju meja makan

"Tadi kami pulang acara, lalu inget kamu. Ya sudah aku bawakan ini untuk kita. Kita ya Il, bukan kamu saja" -Wahidah

Wahidah membuka jenis jenis goreng gorengan

Ilham melongok dan mengambil satu jenis risol, ia mencicipi " Rasanya persis yang aku makan tadi pagi" Gumamnya masih didengar sekitar "Kakak beli dimana?"

"Kenapa? enak tidak? kataku sih enak"

Ilham tidak menjawab Wahidah "Yang jualan cowok apa cewek?"

"Cowok, kenapa? kamu naksir cowok?"

"Gila. Nggaklah kak, Ediyan "

Ahahaha

Bersambung....

Terpopuler

Comments

maharastra

maharastra

wahidah orge gokil😂😂😂😂

2022-10-16

3

Gung Dy

Gung Dy

rasa suka berawal dr rasa risol 😁

2022-05-31

0

Nina Maryanie

Nina Maryanie

lucu...muak ma ceo2.

2022-05-02

0

lihat semua
Episodes
1 Selamat pagi duniaaaaaaa
2 Kedatangan tamu tak diundang
3 Berjumpa tak disengaja
4 Hasutan Wahidah
5 Ulang tahun Ilham
6 Lomba antar karyawan
7 Tentang mereka
8 Menyambut Hari Jadi
9 Malam penghargaan
10 Sifa berduka
11 Sama sama sendiri
12 Kehormatan
13 Sifa menginap
14 Sifa ingin pulang
15 Terbayang bayang Sifa
16 Duka kembali menghampiri Sifa
17 Bersedia...
18 Keputusannya...
19 Akhirnya menikah juga..
20 Sifa kangen bapak
21 Surat pengunduran diri ???
22 Isi hati Ilham
23 Ilham kecewa
24 Bertemu
25 Akhirnya...
26 Malam pengantin
27 Cantik
28 Nasi liwet ala Sifa
29 Martabak spesial pakai bangettt...
30 Lapisnya legit banget..
31 Jalan sore ala pengantin baru
32 Hp baru untuk istri baru
33 Sifa ngompol
34 Sifa Bikin Ulah
35 Bulan
36 Video Call
37 Pesta nasi kebuli
38 Apa!!!??? Jangkrik...
39 Libur telah tiba
40 Papa libur berapa hari ??
41 Bulan madu ?? Iya, bulan madu
42 Dor gedor gedor
43 Sifa pingsan
44 Sifa di USG
45 Sifa dapat gaji
46 kripik parkiran
47 Masa kecil Ilham
48 Sifa di USG lagi....
49 Kembar???
50 Ilham Curiga
51 Isi hati Sifa
52 Terobati
53 Cuma lima
54 Makan, Makan, Makan
55 Pelan pelan
56 Mitoni
57 Cek kandungan lagi...
58 Kejutan lagi untuk Sifa
59 Jangan Diingat
60 Pembukaan restoran
61 Apotik Hans
62 Sifa mau melahirkan
63 Menyambut Bayi Kembar Quadruplets
64 Ilham Suami Siaga
65 Sifa Kebanjiran Hadiah
66 Dada Sifa Bengkak
67 Sifa Dan Keempat Bayinya Pulang Kerumah
68 Papa Kerja Dulu...
69 Tidak Tau Judulnya
70 Horreeeee Buka puasa
71 Kesiangan
72 Bulan Madu Rombongan
73 Sifa Belajar Nyetir
74 Pesta cumi ( Cuca mingkem )
75 Sifa Uring uringan
76 Kecewa campur Kejutan
77 Akhirnya, Calon Pelakor Kandas
78 Entah Hatinya Super Terkoyak
79 Makan Malam Bersama Entah
80 Akhirnya Papa Pulang
81 Wisuda
82 Kaku kaku
83 Panti Sosial
84 Sikembar mulai bersekolah
85 Sifa kecelakaan
86 Ilham cemburu
87 Mak erot
88 Sakit hati
89 Semuanya patah hati
90 Masalah Mulai Terurai
91 Ilham menyusul
92 Fariz Sang Pengganggu
93 Sabtu Ngebolang....
94 Masuk Angin, Kebanyakan Dikasih Angin
95 Malam Minggu Hujan Lebat
96 Cerita lalu
97 Ilham Menggoda Sifa
98 Fariz Makan Ati
99 Genjatan Senjata
100 Nasehat Wahidah
101 Belajar Saling Memahami
102 Ilham Sakit
103 Sifa Jatuh Cinta Pada Hawa
104 Fariz Membikin Ulah
105 Stamina Papa
106 Fariz Oh Fariz
107 Fariz Kutu Beras
108 Sikembar Ujian Nasional
109 Hari Kelulusan
110 Sekilas Info
111 Cerita Anand
112 Terungkap
113 Kunjungan Hassan Kerumah
114 Rujak Oh...
115 Sifa Dan Ilham Berkunjung Kelondon
116 Berkumpul
117 Mengelilingi kota Amsterdam
118 Membeli oleh oleh
119 Masih Dunianya Sikembar
120 Fariz Patah Hati
121 Akhirnya Sikembar Lulus Sarjana
122 Extra Part 1
123 Extra Part 2
124 Extra part 3
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Selamat pagi duniaaaaaaa
2
Kedatangan tamu tak diundang
3
Berjumpa tak disengaja
4
Hasutan Wahidah
5
Ulang tahun Ilham
6
Lomba antar karyawan
7
Tentang mereka
8
Menyambut Hari Jadi
9
Malam penghargaan
10
Sifa berduka
11
Sama sama sendiri
12
Kehormatan
13
Sifa menginap
14
Sifa ingin pulang
15
Terbayang bayang Sifa
16
Duka kembali menghampiri Sifa
17
Bersedia...
18
Keputusannya...
19
Akhirnya menikah juga..
20
Sifa kangen bapak
21
Surat pengunduran diri ???
22
Isi hati Ilham
23
Ilham kecewa
24
Bertemu
25
Akhirnya...
26
Malam pengantin
27
Cantik
28
Nasi liwet ala Sifa
29
Martabak spesial pakai bangettt...
30
Lapisnya legit banget..
31
Jalan sore ala pengantin baru
32
Hp baru untuk istri baru
33
Sifa ngompol
34
Sifa Bikin Ulah
35
Bulan
36
Video Call
37
Pesta nasi kebuli
38
Apa!!!??? Jangkrik...
39
Libur telah tiba
40
Papa libur berapa hari ??
41
Bulan madu ?? Iya, bulan madu
42
Dor gedor gedor
43
Sifa pingsan
44
Sifa di USG
45
Sifa dapat gaji
46
kripik parkiran
47
Masa kecil Ilham
48
Sifa di USG lagi....
49
Kembar???
50
Ilham Curiga
51
Isi hati Sifa
52
Terobati
53
Cuma lima
54
Makan, Makan, Makan
55
Pelan pelan
56
Mitoni
57
Cek kandungan lagi...
58
Kejutan lagi untuk Sifa
59
Jangan Diingat
60
Pembukaan restoran
61
Apotik Hans
62
Sifa mau melahirkan
63
Menyambut Bayi Kembar Quadruplets
64
Ilham Suami Siaga
65
Sifa Kebanjiran Hadiah
66
Dada Sifa Bengkak
67
Sifa Dan Keempat Bayinya Pulang Kerumah
68
Papa Kerja Dulu...
69
Tidak Tau Judulnya
70
Horreeeee Buka puasa
71
Kesiangan
72
Bulan Madu Rombongan
73
Sifa Belajar Nyetir
74
Pesta cumi ( Cuca mingkem )
75
Sifa Uring uringan
76
Kecewa campur Kejutan
77
Akhirnya, Calon Pelakor Kandas
78
Entah Hatinya Super Terkoyak
79
Makan Malam Bersama Entah
80
Akhirnya Papa Pulang
81
Wisuda
82
Kaku kaku
83
Panti Sosial
84
Sikembar mulai bersekolah
85
Sifa kecelakaan
86
Ilham cemburu
87
Mak erot
88
Sakit hati
89
Semuanya patah hati
90
Masalah Mulai Terurai
91
Ilham menyusul
92
Fariz Sang Pengganggu
93
Sabtu Ngebolang....
94
Masuk Angin, Kebanyakan Dikasih Angin
95
Malam Minggu Hujan Lebat
96
Cerita lalu
97
Ilham Menggoda Sifa
98
Fariz Makan Ati
99
Genjatan Senjata
100
Nasehat Wahidah
101
Belajar Saling Memahami
102
Ilham Sakit
103
Sifa Jatuh Cinta Pada Hawa
104
Fariz Membikin Ulah
105
Stamina Papa
106
Fariz Oh Fariz
107
Fariz Kutu Beras
108
Sikembar Ujian Nasional
109
Hari Kelulusan
110
Sekilas Info
111
Cerita Anand
112
Terungkap
113
Kunjungan Hassan Kerumah
114
Rujak Oh...
115
Sifa Dan Ilham Berkunjung Kelondon
116
Berkumpul
117
Mengelilingi kota Amsterdam
118
Membeli oleh oleh
119
Masih Dunianya Sikembar
120
Fariz Patah Hati
121
Akhirnya Sikembar Lulus Sarjana
122
Extra Part 1
123
Extra Part 2
124
Extra part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!